DISUSUN OLEH:
1
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karuniaNya yang diberikan sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
dalam penyusunan makalah ini. Tak lupa kami ucapkan kepada dosen fasilititator
yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan makalah ini.
Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Kepala Puskesmas Klampis Ngasem
beserta Staf yang mana telah membantu kami dalam penyusunan makalah yang
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
Penulis
3
DAFTAR ISI
NGASEM .............................................................................................................. 1
Diabetes 12
BAB 3.................................................................................................................. 34
BAB 4 PENUTUP.............................................................................................. 41
4.2 SARAN...................................................................................................... 41
5
BAB 1
PENDAHULUAN
dan kapasitas hidup sehat sehingga setiap orang agar menyadari tingkat kesehatan
dengan cara fasilitasi proses pemecahan masalah melalui pendekatan edukatif dan
Melitus. Hal ini dilakukan karena diketahui bahwa Indonesia selalu menempati
(IDF) 2021, saat ini Indonesia menempati posisi kelima dalam daftar. Penyakit
stroke, penyakit jantung, infeksi kaki, kerusakan kulit atau gangrene yang dapat
Begitu juga dengan penyakit Hipertensi menyerang siapa saja baik muda
maupun tua. Hipertensi merupakan salah satu penyakit paling mematikan didunia.
6
30-79 tahun di seluruh dunia menderita hipertensi, sebagian besar (dua pertiga)
tersebut. Kurang dari setengah orang dewasa (42%) dengan hipertensi didiagnosis
dan diobati. Sekitar 1 dari 5 orang dewasa (21%) dengan hipertensi dapat
dunia. Salah satu target global penyakit tidak menular adalah menurunkan
prevalensi hipertensi sebesar 33% antara tahun 2010 dan 2030 (WHO 2022). Kota
Surabaya termasuk ke dua tertinggi kota atau kabupaten di Jawa Timur yang
Diera globalisasi saat ini teknologi semakin canggih dan sangat membantu
Berdasarkan hasil dari wawancara dengan kader yang ada diwilayah kerja
kegiatan yang ada yaitu posyandu balita, posyandu lansia dan kegiatan pendataan
lainnya, selama ini dalam melakukan pendataan semua kader masih melakukan
secara manual dengan mengisi format yang telah diberikan dari pihak puskesmas,.
Dan mereka juga menyampaikan untuk yang terbaru mereka sudah mulai
puskesmas terkait keterbaruan informasi, sejauh ini tidak ada kesulitan dalam
1.3 Tujuan
1.3.3 Manfaat
berbasis wEB
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah yang melebihi batas normal.
Diabetes yang disebabkan kenaikan gula darah karena kerusakan sel beta pankreas
sehingga produksi insulin tidak ada sama sekali. Insulin adalah hormon yang
dihasilkan oleh pankreas untuk mencerna gula dalam darah. Penderita diabetes
8
9
Disebebakan kenaikan gula darah karena penurunan sekresi insulin yang rendah
Diabetes tipe ini ditandai dengan kenaikan gula darah selama masa kehamilan.
Gangguan ini biasanya terjadi pada minggu ke 24 kehamilan dan kadar gula
Gaya hidup yang tidak baik menyumbang terjadinya faktor risiko terjadinya
merasakan haus, lapar, buang air kecil yang berlebihan hingga menurunnya berat
badan secara drastis. Gejala diabetes dibagi menjadi dua, yaitu gejala akut dan
1) Gejala Akut
Gejala ini umum ditemui pada mayoritas penderita DM, dan porsinya tidak
selalu sama. Bahkan ada penderita DM yang tidak menunjukkan gejala ini.
