DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
1. Teofilus Saro Nazara
2. Angel Carly Telaumbanua
3. Hansel Yasomasiita Mendrofa
4. Theresa Evelyn Audrey Laowo
5. William Hulu
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan karya
ilmiah ini tepat pada waktunya yang berjudul “Menjaga Kesehatan Jantung”
Jantung adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah lewat
pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan
dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ
manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah.
Karya Ilmiah ini terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam
kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Kepada Ibu Lely Meiyana Lase, S.Pd selaku guru pembimbing mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
2. Kepada Ibu Kurnia Apriyani Gulo, S.Pd selaku narasumber sekaligus sebagai guru di
SMAN 1 Gunungsitoli.
3. Kepada rekan-rekan kelompok 6 di kelas XI MIPA 1 yang juga telah membantu
terselesaikannya karya ilmiah ini.
4. Dan kepada semua pihak yang telah terlibat .
Dalam karya ilmiah ini, kami akan membahas bagaimana cara untuk menjaga
kesehatan jantung kita. Namun tidak hanya itu saja, tetapi ada beberapa tentang teori jantung
dan penyakit jantung. Kami menyadari, meskipun kami telah berusaha dengan sebaik-
baiknya dalam menyelesaikan karya ilmiah ini, tetapi masih jauh dari kesempurnaan. Karena
itu, mohon kritik serta saran, yang kiranya dapat membangun, sehingga dapat menghasilkan
karya ilmiah yang lebih baik lagi dan dapat memberikan manfaat bagi seluruh pembaca.
Salah satu penyakit kardiovaskular yang banyak diderita di Indonesia adalah penyakit gagal jantung atau
sering disebut dengan Congestive Heart Failure (CHF). Penyakit kardiovaskular merupakan pembunuh nomor
satu di dunia. Angka kematian akibat penyakit kardiovaskular di dunia terbilang cukup tinggi, yaitu 17,5 juta
jiwa atau sekitar 37% kematian dari jumlah total 58 juta angka kematian disebabkan oleh penyakit jantung
(WHO, 2016).
Dunia modern seringkali terperangkap dalam kebiasaan hidup yang tidak mendukung kesehatan jantung
optimal. Peningkatan konsumsi makanan tinggi lemak dan gula, bersamaan dengan gaya hidup yang kurang
bergerak, telah menjadi tren yang mengkhawatirkan. Hal ini memberikan landasan yang kuat untuk melakukan
penelitian mendalam mengenai strategi pencegahan yang efektif, edukasi masyarakat, dan promosi gaya hidup
sehat sebagai upaya utama dalam menjaga kesehatan jantung.
Berdasarkan data dan fakta dari permasalahan di atas, kami tertarik untuk meneliti cara menjaga kesehatan
jantung, menyajikan pemahaman yang mendalam tentang faktor penyebab penyakit jantung, serta memberikan
informasi terkini mengenai kebiasaan hidup sehat yang mendukung kesehatan jantung, serta mengidentifikasi
strategi pencegahan yang dapat di adopsi secara luas oleh masyarakat. Menjaga kesehatan jantung sangatlah
penting, mengingat jantung sebagai organ utama dalam saluran peredaran darah. Dari itu penting bagi kita
untuk melakukan pencegahan dini agar tidak mengalami gangguan ke depannya.
Oleh karena itu, perlu diingat bagi kita para remaja dan juga orangtua yang sudah menginjak usia 40 tahun
ke atas untuk menjaga jantung agar tetap sehat. Dengan demikian, diharapkan karya ilmiah ini dapat
memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan jantung dan
menginspirasi perubahan perilaku menuju gaya hidup yang lebih sehat.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa tren penyakit jantung yang saat ini diderita oleh banyak orang ?
2. Apa faktor-faktor penyebab penyakit jantung?
3. Apa hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan jantung ?
4. Apa langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko penyakit jantung?
2.1. Tren Penyakit Jantung yang diderita oleh banyak orang saat ini
Tren penyakit jantung saat ini cenderung diderita oleh usia produktif. Hal ini merupakan akibat dari
peningkatan prevalensi obesitas, darah tinggi, merokok, dan kolesterol tinggi di usia muda. Salah satu penyakit
jantung yang mengalami peningkatan pada usia muda adalah penyakit jantung koroner yang menjadi pelaku
pembunuh nomor satu di dunia dan mengakibatkan 18,6 juta kematian per tahun. Beberapa tren utama yang
banyak diderita akhir-akhir ini diantaranya,
1. Penyakit Jantung Koroner (PJK) : penyakit ini terjadi ketika pembuluh darah arteri yang mengalirkan
darah ke jantung mengeras dan mengalami penyempitan. Kondisi ini dipicu oleh penumpukan kolesterol dan
pembekuan darah di dalam arteri (aterosklerosis). Penyempitan arteri menyebabkan aliran darah dan oksigen ke
jantung menjadi berkurang, akibatnya organ tersebut tidak dapat berfungsi normal.
