DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
1. Teofilus Saro Nazara
2. Angel Carly Telaumbanua
3. Hansel Yasomasiita Mendrofa
4. Theresa Evelyn Audrey Laowo
5. William Hulu
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan karya
ilmiah ini tepat pada waktunya yang berjudul “Menjaga Kesehatan Jantung”
Jantung adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah lewat
pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan
dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ
manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah.
Karya Ilmiah ini terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam
kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Kepada Ibu Lely Meiyana Lase, S.Pd selaku guru pembimbing mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
2. Kepada Ibu Kurnia Apriyani Gulo, S.Pd selaku narasumber sekaligus sebagai guru di
SMAN 1 Gunungsitoli.
3. Kepada rekan-rekan kelompok 6 di kelas XI MIPA 1 yang juga telah membantu
terselesaikannya karya ilmiah ini.
4. Dan kepada semua pihak yang telah terlibat .
Dalam karya ilmiah ini, kami akan membahas bagaimana cara untuk menjaga
kesehatan jantung kita. Namun tidak hanya itu saja, tetapi ada beberapa tentang teori jantung
dan penyakit jantung. Kami menyadari, meskipun kami telah berusaha dengan sebaik-
baiknya dalam menyelesaikan karya ilmiah ini, tetapi masih jauh dari kesempurnaan. Karena
itu, mohon kritik serta saran, yang kiranya dapat membangun, sehingga dapat menghasilkan
karya ilmiah yang lebih baik lagi dan dapat memberikan manfaat bagi seluruh pembaca.
Salah satu penyakit kardiovaskular yang banyak diderita di Indonesia adalah penyakit gagal jantung atau
sering disebut dengan Congestive Heart Failure (CHF). Penyakit kardiovaskular merupakan pembunuh nomor
satu di dunia. Angka kematian akibat penyakit kardiovaskular di dunia terbilang cukup tinggi, yaitu 17,5 juta
jiwa atau sekitar 37% kematian dari jumlah total 58 juta angka kematian disebabkan oleh penyakit jantung
(WHO, 2016).
Dunia modern seringkali terperangkap dalam kebiasaan hidup yang tidak mendukung kesehatan jantung
optimal. Peningkatan konsumsi makanan tinggi lemak dan gula, bersamaan dengan gaya hidup yang kurang
bergerak, telah menjadi tren yang mengkhawatirkan. Hal ini memberikan landasan yang kuat untuk melakukan
penelitian mendalam mengenai strategi pencegahan yang efektif, edukasi masyarakat, dan promosi gaya hidup
sehat sebagai upaya utama dalam menjaga kesehatan jantung.
Berdasarkan data dan fakta dari permasalahan di atas, kami tertarik untuk meneliti cara menjaga kesehatan
jantung, menyajikan pemahaman yang mendalam tentang faktor penyebab penyakit jantung, serta memberikan
informasi terkini mengenai kebiasaan hidup sehat yang mendukung kesehatan jantung, serta mengidentifikasi
strategi pencegahan yang dapat di adopsi secara luas oleh masyarakat. Menjaga kesehatan jantung sangatlah
penting, mengingat jantung sebagai organ utama dalam saluran peredaran darah. Dari itu penting bagi kita
untuk melakukan pencegahan dini agar tidak mengalami gangguan ke depannya.
Oleh karena itu, perlu diingat bagi kita para remaja dan juga orangtua yang sudah menginjak usia 40 tahun
ke atas untuk menjaga jantung agar tetap sehat. Dengan demikian, diharapkan karya ilmiah ini dapat
memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan jantung dan
menginspirasi perubahan perilaku menuju gaya hidup yang lebih sehat.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa tren penyakit jantung yang saat ini diderita oleh banyak orang ?
2. Apa faktor-faktor penyebab penyakit jantung?
3. Apa hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan jantung ?
4. Apa langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko penyakit jantung?
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV
PEMBAHASAN
2.1. Tren Penyakit Jantung yang diderita oleh banyak orang saat ini
Tren penyakit jantung saat ini cenderung diderita oleh usia produktif. Hal ini merupakan akibat dari
peningkatan prevalensi obesitas, darah tinggi, merokok, dan kolesterol tinggi di usia muda. Salah satu penyakit
jantung yang mengalami peningkatan pada usia muda adalah penyakit jantung koroner yang menjadi pelaku
pembunuh nomor satu di dunia dan mengakibatkan 18,6 juta kematian per tahun. Beberapa tren utama yang
banyak diderita akhir-akhir ini diantaranya,
1. Penyakit Jantung Koroner (PJK) : penyakit ini terjadi ketika pembuluh darah arteri yang mengalirkan
darah ke jantung mengeras dan mengalami penyempitan. Kondisi ini dipicu oleh penumpukan kolesterol dan
pembekuan darah di dalam arteri (aterosklerosis). Penyempitan arteri menyebabkan aliran darah dan oksigen ke
jantung menjadi berkurang, akibatnya organ tersebut tidak dapat berfungsi normal.