fase, diantaranya:
kencing (poliuria). Pada fase ini ditandai dengan berat badan yang
Pada fase ini, penderita tidak lagi mengalami 3P, melainkan hanya 2P,
yaitu polidipsia dan poliuria. Biasanya juga disertai dengan berat badan
yang turun drastis dalam kurun waktu 2-4 minggu, mudah lelah, hingga
2) Gejala Kronik
Gejala ini merupakan gejala yang timbul pada penderita yang terdiagnosis DM
kronik diantaranya kesemutan lebih sering, kulit penderita terasa panas, seperti
tertusuk jarum, mudah lelah, mengantuk, kulit merasa tebal, kram, pandangan
mata mulai kabur, gatal di area kemaluan, gigi mudah goyah, kemampuan
seksual yang menurun atau impoten, hingga keguguran yang dialami oleh ibu
Pada fase awal penderita diabetes melitus sering kali tidak menyadari gejala-
gejala yang timbul. Ini karena beberapa orang memiliki tingkat pengetahuan yang
11
berbeda. Beberapa gejala seperti mudah lelah sering kali diartikan sebagai respon
tubuh yang kurang tidur atau depresi. Dalam mengidentifikasi gejala DM,
penderita hanya perlu mengenali dua kondisi utama yaitu (1) gula darah tinggi
akan membuat seseorang mudah buang air kecil (poliuria), dan (2) melalui
penyakit. Faktor tersebut dibagi menjadi faktor yang dapat dimodifikasi dan faktor
yang tidak dapat dimodifikasi. Faktor yang tidak dapat dimodifikasi antara lain ras,
etnik, umur, jenis kelamin, riwayat keluarga dengan diabetes melitus, riwayat
melahirkan bayi >4.000 gram, riwayat lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR
<2.500 gram). Faktor resiko yang dapat dimodifikasi yaitu berat badan lebih,
tidak sehat dan tidak seimbang (tinggi kalori), kondisi prediabetes yang ditandai
dengan toleransi glukosa terganggu (TGT 140-199 mm/dl) atau gula darah puasa
1) Keadaan umum
2) Sistem pernapasan
Ada gangguan dalam pola napas pasien, biasanya pada pasien post
3) Sistem kardiovaskuler
4) Sistem pencernaan
Pada penderita post pembedahan biasanya ada rasa mual akibat sisa bius,
5) Sistem musculoskeletal
Pada penderita ulkus diabetic biasanya ada masalah pada sistem ini karena
menyerang sampai otot. Dan adanya penurunan aktivitas pada bagian kaki
6) Sistem intregumen
Turgor kulit biasanya normal atau menurun akibat input dan output yang
tidak seimbang. Pada luka post debridement kulit dikelupas untuk membuka
Diabetes
dalam program pengendalian penyakit tidak menular terintegrasl yaitu antara lain
faktor risiko
memonitoring faktor risiko menjadi salah satu tujuan dalam program pengendalian
3) CERDIK dan PATUH di Posbindu PTM dan Balai Gaya Hidup Sehat
K: Kendalikan stress
beban yang sangat be rat baik bagi individu maupun keluarga juga
pemerintah.
1) Edukasi
Edukasi dengan tujuan promosi hidup sehat, perlu selalu dilakukan sebagai
bagian dari upaya pencegahan dan merupakan bagian yang sangat penting dari
pengelolaan DM secara holistik. Materi edukasi terdiri dari materi edukasi tingkat
yang meliputi:
berkelanjutan.
e) Interaksi antara asupan makanan, aktivitas fisik, dan obat anti hiperglikemia
f) Cara pemantauan glukosa darah dan pemahaman hasil glukosa darah atau
urin mandiri (hanya jika alat pemantauan glukosa darah mandiri tidak
15
tersedia).
e) Kondisi khusus yang dihadapi (contoh : hamil, puasa, kondisi rawat inap)
f) Hasil penelitian dan pengetahuan masa kini dan teknologi mutakhir tentang
DM.
g) Pemerliharaan/perawatan kaki.
a) Tidak boleh berjalan tanpa alas kaki, termasuk di pasir dan air.
b) Periksa kaki setiap hari dan dilaporkan pada dokter apabila kulit terkelupas,
d) Selalu menjaga kaki dalam keadaan bersih, tidak basah, dan mengoleskan
f) Keringkan kaki dan sela − sela jari kaki secara teratur setelah dari kamar
mandi.
