Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA

HARGA DIRI RENDAH

Untuk memenuhi tugas mata kuliah


Keperawatan jiwa

DISUSUN OLEH :

Falidat 225070209111040
Maria Ermelinda Ngadha 225070209111034
Aras 225070209111035
Ana maria imelda wea wona 225070209111036
Helena wea ito 225070209111037
Muzdalifa S. Taslim 225070209111038
Indri agustina 225070209111039
Maria pryadharsini narulita 225070209111041
Jihan salsabila 225070209111042
Sintha nurria 225070209111043
Hanisa Iis Ariska 225070209111044

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
LAPORAN PENDAHULUAN
Departemen Keperawatan Jiwa

1. Konsep Dasar
1.1 Pengertian
Isolasi sosial adalah keadaan di mana seorang individu mengalami penurunan atau
bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Pasien
mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan
yang berarti dengan orang lain. (Widya Arisand, 2022)
Sedangkan menurut (PPNI, 2017), isolasi sosial adalah ketidak mampuan untuk
membina hubungan yang erat, hangat, terbuka, dan interdependen dengan orang lain.
1.2 Etiologi
Proses terjadinya isolasi sosial pada pasien akan dijelaskan dengan menggunakan
adaptasi Stuart yang meliputi stressor dari faktor predisposisi dan presipitasi.
1.2.1.1 Faktor predisposisi
Hal-hal yang dapat mempengaruhi terjadinya isolasi sosial, meliputi:
1.2.1.2 Faktor Biologis
Hal yang dikaji pada faktor biologis meliputi adanya faktor hereditas dimana ada
riwayat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa, adanya risiko bunuh diri,
riwayat penyakit atau trauma kepala, dan riwayat penggunaan napza. Selain itu ditemukan
adanya kondisi patologis otak, yang dapat diketahui dari hasil pemeriksaan struktur otak
melalui pemeriksaan CT Scan dan hasil pemeriksaan MRI untuk melihat gangguan
struktur dan fungsi otak (Thomb, 2000).
1.2.1.3 Faktor Psikologis

Pasien dengan masalah isolasi sosial, seringkali mengalami kegagalan yang


berulang dalam mencapai keinginan/harapan, hal ini mengakibatkan terganggu nya
konsep diri, yang pada akhirnya akan berdampak dalam membina hubungan dengan
orang lain. Koping individual yang digunakan pada pasien dengan isolasi sosial dalam
mengatasi masalahnya, biasanya maladaptive. Kopling yang biasa digunakan meliputi:
represi, supresi, sublimasi dan proyeksi. Perilaku isolasi sosial timbul akibat adanya
prilaku akibatnya timbul perasaan bersalah atau menyalakan lingkungan, sehingga
pasien merasa tidak pantas berada diantara orang lain di sekitarnya. (muhith, 2015)
1.2.1.4 Faktor Sosial Budaya
Faktor predisposisi sosial budaya pada pasien dengan isolasi sosial, seringkali
diakibatkan karena pasien berasal dari golongan sosial ekonomi rendah hal ini
mengakibatkan ketidakmampuan pasien dalam memenuhi kebutuhan. Kondisi tersebut
memicu timbulnya stres yang terus menerus, sehingga fokus pasien hanya pada
pemenuhan kebutuhannya dan mengabaikan hubungan sosialisasi dengan lingkungan
sekitarnya, faktor usia merupakan salah satu penyebab isolasi sosial hal ini dikarenakan
rendahnya kemampuan pasien dalam memecahkan masalah dan kurangnya kematangan
pola berfikir. (pendidikan keperawatan jiwa, 2015, hal. 285)
1.2.2 Faktor presipitasi menurut (pendidikan keperawatan jiwa, 2015) terjadinya gangguan
hubungan sosial juga dipengaruhi oleh fakto internal dan eksternal :
a. Faktor eksternal contohnya adalah stressor sosial budaya yaitu stress yang di timbulkan
oleh faktor sosial budaya seperti keluarga.
b. Fakto internal adalah stressor psikologis yaitu stres yang terjadi akibat kecemasan atau
ansietas yang berkepanjangan dan terjadi bersamaan dengan keterbatasan individu
untuk mengatasinya.
1.3 Rentang Respon isolasi sosial

Respon Adaptif Respon Maladaptive

Merasa Ingin Bekerjasama Isolasi Sosial Menarik Diri


Sendiri Ketergantungan

1.3.1 Respon adaptif


Respon yang masih dapat diterima oleh norma-norma sosial dan
kebudayaan secara umum serta masih dalam batas normal dalam menyelesaikan
masalah:
a. merasa ingin sendiri/independen : respons yang dibutuhkan seseorang untuk
merenungkan apa yang telah terjadi di lingkungan sosialnya
b. Bekerjasama : kemampuan individu yang saling membutuhkan satu sama lain
1.3.2 Respons yang diberikan individu yang menyimpang dari norma sosial.
Yang termasuk respons maladaptive adalah:
a. Isolasi sosial :
b. Menarik diri: seseorang yang mengalami kesulitan dalam membina hubungan
secara terbuka dengan orang lain.
c. Ketergantungan : seseorang gagal mengembangkan rasa percaya diri sehingga
1.4 Proses Terjadinya Dilengkapi Dengan Pathway
Isolasi sosial merupakan kondisi kesendirian yang dialami ole individu dan
dipersepsikan orang lain sebagai kondisi yang negatif dan mengancam sehingga klien tidak
dapat mengungkapkan perasaannya dan keinginannya baik ke keluarga atau orang di
sekitarnya.