2. Serangan Jantung : serangan jantung adalah kondisi darurat yang terjadi saat pasokan darah ke jantung
terhambat secara total, sehingga sel-sel otot jantung mengalami kerusakan. Serangan jantung biasanya
disebabkan oleh penyakit jantung koroner.
3. Aritmia : aritmia adalah gangguan pada irama jantung. Irama jantung pada penderita aritmia bisa terlalu
cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan. Aritmia terjadi ketika rangsangan listrik yang mengatur detak jantung
terganggu, sehingga jantung tidak bekerja dengan baik. Gangguan tersebut bisa disebabkan oleh penyakit
jantung koroner, serangan jantung, kardiomiopati, dan gangguan elektrolit, seperti kelebihan kalium dalam
darah (hiperkalemia) atau kekurangan kalium (hipokalemia).
4. Kardiomiopati : kardiomiopati merupakan gangguan pada otot jantung. Kondisi ini menyebabkan
kelainan pada bentuk dan kekuatan otot jantung (misalnya otot jantung menjadi lebih besar dan kaku), sehingga
tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik. Penyakit ini bisa disebabkan oleh kelainan genetik
atau faktor keturunan, sehingga penderitanya terlahir dengan kondisi ini. Selain karena kelainan genetik,
kardiomiopati juga bisa terjadi akibat penyakit jantung koroner, gagal jantung, hipertensi, atau penuaan.
5. Gagal Jantung : gagal jantung adalah kondisi jantung yang terlalu lemah untuk memompa darah ke
seluruh tubuh. Bila berlangsung dalam jangka panjang, gagal jantung dapat memicu komplikasi serius yakni
henti jantung, edema paru, gagal hati, dan gagal ginjal. Kondisi ini biasanya diawali oleh adanya penyakit
penyerta lain, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, diabetes, dan penyakit jantung bawaan.
6. Penyakit Jantung Bawaan : penyakit jantung bawaan merupakan kelainan bentuk jantung yang terjadi
sejak lahir. Kelainan ini bisa terjadi pada dinding jantung, katup jantung, pembuluh darah di dekat jantung, atau
kombinasi semua kelainan tersebut. Gejala yang muncul beragam, tergantung pada jenis dan tingkat
keparahannya. Penyakit jantung bawaan terjadi akibat gangguan proses perkembangan jantung pada janin.
Belum diketahui apa yang menyebabkan gangguan tersebut, namun diduga ada kaitannya dengan faktor
keturunan, konsumsi minuman keras, penggunaan obat tertentu selama hamil, atau infeksi saat trimester
pertama kehamilan.
7. Penyakit Katup Jantung : penyakit katup jantung terjadi ketika katup jantung tidak bisa membuka atau
menutup dengan sempurna, sehingga terjadi bendungan atau hambatan pada aliran darah. Akibatnya, aliran
darah ke seluruh tubuh akan terganggu. Penderita penyakit ini bisa jadi tidak merasakan gejala apa pun dalam
jangka waktu lama. Saat gejala muncul, penderitanya akan mengalami sesak napas, nyeri dada, cepat lelah,
detak jantung tidak beraturan, dan pembengkakan di bagian tubuh tertentu, seperti tungkai dan perut.
8. Endokarditis : endokarditis adalah infeksi pada jaringan ikat yang melapisi dinding dan katup jantung.
Infeksi ini terjadi ketika kuman dari bagian tubuh lain, seperti mulut dan kulit, masuk ke dinding jantung
melalui aliran darah. Bakteri atau jamur yang menyebabkan endokarditis bisa masuk melalui luka pada tubuh
atau luka di mulut, pemasangan kateter, pemakaian jarum yang tidak steril untuk tato atau tindik, dan
penggunaan NAPZA suntikan.