2. Serangan Jantung : serangan jantung adalah kondisi darurat yang terjadi saat pasokan darah ke jantung
terhambat secara total, sehingga sel-sel otot jantung mengalami kerusakan. Serangan jantung biasanya
disebabkan oleh penyakit jantung koroner.
3. Aritmia : aritmia adalah gangguan pada irama jantung. Irama jantung pada penderita aritmia bisa terlalu
cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan. Aritmia terjadi ketika rangsangan listrik yang mengatur detak jantung
terganggu, sehingga jantung tidak bekerja dengan baik. Gangguan tersebut bisa disebabkan oleh penyakit
jantung koroner, serangan jantung, kardiomiopati, dan gangguan elektrolit, seperti kelebihan kalium dalam
darah (hiperkalemia) atau kekurangan kalium (hipokalemia).
4. Kardiomiopati : kardiomiopati merupakan gangguan pada otot jantung. Kondisi ini menyebabkan
kelainan pada bentuk dan kekuatan otot jantung (misalnya otot jantung menjadi lebih besar dan kaku), sehingga
tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik. Penyakit ini bisa disebabkan oleh kelainan genetik
atau faktor keturunan, sehingga penderitanya terlahir dengan kondisi ini. Selain karena kelainan genetik,
kardiomiopati juga bisa terjadi akibat penyakit jantung koroner, gagal jantung, hipertensi, atau penuaan.
5. Gagal Jantung : gagal jantung adalah kondisi jantung yang terlalu lemah untuk memompa darah ke
seluruh tubuh. Bila berlangsung dalam jangka panjang, gagal jantung dapat memicu komplikasi serius yakni
henti jantung, edema paru, gagal hati, dan gagal ginjal. Kondisi ini biasanya diawali oleh adanya penyakit
penyerta lain, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, diabetes, dan penyakit jantung bawaan.
6. Penyakit Jantung Bawaan : penyakit jantung bawaan merupakan kelainan bentuk jantung yang terjadi
sejak lahir. Kelainan ini bisa terjadi pada dinding jantung, katup jantung, pembuluh darah di dekat jantung, atau
kombinasi semua kelainan tersebut. Gejala yang muncul beragam, tergantung pada jenis dan tingkat
keparahannya. Penyakit jantung bawaan terjadi akibat gangguan proses perkembangan jantung pada janin.
Belum diketahui apa yang menyebabkan gangguan tersebut, namun diduga ada kaitannya dengan faktor
keturunan, konsumsi minuman keras, penggunaan obat tertentu selama hamil, atau infeksi saat trimester
pertama kehamilan.
7. Penyakit Katup Jantung : penyakit katup jantung terjadi ketika katup jantung tidak bisa membuka atau
menutup dengan sempurna, sehingga terjadi bendungan atau hambatan pada aliran darah. Akibatnya, aliran
darah ke seluruh tubuh akan terganggu. Penderita penyakit ini bisa jadi tidak merasakan gejala apa pun dalam
jangka waktu lama. Saat gejala muncul, penderitanya akan mengalami sesak napas, nyeri dada, cepat lelah,
detak jantung tidak beraturan, dan pembengkakan di bagian tubuh tertentu, seperti tungkai dan perut.
8. Endokarditis : endokarditis adalah infeksi pada jaringan ikat yang melapisi dinding dan katup jantung.
Infeksi ini terjadi ketika kuman dari bagian tubuh lain, seperti mulut dan kulit, masuk ke dinding jantung
melalui aliran darah. Bakteri atau jamur yang menyebabkan endokarditis bisa masuk melalui luka pada tubuh
atau luka di mulut, pemasangan kateter, pemakaian jarum yang tidak steril untuk tato atau tindik, dan
penggunaan NAPZA suntikan.
9. Tumor Jantung : tumor jantung adalah pertumbuhan jaringan abnormal pada dinding jantung. Tumor
dapat bersifat kanker (ganas) atau non-kanker (jinak). Tumor ini dapat tumbuh di dinding otot jantung atau
lapisan pelindung jantung (perikardium). Jika ukurannya semakin besar, otot ini bisa mendesak dinding jantung
dan menyebabkan jantung sulit memompa darah. Sering kali tumor jantung tidak menunjukan gejala. Meski
begitu, sebagian penderita tumor jantung bisa menunjukkan gejala ringan hingga berat.
Sebagian besar penyakit jantung tidak bisa disembuhkan, sehingga penderitanya perlu
menjalani pengobatan seumur hidup. Meski demikian, penyakit jantung dapat dikendalikan agar tidak semakin
parah dengan menjalani gaya hidup sehat dan mengonsumsi obat-obatan. Jika gangguan pada jantung cukup
parah, maka mungkin diperlukan operasi jantung. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pemeriksaan jantung secara
rutin ke dokter jantung, terutama bila memiliki faktor risiko untuk terkena penyakit jantung. Tujuannya adalah
agar dokter dapat mendeteksi sejak dini bila ada kelainan pada jantung kita
2.3.2 Statin
Perubahan besar dalam pengobatan terhadap kolesterol dalam lima tahun terakhir ini adalah berkat jenis
obat-obatan ini yang mampu menghambat produksi kolesteorl di hati. Statin mampu menurunkan kolesterol
hingga 20-30 persen dengan hanya sedikit efek samping.
