OLEH
KELOMPOK
KELAS/SEMESTER :B/VI
KUPANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,karena atas Rahmat-
Nya dan hikmat yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
dengan judul “ EFEKTIFITAS PEMBERIAN TERAPI TOMAT REBUS TERHADAP
PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI DESA
FENUN,WILAYAH KERJA PUSKESMAS OINLASI,KABUPATEN TIMOR TENGAH
SELATAN”. Penulisan karya tulis ilmiah ini merupakan implementasi dari salah satu syarat
yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa dalam meraih gelar sarjana keperawatan. Dalam
penyelesaian proposal ini selain penyertaan Tuhan,penulis menyadari bahwa sebagai insan
manusia tentunya tidak terlepas dari banyak kekurangan. Kekurangan itulah yang menyebabkan
banyak kesulitan yang penulis hadapi sehingga penulis dapat dibantu oleh bimbingan dan banyak
pihak yang rela membantu secara material maupun moril. Pada akhirnya penulis menyadari akan
keterbatasan dan kemampuan dalam menyusun proposal ini. Oleh karena itu,segala kritik dan
saran dari pembaca akan diterima dengan senang hati.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................7
iii
3.2 Hipotesis penelitian..................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................35
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
v
>18 tahun wilayah Jawa Timur berada diurutan nomor 6 sebagai provinsi dengan kasus
hipertensi tertinggi (Kesehatan,2018).
Berdasarkan data dari (Dinas Kabupaten TTS 2019). Terhitung dari tahun 2018
data yang dikumpulkan dari 32 kecamatan dengan pasien tekanan darah tinggi berjumlah
2,576 orang,dan berkelanjutan ditahun 2019 terdapat peningkatan dengan jumlah 3,271
pasien dengan tekanan darah tinggi yang cukup signifikan ( Dinkes TTS 2019)
Berdasaran data dari puskesmas Oinlasi,Kecamatan Amanatun Selatan. Terhitung
dari tahun 2019 pasien dengan tekanan darah tinggi sejumlah 317 orang,dan brkelanjutan
ditahun 2020 terdapat peningkatan dengan jumlah 534 pasien dengan tekanan darah
tinggi yang cukup signifikan.(Puskesmas Oinlasi 2020).
Hipertensi banyak dipengaruhi oleh pola tingkah laku yang tidak baik seperti :
kurang melakukan olahraga,kebiasaan merokok,kebiasaan mengkonsumsi alcohol yang
berlebih,serta kurang mengkonsumsi sayur dan buah,sehingga dapat menyebabkan
meningkatnya tekana darah. Apabila penyakit hipertensi ini tidak ditangani dengan tepat
dan cepat dapat menimbulkan masalah kesehatan lainnya,dan akan menimbulkan
penyakit lainnya seperti : kerusakan ginjal,penyaakit stroke dan atrosklerosis
(Maisaroh,K, & Prihatiningsih,2016)
Hipertensi dapat ditangani dengan 2 cara yaitu,terapi farmakologi dan terapi non
farmakologi. Terapi farmakologi pada pasien hipertensi adaalah pemberian obat-obatan
hipertensi seperti : diuretic,vasoditaro,penghambat adrenegrik dan lain-lain. Sedangkan
terapi non farmakologi pada pasien hipertensi adalah pemberian buah-buahan seperti :
buah labu,daun salam,papaya,mentimun dan sayur-sayuran yang dapat menurunkan
tekanan darah adalah tomat (Solanium Lycopersicum) ( Lubis Et al.,2019)
Tomat merupakan salah satu buah yang kaya akan anti oksida dan juga
kalium,kalium pad buah tomat dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastilik
dengan mengahambat pelepasan renin,seingga meningkatkan ekskresi atrium dan juga
air,selain itu fungsi kalium dalam menurunkan tekana darah adalah mengakibatkan
vasodilatasi hingga terjadi penurunan ritensi perifer yang meningkatkan curah jantung
selain itu juga berfungsi sebagai deoritik.
Dalam tomat juga terdapat lycopene yang berfungsi sebagai terapi hiperteensi.
Lycopene berfungsi sebagai anti oksida yang kuat menghambat penyerapan oksigen
vi
relative terhadap andotel yang menganggu dilatasi pembuluh darah yang menjadi
penyebab hipertensi. Kemudian bermanfaat juga sebagai membatasi pembebasan pada
renin,sehingga dapat memperbaiki kegiatan renin angiotensin dan bermanfaat juga untuk
memerintah saraf perifer pada sentral sehingga dapat mengakibatkan perubahan nilai
tekanan darah. Juice tomat memiliki kandungan likopen yang dinilai efektif sebagai
menurunkan tekanan darah,tomat sedikit memiliki natrium dan lemak (Nurul Hidayat et
al,2018).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Hapipah al al.,2018). Sebelum
dilakukan penelitian,peneliti mengukur tekanan darah rerata tekanan darah sistolik pra
diberi tomat rebus 151,88mmHg,dan 95,94 mmHg ditekanan darah diastolic,pre diberi
tomat rebus kemudian diukur tekanan darah diastolic turun menjadi130,00 mmHg dan
diastolic 88,75 mmHg, kemudian memanfaatkan uji Wilcoxon hasil uji Wilcoxon tekanan
darah menunjukan hasil yang signifikan yakni ( p<0,05). (Hapipah et al.,2018)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Hidayah dan kawan-kawan
2018. Hasil analisa data menunjukan rata-rata nilai tekanan darah sebelum diberi
perlakuan 156/92 mmHg dan rata-rata nilai tekanan darah setelah mengkonsumsi tomat
rebus menjadi 142.33/88.52 mmHg. Terdapat perubahan setelah mengkonsumsi tomat
rebus dalam menurunkan tekanan darah sistol dan diastole. Dari hasil uji test menunjukan
adanya perubahan tekanan darah padaa pasien dengan tekanan darah tinggi ditandai nilai
p value < 0,05. Dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan dalam pemberian
tomat rebus terhadap penurunan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi (Nurul
Hidayah 2017).