9. Tumor Jantung : tumor jantung adalah pertumbuhan jaringan abnormal pada dinding jantung. Tumor
dapat bersifat kanker (ganas) atau non-kanker (jinak). Tumor ini dapat tumbuh di dinding otot jantung atau
lapisan pelindung jantung (perikardium). Jika ukurannya semakin besar, otot ini bisa mendesak dinding jantung
dan menyebabkan jantung sulit memompa darah. Sering kali tumor jantung tidak menunjukan gejala. Meski
begitu, sebagian penderita tumor jantung bisa menunjukkan gejala ringan hingga berat.
Sebagian besar penyakit jantung tidak bisa disembuhkan, sehingga penderitanya perlu
menjalani pengobatan seumur hidup. Meski demikian, penyakit jantung dapat dikendalikan agar tidak semakin
parah dengan menjalani gaya hidup sehat dan mengonsumsi obat-obatan. Jika gangguan pada jantung cukup
parah, maka mungkin diperlukan operasi jantung. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pemeriksaan jantung secara
rutin ke dokter jantung, terutama bila memiliki faktor risiko untuk terkena penyakit jantung. Tujuannya adalah
agar dokter dapat mendeteksi sejak dini bila ada kelainan pada jantung kita
4. Faktor Lingkungan
Pencemaran Udara. Paparan terhadap polutan udara seperti partikel halus (PM2.5) dan polutan
gas dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dengan merusak sistem pernapasan dan memicu
peradangan dalam tubuh.
Toksin Lingkungan. Paparan terhadap bahan kimia beracun seperti timbal, arsenik, dan bahan
kimia industri dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan kerusakan jantung.
Statin
Perubahan besar dalam pengobatan terhadap kolesterol dalam lima tahun terakhir ini adalah
berkat jenis obat-obatan ini yang mampu menghambat produksi kolesteorl di hati. Statin mampu
menurunkan kolesterol hingga 20-30 persen dengan hanya sedikit efek samping. Beberapa
penyelidikan penting telah dilakukan terhadap ribuan pasien di Eropa, Australia, dan Amerika.
Hailnya menunjukkan bahwa penurunana kolesrterol diikuti oleh menurunnya 20-30 persen
resiko terkena serangan jantung. Jenis obat-obatan statin yang paling banyak digunakan adalah
amvastatin dan pravastatin, namun masih banyak lagi yang diproduksi. Obat-obatan ini biasanya
diminum sekali sehari setelah makan hanya dengan sedikit efek samping. Kadang-kadang timbul
radang pada otot tangan dan kaki, serta nyeri yang rasnya seperti flu. Hal ini terjadi pada
minggu-minggu pertama setelah memulai pengobatan dan harus segera dilaporkan ke dokter.
Keluhan itu segera akan hilang setelah Anda berhenti makan obat. Jika Anda tdak ada keluhan
terhadap obat-obatan ini dalam minggu-minggu pertama setelah meminimnya, biasanya Anda
tidak akan mendapat masalah untuk selanjutnya.
Fibrat
Bagi beberapa orang, khususnya penderita diabetes, masalah lipid mungkin tidak sebanyak
dengan kolesterol serta trigliserid karena mereka bisa menggunakan kelompok obat lain yang
disebut fibrat. Sebagaimana statin, obat-obatan ini hanya sedikit efek sampingnya dan diminum
makan. Dalam minggu-minggu pertama setelah ada keluhan nyeri pada otot, namun selain itu
hampir tidak ada keluhan lain. Fibrat dapat menurunkan tingkat kolesterol hingga 10-15 persen
dan mengurangi resiko terkena PJK.
Resin
Resin menurunkan tingkat kolesterol dengan cara mengikat kolesterol dalam usus dan
mempengaruhi penyerapannya dalam tubuh. Obat ini berupa bubuk, biasanya dicampurkan
dalam sari buah, diminun satu atau dua kali sehari. Karena tidak diserap oleh tubuh, tidak ada
efek samping bagi jaringan tubuh, namun bisa menyebabkan perut kembung dan sendawa, atau
sembelit pada beberapa orang. Resin juga dapat mencegah terulangnya serangan jantung,
meskipun kurang ampuh dibandingkan dengan statin dan hanya mengurangi resiko 10-15 persen.
Memperbaiki Makanan
Mengubah jenis makanan yang biasa Anda makan tidaklah mudah, namun penting untuk
mengurangi resiko terulangnya serangan jantung. Caranya sangat sederhana. Makan makanan
sehat bukan berarti Anda harus berpantang semua makanan yang Anda sukai hanya makan
sayuran mentah. Kebanyakan orang makan terlalu banyak lemak, khususnya yang berasal dari
hewan atau susu. Menguranginya adalah bonus yang sehat untuk seluruh keluarga Anda.
