JIHAN SALSABILA
NIM. P17210184107
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia
dan rahmatNya, sehingga proposal karya tulis ilmiah ini yang berjudul “Pengaruh
Pemberian Rendam Kaki Air Hangat Campuran Jahe pada Tekanan Darah Lansia
Dalam penulian proposal karya tulis ilmiah ini penulis ingin menucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang sudah membantu dan
Keperawatan Malang.
ii
iii
5. Ibu Maria Dyah T, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp.KMB selaku dosen penguji
6. Keluarga besar saya, khususnya ibu dan ayah yang telah memberikan
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak
kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Karya Tulis
Ilmiah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi Menurut JNC 8...................................... 26
Tabel 3.1 Tabel Definisi Operasional Pengaruh Pemberian Rendam Kaki Air
Hangat dengan Campuran Jahe pada Tekanan Darah Lansia dengan
Hipertensi.................................................................................. 31
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
140 mmHg untuk sistolik dan lebih dari 90 mmHg untuk diastolik (Corwin,
tanpa keluhan selama belum ada komplikasi pada organ tubuh dan berjalan
mencapai 36,6%. Angka kejadian hipertensi akan terus meningkat dan pada
tahun 2025 sekitar 29 persen diprediksi orang dewasa di seluruh dunia akan
kemudian disusul oleh DM tipe 2 sebanyak 46.174 kasus dan disusul oleh
1
2
menjadi 34,1% di tahun 2018 (Kemenkes RI, 2018). Di Jawa Timur masih
Malang tahun 2016 adalah 7,32%. Jumlah ini meningkat 1,68% menjadi
buah dan sayur, penurunan berat badan berlebih, latihan fisik dan terapi
tekanan darah jika dilakukan secara rutin. Jenis hidrotherapy antara lain
adalah mandi air hangat, mengompres, dan merendam kaki dengan air
hangat. Secara ilmiah air hangat mempunyai dampak fisiologis bagi tubuh.
darah dan kerja jantung serta faktor pembebanan di dalam air yang
2015). Terapi rendam kaki ini juga membantu meningkatkan sirkulasi darah
tubuh dari racun (Wulandari, dkk. 2016). Terapi rendam kaki air hangat
selama 1 minggu
43,3% pada usia 50-59 tahun, berdasarkan jenis kelamin pada kelompok
Tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan hidroterapi (rendam kaki air
dan diastolik pada kelompok intervensi (p-value = 0,00 dan p-value = 0,00)
memiliki tekanan darah sistolik 170 mmHg. Dari data tersebut didapatkan
kaki air hangat didapatkan rata-rata tekanan darah sistolik pada post-test
tekanan darah sistolik pretest dan posttest yaitu 10,50 mmHg dengan
diastolic saat pre-test dan post-test nya yaitu 9,90 mmHg dengan standart
bahwa terapi rendam kaki menggunakan air hangat dapat menjadi terapi
memberikan rasa pedas dan hangat yang berasal dari senyawa gingerol
aliran darah.
1.3 Tujuan
Wringinsongo.
6
1.4 Manfaat
1. Bagi Responden
kaki air hangat campuran jahe terhadap tekanan darah lansia dengan
hipertensi.
penerapan terapi rendam kaki air hangat campuran jahe terhadap tekanan
3. Bagi Institusi
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hipertensi
2.1.1 Definisi
peningkatan tekanan darah diatas nornal dalam jangka yang lama. Hal
tersebut dapat terjadi karena jantung bekerja lebih keras memompa darah
atas normal yang ditunjukkan oleh angka atas (sistolic) dan angka bawah
140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg, berdasarkan dua
7
8
2.1.2 Klasifikasi
hipertensi secondary:
2.1.3 Etiologi
sebagai berikut:
1. Keturunan
2. Ciri perseorangan
jenis kelamin (laki-laki lebih tinggi dari perempuan) dan ras (ras
3. Kebiasaan hidup
prednisone, epinephrine).
4. Kegemukan
badan normal.
11
5. Usia
6. Asupan Garam
yang terganggu.