Penampilan Diri Terganggu


Kerusakan Komunikasi Verbal
Kemauan / Keinginan Menurun

Isolasi Sosial/
Menarik Diri

Harga Diri Rendah

Kegagalan

Koping Keluarga Tidak Efektif Perpisahan/ Kehilangan

1.5 Tanda Dan Gejala


Tanda dan gejala isolasi sosial di bagi menjadi dua yaitu: (PPNI, 2017)
1.5.1 Tanda gejala mayor
Subyektif: merasa ingin sendiri, merasa tidak aman ditempat umum.
Obyektif: menarik diri, tidak berminat atau menolak berinteraksi dengan orang lain atau
lingkungan.
1.5.2 Tanda gejala minor
Subyektif: merasa berbeda dengan orang lain, merasa asyik dengan pikiran sendiri, merasa
tidak mempunyai tujuan yang jelas
Obyektif: efek datar, efek sedih, riwayat ditolak, menunjukan permusuhan, tidak mampu
memenuhi harapan orang lain, kondisi difabel, tindakan tidak berarti, tidak ada kontak mata,
perkembangan terlambat, tidak bergairah/lesu.
2.1 Asuhan Keperawatan
2.1.1 Pengkajian
2.1.1.1 Identitas klien
Identitas klien ditulis lengkap meliputi data seperti nama, umur, jenis kelamin, alamat,
Pendidikan, agama, status perkawinan, pekerjaan, rekam medis dan diagnose medis.
2.1.1.2 Keluhan Utama
Menanyakan alasan yang membuat klien datang atau masuk ke rumah sakit kepada klien
sendiri atau keluarga atau pihak yang berperan penting dan berkaitan dengan klien. Serta
tanyakan pula hal apa yang sudah dilakukan sebelumnya di rumah baik oleh klien atau keluarga
untuk mengatasi masalahnya dan hasilnya seperti apa.
Keluhan utama yang menjadikan alasan dating ke rumah sakit berupa menyendiri atau
menghindar dari orang lain, tidak ada komunikasi, mengurung diri di kamar, tidak mau
berinteraksi dengan orang lain serta tidak mau melakukan kegiatan sehari-hari.
2.1.1.3 Riwayat Penyakit Sekarang
Menanyakan riwayat mengenai munculnya gejala-gejala gangguan jiwa yang saat ini dialami
klien, penyebab munculnya gejala, apa upaya yang telah dilakukan keluarga serta hasil dari
upaya yang telah dilakukan,
2.1.1.4 Faktor predispose
Hal yang dapat dilakukan adalah dengan menanyakan pada klien atau keluarga apakah
sebelumnya klien pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu, factor keturunan serta silsilah
kelurga maupun pengalaman dimasa lalu yang kurang menyenangkan oleh klien.
2.1.1.5 Faktor Presipitasi
Kaji factor-faktor yang bisa memungkinkan muncul sebagai stressor seperti factor stressor
sosial budaya, factor stressor psikologis seperti kecemasan yang berlebihan dan
berkepanjangan yang berkaitan dengan kemampuan koping individu klien;
2.1.1.6 Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dengan melakukan pengkajian mengenai keadaan umum klien, termasuk
tinggi badan, berat badan, maupun tanda-tanda vital seperti tekanan darah, suhu tubuh, nadi,
pernafasan bahkan pengkajian terkait ada atau tidaknya keluhan fisik lain seperti nyeri dan lain
sebagainya.
2.1.1 Pengkajian Psikososial
a. Genogram
Menyusun genogram keluarga untuk mengetahui adanya kemungkinan Riwayat genetic yang
bisa menyebabkan diturunkannya gangguan jiwa secara genetic
b. Konsep Diri :
1) Citra Tubuh
Menanyakan bagaimana persepsi klien terhadap tubuhnya. Termasuk apakah ada bagian tubuh
yang tidak disukai atau yang disukai/paling disukai
2) Identitas diri
Menanyakan persepsi klien mengenai status serta posisi klien sebelum dirawat, apakah klien
puas terhadap status tersebut, termasuk persepsi klien mengenai kepuasan klien sebagai seorang
laki-laki atau perempuan.
3) Peran Diri
Mengkaji perubahan peran yang dialami selama dirawat, serta kaji pula perasaan klien terhadap
perubahan yang ada. Tanyakan kemampuan apa yang kalian dapat lakukan dalam
melaksanakan peran tersebut. Menanyakan apa harapan klien mengenai perannya baik dalam
keluarga, kelompok, masyarakat maupun pekerjaan.
4) Ideal diri
Menanyakan atau mengkaji mengenai harapan klien terhadap kondisi tubuh yang ideal, posisi,
tugas dan peran baik dalam keluar, kelompok, masyarakat maupun pekerjaan.
5) Harga diri
Kaji mengenai hubungan klien dengan orang lain, yang disesuaikan dengan kondisi maupun
dampak yang terjadi pada pasien Ketika berhubungan dengan orang lain, Ketika fungsi peran
tidak sesuai yang diharapkan, penilaian klien terhadap persepsi atau penghargaan dari orang
lain
c. Hubungan sosial
Kaji mengenai orang yang merupakan seseorang yang berarti atau terdekat dengan klien, kaji
peran serta klien dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan baik di kelompok maupun
dimasyarakatkan secara umum, serta kaji pula mengenai hambatan atau kendala yang dihadapi
klien saat berinteraksi dengan orang lain.
d. Spiritual
Kaji terkait bagaiman persepsi, nilai, norma, pandangan serta keyakinan baik klien, keluarga
maupun masyarakat setempat mengenai gangguan jiwa sesuai dengan norma agama dan budaya
yang dianut.
e. Status Mental
1) Penampilan
Observasi penampilan klien seperti penampilan usia, cara berpakaian, kebersihan, sikap
tubuh, cara berjalan, ekspresi wajah serta kontak mata
2) Pembicaraan
Kaji bagaimana gaya bisa klien apakah cepat, lambat, keras, gagap, apatis, terdiam
membisu dan lain-lain.
3) Psikomotor
Kaji aktivitas psikomotor klien yang berkenaan dengan aktivitas fisik seperti latergik,
tegang, gelisah, agitasi, TIK, tremor, maupun isyarat tubuh yang kemungkinan tidak wajar
4) Afek dan emosi
Kaji mengenai mengenai ekspresi klien apakah dangkal, datar, atau tidak ada ekspresi raut
wajah.
5) Interaksi selama wawancara
Kaji interaksi klien dengan perawat saat dilakukan wawancara seperti tingkat kooperatif
klien, adanya kontak mata atau tidak, maupun interaksi tatap muka.
6) Persepsi Sensoris
Kaji terkait mengenai adanya halusinasi atau tidak, termasuk ilusi. Kaji dan tanyakan
apakah klien mendengar suara-suara disaat tidak ada orang. Serta kaji apa yang dilakukan
klien apabila mendengar suara tersebut.
7) Proses Pikir
Kaji terkait proses pikir klien seperti alur pikirnya apakah koheren atau inkoherent, isi
pikirnya apakah realitas atau tidak.
8) Kesadaran
Kaji mengenai perubahan kesadaran klien apakah menurun atau meningkat, termasuk
kemampuan klien berhubungan maupun pembatasan terhadap dunia luar.
9) Orientasi
Kaji terkait orientasi klien terhadap waktu, orang maupun tempat
10) Memori
Kaji mengenai daya ingat klien apakah terdapat gangguan atau tidak
11) Tingkat Konsentrasi dan berhitung
Kaji terkait konsentrasi klien apakah mengalami kesulitan atau tidak, apakah jawaban
klien sesuai dengan pertanyaan yang diberikan
12) Kemampuan penilaian
- Daya Tilik diri
- Kaji mengenai persepsi klien terhadap penyakitnya , apakah klien mengingkarinya atau
tidak, serta terkait persepsi klien yang menyalahkan hal-yang yang ada di luar dirinya.
- Kebutuhan persiapan pulang
Kaji terkait persiapan di saat klien akan pulang yaitu kegiatan pemenuhan kebutuhan
sehari-hari, apakah kegiatan-kegiatan sehari-hari tersebut memerlukan bantuan atau
pendampingan oleh keluarga atau perawat saat di rumah seperti kebutuhan makan,
BAB/BAK, mandi, berpakaian, kebutuhan tidur dan istirahat, konsumsi obat, maupun
pemeliharaan kesehatan
- Mekanisme Koping
Kaji perilaku terkait upaya yang dilakukan klien untuk melindungi dirinya terhadap
pengalaman yang mungkin menakutkan ataupun yang tidak menyenangkan.
- Masalah psikososial dan lingkungan
Kaji terkait perubahan-perunahan yang ada dalam kehidupan klien yang bersifat sosial
maupun psikologis yang bisa memicu dan berpotensi terhadap terjadinya gangguan jiwa.
Termasuk masalah kesehatan jiwa yang dapat berdampak terhadap lingkungan sosial.
- Pengaruh kurang pengetahuan
Kaji terkait pemahaman klien, kelurga, maupun kelompok terhadap penyakit gangguan
jiwa itu. Termasuk kaji pula keterampilan-keterampilan yang dapat dilakukan untuk
membantu rencana pengobatan.
2.2 Diagnosis
Diagnose keperawatan dan diagnose medis dilengkapi dengan analisis data