Berdasarkan uraian latar belakang terssebut,peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang ‘Efektifitas Pemberian Tomat Rebus Terhadap penurunan Tekanan
Darah Pada Pasen Hipertensi Di Desa Fenun,Wilayah Kerja Puskesmas
Oinlasi,Kabupaten Timor Tengan Selatan’’
vii
tomat rebus,karena tomat merupakan makanan yang kaya akan antioksida,yang dapat
menurunkan tekanan darah tinggi dan mudan didapatkan di Desa Fenun. Dari penjelasan
diatas maka rumusan masalah yang diangkat peneliti adalah apakah pemberian terapi
tomat rebus dapat menurunkan tekanan darah tinggi pada pasien hipertensi di Desa Fenun
,Wilayah Kerja puskesmas Oinlasi?.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui efektifitas pemberian terapi tomat rebus di Desa Fenun wilayah
kerja puskesmas Oinlasi .
viii
1.4.3 Masyarakat Yang Menderita Hipertensi
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi tentang tekanan darah tinggi
pada penderita hipertensi,dan cara mengatasinya dengan terapi non farmakologi
contohnya tomat rebus untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
1.4.4 Peneliti
Penelitian ini diharapkan mampu menambah ilmu dan wawasan peneliti terkait
pemberian terapi tomat rebus terhadap pasien hipertensi di Desa Fenun,wilayah kerja
puskesmas Oinlasi,
1.5 Keaslian Penelitian
Tabel 1.2 keaslian penelitian
ix
Kurniasari tekanan darah pada dengan non Tomat rebus pemberian
(2012) lansia hipertensi dip anti Equvalen Variabel tomat rebus
social tresna Wardana control group Dependen : untuk
unit Abiyoso biyoso Tekanan menurunkan
Yogyakatra darah tekanan darah
sistolik dan
diastolic
3 Nanda Efek tomat dalam Pre Variable Terdapat
Ismalia, menurunkan tekanan Eksperimen independen : pengaruh
Reni darah tinggi Tomat rebus pada tomat
Zuradia Variabel yang dapat
(2016) Dependen : berperan
Tekanan menurunkan
darah tekanan darah
berupa
likopen,biofla
vonoid dan
kalium
4 Prio Raharjo Pengaruh pemberian Pra Variable Ada pengaruh
tomat rebus terhadap Eksperimen independen : pemberian
perubahan tekanan Tomat rebus tomat rebus
darah sistolik dan Variabel dengan
diastolic Dependen : perubahan
Tekanan tekanan darah
darah baik sistolik
maupun
diastolic
Penelitian ini tidak ada perbedaan dari penelitian-peneliatian terdahulu,sehingga saya ingin
mengembangkan apakah benar terapi tomat rebus itu bisa menurunkan tekanan darah tinggi pada
pasien hipertensi
x
BAB II
PEMBAHASAN
Hipertensi adalah kejadian ada kenaikan yang tidak normal pada tekanan darah
yang ada pada pembuluh darah, yang kejadian tidak normalnya secara terus menerus.
Menurut WHO hipertensi adalah salah satu keadaan dimana tekanan darah sistolik
lebih besar dari tekanan darah normal atau tekanan darah sistolik 160 mmHg ke atas
(Susiati Ima, 2016).
Hipertensi adalah kondisi seseorang memiliki nilai tekanan darah lebih besar dari
normal, sehingga menyebabkan ada angka morbiditas dan angka mortelitas. Tekanan
darah ada 2 fase yakni sistolik dan diastolic. Tekanan darah sistoloik memperlihatkan
fase darah yang dipompa jantung dan tekanan darah diastolic memperlihatkan fase
darah yang Kembali ke jantung (Thalia, 2018).
1. Hipertensi primer
Hipertensi yang sudah terlihat pencetus disebut dengan hipertensi primer, ada
beberapa faktor yang menyebabkan hipertensi ini salah satunya adalah faktor
keturunan diduga memiliki nperan yang sangat penting dalam hipertensi ini
(suaiati Ima, 2016).
2. Hipertensi sekunder
Hipertensi yang disebabkan karena efek dari komplikasi atau obat khusus dapat
menyebabkan hipertensi ini, ada sekitar 10% penderita mengalami hipertensi ini.
Ada beberapa kasus yang menyebabkan hipertensi sekunder contohnya adalah
masalah disfungsi renal yang diakibatkan karena ada masalah diginjal atau yang
disebut dengan masalah ranovaskular (Susiati Ima, 2016).
xi
2.1.3 klasifikasi hipertensi
(Tamboyang, 2000)
1. Toksin
Toksin ialah zat-zat sisa yang tidad dipakai, yang seharusnya dan wajib
dikeluarkan karena memiliki sifat racun. Organ hati memiliki fungsi untuk
mengeluarkan sisa racun lewat organ kulit dan organ usus, sedangkan organ ginjal
melewati saluran kencing, apabila ada masalah didalam ginjal dan hati maka tugas
pembersihan toksin yang seharusnya dilakukan dengan baik akan menyebabkan
masalah, akibatnya apabila toksin yang ada didalam tubuh tidak bisa dikeluarkan
akan menyebar ke dalam darah. Jika darah mengandung toksin dan tidak dapat
xii
dinetralisir dapat menyebabkan maslaah kematian, kelenjar adrenal akan memaksa
ginjal untuk menguatkan fungsi penyaring dapat menjadikan masalah pada ginjal.
Penyakit yang bisa diderita penumpukan toksin didalam tubuh seperti masalah
hipertensi (Thalia, 2018 )
2. Faktor genetic
Penelitian membuktikan bahwa ada kira-kira 20-40% penderita hipertensi
primer dikarenakan ada garis hubunagn darah yang sama pada penderita
hipertensi, sehingga prospek berhubungan dengan genetic. Gen melibatkan sitem
renin angiotensin dan yang lain berhubungan pada tonus vascular, transportasi air
dan garam diginjal dan penyimpanan insulin berpartsipasi kronologi hipertensi
(susiati Ima, 2016).
3. Umur
Kerentanan umur pada penyakit akan bertumbuh seiring dengan meningkatnya
umur seseorang, pada diatas 60 tahun memiliki 50-60 tekanan darah yang tinggi.
hal ini merupakan salah satu dari faktor akibat degenerasi yang terjadi saat
meningkatnya umur. Tekanan darah laki-laki akan bertambah jika umur diatas 45
tahun dan pada perempuan akan mengalami kenaikan diatas umur 55 tahun
(Thalia 2018)
4. Mengkonsumsi darah yang berlebihan
Santapan tinggi natrium yang berkaitan dengan retensi cairan, santapan garam
yang berlebihan dapat menjadikan penyebab penting terjadi masalah hipertensi
primer (Susiati Ima, 2016).