16
g) Gunakan kaos kaki dari bahan katun yang tidak menyebabkan lipatan pada
ujung-
i) Jika sudah ada kelainan bentuk kaki, gunakan alas kaki yang dibuat khusus
j) Sepatu tidak boleh terlalu sempit atau longgar, jangan gunakan hak tinggi.
menghangatkan kaki.
c) Menggunakan obat DM dan obat lainya pada keadaan khusus secara aman
dan teratur.
dengan tepat.
kecemasan.
17
simulasi.
laboratorium.
dan keluarganya.
menyeluruh dari anggota tim (dokter, ahli gizi, petugas kesehatan yang lain serta
pasien dan keluarganya). Terapi Nutrisi Medis sebaiknya diberikan sesuai dengan
makan untuk masyarakat umum, yaitu makanan yang seimbang dan sesuai dengan
kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu. Pasien DM perlu diberikan
meningkatkan sekresi insulin atau terapi insulin itu sendiri (Kemenkes RI, 2019).
▪ Karbohidrat
- Dianjurkan makan tiga kali sehari dan bila perlu dapat diberikan
makanan selingan seperti buah atau makanan lain sebagai bagian dari
▪ Lemak
15%
▪ Protein
menjadi 0,8 g/kg BB perhari atau 10% dari kebutuhan energi, dengan
1−
Sumber protein yang baik adalah ikan, udang, cumi, daging tanpa lemak,
ayam tanpa kulit, produk susu rendah lemak, kacang-kacangan, tahu dan tempe.
Sumber bahan makanan protein dengan kandungan saturated fatty acid (SAFA)
yang tinggi seperti daging sapi, daging babi, daging kambing dan produk hewani
▪ Natrium
yaitu
▪ Serat
▪ Pemanis Alternatif
b. Kebutuhan Kalori
Ada beberapa cara untuk menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan pasien
DM, antara lain dengan memperhitungkan kebutuhan kalori basal yang besarnya 25
bergantung pada beberapa faktor yaitu: jenis kelamin, umur, aktivitas, berat badan,
dan lain-lain. Beberapa cara perhitungan berat badan ideal adalah sebagai berikut :
dimodifikasi :
21
Bagi pria dengan tinggi badan di bawah 160 cm dan wanita di bawah 150 cm, rumus
dimodifikasi menjadi:
BB normal : BB ideal ± 10 %
Perhitungan berat badan ideal menurut Indeks Massa Tubuh (IMT). Indeks massa
Klasifikasi IMT :
o BB lebih ≥ 23,0
- Obese II ≥ 30
a) Jenis Kelamin
b) Umur
keadaan istirahat.
tukang gali.
d) Stres Metabolik
operasi, trauma).
e) Berat Badan
Jumlah kalori yang diberikan paling sedikit 1000 − 1200 kal perhari untuk
Secara umum, makanan siap saji dengan jumlah kalori yang terhitung dan
komposisi tersebut di atas, dibagi dalam 3 porsi besar untuk makan pagi (20%),
23
siang (30%), dan sore (25%), serta 2-3 porsi makanan ringan (10 - 15%) di
antaranya. Tetapi pada kelompok tertentu perubahan jadwal, jumlah dan jenis
3) Latihan Fisik
Program latihan fisik secara teratur dilakukan 3 − 5 hari seminggu selama sekitar
30 − 45 menit, dengan total 150 menit per minggu, dengan jeda antar latihan tidak
lebih dari 2 hari berturut-turut. Kegiatan sehari-hari atau aktivitas sehari-hari bukan
termasuk dalam latihan fisik. Latihan fisik selain untuk menjaga kebugaran juga
dapat menurunkan berat badan dan memperbaiki sensitivitas insulin, sehingga akan
memperbaiki kendali glukosa darah. Latihan fisik yang dianjurkan berupa latihan
fisik yang bersifat aerobik dengan intensitas sedang (50 − 70% denyut jantung
maksimal) seperti jalan cepat, bersepeda santai, jogging, dan berenang. Denyut
jantung maksimal dihitung dengan cara mengurangi 220 dengan usia pasien.