DIANGNOSA DIAGNOSA
DATA PATHWAY
KEPERAWATAN MEDIS

DS Mayor : Isolasi Isolasi Sosial 1. Penyakit


1.Merasa ingin sendirian Sosial (D.0121) Alzheimer,
2.Merasa tidak aman di 2. AIDS.
temapt umum 3. Tuberkulosis,
Minor : 4. Penyakit yang
1.Merasa berbeda Mekanismen menyebabkan
dengan orang lain Koping gangguan
2. Merasa asyik Tidak mobilisasi
dengan pikiran Efektif 5. Gangguang
sendiri Psikiatrik
3. Merasa tidak (Depresi
mempunyai Mayor,
tujuan jelas Harga Diri Skizofrenia.
Rendah

DO Mayor :
1. Menarik diri
2. Tidak
berminat/menolak
berinteraksi
dengan orang lain
atau lingkungan
Minor
1. Afek datar
2. Afek sedih
3. Riwayat ditolak
4. Menunjukkan
permusuhan
5. Tidak mampu
memenuhi
harapan orang
lain
6. Kondisi difabel
7. Tindakan tidak
berarti
8. Tidak ada kontak
mata
9. Perkembangan
terlambat
10. Tidak
bergairah/lesu
2.3 Intervensi (baik generalis maupun terapi modalitas bisa menggunakan 3N
atau 3S)
DIAGNOSA
KEPERAWAT TUJUAN KRITERIA HASIL TINDAKAN RASIONAL
AN
Isolasi Sosial Setelah Interaksi Sosial (L.13115) Promosi Sosialisasi Observasi
(D.0121) dilakukan 1. Perasaan nyaman (I.13498) 1. Untuk mengetahui
tindakan dengan situasi Observasi : kemampuan yang
keperawata 3x sosial meningkat 1. Identifikasi dimiliki untuk
24 jam 2. Perasaan mudah kemampuan melakukan interkasi
diharapakan menerima atau melakukan pada orang lain
interaksi sosial mengkomunikasi interaksi dengan 2. Untuk mengetahui
meningkat kan perasaan orang lain hambatan apa saja
meningkat 2. Identifikasi yang dimiliki saat
3. Responsif pada hambatan berinteraksi dengan
orang lain melakukan orang lain
meningkat interaksi dengan Terapeutik :
4. Perasaan tertarik orang lain 1. Langkah untuk
pada orang lain Terapeutik : memberikan motivasi
meningkat 1. Motivasi agar dapat terlibat
5. Minat melakukan meningkatkan dalam suatu
kontak fisik keterlibatan hubungan dengan
meningkat dalam suatu orang lain
6. Pengverbalisasi hubungan 2. Sabagai upaya agar
kasih saying 2. Motivasi klien mau
meningkat berpartisipasi berinteraksi dalam
7. Kontak mata dalam aktivitas kelompok
meningkat baru dan kegiatan 3. Sebagai Langkah dan
8. Ekspresi wajah kelompok upaya untuk
responsive 3. Motivasi meningkatkann
meningkat berinteraksi di interaksi klien
9. Kooperatif dalam luar lingkungan terhadal lingkungan
bermain dengan (missal : jalan- luar
sebaya meningkat jalan, dll 4. Untuk membahas dan
10. Kooperatif 4. Diskusikan mengidentifikasi
dengan teman kekuatan dan kekuatan yang dapat
sebaya meningkat keterbatasan dilakukan untuk
11. Perilaku sesuai dalam mengurangi kendala
usian meningkat berkomunikasi atau ketrbatasan
12. Gejala cemas dengan orang lain dalam berkomunikasi
menurun 5. Berikan umpan dengan oang lain
balik positif pada 5. Sebagai upaya untuk
setiap memberikan umpan
peningkatan balik terhadap upaya
kemampuan yang telah dilakukan
Edukasi : sehingga klien merasa
1. Anjurkan berharga berdasarkan
berinteraksi upaya yang telah
dengan orang lain dilakukan
secara bertahap Edukasi
2. Anjurkan ikut 1. Tindakan perawat
serta kegiatan sebagai educator agar
sosial dan klien bisa berinteraksi
kemasyarakatan bertahap berdasarkan
DIAGNOSA
KEPERAWAT TUJUAN KRITERIA HASIL TINDAKAN RASIONAL
AN
3. Anjurkan berbagi perkembangan
pengalaman sosialisasi klien
dengan orang lain 2. Tindakan perawat
sebagai educator agar
klien bisa terlibat
dalam kegiatan -
kegiatan yang ada di
lingkungannya
sebagai upaya
meningkatkan
interaksi sosial
3. Sebagai upaya untuk
meningkatkan
interaksi dengan
orang lain dengan
cara berbagi
pengalaman sehingga
merasa tidak sendiri

4. Referensi
Muhith, abdul. (2015). pendidikan keperawatan jiwa. (m. bendetu, Penyunt.) yogyakarta:
penerbit andi.

PPNI, t. p. (2017). standar diagnosa keperawatan indonesia edisi 1 cetakan 3(revisi). (t. p.
PPNI, Ed.) jakarta selatan: dewan pengurus persatuan perawat indonesia.