5. Stress
Tekanan emosional atau mental mampu mempengaruhi derajat hidup manusia
sehingga dapat menjadika tekanan darah tinggi, stress berkelanjutan dapat
mengakibatkan otot polos vaskuler hipertropoli lalu mempengaruhi alur pusat
integrasi otak (susiati Ima, 2016)
6. Merokok
Kandungan nikotin pada rokok dapat mengakibatkan peningkatan tekaan darah
seseorang. Rokok memiliki peran penting dalam tekanan darah yang kompleks,
xiii
sehingga mengakibatkan problem dipembuluh darah, yang berakibatkan pada
kenaikan kerja jantung dan kenaikan kebutuhan oksigen (susiati Ima, 2016).
7. Kegemukan (obesitas )
Obesitas mampu menyebabkan masalh hipertensi primer, hal ini dikarenakan
tumpukan lemak yang dapat mengakibatkan sumbatan didalam pembuluh darah
kemudian dapat menyebabkan meningkatnya tekanan darah (susiati Ima, 2016).
8. Alcohol
Mengkonsumsi alcohol sebnayk lebih dari 2 gelas sewaktu-waktu dapat
menyebabkan resiko terjadi kenaikan tekana darah dan mengakibatkan resistensi
pada obat antihipertensi (susiati Ima, 2016).
9. Kafein
Pengaruh kafein terhadap peningkatan tekaan darah masih diperdebatkan oleh
para peneliti, kafein sendiri mampu mengakibatkan denyut jantung ,menjadi
cepat, kafein dapat mengakibatkan tekanan darah akan tetapi tidak memiliki
pengaruh yang terus menerus (Susiati Ima, 2016)
10. Kurang beraktifitas
Orang yang kurang beraktifitas cenderung memiliki resiko tinggi hipertensi,
dikarenakan beraktifitas mampu mencegah dan mengontrol hipertensi dengan
menurunkan tekanan darah (Susiati Ima, 2016)
Meningkatnya tekaan darah dalam arteri dapat terjadi melalui beberapa cara yaitu
jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap
detiknya arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku sehingga tidak
dapat mengembang saat janntung memompa darah melalui arteri tersebut. Darah
pada setiap jantung dipaksa untuk melewati pembuluh yang sempit dari pada yang
biasanya dan menyebakan naiknya tekanan darah. Inilah yang terjadi pada usia lanjut
dimana dinding arteri kaku dan menebal karena arterislorosis. Dengan cara yang
sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadinya vasokontriksi, yaitu jika
arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut karena perangsang saraf
xiv
atau hormon dalam darah. Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa terjadi
penyebab meningkatnya tekanan darah, hal ini terjadi kelainan fungsi ginjal sehingga
tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dalam tubuh. Akibatnya volume
dalam tubuh meningkat yang akhirnya diikuti tekanan darah.
Kontrol tekanan darah merupakan control system yang kompleks dan hormonal
yang berkaitan satu dengan yang lain, dipengaruhi oleh cardiac output dan tahanan
vascular. Refleks baroreseptor memiliki peran pada perubahan tekanan darah yang
kemudian diperantai baroreseptor otonom. Letak baroreseptor berada disinus karotis
dan arkus aorta yang bekerja cepat untuk mengkompensasi perubahan tekanan darah.
Cardiac output dapat dipengaruhi oleh volume sekuncup dan frekuensi jantung.
Tahanan pada perifer dipengaruhi oleh dimeter ateriol. Jika diameter mengalami
penurunan (vasokontruksi), tahanan perifer mengalami peningkatan, dan jika
diameter mengalami peningkatan (vasodilatasi) tahanan perifer akan mengalami
penurunan (susiati Ima, 2016)
xv
2.1.6 Manifestasi hipertensi
Menurut andini (2004), gejala yang dialami oleh penderita hipertensi biasanya
berupa : pusing, mudah marah, telinga berdengung, susah tidur, sesak nafas, basah
berat pada tengkuk, mudah Lelah, mata berkuinang-kunang, dan mimisa (jarang
dilaporkan). Individu yang menderita hipertensi kadang tidak menapkan gejala
sampai bertahun-tahun. Gejala muncul jika ada kerusakan vaskuler dengan
manifestasi khas sesuai system organ yang divaskularisasi oleh pembuluh darah yang
bersangkutan. Cronw (2009) menyebutkan bahwa Sebagian gejala klinis timbul
setelah mengalami hipertensi bertahun-tahun seperti nyeri kepala, kadang disertai
mual dan muntah, akibat peningkatan tekanan intracnial. Pada pemeriksaan fisik
tidak dijumpai kelainan apapun selain tekana darah yang tinggi, tetapi dapat pula
dijumapi perubahan retina, seperti perdarahan, eksudat (tumpukan cairan),
penyempitan pembuluh darah, dan pada kasus berat, edema puypil (edema pada
diskis peptikus). Gejala lain umumnya terjadi pada penderita hipertensi yaitu pusing,
muka merah, sakit kepala, keluar darah dari hidung secara tiba-tiba, tengkuk terasa
pegal, dan lain-lain.
1. Payah jantung
Dimana keadaan jantung yang tidak mampu memompa janutng ke dalam badan
disebut payah jantung (congestive health failure). Kecacatan ini dikarenakan ada
masalah diarteri jantung atau disistem lirik jantung (Susiati Ima, 2016)
2. Stroke
Tekanan darah yang tinggi mampu mengakibatkan pembuluh darah menjadi
pecah, jika pembuluh darah diotak pecah maka akan mengakibatkan perdarahan
dan dapat mengakibatkan masalah kematian, pembuluh darah diotak terjadi
masalah diotak akan mengakibatkan stroke atau serangan trans siskemik (TIA),
xvi
yang pelaksananya sebagai peralis, pada satu sisi (hemiplegia) atau gangguan
tajam pada penglihatan pada penderita stroke dan hipertensi disertai serangan
iskemi, insiden infarek akan menjadi 80% (Susiati Ima,2016).