menit/minggu dengan latihan aerobik berat, mencapai > 70% denyut jantung
dengan kadar glukosa darah < 100 mg/dL harus mengkonsumsi karbohidrat terlebih
dahulu dan bila > 250 mg/dL dianjurkan untuk menunda latihan fisik. Pasien diabetes
aktivitas fisik intensitas ringan-sedang, seperti berjalan cepat. Subyek yang akan
melakukan latihan intensitas tinggi atau memiliki kriteria risiko tinggi harus
sebaiknya disesuaikan dengan umur dan status kesegaran fisik. Intensitas latihan
fisik pada pasien DM yang relatif sehat bisa ditingkatkan, sedangkan pada pasien
4) Terapi Farmakologis
latihan jasmani (gaya hidup sehat). Terapi farmakologis terdiri dari obat oral dan
bentuk suntikan.
golongan:
• Sulfonilurea
oleh sel beta pankreas. Efek samping utama adalah hipoglikemia dan
pasien dengan risiko tinggi hipoglikemia (orang tua, gangguan fungsi hati
• Glinid
namun berbeda lokasi reseptor, dengan hasil akhir berupa penekanan pada
Golongan ini terdiri dari 2 macam obat yaitu Repaglinid (derivat asam
cepat setelah pemberian secara oral dan diekskresi secara cepat melalui
• Metformin
• Tiazolidinedion (TZD)
terdapat antara lain di sel otot, lemak, dan hati. Golongan ini
diberikan perlu pemantauan faal hati secara berkala. Obat yang masuk
menimbulkan flatus.
dapat mengukur kadar gula darahnya dengan cepat dan akurat karena insulin
penyiapan makan, olah raga, dan pelatihan yang didukung dengan swa-monitor
27
darah. Swa-monitor (pemantauan glukosa mandiri) gula darah dapat dilakukan oleh
orang-orang yang telah dididik oleh staf medis yang terlatih. Penggunaan
glukometer yang tidak tepat dapat menyebabkan kadar gula darah tidak akurat
dan pencatatan hasil glukosa darah yang dilakukan pada waktu tertentusepanjang
(akut) dan jangka panjang (kronis). Hipoglikemia dan ketoasidosis adalah bentuk
diabetes melitus sudah memengaruhi fungsi mata, jantung, ginjal, kulit, saluran
peningkatan dan penurunan kadar gula darah yang drastis. Kondisi ini memerlukan
a. Hipoglikemia
secara drastis akibat tingginya kadar insulin dalam tubuh, terlalu banyak
Gejalanya meliputi penglihatan kabur, jantung berdetak cepat, sakit kepala, tubuh
gemetar, keringat dingin, dan pusing. Kadar gula darah yang terlalu rendah, bahkan
kadar gula darah yang terlalu tinggi. Ini adalah komplikasi diabetes melitus yang
terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan gula atau glukosa sebagai sumber
bahan bakar, sehingga tubuh mengolah lemak dan menghasilkan zat keton sebagai
sumber energi.
Jika tidak segera mendapat penanganan medis, kondisi ini dapat menimbulkan
Kondisi ini juga merupakan salah satu kegawatan medis pada penyakit
kencing manis, dengan tingkat kematian mencapai 20%. HHS terjadi akibat adanya
lonjakan kadar gula darah yang sangat tinggi dalam waktu tertentu. Gejala HHS
ditandai dengan haus yang berat, kejang, lemas, gangguan kesadaran, hingga koma.