Widya Arisand. (2022, juni 1). PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA
PASIEN. Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan, 14, 54-68. Retrieved
from https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/126
STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN
KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN
PRODI S1 KEPERAWATAN DAN NERS
DIAGNOSA HARGA DIRI RENDAH
DEPARTEMEN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
KESEHATAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SP BHSP
1 ORIENTASI
1.1 Salam : “Selamat pagi ibu, perkenalkan saya perawat X yang
bertugas pada pagi ini. Dengan ibu siapa? Suka dipanggil
siapa bu?”
1.2 Evaluasi : “Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Bagaimana tidurnya
tadi malam? Ada keluhan tidak?”
1.3 Validasi : “Apa yang sudah ibu lakukan untuk mengatasi hal itu?”
1.4 Kontrak Topik : “Ibu bagaimana kalau kita berbincang-bincang
tentang identitas ibu”
1.5 Kontrak Tujuan : “Tujuannya agar kita saling mengenal”
1.6 Kontrak Waktu : “Kira-kira berapa lama waktu yang ibu inginkan?
Bagaimana jika 10 menit, dari jam 10.00 sampai jam
10.10 apakah ibu bersedia?”
1.7 Kontrak Tempat : “Baik kalau begitu dimana kita bisa berbincang-bincang?
Baik disini saja ya bu”

2 KERJA
2.1 Pengkajian :
2.1.1 Identitas Klien :
2.1.2 Pengkajian IKS :
2.1.3 Pengkajian SRQ/ :
GDS/
2.1.4 Pengkajian masalah :
kesehatan jiwa
2.2 Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah
2.3 Tindakan Keperawatan : “Kalau boleh tahu nama lengkap ibu siapa? Ibu senangnya
dipanggil apa tadi?... baik ibu, saya perawat (nama
lengkap), ibu bisa memanggil saya perawat X, Usia ibu
berapa sekarang? Masih ingat tanggal lahirnya bu??....
wah bagus, ibu masih mengingatnya…. Jadi ibu berusia xx,
Ibu dimana alamat ibu? Wah jauh ya bu, apa hobi ibu?
Biasanya ibu suka ngapain?”
2.4 Reward : “Ibu keren sekali, hobi ibu banyak ya”

3 TERMINASI
3.1 Evalusi Subjektif : “Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-
bincang tadi? ”
3.2 Evaluasi Objektif : “Coba ibu ulangi, masih ingat nama saya tadi? Betul
sekali, nama saya perawat X ya bu”
3.3 Rencana Tindak lanjut : “Nah kita sudah 10 menit berbincang-bincang ya bu,
(Resep Keperawatan, sekarang ibu bisa istirahat, nanti kalau ada yang perlu ibu
Jadwal Kegiatan Harian, tanyakan bisa disampaikan saat bertemu lagi besok
Cek list Minum Obat) dengan saya ya”
3.4 Kontrak Topik Pertemuan : “Besok kita akan bertemu kembali untuk mengetahui
Selanjutnya kemampuan yang ibu miliki”
3.5 Kontrak Waktu : “Bagaimana Kalau besok kita bertemu kembali jam 10.00
pertemuan selanjutnya lagi? Kira-kira ibu ingin berapa lama besok? 10 menit?
Baik kita besok berbincang selama 10 menit yaa…”
3.6 Kontrak tempat : “Untuk besok tempatnya ibu mau ditempat ini lagi? Baik
pertemuan selanjutnya besok kita bertemu disini lagi ya bu”
STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN
KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN
PRODI S1 KEPERAWATAN DAN NERS
DIAGNOSA HARGA DIRI RENDAH
DEPARTEMEN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
KESEHATAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
SP 1
dimiliki
1 ORIENTASI
1.1 Salam : “Selamat pagi ibu, perkenalkan saya perawat X yang
bertugas pada pagi ini. Dengan ibu siapa? Suka dipanggil
siapa bu?”
1.2 Evaluasi : “Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Bagaimana tidurnya
tadi malam? Ada keluhan tidak?”
1.3 Validasi : “Apa yang sudah ibu lakukan untuk mengatasi hal itu?”
1.4 Kontrak Topik : “Ibu bagaimana kalau kita berbincang-bincang
tentang kemampuan yang ibu miliki”
1.5 Kontrak Tujuan : “Tujuannya untuk mengetahui kemampuan ibu dan
aspek positif yang ibu miliki”
1.6 Kontrak Waktu : “Kira-kira berapa lama waktu yang ibu inginkan?
Bagaimana jika 10 menit, dari jam 10.00 sampai jam
10.10 apakah ibu bersedia?”
1.7 Kontrak Tempat : “Baik kalau begitu dimana kita bisa berbincang-bincang?
Bagaimana kalau di kursi depan?”

2 KERJA
2.1 Pengkajian :
2.1.1 Identitas Klien :
2.1.2 Pengkajian IKS :
2.1.3 Pengkajian SRQ/ :
GDS/
2.1.4 Pengkajian masalah :
kesehatan jiwa
2.2 Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah
2.3 Tindakan Keperawatan : “Sekarang coba ibu ceritakan lebih luas tentang perasaan-
perasaan ibu?... baik saya mengerti apa yang ibu rasakan,
menurut cerita yang ibu sampaikan ibu mengalami harga
diri rendah. Nah sekarang kita akan mencoba mengenali
kemampuan apa saja yang ibu miliki, coba sekarang ibu
sebutkan kemampuan apa saja yang ibu lakukan?....
bagus, coba apa lagi bu?.... bagus sekali bu, selain
menyapu dan merapikan tempat tidur, ada lagi bu?.... wah
bagus ibu ternyata juga mampu melakukan cuci piring
dan menyiram bunga jadi ada empat ya kemampuan yang
ibu miliki?”
2.4 Reward : “Ibu keren sekali, berarti masih banyak kemampuan
yang bisa ibu lakukan…. Tidak semua orang bisa punya
kemampuan seperti yang ibu sebutkan”