3. Kerusakan penglihatan
Hipertensi dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh darah dimata sehingga
dapat membuat pandangan buram atau buta pada orang tersebut (Susiati Ima,
2016)
4. Kerusakan ginjal
Ada kenaikan tekanan darah didinding pembuluh darah dapat berpengaruh
pada kapiler glumerolus diginjal. Kemudian memadat sehingga fungsi selaku
penyaring menjadi terhambat dan akan berdampak pada kebocoran
diglumerolusyang mengakibatkan urin bercampur dengan darah (Susiati Ima,
2016)
2.1.8 penatalaksanaan hipertensi
1. Penatalaksanaan nonfarmakologi
a. Mengurangi obesitas atau menurunkan berat badan
Faktor yang dapat dikendalikan seperti berat badan berlebih atau obesitas yang
merupakan salah satu dari faktor yang berkaitan dalam hipertensi dikarenakan
orang yang memiliki badan kurus memiliki resiko kecil terkena hipertensi
dibandingkan orang yang berbadan gemuk. Menurunkan berat badan 10 kg
berat badan dapat mengurangi 5-20 mmHg (Thalia, 2018)
b. Mengurangi asupan ke dalam tubuh
Mengurangi makan garam yang berlebih bermanfaat unutk menurunkan
tekanan darah seseorang. 5 gram atau 1 sendok perhari termasuk ideal dalam
mengkonsumsi garam (Thalia, 2018)
c. Melakukan olahraga
xvii
Melakukan olahraga, salah satu contohnya dalah jalan cepat, jalan cepat dalam
waktu 30-45 menit dalam 3-4 perminggu termasuk salah satu olahraga yang
mampu menurunkan tekanan darah (Thalia, 2018)
d. Berhenti merokok
Nikotin yang terdapat ditembakau cukup tinggi menjadikan kerja jantung
menjadi kuat dan dapat mengakibatkan arteri menjadi mengkeurt sehingga
peradaran didalam darah menurun tekanan darah menjadi tinggi. merokok
perannya sangat besar dalam meningkatnya tekanan darah yang dikarenakan
oleh kandungan nikotin, nikotin dapat memicu hormone adrenalin yang didapat
menyebabkan tekanan menjadi tinggi. tidak merokok salah satu upaya yang
baik untuk mencegah terjadi masalah kardiofakular pada pengidap hipertensi
(Thalia, 2018)
e. Tidak mengkonsumsi alcohol
Meminum minuman beralkohol melewati batas mampu mengakibatkan tekanan
darah menjadi naik. Mengkonsumsi minuman keras 26 unit dapat
menakibatkan stroke. Sebaiknya Wanita membatasi dalam mengkonsumsi
alcohol yang tidak boleh lebih dari 14 unit dalam seminggu dan untuk laki-laki
tidak boleh mengkonsumsi lebih dari 21 unit dalam seminggu. Dan sebaiknya
tidak mengkonsumsi alcohol bagi pria dan Wanita karena menhindari
mengkonsumsi minuman beralkohol mampu mengurangi tekanan darah sebesar
2-4 mmHg (Thalia, 2018).
f. Melakukan relaksasi dan menghindari stress
Contoh melakukan relaksasi adalah dengan melakukan meditasi, yoga, terapi
murrotal, hipnoterapi, terapi music, terapi relaksasi benson (Thalia, 2018).
g. Konsumsi tomat
Didalam tomat mengandung zat antioksidan yang memiliki manfaat menjaga
organ hati dari penyakit kanker, kemudian ada kandungan vitamin, mineral
dan serat cukup tinggi.
2. Farmakologi
xviii
a. Diuretic
Termasuk salah satu obat anti hipertensi yang memiliki efek untuk mendukung
ginjal untuk menaikan pengeluaran natrium klorida, dan air. Menaikan
pengeluaran dalam ginjal mampu menyedikitkan cairan yang ada ditubuh yang
digunakan untuk membuat tekanan darah menjadi rendah (Thalia, 2018)
b. Vasodilator
Obat anti hipertensi ini memilki efek membuat pembuluh darah menjadi lebar
dan mampu menjadikan tekanan darah secara lansung (Thalia, 2018)
c. Penghambat adrenergic (beta blocker, alfa blocker, alfa-beta blocker)
Obat ini bermanfaat untuk menghambat pemberhentian renin, angiotensin
tidak akan menjadi aktif. Angiotensin 1 tidak akan terbentuk dan angiotensin
II tidak akan berganti. Angiotensin II memegang peranan pada kenaikan
tekanan darah (Thalia, 2018)
d. Angiotensin converting enzyme inhibitor (ACE-inhibitor)
Memiliki manfaat untuk memotong penyusunan angiotensin II yang dapat
menyebabkan vasodilatasi dan penyusutan sekresi aldosteron mengakibatkan
kejadian ekskresi natriu, air dan retensi kalium (Thalia, 2018).
2.2 konsep Terapi Herbal Tomat (solanium lycopersicum)
2.2.1 karakteristik Tomat (solanium lycopersicum)
xix
Tomat (solanium lycopersicum) sendiri berasal dari negara Amerika Tropis
yang banyak ditanam diladang-ladang atau pekarangan rumah dan banyak dijumpai
tumbuh diluar diatas ketinggian 1-1600 meter diatas permukaan laut. Tanamn tomat
tidak bisa terkena guyuran air hujan terus-menerus, sinar matahari yang berlebih,
tanamn tomat menyukai tanah yang bergembur dan subur. Tanaman tomat tumbuh
dengan tegak, memilki tinggi kurang lebih 0,5-2,5 meter, tenaman tomat memiliki
cabang banyak dan terdapat bulu atau rambut halus dibatangnya. Tanaman tomat
memilki daun yang berbentuk oval, tomat memiliki mahkota yang menyerupai bintang,
tomat juga memiliki banyak bentuk ada yang bulat, oval dan lain-lain. Tomat muda
memiliki warna hijau muda dan tomat masak akan berwarna merah (Thalia 2018) .
Tomat memiliki biji yang banyak dan berbentuk pipih, biji tomat memilki warna
kuning, buah tomat dapat dimakan secara lansung atau dapat diolah dulu seperti: dibuat
tomat rebus, dibuat saus tomat, dibuat acar dan lain-lain. Selain buahnya yang dapat
dikonsumsi ada daun yang dimanfaatkan sebagai sayur mayur, tomat buah yang
berbentuk bulat dan ada yang oval yang berwarna merah jika sudah masak, dan juga
memiliki daging tebal (Thalia,2018).