diabetes tidak dikelola dengan baik. Tingginya kadar gula darah yang tidak
Deteksi dini dan pengobatan retinopati secepatnya dapat mencegah atau menunda
disebut nefropati diabetik. Kondisi ini bisa menyebabkan gagal ginjal, bahkan bisa
berujung kematian jika tidak ditangani dengan baik. Saat terjadi gagal ginjal,
Diagnosis sejak dini, mengontrol glukosa darah dan tekanan darah, pemberian obat-
obatan pada tahap awal kerusakan ginjal, serta membatasi asupan protein adalah
Tingginya kadar gula dalam darah dapat merusak pembuluh darah dan saraf
di tubuh, terutama kaki. Kondisi yang biasa disebut neuropati diabetik ini terjadi
30
ketika saraf mengalami kerusakan, baik secara langsung akibat tingginya gula darah
maupun karena penurunan aliran darah menuju saraf. Rusaknya saraf akan
menyebabkan gangguan sensorik dengan gejala berupa kesemutan, mati rasa, atau
kenyang saat makan. Komplikasi ini juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi atau
impotensi pada pria. Sebenarnya, kerusakan saraf bisa dicegah dan ditunda jika
diabetes terdeteksi sejak dini. Dengan demikian, kadar gula darah bisa dikendalikan
dengan menerapkan pola makan dan pola hidup sehat, serta mengonsumsi obat
Masalah pada kulit dan luka pada kaki juga umum terjadi jika mengalami
komplikasi diabetes. Hal ini disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah dan saraf,
serta terbatasnya aliran darah ke kaki. Gula darah yang tinggi juga memudahkan
bakteri dan jamur berkembang biak. Terlebih jika adanya penurunan kemampuan
tubuh untuk menyembuhkan diri sebagai akibat dari diabetes. Dengan demikian,
masalah pada kulit dan kaki pun tak dapat terelakkan. Jika tidak dirawat dengan
baik, kaki penderita diabetes berisiko mudah luka dan terinfeksi sehingga
menimbulkan gangren dan ulkus diabetikum. Penanganan luka pada kaki penderita
diabetes adalah dengan pemberian antibiotik, perawatan luka dengan benar, atau
e. Penyakit kardiovaskular
Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh
darah. Ini dapat menyebabkan gangguan sirkulasi darah di seluruh tubuh, termasuk
darah, meliputi penyakit jantung, stroke, serangan jantung, dan penyempitan arteri
(aterosklerosis).
Kader adalah setiap orang yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk
berperan aktif dalam upaya kesehatan yang dilaksanakan dengan cara fasilitasi
memperhatikan kebutuhan potensi dan sosial budaya setempat (Kemkes RI, 2019).
Kader kesehatan masyarakat adalah laki-laki atau wanita yang dipilih oleh
maupun masyarakat serta untuk bekerja dalam hubungan yang amat dekat dengan
sederhana.
lokal; dan
5) Kesehatan kerja;
7) Penyehatan lingkungan;
9) Kesehatan tradisional;
berikut:
teknologi yaitu dengan membuat web yang berisi video edukasi tentang diabetes
mellitus, termasuk cara pemeriksaan gula darah dan tekanan darah. Web edukasi
Peminatan Komunitas dengan Puskesmas Klampis Ngasem ini diberi nama “Kader
3.1.2 Tujuan
Tujuan dari pengembangan web Kader Hebat ini adalah sebagai upaya
1.1.3 Sasaran
mengharapkan web Kader Hebat ini dapat digunakan oleh kader ketika melakukan
dan edukasi kepada masyarakat. Selain itu web Kader Hebat juga dirancang untuk
34
35
1.1.4 Algoritma
Mulai
Tampilan Tampilan
selamat datang Klik “Daftar” data yang
harus diisi
Fungsi Web
Kader Hebat 1. Tampilan materi:
Pilih “Edukasi” 1. Pengertian Tampil
2. Jenis an
3. Faktor risiko video
4. Tanda gejala dan
5. Komplikasi kuis
6. 5 Pilar
Penatalaksanaan
7. Pencegahan
Tampilan
Pilih “Pemeriksaan gula video dan
darah” kuis
Finish
36
Use Case Diagram bertujuan untuk menggambarkan siapa saja aktor yang
terlibat dan fungsi-fungsi apa saja yang bisa dilakukan dalam sebuah web. Aktor
Menampilk Kuis
Edukasi Diabetes Pengertian an video masing-
ketika di masing
Jenis klik sub materi
Faktor Resiko
Pencegahan
5 Pilar
Penatalaksanaan
DM
Komplikasi
Menampilkan video prosedur
3.2.1 Kelebihan
mewujudkan program SDGs pada goals ketiga yaitu kesehatan bagi seluruh
lapisan masyarakat.
terutama masyarakat luas, selain itu web ini juga terintegrasi dengan
3.2.2 Kekurangan
kekurangan, seperti:
BAB 4
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah yang melebihi batas normal.