Kurangilah makan daging, keju keras, mentega, krim, susu full-cream, dan yoghurt, serta
makanan lain yang kaya lemak. Makanlah sedik saja, atau hanya pada acara khusus. Selain
mengurangi jumlah lemak dalam makanan Anda, gunakan lemak tak jenuh ganda (polyunsatu-
rated fat), biasanya berasal dari tumbuh-tumbuhan, atau lemak tak jenuh tunggal
(monounsaturated fat), seperti minyak zaitun. Jika Anda tidak yakin menentukan minyak yang
baik untuk kesehatan, periksalah labelnya atau tanyakan pada ahli gizi karena berapa jenis
minyak tidak baik untuk jantung. Minyak kelapa sama buruknya untuk jantung, seperti lemak
dari hewan. Mengurangi lemak adalah juga cara yang baik untuk menurunkan berat badan dan
banyak orang merasa bahwa setelah mengubah makanan, gangguan pencernaan mereka akan
berkurang. Bila Anda cemas akan tingkat kolesterol Anda, hindari makanan yang berkolesterol
tinggi, seperti telUR, hati, dan kerang. Namun makanan ini masih lebih baik daripada makanan
yang mengandung lemak hewan. Ingatlah juga banyak makanan yang diproses dan makanan jadi,
seperti pai, biscuit, cake yang banyak mengandung lemak hewan, demikian juga bugrger.
Mulailah dengan program hidup lebih sehat dan perhatikan label makanan ditoko yang
menginformasikan kandungan lemak. Perubahan penting lain untukmemulai program diet yang
sehat adalah dengan mengonsumsi sebanyak mungkin buah dan sayuran, paling sedikit lima
porsen setiap hari. Bila anda dapat meningkatkan makanan yang kaya serat, seperti roti gandum,
beras merah, pasta, dan sereal untuk sarapa, terutama havermut, makanan anda sangat baikuntuk
kesehatan dan jantung anda. Untung lah banyak pabrik makanan mulai menyadari pentingnya
makanan sehat dan banyak buku resep makanan sehat yang dapat membantu. Kendala untuk
mengikuti pola makanan sehat mungkin adalah masalah biaya. Jika demikian, bicarakan hal ini
dengan dokter atau ahli gizi yang akan membantu memecahkan masalah anda.
Berhenti Merokok
Manfaat menghentikan kebiasaan merokok sungguh besar dan mulai saat anda
menghentikannya, dan dalam lim tahun ke depan, resiko terulangnya serangan jantung berkurang
hingga setengahnya. Namun, anda harus berhenti merokok sama sekali. Bila anda hanya
mengurangi jumlahnya atau mengubahnya dari sigaret ke cerutu atau pipa, risikonya hampir
tidak berkurang. Para dokter menyadari hal ini 30 tahun yang lalu ketika hubungan Antara
merokok dan penyakit jantung mulai diberitakan. Hingga waktu itu, para dokter termasuk
perokok paling berat, kini hanya sedikit saja yang suka merokok. Banyak orang merasa lebih
mudah berhenti merokok di rumah sakit,namun agak sulit memper tahanya bila anda pulang.
Bila anda telah merokok sejak remaja, hal ini bisa menjadi masalah. Inilah kesempatan seluruh
keluarga untuk membantu, sebab sulit menghilakan kebiasaan merokok apa bila anggota keluaga
anda merokok. Rumah sakit kini adalah wilayah ‘’dilarang merokok’’ dan begituh lah
seharusnya rumah anda. Bagaimana caranya berhenti merokok? Hal ini berbeda pada setiap
orang.ada yang dengan mudah tiba-tiba berhenti merokok. Anda yang secara perlahan-lahan
mulai menguranginya, hingga perlu waktu beberapa minggu. Masalah sebenarnya adalah
kecanduan pada nikotin sehingga beberapa orang perlu mengunyah permen karet yang
mengandung zat ini. Kadang-kadang berbagi rasa dengan orang lain dapat juga membantu.
Beberapa sebab mengapa orng enggan berhenti merokok-terutama wanita- adalah karena ada
kalanya berat badan akan bertambah setelah berhenti merokok. Belum di ketahui secara jelas
mengapa hal ini bias terjadi. Nafsu maka jelas akan bertambah dan beberapa orang suka
mengudap untuk menghilangkan kebiasaan merokok. Rata-rata berat badan memang akan naik
setengah sampai satu kilogram dalam enam bulan pertama setelah berhenti merokok. Namun,
jika anda telah mengubah makanan anda menjadi lebih sehat dan rendah lemak, biasanya
kelebihan berat badan itu akan menurun lagi dalam waktu 6-12 bulan.