3 TERMINASI
3.1 Evalusi Subjektif : “Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-
bincang tadi? ”
3.2 Evaluasi Objektif : “Coba ibu sebutkan lagi kemampuan apa saja yang ibu
miliki tadi? Oke baguss..”
3.3 Rencana Tindak lanjut : “Nah kita sudah 10 menit berbincang-bincang ya bu,
(Resep Keperawatan, sekarang ibu bisa istirahat, nanti kalau ada yang perlu ibu
Jadwal Kegiatan Harian, tanyakan bisa disampaikan saat bertemu lagi besok
Cek list Minum Obat) dengan saya ya”
3.4 Kontrak Topik Pertemuan : “Besok kita akan bertemu kembali untuk menilai
Selanjutnya kemampuan yang dapat ibu lakukan, memilih
kemampuan serta melatih salah satu kemampuan yang
ibu miliki”
3.5 Kontrak Waktu : “Bagaimana Kalau besok kita bertemu kembali jam 10.00
pertemuan selanjutnya lagi? Kira-kira ibu ingin berapa lama besok? 15 menit?
Baik kita besok berbincang selama 15 menit yaa…”
3.6 Kontrak tempat : “Untuk besok tempatnya ibu mau ditempat ini lagi? Baik
pertemuan selanjutnya besok kita bertemu disini lagi ya bu”
STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN
KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN
PRODI S1 KEPERAWATAN DAN NERS
DIAGNOSA HARGA DIRI RENDAH
DEPARTEMEN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
KESEHATAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SP 2 Menilai kemampuan yang dapat digunanakan,
menetapkan/memilih kegiatan sesuaikemampuan,
dan melatih kegiatan sesuai kemampuan yang dipilih
satu
1 ORIENTASI
1.1 Salam : “Selamat pagi ibu, masih ingat dengan saya? Betul sekali
saya perawat X”
1.2 Evaluasi : “Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Bagaimana tidurnya
tadi malam? Ada keluhan tidak?”
1.3 Validasi : “Apa yang sudah ibu lakukan untuk mengatasi hal itu?”
1.4 Kontrak Topik : “Nah sesuai kesepakatan kemarin, hari ini kita akan
berbincang mengenai menilai kemampuan yang dapat
ibu lakukan, memilih kemampuan serta melatih salah
satu kemampuan yang ibu miliki ya”
1.5 Kontrak Tujuan : “Tujuannya agar ibu dapat menilai kemampuan yang ibu
miliki dan memilih serta dapat memasukkannya
kedalam jadwal kegiatan harian ibu”
1.6 Kontrak Waktu : “Untuk sekarang kira-kira berapa lama waktu yang ibu
inginkan?Apakah sesuai dengan kesepakatan kemarin
bu? …. Baik bu sesuai kesepakatan kita bebincang selama
15 menit ya bu dari jam 10.00 sampai 10.15”
1.7 Kontrak Tempat : “Baik kalau begitu dimana kita bisa berbincang-bincang?
Bagaimana kalau di kursi depan?”

2 KERJA
2.1 Pengkajian :
2.1.1 Identitas Klien :
2.1.2 Pengkajian IKS :
2.1.3 Pengkajian SRQ/ :
GDS/
2.1.4 Pengkajian masalah :
kesehatan jiwa
2.2 Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah
2.3 Tindakan Keperawatan : “Ibu kemarin sudah menyebutkan ya kemampuan apa
saja yang ibu miliki, apakah ibu masi mengingatnya?....
baik bu coba disebutkan lagi kemampuan yang ibu
miliki?... wahhh bagus ibu dapat mengingatnya, jadi
kemampuan yang bisa ibu lakukan adalah menyapu,
merapikan tempat tidur, mencuci piring dan menyiram
bunga. Dari keempatnya dapat dilatih dan dimasukkan
kedalam kegiatan harian ibu… nah sekarang coba ibu pilih
kemampuan mana saja yang ingin dilatih… baik jadi ada
tiga ya bu kegiatan yang ibu pilih untuk kita latih, untuk
yang pertama kita akan melatih kemampuan menyapu
lantai terlebih dahulu…. Baik, berarti hari ini kita latihan
menyapu lantai ya. Apakah ibu sudah tahu cara menyapu
lantai?... coba ibu jelaskan cara menyapu itu bagaimana?...
wah bagus bu, benar. Jadi untuk menyapu lantai kita
memerlukan sapu, kita mulai menyapu dari ujung
ruangan kearah pintu. Kemudian kita kumpulkan
kotorannya ke dalam pengki, lalu dibuang ke tempat
sampah. Sekarang coba ibu praktikkan menyapu lantai”
2.4 Reward : “Ibu keren sekali, ternyata ibu mempunyai kemampuan
menyapu lantai. Lantainya setelah ibu sapu menjadi
bersih selain itu dengan menyapu lantai ibu telah
meringankan beban orang-orang disekitar ibu ”

3 TERMINASI
3.1 Evalusi Subjektif : “Bagaimana perasaan ibu setelah kita berlatih menyapu
lantai tadi? ”
3.2 Evaluasi Objektif : “Coba ibu jelaskan lagi caranya menyapu lantai? Oke
baguss, benar bu”
3.3 Rencana Tindak lanjut : “Baik bu, setelah ibu mampu menyapu lantai, ibu bisa
(Resep Keperawatan, memasukkannya kedalam jadwal harian ibu. Ibu dapat
Jadwal Kegiatan Harian, melakukannya di pagi hari dan sore hari”
Cek list Minum Obat)
3.4 Kontrak Topik Pertemuan : “Besok kita akan bertemu kembali untuk melatih
Selanjutnya kemampuan ibu yang lain, yaitu merapikan tempat tidur”
3.5 Kontrak Waktu : “Bagaimana Kalau besok kita bertemu kembali jam 10.00
pertemuan selanjutnya lagi? Kira-kira ibu ingin berapa lama besok? 15 menit?
Baik kita besok berbincang selama 15 menit yaa…”
3.6 Kontrak tempat : “Untuk besok tempatnya di kamar ibu ya? Baik besok
pertemuan selanjutnya kita bertemu dikamar ibu ya bu”
STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN
KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN
PRODI S1 KEPERAWATAN DAN NERS
DIAGNOSA HARGA DIRI RENDAH.
DEPARTEMEN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
KESEHATAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SP. 3 Melakukan Kemampuan Merapikan Tempat Tidur
1 ORIENTASI
1.1 Salam : “Selamat pagi Bu, Masih inget dengan saya ya? Betul
sekali saya perawat X”
1.2 Evaluasi : “Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Bagaimana tidurnya
tadi malam? Ada keluhan tidak? Ibu apa masih
mengingat bagaimana cara menyapu lantai, seperti yang
kita latih kemarin? Baguss bu”
1.3 Validasi : “Apakah ibu sudah melakukannya pagi ini? Wah baik ”
1.4 Kontrak Topik : “Nah sesuai kesepakatan kemarin, hari ini kita akan
berbincang dan latihan mengenai kemampuan ibu yang
lain, yaitu merapikan tempat tidur… ”
1.5 Kontrak Tujuan : “Tujuannya agar ibu dapat melatih kemapuan ibu
merapikan tempat tidur serta dapat memasukkannya
kedalam jadwal kegiatan harian ibu”
1.6 Kontrak Waktu : “Bagaimana kalau 15 menit, dari jam 10.00 sampai
dengan 10.15 Sesuai kesepakatan kemarin, apa ibu
bersedia?”
1.7 Kontrak Tempat : “Baik bu, jadi kita akan berlatih disini ya bu, di kamar
ibu”