1. Vitamin C
Vitamin C santa diperlukan untuk tubuh, vitamin c banyak terdapat dibuah dan
sayuran yang ada di sekitar kita. Didalam vitamin c terdapat mikrenetrial esensial
yang diperlukan oleh metabolisme pada tubuh yang normal, vitamin ini merupakan
antioksidan utama yang dengan mudah larut kedalam tubuh yang berguna untuk
menurunkan tekanan darah dan level kolesterol.
2. Vitamin A
Didalam tomat juga terdapat vitamin A, yang memiliki khasiat untuk Kesehatan
mata, Kesehatan kulit serta bermanfaat sebagai pencegah jerawat.
3. Vitamin B1
xx
Didalam tomat mengandung B1, vitamin B1 dapat bermanfaatmembentuk energi
yang berguna untuk menyehatkan jantung serta memiliki manfaat sebagai
metabolism karbohidrat.
4. Vitamin B2
Vitamin B2 pada tomat berfungsi untuk mencegah penyakit kanker, katarak dan sakit
kepala.
5. Vitamin B6
Vitamin B6 memiliki manfaat untuk penyusunan sel-sel darah merah dan mendukung
untuk meringankan tanda hipertensi.
6. Vitamin B9
Vitamin B9 memiliki manfaat untuk membantu dalam perkembangan janin juga
bermanfaat sebagai obat anemia.
7. Vitamin B3
Memiliki manfaat untuk penurunan kolesterol jahat dan memiliki manfaat untuk
mengurangi gangguan pada persendian, bermanfaat juga untuk melepaskan energi
dan zat nutrient serta bermanfaat untuk mengurangi depresi.
8. Vitamin E
Memiliki manfaat untuk melindungi lemak tubuh dari serangan radikal bebas, oleh
sebab itu memiliki zat antioksidan yang mudah larut dalam lemak. Sedangkan lemak
bermanfaat sebagai membrane sel yang memiliki fungsi untuk melindungi liver.
9. Likopen
Didalam tomat terdapat likopen yang bermanfaat untuk antioksidan sehingga dapat
berfungsi utnu melumpuhkan radkial bebas, radikal juga bermanfaat utnuk
menyeimbangkan kadar kolesterol darah dalam tubuh dan bermanfaat untuk
mengatur tekanan darah, serta bermanfaat untuk meregakan sel saraf jantung yang
tegang, yang diakibatkan oleh endapan kolesterol dan endapan glukosa dengan
menghambat pelepasan oksigen reaktif terhadap endotel yang menghalangi dilatasi
pembuluh darah, ini adalah salah satu patofisiologi tomat yang digunakan untuk
menurunkan tekanan darah (Ismalia et al, 2016).
10. Bioflavonoid
xxi
Didalam tomat mengandung biaflavonoid yang berfungsi untuk mengurangi bahaya
kolesterol didalam tubuh dan bermanfaat untuk mencegah gumpalan darah.
Bioflavonoid mudah larut didalam air sehingga berfungsi untuk melancarkan
keluarnya air seni sehingga mengakibatkan antihipertensi. Hal ini memiliki
hubungan dengan ACE sehingga angiostensin 1 mengakibatka dapat diubah menjadi
angiotensin 11. Mengakibatkan angiotensin II berkurang dan mengakibatkan
vasokontriksi dan sekresi aldosterone untuk reabsorbsi natrium dan air. Secara
otomatis mengakibatkan berkurang menjadi tekanan darah akan menurun (Thalia,
2018).
11. Kalium
Kalium berpengaruh pada system renin angiotensin, sehingga dapat mengahalangi
pengeluaran renin. Renin berfungsi merubah angiotensinogem sebagai angiotensin
akibat adanya faktor blok pada system, kemudian pembuluh darah terjadi
vasodilator menyebabkan turunnya tekanan draah (Ismalia et al, 2016).
12. Magnesium
Magnesium memiliki manfaat untuk produksi energi serta bermanfaat sebagai
pembentukan protein (Thalia, 2018)
13. Fosfor
Fosfor berguna membantu tulang dan gigi agar kuat (Thalia, 2018
2.2.3 Manfaat tomat (solanium lycopersium)
Tomat (solanium lycopersium ) memiliki manfaat bagi Kesehatan diantaranya:
1. Menurunkan tekanan darah
Tomat (solanium lycopersium) benyak kalium, kurang mengandung natrium dan
juga lemak, kerja kalium untuk mengahalangi pelepasan renin, sehingga dapat
mengganggu system renin angiotensin. Biaflavonoid yang ada di tomat
bermanfaat untuk menghalangi kolestrol dan bermanfaat juga untuk mencegah
penggumpalan darah. Selain kalium, tomat juga mengandung likopen, yang
bermanfaat untuk antioksidan sehingga dapat berfungsi untuk melumpuhkan
radikal bebas, bermanfaat juga untuk menyeimbangkan kadar kolesterol darah
dalam tubuh dan bermanfaat mengatur tekanan darah (Thalia, 2018)
2. Melawan kanker
xxii
Didalam tomat mengandung likopen yang tinggi mengandung serat yang tinggi.
kedua zat ini yang ampuh untuk berbagai kanker, seperti kanker mulut , kanker
prostat, kanker tenggorokan, lambung, usus besar serta kanker ovarium, zat
antioksidan yang lain didalam tomat dapat digunakan untuk mennagkal radikal
bebas.
3. Menyehatkan jantung
Tomat (solanium lycopersium) memiliki kandungan kalium dan mineral yang
cukup tinggi yang berguna bagi jantung. Kalium bermanfaat untuk denyut
jantung dan bermanfaat untuk menjaga supaya stabil, hal ini membantu terhindar
dari penyakit jantung, hipertensi dan lain sebagainya.
4. Menyehatkan paru-paru
Dokter sangat menyarankan agar kita sering mengkonsumsi tomat, dikarenakan
buah tomat meiliki banyak manfaat salah satunya dalah menyehatkan paru, tomat
juga membantu membersihkan paru-paru dari penyakitnya.
5. Menyehatkan hati
Didalam tomat mengandung zat antioksidan yang memiliki manfaat menjaga
organ hati dari penyakit kanker, kemudia ada kandungan vitamin, mineral dan
serat yang cukup tinggi.