Mengurangi Stres
Jika anda terkena angina untuk serangan jantung, ini lah kesempatn untuk mempertimbang kan
prioritas dalam hidup anda. Anda mungkin merasa bahwa pekerjaan selama ini menyita waktu
dan energi anda begitu banyak di bandinkan waktu untuk keluerga, teman-teman, maupun minat
andayang lain. Meski belum ada bukti secara ilmiah bahwa mengubah gaya hidup akan
mengurangi risiko, hal ini jelas akan meningkat kan kualitas hidup and
2.4. Langkah-Langkah yang Tepat untuk Mengindari Risiko Terkena Penyakit Jantung
Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang harus diwaspadai oleh setiap orang, karena
gangguan pada organ jantung dapat berdampak fatal pada kehidupan sesorang. Penyebeb terjadinya penyakit
jantung bisa beragam mulai dari Riwayat dalam keluarga yang menjadi faktor internal hingga faktor eksternal
seperti pola dan gaya hidup.
Untuk Mencegah dan menghindari penyakit jantung, merubah dan memodifikasi faktor eksternal adalah salah
satu upaya yang bisa dilakukan untuk menurunkan resiko terjadinya penyakit jantung. Dan Berikut Langkah-
langkah yang dapat dilakukan agar terhindar dari ancama penyakit jantung:
1. Melakukan kontrol yang teratur seperti cek kolesterol dan tekanan darah.
Karena Tingginya kadar kolesterol bisa menjadi salah satu penyebeb penyakit pembuluh darah seperti
jantung dan stroke. Dan kondisi Hipertensi dapat melukai dinding arteri dan menurunkan fungsi dinding
pembuluh darah sehingga mempermudah kolesterol LDL juga dapat menempel di dinding pembuluh
darah dan meningkatkan penimbunan plak
3. Menghindari Rokok
Rokok merupakan salah satu yang menjadi faktor berbagai jenis penyakit. Asap rokok yang dihirup
dapat menjadi penyebab berbagai penyakit, mulai dari kanker paru, gangguan kehamilan dan janin,
hingga penyakit jantung. Hal ini karena di dalam tembakau yang terdapat pada rokok, terkandung
berbagai zat berbahaya bagi tubuh, seperti kandungan nikotin yang bisa membuat jantung berdetak lebih
kencang lebih dari normal. Selain itu, karbon monoksida yang merupakan gas beracun yang dapat
menghalangi pasokan oksigen ke jantung. Dengan menghindari bahkan menghilangkan kebiasaan
merokok tentunya dapat menurunkan resiko seseorang terkena penyakit jantung. Tidak hanya bagi
perokok tetapi juga bagi orang-orang sekitar seperti keluarga
4. Mengontrol Stres
Ketika tubuh kita sedang merasa tertekan contohnya karena tuntutan pekerjaan atau situasi yang kurang
kita senangi, disitulah seseorang rentan mengalami stres. Secara umum, stres merupakan reaksi tubuh
yang muncul saat seseorang menghadapi ancaman, tekanan, atau satu hal yang memerlukan adaptasi.
Kondisi ini juga bisa dipengaruhi oleh situasi atau pikiran, misalnya saat marah, merasa putus asa, atau
gugup. Sebenarnya, stres merupakan respon alami tubuh. Stres disebut bisa meningkatkan risiko
seseorang mengalami penyakit jantung koroner, hal ini berkaitan dengan perubahan dan kondisi tubuh
yang terjadi saat seseorang mengalami stres. Perubahan-perubahan tersebut menjadi pemicu terjadinya
gangguan pada kesehatan dan salah satunya bisa berujung pada penyakit jantung koroner. Saat tubuh
merasa tertekan, maka tekanan darah pun secara alami akan meningkat, hal ini salah satunya disebabkan
karena keluarnya hormone kortisol, dan setiap dua kali lipat peningkatan kortisol dalam tubuh akan
meningkatkan risiko kejadian kardiovaskular sebanyak 90%. Anda bisa belajar untuk mengelola stres
dengan baik, salah satunya dengan mengetahui batasan tubuh. Saat stres melanda, anda bisa
melampiaskannya dengan melakukan hobi atau hal positif lain, misalnya bercerita, olah raga,
mendengarkan music, yoga dan lain-lain.