2.1.4 Patofisiologi
gejala ringan yaitu pusing atau sakit kepala, cemas, wajah tampak
tidur, sesak napas, rasa berat di tengkuk, mudah lelah, mata berkunang-
hipertensi berat.
yang terganggu.
d.) Dampak yang sering terjadi yaitu penyakit arteri koroner dengan
Kesadaran menurun.
2.1.6 Komplikasi
berikut:
vaskuler, ensefalopati.
failure).
(Irwan, 2016)
2.1.7 Penatalaksaan
kurang dari 100 mmol perhari atau kurang dari 2,3 gram
16
sebagai berikut:
Lasix (Furosemide).
(Captopril).
darh.
17
pembuluh darah.
2.2 Lansia
2.2.1 Definisi
tidak secara tiba-tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi, dewasa
dan akhirnya menjadi tua. Semua ini bisa dikatakan normal, dengan
berbagai perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat diramalkan pada
usia lanjut. Lansia merupakan proses alami yang ditentukan oleh Tuhan
Yang Maha Esa. Semua orang akan mengalami menjadi tua, dimana
(Azizah, 2011).
tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam luar tubuh yang
(2016) .
ayat 2 yang berbunyi “lanjut usia adalah seseorang yang mencapai usia
60 tahun keatas”
virilitas.
senium.
sering dialami oleh seseorang yang telah memasuki masa lanjut usia,
antara lain:
orang lain.
lingkunganya.
2.3.1 Pengertian
Rendam kaki air hagat adalah sebuah teknik relaksasi yang sudah
ada sejak ribuan tahun silam dan telah digunakan oleh orang-orang
Smith, 2008).
21
2015).
lain salah satunya jahe. Jenis-jenis jahe yang dikenal oleh masyarakat
yaitu jahe emprit (jahe kuning), jahe gajah (jahe badak), dan jahe merah
(jahe sunti) tetapi jahe yang banyak digunakan untuk obat-obatan adalah
jahe merah, karena jahe merah memiliki kandungan minyak atsiri yang
(gingerol) dan minyak atsiri. Rasa hangat dan aroma yang pedas pada
2.3.2 Manfaat
22
sebagai media yang telah ada sejak ribuan tahun silam dan saat ini sudah
g. Menyehatkan jantung.
h. Menghilangkan stres.
tekanan arteri oleh baroreseptor pada sinus kortikus dan arkus aorta yang
perihal tekanan darah, volume darah dan kebutuhan khusus semua organ
diastolik (Destia, 2014 dalam Dilianti dkk, 2017). Pada penelitian yang
dilakukan oleh Ilkafah pada tahun 2016 terapi rendam kaki dapat
2.4.1 Pengertian
darah yang didorong dengan tekanan dari jantung. Tekanan sistemik atau
arteri darah, tekanan darah dalam arteri tubuh adalah indikator yang baik
maksimum sat ejeksi terjadi adalah tekanan darah sistolik. Pada saat
pembuluh darah.
dan vena.
c. Viskositas darah
d. Elastisitas
2.4.3 Pengukuran
sebuah pengukur tekanan, dan sebuah manset dari karet. Alat ini
mengukur tekanan darah dalam unit yang disebut milimeter air raksa
jantung, dan tekanan dari manset pada lengan pada lengan dilepaskan
Etiologi Hipertensi :
1. Stress
2. keturunan, lingkungan
dan metabolisme
intraseluler Pasien Hipertensi
3. Obesitas
4. Mengkonsumsi Alkohol
5. Penyakit lain, dll
Terapi non-farmakologi :
Vasodilatasi
Mengkonversi angiotensin I
menjadi II
Retensi perifer menururn
Implus afferen bereseptor
meransang saraf parasimpatis
Menghambat dan menghambat saraf
kecepatan SA node simpatis
Vasodilatasi
1. Penurunan tekanan
sistolik Keterangan :
2. Penurunan tekanan : Diteliti
diastolik
: Tidak diteliti
: Berhubungan
penelitian. Desain penelitian mengacu pada jenis atau macam penelitian yang
dipilih untuk mencapai tujuan penelitian, serta berperan sebagai alat dan
atau institusi. Studi kasus deskriptif adalah suatu metode penelitian yang
yang terjadi pada masa kini. Deskripsi peristiwa dilakukan secara sistematis
disajikan secara apa adanya tanpa manipulasi dan peneliti tidak mencoba
karena itu penelitian jenis ini tidak memerlukan adanya hipotesis (Nursalam,
2013).