6. Menyehatkan mata
Kandungan vitamin A yang ada didalam tomat cukup tinggi selain itu juga ada
kandungan thiamin, niacin serta folat. Nutrisi-nutrisi ini mapu untuk
menyembuhkan gangguan Kesehatan yang ada dimata
7. Mencegah dan mengobati diabetes
Kandungan sodium, kromium dan seng yang ada didalam tomat bermanfaat
untuk menstabilkan kadar gula dalam darah. Diabetes atau glukosa adalah
masaslah yang diakibatkan karena tingginya glukosa dalam darah. Sering buang
air kecil, merasas haus, termasuk tanda dari glukosa.
8. Mencegah sembelit
Tomat (solanium lycopersium) banyak memiliki kandungan serat baik untuk
penderita sembelit. Serat mampu untuk mengontrol pola buang air besar agar
menjadi lancer. Hal ini dapat mencegah agar terhindar dari penyakit sembelit dan
xxiii
menurunkan kolesterol. Tomat (solanium lycopersium) kaya akan dengan serat
yang memiliki manfaat untuk bersaing dengan usus dan lemak, serat dan lemak
berakibat, pada penyerapan LDL (low density likopprotein) atau kolesterol buruk
dan menaikan produksi serta penyerapan kadar HDL (High Density
Likopprotein) atau kolesterol baik yang diperlukan tubuh.
2.2.4 Penatalaksanaan terapi herbal dengan buah tomat (solanium lycopersium)
Perawat sendiri memiliki kewajiban untuk memberikan keamanan dalam
perawatan kepada masyarakat, salah satunya adalah dengan memanfaatkan
penyembuhan komplementer. Penyembuhan komplementer salah satu pilihan
dikarenakan oleh berbagai fenomena, seperti mudahnya bahan yang didapat dan
banyak berada disekitar kita, tidak mengeluarkan dana yang besar, pemahaman dan
keselamatan dari obat tersebut, nasional center for complementerry and alternatif
medichine of nasional institute of health telah memberikan pengobatan beragam
bentuk penyembuhan contohnya Biological Base Therapies (BTT), BTT termasuk
bentuk penyembuhan yang memanfaatkan olahan yang ada dialam termasuk terapi
herbal, beberapa terapi herbal yang cukup pasti menurut ilmiah untuk mencegah
tekanan darah menjadi tinggi namun banyak masyarakat yang belum mengetahuinya
(Thalia, 2018)
Kandungan yang ada didalam buah tomat diketahui memilki manfaat utnuk
menurunkan tekanan darah adalah biaflavonoid, likopen, dan kalium. Tomat
(solanium lycopersium) sendiri bekerja untuk mencegah terjadinya pelepasan renin
sehingga dapat memperbaiki system pada renin angiotensin, sedangkan biaflavonoid
yang ada pada tomat menekan resiko terjadinya koleterol dan aglutinasi darah.
Bioflavonoid sangat muda larut dalam air sehingga dapat digunakan untuk
melancarka keluarnya urin sehingga dapat menyebabkan antihipertensi. Tomat
(solanium lycopersium) mempunyai banyak kandungan seperti likopen. Likopen
bermanfaat untuk antioksida yang berfungsi untuk mematikan radikal bebas,
kemudian berfungsu untuk menyeimbangkan kadar kolesterol, tekanan darah dan
mengandung sel-sel saraf jantung, yang disebabkan karena adanya endapan
kolesterol dan glukosa, penyakit hipertensi dapat diberi olahan dengan tomat matang
xxiv
sebesar 150 gram ditambah 50 ml air putih. Kemudian dihancurkan dengan blender
kemudian diberikan waktu pagi hati selama kurang lebih seminggu (Thalia, 2018)
2.2.5 Penatalaksanaan terapi tomat rebus
1. bahan dan alat yang dibutuhkan meliputi:
a. 150 gram tomat matang
b. Air secukupnya
c. Kompor
d. Panci
e. Saringan
2. pelaksanaan pembuatan tomat rebus.
a. Cuci tomat sampai bersih
b. Rebus tomat dengan air secukupnya selama 15 menit
c. Lumatkan tomat sampai halus
d. Lalu saring
3. Cara pemakaian
a. Mengkonsumsi setelah dingin 1 kali pada pagi hari sebelum makan
b. Mengkonsumsi selama 7 hari berturut-turut
xxv
2.3 kerangka teori
hipertensi
2.3.1 gambar kerangka teori : penyebab dan penanggulangan hipertensi (sheps, 2005
dan widharto 2007)
xxvi
BAB III
METODE PENELITIAN
Mengukur Mengukur
Pemberian
Tekanan Darah Tekanan Darah
Tomat
Sebelum Sesudah
Rebus
Keterangan :
: Diteliti
: Pengaruh Hipotesis Penelitian
xxvii
3.3 Disain Penelitian
xxviii
meja
4. Gunakan
manset
sesuai
dengan
pasien
orang
dewasa
5. Letakan
stetoskop
diatas
arteri
brakialis
saat bunyi
pertama
catat
sebagai
tekanan
sistolik
dan bunyi
terakhir
yang di
dengar
dicatat
sebagai
tekanan
diastolic
xxix
3.5.2 sampel
n=+
keterangan
n : besar sampel
N: besar populasi
d : tingkat signifikan p(0,5)
n=
n=
n= =
n = 44
= 44 respondent
xxx
a. Kriteria inklusi
1. Pasien hipertensi yang tinggal di desa fenun tidak sedang mengkonsumsi
obat anti hipertensi grade. Tidak menderita penyakit sistemik yang lain
(jantung, DM)
2. Bersedia menjadi responden
b. Kriteria eksklusi
1. Tidak bersedia menjadi responden
2. Penderita hipertensi dengan adanya komplikasi
3. Responden tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi
3.5.4 teknik pengambilan sampling
Pada data puskesmas oinlasi penderita tekanan darah tinggi, desa fenun
kecematan amanatun selatan kabupaten timor tengahn selatan terdapat 50 warga
penderita tekanan darah tinggi peneliti mengambil sampel 44 warga dengan cara
mengambil lotre secara acak. Proses rekomendasi yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
xxxi
2. Memasukan kertas gulungan yang sudah diberi kode/nomor ke dalam
kotak sebaik-baiknya.