Beberapa penyelidikan penting telah dilakukan terhadap ribuan pasien di Eropa, Australia, dan Amerika.
Hailnya menunjukkan bahwa penurunana kolesrterol diikuti oleh menurunnya 20-30 persen resiko terkena
serangan jantung. Jenis obat-obatan statin yang paling banyak digunakan adalah amvastatin dan pravastatin,
namun masih banyak lagi yang diproduksi.
Obat-obatan ini biasanya diminum sekali sehari setelah makan hanya dengan sedikit efek samping.
Kadang-kadang timbul radang pada otot tangan dan kaki, serta nyeri yang rasnya seperti flu. Hal ini terjadi pada
minggu-minggu pertama setelah memulai pengobatan dan harus segera dilaporkan ke dokter. Keluhan itu segera
akan hilang setelah Anda berhenti makan obat.
Jika Anda tdak ada keluhan terhadap obat-obatan ini dalam minggu-minggu pertama setelah
meminimnya, biasanya Anda tidak akan mendapat masalah untuk selanjutnya.
2.3.3. Fibrat
Bagi beberapa orang, khususnya penderita diabetes, masalah lipid mungkin tidak sebanyak dengan
kolesterol serta trigliserid karena mereka bisa menggunakan kelompok obat lain yang disebut fibrat.
Sebagaimana statin, obat-obatan ini hanya sedikit efek sampingnya dan diminum makan. Dalam minggu-
minggu pertama setelah ada keluhan nyeri pada otot, namun selain itu hampir tidak ada keluhan lain. Fibrat
dapat menurunkan tingkat kolesterol hingga 10-15 persen dan mengurangi resiko terkena PJK.
2.3.4. Resin
Resin menurunkan tingkat kolesterol dengan cara mengikat kolesterol dalam usus dan mempengaruhi
penyerapannya dalam tubuh. Obat ini berupa bubuk, biasanya dicampurkan dalam sari buah, diminun satu atau
dua kali sehari. Karena tidak diserap oleh tubuh, tidak ada efek samping bagi jaringan tubuh, namun bisa
menyebabkan perut kembung dan sendawa, atau sembelit pada beberapa orang.
Resin juga dapat mencegah terulangnya serangan jantung, meskipun kurang ampuh dibandingkan dengan
statin dan hanya mengurangi resiko 10-15 persen.
3.2. Saran
1. Gaya hidup seimbang dan mengelola stres dengan baik.
2. Mengonsumsi makanan berserat, jangan makan berlebihan serta mengontrol kesehatan seperti kolesterol,
tekanan darah dan gula darah.
3. Hentikan kebiasaan merokok, karena merokok menyebabkan elastisitas pembuluh darah berkurang sehingga
meningkatkan pengerasan pembuluh darah arteri yang memicu stroke.
4. Membatasi konsumsi kafein dan minuman berenergi.
5. Berolahraga yang teratur, istirahat yang cukup.
6. Kontrol berat badan agar tetap berada dalam kisaran yang sehat.
7. Rajin memeriksakan kesehatan jantung ke dokter.
DAFTAR PUSTAKA
Adam Sagan, 2009. Coronary Heart Disease Risk Factors and Cardiovascular Risk in Physical Workers and
Managers.
Anwar, B. 2004. Dislipidemia sebagai Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner. www.library.usu.ac.id [diakses
18 Mei 2014].
Christian Sandi, Saryono, Dian Ramawati. (2013). Penelitian Tentang Perbedaan Kadar Kolesterol Darah
Pada Pekerja Kantoran dan Pekerja Kasar.
Corwin J. Elizabeth, ( 2009 ), Buku Saku Patofisiologi, Edisi Revisi 3, Penerbit : Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.
Davidson Christopher. (2003), Penyakit Jantung Koroner. Penerbit Dian Rakyat, Jakarta.
Diah Krisnatuti dan Rina Yenrina. (1999). Panduan Mencegah & Mengobati
Penyakit Jantung. Jakarta: Pustaka Swara
Sallim Annisa Yuliana, (2013), Hubungan Olahraga dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner.
Sivaramakrishna, R., Nancy A., William, A., Gilda, C., dan Kimerly, A. 2000. Powell American Journal of
Roentgenology, 175, 45-51
Sulistiani, W. (2005). Analisis factor Resiko Yang Berkaitan Dengan Penyakit Jantung. Universitas
Diponegoro.
Kuswadji, S. 2009. Kadar Lemak Darah pada Pekerja Bergilir di Suatu Instalasi Pengeboran Minyak dan Gas
Bumi.www.cerminduniakedokteran.com [diakses 18 Mei 2014].