Kesehatan. Oleh sebab itu pengembangan web Kader hebat ini di buat dengan
mengharapkan web Kader Hebat ini dapat digunakan oleh kader ketika melakukan
dan edukasi kepada masyarakat. Selain itu web Kader Hebat juga dirancang untuk
4.2 SARAN
masyarakat dan pengembangan web Kader hebat ini sehingga dapat membantu
Keikutsertaan subjek dalam sosialisasi ini bersifat sukarela dan responden berhak
untuk mengundurkan diri kapanpun, tanpa menimbulkan konsekuensi merugikan
responden.
Adanya insentif untuk subjek sosialisasi
Seluruh subjek sosialisasi tidak mendapat insentif berupa uang tetapi akan
mendapatkan bingkisan/ cinderamata dan snack setiap kali kegiatan dari
pengembang
Informasi tambahan
Subjek sosialisasi dapat menanyakan semua hal yang berkaitan dengan sosialisasi
ini dengan menghubungi pengembang atau petugas Puskesmas Klampis Ngasem.
44
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa tekanan dari
pihak manapun.
Surabaya,
Pengembang, Responden,
Petunjuk
1. Baca dengan teliti pertanyaan sebelum memberikan jawaban
2. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan pendapat anda mengenai web kader hebat
dalam peningkatan kapasitas kader
3. Keterangan:
1) = sangat tidak sesuai
2) = tidak sesuai
3) = sesuai
4) = sangat sesuai
Nilai
No Pertanyaan
1 2 3 4
1 Web kader hebat ini sesuai dengan fungsinya
sebagai media pendidikan kesehatan tentang
diabetes mellitus dan pemeriksaannya
2 Menu Edukasi membantu saya mendapatkan
informasi umum tentang diabetes mellitus
3 Menu Pemeriksaan Tekanan Darah membantu
saya mengetahui cara pemeriksaan tekanan darah
dengan tensi digital dengan benar
4 Menu Pemeriksaan Gula Darah membantu saya
mengetahui cara pemeriksaan gula darah dengan
glukometer dengan benar
5 Web kader hebat ini dapat diakses dengan
mudah, serta dijalankan dengan mudah
6 Cara kerja dan prosedur penggunaan web kader
hebat ini mudah dipahami
7 Web dan fiturnya membantu saya untuk
mendapatkan informasi kesehatan dengan
mudah
8 Kerahasiaan pengguna web dijamin dengan
keamanan masing-masing telepon genggam
sehingga tidak sembarangan orang dapat
mengakesnya
9 Web kader hebat ini tidak mengalami penurunan
performa (lambat) atau error ketika digunakan
10 Web kader hebat ini dapat dijalankan pada
beberapa jenis telpon genggam yang berbeda
46
Kegiatan
No Tahap
Peneliti Peserta
1 Persiapan 1. Menyampaikan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Meyampaikan tujuan 3. Memperhatikan
4.Memberikan lembar persetujuan 4. Tanda tangan persetujuan
2 Pelaksanaan 1. Memberikan penjelasan 1. Mendengarkan
pentingnya pengetahuan tentang 2. Memperhatikan
diabetes mellitus
2. Melakukan simulasi
penggunaan web kader hebat
3 Penutup 1. Mengevaluasi kembali 1. Bertanya
pemahaman peserta terhadap 2. Mendengarkan
materi yang disampaikan 3. Menjawab salam
2. Menutup pertemuan
3. Mengucapkan salam
F. PENGORGANISASIAN
Penanggungjawab : Mahasiswa Magister Keperawatan Peminatan Komunitas
G. DESKRIPSI PENGORAGANISASIAN
Pengembang:
1. Menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan
2. Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
3. Memberikan kuisioner pengetahuan tentang diabetes mellitus dan
feasibilitas web
48
REFERENSI
Kemenkes RI. (2019). Buku Pintar Kader Posbindu. Buku Pintar Kader Posbindu,
1–65.
http://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/VHcrbkVobjRzUDN3UCs4eUJ0dVBndz
09/2019/03/Buku_Pintar_Kader_POSBINDU.pdf
Kesehatan RI.
Tandra. (2017). Segala Sesuatu Yang Harus Anda Ketahui Mengenai Diabetes