3. Mengundi gulungan kertas sampe memperoleh 44 nama sebagai sampel
penelitian, sedangkan sisanya yang tidak terpilih tidak dijadikan sampel.
4. Mendata dan mengunjungi subjek penelitian yang diperoleh dari hasil
pengambilan lotre.
5. Apabila subjek tidak memenuhi kriteria inklusi maka dilakukan
pengambilan lotre kembali sampai memperoleh subjek yang memenuhi
kriteria inklusi.
3.6.2 Waktu
Waktu penelitian akan dilakukan pada Bulan Maret 2021 sampai dengan
selesai
xxxii
1. Menghormati harkat dan mertabat manusia.
Penelitian perlu mempertimbangkan hak-hak subjek penelitian untuk
mendapatkan informasi tentang tujuan peneliti melakukan penelitian tersebut. Di
samping itu, peneliti juga memberikan kebebasan kepada subjek untuk
memberikan informasi atau tidak memberikan informasi (berpartisipasi). Peneliti
mempersiapkan format persetujuan subjek (inform consen) yang mencakup:
a. Penjelasan manfaat penelitian
b. Penjelasan kemungkinan resiko dan ketidaknyamaman yang
ditimbulkan
c. Menjelaskan manfaat yang di dapatkan
d. Jamiman kerahasiaan terhadap identitas
2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for privacy and
confidentialy)
Setiap orang mempunyai hak-hak dasar individu termasuk privasi dan
kebebasan individu dalam memberikan informasi. Oleh sebab itu peneliti tidak
boleh menampilkan informasi mengenai identitas dan kerahasian identitas subjek.
3. Keadilan dan inklusivitas/ keterbukaan (respect for justiceant inclusivess)
Keterbukaan dan adil dijaga oleh peneliti dengan kejujuran, keterbukaan
dan kehati-hatian. Untuk itu, lingkungan penelitan perlu dikondisikan sehingga
memenuhi prinsip keterbukaan yakni dengan menjalanka prosedur penelitian.
4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan ( blacing harms and
benefits)
Sebuah penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal mungkin
bagi subjek. Oleh sebab itu, pelaksanaan penelitian harus dapat mencegah atau
paling tidak mengurangi rasa sakit, ceder, strees, maupun kematian subjek
penelitain.
xxxiii
2. Setelah mendapat surat ijin dari Dinas Kesehatan TTS surat ijin ditujukan kepada
Puskesmas Oinlasi kemudian di arahkan ke Desa Fenun
3. Memberikan penjelasan kepeda responden tenteng tujuan dari terapi tomat rebus.
Pada kelompok perlakuan(intervensi) tomat rebus.
1) Peneliti menjelaskan tujuan, manfaat, dan prosedur penelitian serta
meminta persetujuan dari responden untuk berpartisipasi dalam penelitian
2) Setiap respondent di berikan kebebasan untuk memberikan persetujuan
atau menolak menjadi subjek penelitian. Setelah calon respondent
menyatakan bersedia untuk mengikuti prosedur penelitian, maka
respondent di minta untuk menandatagani lembaran inform consent
kemudian respondent diminta untuk mengisi data demografi meliputi
nama, usia, dan jenis kelamin
3) Membagi kelompok dalam 1 kelompok terapi tomat rebus
4) Peneliti melakukan pemeriksaan tekanan darah (pre-tens) pertama kali,
selanjutnya akan dilihat setelah dilakukan intervensi selama satu minggu.
Hasi pemeriksaan tekanan darah tersebut dicatat pada lembaran observasi
perubahan tekanan darah (lampiran).
5) Peneliti memberikan terapi tomat rebus kepada respondent kelompok dan
memberikan penjelasantenteng prosedur pemberian terapi tomat rebus
diminum satu gelas/hari selama satu minggu
6) Peneliti melakukan pemeriksaan perubahan tekanan darah respondent
kembali (post-tens) setelah dilakukan intervensi selama satu minggu.
Hasilnya dicatat pada lembar observasi.
7) Mengumpulkan data selanjutnya data diolah dan di analisis.
8) Peneliti memberikan reinforcement positif pada semua responden atau
keterlibatannya dalam penelitian
xxxiv
3) Kompor
4) Panci
5) Saringan
Tahap I: Pada tahap ini peneliti melakukan pengambilan data pre dengan
melakukan tensi terhadap pasien hipertensi untuk mengetahui
berepa jumlah peningkatan tekakan darah untuk melaksanakan
prosedur penelitian
Tahap II: Intervensi, pada tahap ini peneliti melakukan pemberian terapi
tomat rebus pada pasien hipertensi selama 7 hari berturut-turut .
Tahap III: Pada tahap ini, peneliti kembali mengukur tekakan darah pada
pasien hipertensi yang sudah diberikan terapi tomat rebus untuk
mengetahui adanya perubahan atau tidak.
3.10 Analisa Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistic
merupakan program windows 2007, menurut Nursalem 2016, analisis statistic
inteferensial bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh, hubungan antara
sampel yang diteliti pada taraf signifikasikan tertentu. Peneliti mengunakan analisis
interferensial untuk mengetahui ada tidaknya efektifitas terapi tomat yang di rebus
terhadap penurunan tekanan darah tinggi pada penderita hipertensi. Analisa data
penelitian menggunakan:
xxxv
Analisis univariat adalah analisis yang digunakan terhadap tiapa variable dari
hasil penelitian (Notoathemojo 2017). Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan
antara terapi tomat rebus terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi. Sifat data
secara umum dibedakan atas dua macam yaitu data kategori berupa skala nominal dan
ordinal, dan numeric berupa skala rasio dan interval. Pada penelitian ini peneliti
menganalisa efektifitas terapi tomat rebus terhadap penurunan darah pada penderita
hipertensi, semua karakteristik respondent pada penelitian ini seperti: usia, jenis kelamin,
pendidikan dan pekerjaan berbentuk kategori yang dianalisis.