diteliti sangat luas. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui semua
28
29
kaki air hangat dengan campuran jahe pada tekanan darah lansia dengan
hipertensi.
orang yang memberi respon atas suatu perlakuan yang akan diberikan
mengalami hipertensi. Dalam hal ini peneliti mengambil kriteria antara lain:
a. Kriteria inklusi
99 mmHg).
b. Eksklusi
yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab, antara
lain:
a. Lokasi penelitian
b. Waktu Penelitian
Fokus studi dalam penelitian ini adalah tekanan darah pada 2 klien
hipertensi setelah dilakukan rendam kaki air hangat campuran jahe di Desa
Wringinsongo.
lain yang ingin menggunakan variabel yang sama (Setiadi, 2013). Pada
Hasil yang
Variabel Definisi Operasional Indikator Alat Ukur
dicapai
Tekanan Pengukuran dari 1. Tekanan Sphygmom Sesusai
darah sistol dan diastol sistol dan anomater, dengan
dengan menggunakan diastol lembar hasil
sphygmomanometer sebelum wawancara, pengukurn
yang dilakukan pada dilakukan lembar yang
penderita hipertensi 5 terapi observasi. didapatkan
menit sebelum dan rendam
sesudah dilaukan kaki.
terapi rendam kaki air 2. Tekanan
hangat. sistol dan
diastol
setelah
dilakukan
terapi
rendam
kaki.
Rendam Salah satu bagian dari 1. Frekuensi Termometer,
kaki Hidroterapi yang pemberian Lembar
dimana bagian bawah selama 7 observasi
esktremitas dilakukan hari.
rendaman mulai 2. Diberikan
telapak kaki sampai 1x/hari
setinggi 15 cm (pagi)
selama 30
menit
dengan
suhu 37ºC-
40 º C
air hangat 3.
campuran
jahe
33
merupakan salah satu alat ukur yang digunakan dalam melakukan kegiatan
observasi. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Wawancara
b. Observasi
mengukur tekanan darah dan juga untuk mencatat hasil pengukuran tekanan
darah yang dilakukan dua kali sehari dalam satu minggu waktu penelitian.
darah
responden.
5. Spygnomanometer
6. Termometer air
terapi rendam kaki air hangat campuran jahe lansia dengan hipertensi di Desa
a. Tahap Awal:
b. Tahap Pelaksanaan
cara:
a. Analisa Data
b. Penyajian Data:
38
Hasil Penelitian ini akan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik
dan sesudah dilakukan terapi rendam kaki air hangat dengan campuran
jahe selama 1 minggu. Hasil penelitian ini juga disajikan dalam bentuk
diteliti.
tiga bagian, yaitu prinsip manfaat, prinsip menghargai hak-hak subjek, dan
a. Prinsip Manfaat
Bell, K., Twiggs, J., & Olin, R. B. (2015). Hypertension : The Silent Killer :
Updated JNC 8 Guideline Recommendations. Alabama Pharmcay
Association, 2.
Corwin, E.J. (2008). Buku Saku Patotifisiologi Corwin Edisi Ke 3. Jakarta: EGC.
Hanifah, Azmi (2016). Hubungan Kualitas Tidur Dan fungsi Kognitif Pada
Lanjut Usia Di Panti Sosial Margaguna Jakarta Selatan. Skripsi : UIN
Syarif Hidayatullah.
Ilkafah. (2016). Perbedaan Penurunan Tekanan Darah Lanisa Dengan Obat Anti
Hipertensi dan Terapi Rendam Kaki Air Hangat di Wilayah Kerja
Puskesmas Antara Tamalanrea Makassar. Pharmacorn: Jurnal Ilmiah
Farmasi.