2 KERJA
2.1 Pengkajian :
2.1.1 Identitas Klien :
2.1.3 Pengkajian masalah :
kesehatan jiwa
2.2 Diagnosa Keperawatan : “Harga Diri Rendah”
2.3 Tindakan Keperawatan : “Baik ibu sekarang kita berlatih tentang kemampuan ibu
yang lain yaitu merapikan tempat tidur… Sebelumnya apa
ibu sudah pernah merapikan tembat tidur?...Coba ibu
jelaskan cara merapikan tempat tidur itu bagaimana?...
wah bagus bu, benar. Jadi untuk merapikan tempat tidur
kita tidak memerlukan alat ya bu… Kita mulai dari
memindahkan guling, bantal, dan selimut, bagus…
Sekarang kita pasang ulang sepreinya, kita mulai dari atas
ya… Bagus bu, lalu merapikan bantal dan guling letakkan
sebelah atas kepala. Mari kita lipat selimutnya, nah sudah
letakkan dibagian bawah (kaki)”
2.4 Reward : “Bagus, ibu sudah bisa melakukan/merapikan tempat
tidur dengan baik, cara memperhatikan dan merapikan
tempat tidur sudah bagus.”

3 TERMINASI
3.1 Evalusi Subjektif : “Bagaimanai perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap
tentang merapikan tempat tidur?”
3.2 Evaluasi Objektif : “Ternyata ibu memiliki kemampuan yang dapat
dilakukan di rumah sakit ini yaitu salah satunya
merapikan tempat tidur. Coba ibu jelaskan lagi caranya
merapikan tempat tidur? Oke baguss, benar bu ”
3.3 Rencana Tindak lanjut : “Baik bu, setelah ibu mampu menyapu lantai, ibu bisa
(Resep Keperawatan, memasukkannya kedalam jadwal harian ibu. Ibu dapat
Jadwal Kegiatan Harian, melakukannya setelah ibu bangun tidur, lalu dapat
Cek list Minum Obat) dilanjutkan dengan menyapu lantai ya bu. Nanti coba
praktikan lagi kemampuan ibu dirumah sakit dan
diterapkan dirumah, yaitu merapikan tempat tidur
setelah ibu tidur.”
3.4 Kontrak Topik Pertemuan : “Besok kita akan bertemu kembali ya bu untuk
Selanjutnya melakukan kemampuan ibu yang ketiga, yaitu mencuci
piring”
3.5 Kontrak Waktu : “Bagaimana jika besok jam 10.00? Kira-kira ibu ingin
pertemuan selanjutnya berapa lama besok? 15 menit? Baik kita besok berbincang
selama 15 menit yaa untuk melakukan kemampuan
mencuci piring”
3.6 Kontrak tempat : “Untuk besok pagi jam 10.00, kita lakukan di dapur, saja
pertemuan selanjutnya bagaimana bu?.... Sampai jumpa”
STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN
KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN
PRODI S1 KEPERAWATAN DAN NERS
DIAGNOSA HARGA DIRI RENDAH.
DEPARTEMEN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
KESEHATAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SP. 4 Melakukan Kemampuan Mencuci Piring
ORIENTASI
1.1 Salam : “Selamat pagi Bu, Masih inget dengan saya ya? Betul
sekali saya perawat X”
1.2 Evaluasi : “Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Bagaimana tidurnya
tadi malam? Ada keluhan tidak? Ibu apa masih
mengingat bagaimana cara menyapu lantai dan
merapikan tempat tidur seperti yang kita latih kemarin?
Baguss bu”
1.3 Validasi : “Apakah ibu sudah melakukannya pagi ini? Wah baik ”
1.4 Kontrak Topik : “Nah sesuai kesepakatan kemarin, hari ini kita akan
berbincang dan latihan mengenai kemampuan ibu yang
ketiga, yaitu merapikan mencuci piring ”
1.5 Kontrak Tujuan : “Tujuannya agar ibu dapat melatih kemampuan ibu
mencuci piring serta dapat memasukkannya kedalam
jadwal kegiatan harian ibu.”
1.6 Kontrak Waktu : “Bagaimana kalau 15 menit, dari jam 10.00 sampai
dengan 10.15 Sesuai kesepakatan kemarin, apa ibu
bersedia?”
1.7 Kontrak Tempat : “Bagaimana kalau kita melakukan didapur.”

2 KERJA
2.1 Pengkajian :
2.1.1 Identitas Klien :
2.1.3 Pengkajian masalah :
kesehatan jiwa
2.2 Diagnosa Keperawatan : “Harga Diri Rendah”
2.3 Tindakan Keperawatan : “Baik ibu sekarang kita berlatih tentang kemampuan ibu
yang lain yaitu mencuci piring… Sebelumnya apa ibu
sudah pernah mencuci piring?...Coba ibu jelaskan cara
mencuci piring itu bagaimana?... wah bagus bu, benar.
Sebelum melakukan cuci piring, kita siapkan dulu
perlengkapannya dan air untuk membilas dan ibu dapat
menggunakan tempat sampah untuk membuang sampah
sisa makanan….Sekarang saya contohkan cara mencuci
piring , setelah saya contohkan, ibu mengulang kembali
kegiatan cuci piring ya (mencontohkan cuci piring)

2.4 Reward : “Bagus sekali bu, ibu dapat memperhatikan dan


mempraktekkan kemampuan cuci piring dengan baik.
Sekarang dilap tangannya yang bu.”