6. Senam Jantung
Olahraga untuk kesehatan jantung yang pertama adalah senam jantung. Olahraga jenis ini berfokus pada
tiap gerakan untuk menjaga dan meningkatkan performa jantung, juga bermanfaat menormalkan denyut
nadi dan memperlancar aliran darah di tubu
7. Berenang
Olah raga ini bermanfaat untuk menunjang kebugaran jantung dan pembuluh darah. Selain itu, berenang
juga melatih dan memperkuat otot jantung sehingga kinerja jantung untuk memompa darah bisa lebih
optimal.
8. Lari Pagi
Lari pagi sangat membantu untuk merangsang aliran darah di tubuh sehingga sirkulasi darah jadi lebih
lancar. Jika aliran darah lancar, maka kinerja jantung tidak akan terbebani dan ritme jantung akan tetap
normal.
9. Bersepeda
Berolahraga sepeda selama 30-60 menit sehari bisa mengurangi risiko terkena serangan jantung akibat
stress dan memperkuat kinerja otot jantung. Pada saat mengayuh sepeda, seluruh otot tubuh turut
bekerja, termasuk otot jantung.
10. Yoga
Yoga ada tiga macam teknik yang digunakan saat yoga yaitu peregangan, pernapasan dan relaksasi.
Ketiga teknik tersebut sangat baik untuk menjaga kesehatan jantung.
Mari terapkan pola hidup sehat dan biasakan melakukan aktifitas fisik agar organ-organ tubuh kita tetap
sehat dan dapat bekerja dengan baik, dengan begitu kita dapat mencegah ancaman penyakit yang bisa
menyerang terutama penyakit jantung. Dan jangan lupa untuk selalu periksakan Kesehatan secara rutin
untuk mengetahui kondisi Kesehatan dan mencegah terjadinya masalah Kesehatan.
BAB V
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Menjaga kesehatan jantung merupakan hal yang sangat penting yang harus kita lakukan untuk mencegah
berbagai penyakit dan meningkatkan kualitas hidup. Jantung adalah sumber kehidupan tubuh, maka diperlukan
perawatan yang intensif agar jantung tetap terjaga dari berbagai penyakit yang serius. Namun, tidak ada
salahnya jika kita menjaga kesehatan organ-organ lain.
3.2. Saran
1. Gaya hidup seimbang dan mengelola stres dengan baik.
2. Mengonsumsi makanan berserat, jangan makan berlebihan serta mengontrol kesehatan seperti kolesterol,
tekanan darah dan gula darah.
3. Hentikan kebiasaan merokok, karena merokok menyebabkan elastisitas pembuluh darah berkurang sehingga
meningkatkan pengerasan pembuluh darah arteri yang memicu stroke.
4. Membatasi konsumsi kafein dan minuman berenergi.
5. Berolahraga yang teratur, istirahat yang cukup.
6. Kontrol berat badan agar tetap berada dalam kisaran yang sehat.
7. Rajin memeriksakan kesehatan jantung ke dokter.
DAFTAR PUSTAKA
Adam Sagan, 2009. Coronary Heart Disease Risk Factors and Cardiovascular Risk in Physical Workers and
Managers.
Anwar, B. 2004. Dislipidemia sebagai Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner. www.library.usu.ac.id [diakses
18 Mei 2014].
Christian Sandi, Saryono, Dian Ramawati. (2013). Penelitian Tentang Perbedaan Kadar Kolesterol Darah
Pada Pekerja Kantoran dan Pekerja Kasar.
Corwin J. Elizabeth, ( 2009 ), Buku Saku Patofisiologi, Edisi Revisi 3, Penerbit : Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.
Davidson Christopher. (2003), Penyakit Jantung Koroner. Penerbit Dian Rakyat, Jakarta.
Diah Krisnatuti dan Rina Yenrina. (1999). Panduan Mencegah & Mengobati
Penyakit Jantung. Jakarta: Pustaka Swara
Sallim Annisa Yuliana, (2013), Hubungan Olahraga dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner.
Sivaramakrishna, R., Nancy A., William, A., Gilda, C., dan Kimerly, A. 2000. Powell American Journal of
Roentgenology, 175, 45-51
Sulistiani, W. (2005). Analisis factor Resiko Yang Berkaitan Dengan Penyakit Jantung. Universitas
Diponegoro.
Kuswadji, S. 2009. Kadar Lemak Darah pada Pekerja Bergilir di Suatu Instalasi Pengeboran Minyak dan Gas
Bumi.www.cerminduniakedokteran.com [diakses 18 Mei 2014].