Jonathan, B., Smith. E, Ed. 2008. Hot Water and Healthy Living. ISBN: National
Swimming Pool Foundation.
Lalage, Zerlina. (2015). Hidup Sehat Dengan Terapi Air.Yogyakarta: Abata Press.
39
40
Nurarif, Amin Huda & Kusuma, Hardhi. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc. Edisi Jilid 2. Jogjakarta:
Mediaction.
Setiawan, A., Tarwoto., & Wartonah. (2009). Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta:
CV Trans Info Media.
41
Solechah, Nurul . (2017). Pengaruh Terapi Rendam Kaki Dengan Air Hangat
Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Dengan Hipertensi Di
Puskesmas Bahu Manado. ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor
1 Februari 2017
Kepada Yth:
Bapak/Ibu/Sdr/i Calon Responden
Di tempat
Dengan hormat,
NIM : P17210184133
Peneliti,
Jihan Salsabila
NIM.
P17210184107
42
43
Lampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONSENT)
( )
44
Lampiran 3
PANDUAN WAWANCARA MENDALAM
Judul Penelitian :
Waktu Wawancara :
Tanggal :
Tempat :
Lampiran 4
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
MENGUKUR TEKANAN DARAH
13. Mencatat denyut pertama sebagai tekanan sistolik dan denyut terakhir
sebagai sekanan diastolik
14. Melepas stetoskop dari telinga
15. Melepas menset dan digulung dengan rapi
16. Merapikan pasien dan mengatur posisi seperti semula
17. Memberi tahu pasien bahwa tindakan telah selesai dilaksanakan
18. Memberi tahu pasien hasil pemeriksaan darahnya
19. Alat-alat dirapikan dan disimpan pada tempatnya
20. Mencuci tangan
Sikap selama pelaksanaan :
1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah
2. Menjamin privacy pasien
3. Bekerja dengan teliti
4. Memperhatikan body mechanism
Evaluasi : Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah dilakukan tindakan
47
Lampiran 5
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
RENDAM KAKI AIR HANGAT CAMPURAN JAHE
Persiapan alat dan bahan :
1. Thermometer
2. Parutan jahe merah (± 100 gram)
3. Baskom
4. 2 buah handuk
5. Wadah air atau termos berisi air panas
Persiapan pasien :
1. Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan.
2. Atur posisi pasien duduk dalam keadaan rileks dan nyaman.
Persiapan Lingkungan :
1. Mengatur pencahyaan
2. Tutup pintu dan jendela
3. Mengatur suasana yang nyaman (tenang /tidak berisik)
Pelaksanaan :
1. Bawa peralatan mendekati pasien
2. Mencampurkan air panas dengan air dingin, lalu ukur suhunya dengan
thermometer (suhu 40,5 ℃-43℃), masukkan parutan jahe, isi baskom
setengah penuh.
3. Letakanbaskom didekat klien yang akan melakukan rendam kaki
menggunakan air hagat dengan campuran jahe.
4. Pasien duduk di tempat tidur atau di tempat yang nyaman sesuai keinginan
dengan posisi kaki menggantung ke bawah.
5. Jika kaki nampak kotor, cuci kaki terleebih dahulu dengan menggunakan
air biasa.
6. Celupkan kaki dan rendam kaki sampai betis (± 15 cm) lalu biarkan
kurang lebih 20-30 menit.
7. Tutup baskom dengan menggunakan handuk untuk mempertahankan suhu
air didalam baskom.
8. Setelah selesai (± 20-30 menit), angkat kaki dan kemudian keringkan
dengan menggunakan handuk.
Sikap selama pelaksanaan:
1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah
2. Menjamin privacy pasien
3. Bekerja dengan teliti
4. Memperhatikan body mechanism
Evaluasi : Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah dilakukan tindakan.
48
Lampiran 6
LEMBAR OBSERVASI TEKANAN DARAH
Nama :
Umur :
Alamat :
Nilai
Observasi Tanggal Tekanan Darah
Kategori Hipertensi
ke- Observasi sebelum sesudah
(mmHg) (mmHg)