3 TERMINASI
3.1 Evalusi Subjektif : “Bagaimana Ibu perasaannya setelah latihan cuci
piring?”
3.2 Evaluasi Objektif : “Ternyata Ibu memiliki kemampua lainnya yaitu mencuci
piring dengan baik.”
3.3 Rencana Tindak lanjut : “Baik bu, setelah ibu mampu mencuci piring, ibu bisa
(Resep Keperawatan, memasukkannya kedalam jadwal harian ibu. Ibu dapat
Jadwal Kegiatan Harian, melakukannya setelah ibu makan. Ibu dapat
Cek list Minum Obat) menerapkannya nanti dirumah, yaitu melakukan
kegiatan cuci piring setelah ibu makan.”
3.4 Kontrak Topik Pertemuan : “Untuk evaluasi kemampuan yang dimiliki ibu, dari
Selanjutnya menyapu lantai, merapikan tempat tidur, dan mencuci
piring”
3.5 Kontrak Waktu : “Bagaimana jika besok jam 09.00? Kira-kira ibu ingin
pertemuan selanjutnya berapa lama besok? 20 menit? Baik kita besok berbincang
selama 20 menit yaa
3.6 Kontrak tempat : “Untuk besok tempatnya ibu mau bertemu dimana
pertemuan selanjutnya apakah mau di ruang tamu? Baik besok kita bertemu di
ruang tamu ya bu”
STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN
KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN
PRODI S1 KEPERAWATAN DAN NERS
DIAGNOSA HARGA DIRI RENDAH
DEPARTEMEN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
KESEHATAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SP 1 Keluarga Mendiskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam
merawat pasien di rumah, menjelaskan tentang
pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah,
menjelaskan cara merawat pasien dengan harga diri
rendah, mendemonstrasikan cara merawat pasien
dengan harga diri rendah, dan memberi kesempatan
kepada keluarga untuk mempraktekkan cara merawat
1 ORIENTASI
1.1 Salam : “Selamat pagi bu.”
1.2 Evaluasi : “Bagaimana kabar ibu hari ini?”
1.3 Validasi : “Apakah ibu sudah menjenguk anak ibu hari ini diruang
perawatan?”
1.4 Kontrak Topik : “Bagaimana kalau pagi ini kita bercakap-cakap tentang
cara merawat anak ibu.
1.5 Kontrak Tujuan : “Tujuan dari kegiatan ini agar ibu dapat merawat pasien
dan memperhatikan perawatan pasien.”
1.6 Kontrak Waktu : “Bagaiman kalau lama waktu wawancara 30 menit bu.”
1.7 Kontrak Tempat : “Mari duduk di ruangan wawancara bu!”

2 KERJA
2.1 Pengkajian :
2.1.1 Identitas Klien :
2.1.2 Pengkajian IKS :
2.1.3 Pengkajian SRQ/ :
GDS/
2.1.4 Pengkajian masalah :
kesehatan jiwa
2.2 Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah
2.3 Tindakan Keperawatan : “Apa yang bapak/Ibu ketahui tentang masalah pasien”
“Ya memang benar sekali bu, pasien itu memang terlihat
tidak percaya diri dan sering menyalahkan dirinya
sendiri. Misalnya pada pasien, sering menyalahkan
dirinya dan mengatakan dirinya adalah orang paling
bodoh sedunia. Dengan kata lain, anak ibu memiliki
masalah harga diri rendah yang ditandai dengan
munculnya pikiran-pikiran yang selalu negatif terhadap
diri sendiri. Bila keadaan pasien ini terus menerus seperti
itu, pasien bisa mengalami masalah yang lebih berat lagi,
misalnya pasien jadi malu bertemu dengan orang lain dan
memilih mengurung diri”
“Sampai disini, ibu mengerti apa yang dimaksud harga
diri rendah?”
“Bagus sekali ibu sudah mengerti”
“Setelah kita mengerti bahwa masalah pasien dapat
menjadi masalah serius, maka kita perlu memberikan
perawatan yang baik untuk pasien”
”Ibu, apa saja kemampuan yang dimiliki pasien? Ya benar,
dia juga mengatakan hal yang sama (kalau sama dengan
kemampuan yang dikatakan pasien)
”Pasien itu telah berlatih dua kegiatan yaitu merapihkan
tempat tidur dan cuci piring. Serta telah dibuat jadwal
untuk melakukannya. Untuk itu, Bapak/Ibu dapat
mengingatkan pasien untuk melakukan kegiatan tersebut
sesuai jadwal. Tolong bantu menyiapkan alat-alatnya, ya
bu. Dan jangan lupa memberikan pujian agar harga
dirinya meningkat. Ajak pula memberi tanda cek list pada
jadwal yang kegiatannya”.
”Selain itu, bila pasien sudah tidak lagi dirawat di Rumah
sakit, ibu tetap perlu memantau perkembangan pasien.
Jika masalah harga dirinya kembali muncul dan tidak
tertangani lagi, ibu dapat membawa pasien ke
puskesmas”
”Nah bagaimana kalau sekarang kita praktekkan cara
memberikan pujian kepada pasien”

2.4 Reward : ”Temui pasien dan tanyakan kegiatan yang sudah dia
lakukan lalu berikan pujian yang yang mengatakan: Bagus
sekali pasien, kamu sudah semakin terampil mencuci
piring”

3 TERMINASI

3.1 Evalusi Subjektif : “Bagaimana perasaan ibu setelah percakapan kita ini?”
3.2 Evaluasi Objektif : “Dapatkah ibu menjelaskan kembali masalah yang
dihadapi pasien dan bagaimana cara merawatnya?”
3.3 Rencana Tindak lanjut : “Ibu dapat mengingatkan untuk memastikan pasien
(Resep Keperawatan, melakukan kemampuan yang pasien miliki.”
Jadwal Kegiatan Harian,
Cek list Minum Obat)
3.4 Kontrak Topik Pertemuan : “Bagaimana kalau kita besok bertemu kembali untuk
Selanjutnya melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien.”
3.5 Kontrak Waktu : “Besok pagi kita bertemu kali ya bu.”
pertemuan selanjutnya
3.6 Kontrak tempat : “Untuk pertemuan besok kita lakukan diruang
pertemuan selanjutnya perawatan. Sampai jumpa.”
STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN
KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN
PRODI S1 KEPERAWATAN DAN NERS
DIAGNOSA HARGA DIRI RENDAH
DEPARTEMEN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
KESEHATAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SP 2 Keluarga Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat
pasien dengan masalah harga diri rendah langsung
kepada pasien.