3.10.2 Analisis Bivariat.
Analisis bivariat adalah analisa untuk menguji pengaruh dan perbedaan antara
variable. Dalam penelitian ini analisis bivariat di gunakan untuk mengenalisa
keefektivitas antara tomat rebus terhadap penurunan tekanan darah pada penderita
hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Oinlasi Desa Fenun, Kec Amanatun Selatan, Kab
TTS. Analisa yang digunakan untuk mengetahui perbedaan tekanan darah sebelum dan
sesudah di berikan tomat rebus mengunakan uji paired t test jika data distribusi normal
mengunakan uji wilcoxon yang merupakan non parametrics test. Sedangkan untuk
mengetahui perbedaan efektivitas antara pemberian tomat rebus terhadap penurunan
tekakan darah mengunakan uji independent t-test untuk mengetahui efektivitas antar
pemberian tomat rebus terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi
sesudah dilakukan intervensi ( post-test) dan jika data tidak berdistribusi normal
mengunakan uji mann-withney u-test yang merupakan nonparametric test untuk
mengetahui pebedaan efektivitas antara pemberian tomat rebus dilihat dari nilai p-value.
Jika nilai p.>0,05 maka tidak ada perbedaan yang signifikan namun jika nilai p<0.05
maka terdapat perbedaan yang signivikan antara pemberian tomat rebus. Asumsi yang
berlaku dalam independen t-test antar lain:
1. Skala data interval atau rasio
2. Data distribusi normal
3. Varians antara kelompok sama atau homogen
Tetapi jika distribusi tidak normal, peneliti mengunakan uji mann-withney yang
merupakan nonparametric test
3.10.3 teknik pengolahan data
xxxvi
dilakukan pengambilan data ulang untuk melengkapai data-data tersebut.tetapi apa
bila tidak memungkinkan, maka data yang tidak lengkap tersebut tidak di olah atau
dimasukan pengelolahan “data missing” (Notoatmodjo 2012).
2. Coding
“pengkodean” atau “coding” yakni mengubah bentuk kalimat atau huruf menjadi
data angka atau bilanggan (Notoatmodjo 2012). Data demografi jenis kelamin
meliputi laki-laki dan perempuan, pendidikan meliputi pendidikan dasar SD sampai
dengan SMP, pendidikan menengah SMK atau SLTA sederajat, perguruan tinggi
diploma sampai dengan sarjana, pekerjaan meliputi tidak bekerja, ibu rumah tangga,
wiraswasta, buruh tani.
a. Jenis kelamin
Laki-laki : diberi kode 1
Perempuan : diberi kode 2
b. Pendidikan
Pendidikan dasar : SDs/d SMP : diberi kode 1
Pendidikan menengah : SMK/SLTA sederajat : diberi kode 2
Perguruan tinggi : diploma s/d sarjana : diberi kode 3
c. Pekerjaan
Tidak bekerja : diberi kode 1
Ibu rumah tangga : diberi kode 2
Wiraswasta : diberi kode 3
Buruh tani : diberi kode 4
d. Merokok
Ya : diberi kode 1
Tidak : diberi kode 2
e. Usia
17-25 tahun : diberi kode 1
26-40 tahun : diberi kode 2
41-60 tahun : diberi kode 3
61-75 tahun : diberi kode 4
f. Hipertensi
(140-159/90-99)mmhg : diberi kode 1
(160-179/100-109)mmhg : diberi kode 2
(≤180/≤110)mmhg : diberi kode 3
xxxvii
(<210/>120)mmhg : diberi kode 4
3. Entery
Data dalam bentuk “kode” (angak atau huruf) dimasukan kedalam program atau
kedalam softwere computer. Dalam proses ini dituntut ketelitian dari orang yang
melakukan “data entery” ini. Apa bila tidak maka terjadi bias, meskipun hanya
memasukan data.
4. Tabulating
Yakni membuat table-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan
oleh peneliti
5. Cleaning
Apabila semua data dari setiap sumber data atau respondent selesai di masukan, perlu
di cek kembali untuk memilih kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode,
ketidak lengkap, dan sebagainya,kemudian dilakukan pembetulan atau korelasi
( Notoatmodjo 2012).
xxxviii
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, E(2017). Pemberian Jus Tomat Mempengaruhi Penurunan Tekakan Darah Pada
Pasien Hipertensi Di Tambak Asri Rt17 Rw 06 Surabaya.
Jurnal Keperawatan, 6 1-8
Arissandi, D,. Setiawan, Christina T., & Wiludjeng, R. (2019). 2 3 123. Jurnal Borneo
Candekia, 3(2), 40-46
Anita, T., Suwandono, A., Ariyanti, L., Pramono, N., & Kumorowulan, S. (2017). Effect
Of Consuming Tornado (Lycopersium Commune) Juice In Lowering Blood Pressure In Pregnant
Mothers With Hypertension. Belitung Nursing Journal, 3(6) 707-711
Https://Doi.Org/10.33546/Bnj.296
Hapipah, Ariyanti, M., Izzah, U., & Istianah.(2018). Pengaruh Jus Tomat Terhadap
Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Penderita Hipertensi Lansia. The Indonesia Journal Of
Health Science, 3(1), 77. https://doi.org/10.32528/ijhs.v0i0,1525 hariyono (2020). Buku
Pedoman Penyusunan Skripsi.
Hidayat, N., Utomo, A.S., & D, D. (2018). Pengaruh Jus Tomat Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Lansia. The Indonesia Journal Of Health Science 3(1), 77
https://doi.org/10.32528/ijhs.v0i0,1525
Ismalia, N., Zuraida, R., Lampung, U., Gizi, B. L Kedokteran, F.,& Lampung, U. (2016).
Efek Tomat ( Lycopersion Esculentum Mill )Dalam Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Effect
Tomato ( Lycopersion Esculentum Mill ) For Decreasing Hing Blood Pressure. Majority, 5(4)
107-111.
Kurniasari, L. (2012). Pengaruh Pemberian Jus Tomat Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Panti Sosial Tresna Werdha Unit Abiyoso
Yogyakarta. Ilmu keperawatan STIKes aisyiyah yogyakart, 2(5), 1-11
Kecamatan, W., & Malang, L. (2010). pengaruh pemberian jus tomat terhadap
perubahan tekanan darah sistolik dan diastolic pada penderita hipertensi di desa wonorejo
kecamatan lawang malang tahun 2007. 138-143,
Kemenkes RI, (2019), Profil Kesehatan Indonesia 2018 [ Indonesia Health Profile
2018]. http://www,depkes,go,id/resources/dowmload/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Data-
dan-informasi profil-kesehatan-indonesia-2018. pdf
Kesehatan, k.(2018). HASIL UTAMA RISKESDAS 2018
xxxix
xl