1 ORIENTASI
1.1 Salam : ““Assalamu’alaikum bu.”
1.2 Evaluasi : “Bagaimana perasaan ibu hari ini?”
1.3 Validasi : “Apakah ibu sudah mempraktekkan kepada anak ibu cara
merawat sesuai yang kita ajarkan kemarin?”
1.4 Kontrak Topik : ”IBu masih ingat latihan merawat anak ibu seperti yang
kita pelajari kemarin?”
“Baik, hari ini kita akan mampraktekkannya langsung
kepada pasien.”
1.5 Kontrak Tujuan : “Tujuan dari mempraktekkan cara merawat pasien agar
keluarga mampu merawat pasien secara mandiri.
1.6 Kontrak Waktu : ”Waktunya 20 menit”.
1.7 Kontrak Tempat : “Sekarang mari kita temui pasien di ruang perawatan.

2 KERJA
2.1 Pengkajian :
2.1.1 Identitas Klien :
2.1.2 Pengkajian IKS :
2.1.3 Pengkajian SRQ/ :
GDS/
2.1.4 Pengkajian masalah :
kesehatan jiwa
2.2 Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah
2.3 Tindakan Keperawatan : ”Assalamu’alaikum. Bagaimana perasaannya hari ini?”
”Hari ini saya datang Bersama orangtua. Seperti yang
sudah saya katakan sebelumnya, orang tua juga ingin
merawat agar cepat pulih.”
(kemudian saudara berbicara kepada keluarga sebagai
berikut)
”Nah bu, sekarang ibu bisa mempraktekkan apa yang
sudah kita latihkan beberapa hari lalu, yaitu memberikan
pujian terhadap perkembangan anak ibu”
(Saudara mengobservasi keluarga mempraktekkan cara
merawat pasien seperti yang telah dilatihkan pada
pertemuan sebelumnya).
”Bagaimana perasaannya setelah berbincang-bincang
dengan Orang tua ?”
”Baiklah, sekarang saya dan orang tua ke ruang perawat
dulu”
(Saudara dan keluarga meninggalkan pasien untuk
melakukan terminasi dengan keluarga)
2.4 Reward : “Baiklah ibu bagus sekali cara mempraktekkan merawat
anak ibu , jangan lupa ibu terapkan di rumah.”

3 TERMINASI
3.1 Evalusi Subjektif : “ Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan tadi?”
3.2 Evaluasi Objektif : “Mulai sekarang ibu sudah bisa melakukan cara merawat
tadi kepada T”
3.3 Rencana Tindak lanjut : “Dan mengingatkan untuk memastikan pasien melakukan
(Resep Keperawatan, kemampuan yang pasien miliki.”
Jadwal Kegiatan Harian,
Cek list Minum Obat)
3.4 Kontrak Topik Pertemuan : “Bagaimana kalau kita besok bertemu kembali untuk
Selanjutnya membuat perencanaan pulang bersama keluarga.”
3.5 Kontrak Waktu : “Besok pagi kita bertemu kali ya bu.”
pertemuan selanjutnya
3.6 Kontrak tempat : “Untuk pertemuan besok kita lakukan diruang tamu.
pertemuan selanjutnya Sampai jumpa.”
STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN
KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN
PRODI S1 KEPERAWATAN DAN NERS
DIAGNOSA HARGA DIRI RENDAH
DEPARTEMEN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
KESEHATAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SP 3 Keluarga 1 Membuat perencanaan pulang bersama keluarga

1 ORIENTASI
1.1 Salam : ““Assalamu’alaikum bu.”
1.2 Evaluasi : “Bagaimana kabar ibu hari ini?”
1.3 Validasi : “Sesuai dengan Latihan kemarin, apakah ibu masih ingat
cara mempraktekkan merawat anak ibu dirumah.”
1.4 Kontrak Topik : ”Karena hari ini pasien sudah boleh pulang, maka kita
akan membicarakan jadwal selama di rumah”
1.5 Kontrak Tujuan : “Tujuan dari membuat perencanaan pulang agar ibu
mampu merawat secara mandiri dirumah.”
1.6 Kontrak Waktu : ”Waktunya 20 menit”.
1.7 Kontrak Tempat : “Sekarang kita lakukan di ruang edukasi ya bu.”

2 KERJA
2.1 Pengkajian :
2.1.1 Identitas Klien :
2.1.2 Pengkajian IKS :
2.1.3 Pengkajian SRQ/ :
GDS/
2.1.4 Pengkajian masalah :
kesehatan jiwa
2.2 Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah
2.3 Tindakan Keperawatan : ”Bu ini jadwal kegiatan selama di rumah sakit. Coba
diperhatikan, apakah semua dapat dilaksanakan di
rumah,bu?”
”Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah
perilaku yang ditampilkan oleh pasien selama di rumah.
Misalnya kalau pasien terus menerus menyalahkan diri
sendiri dan berpikiran negatif terhadap diri sendiri,
menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku
membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi segera ke
puskesmas terdekat dari rumah ibu,
”Selanjutnya puskesmas tersebut yang akan memantau
perkembangan pasien selama di rumah

2.4 Reward : “Bagus sekali ibu masih ingat cara merawat anak ibu
dirumah. Jangan lupa untuk memperhatikan anak ibu dan
melaporkan kepada puskesmas jika ada tanda dan gejala
kembali.”

3 TERMINASI
3.1 Evalusi Subjektif : “ Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan tadi?”
3.2 Evaluasi Objektif : “Mulai sekarang ibu sudah bisa melakukan cara merawat
tadi kepada pasien”
3.3 Rencana Tindak lanjut : “Dan jangan lupa kontrol ke puskesmas sebelum obat
(Resep Keperawatan, habis atau gejala yang terlihat.”
Jadwal Kegiatan Harian,
Cek list Minum Obat)
3.4 Kontrak Topik Pertemuan : -
Selanjutnya
3.5 Kontrak Waktu : -
pertemuan selanjutnya
3.6 Kontrak tempat : -
pertemuan selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai