DISUSUN OLEH :
MERVINCE
ONGELINA
SYIFA
VITASARI
2021/2022
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Isolasi Sosial atau Menarik diri adalah suatu keadaan pasien yang
lain atau dengan lingkungan di sekitarnya secara wajar. Pada pasien dengan
diri sehingga ia jadi pasif dan berkepribadian kaku, pasien menarik diri
orang lain (Stuart dan Sundeen, 1998). Dalam membina hubungan sosial,
individu berada dalam rentang respon yan adaptif sampai dengan maladaptif.
dalam kehidupan sehari hari, khususnya sering dialami pada pasien menarik
2
kepada pasien dengan masalah keperawatan utama kerusakan interaksi sosial
gangguan jiwa. Bentuk yang paling sering adalah kecemasan dan depresi.
kerusakan interaksi sosial : menarik diri akan menjadi suatu masalah besar
suatu elemen penting dalam mengadakan hubungan dengan orang lain atau
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulisan
3
2. Mampu mendiagnosa keperawatan pada pasien yang mengalami isolasi
sosial
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar
1. Definisi
penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang
dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain
(Purba, dkk. 2008). Berikut beberapa pengertian isolasi sosial yang dikutip
suatu kuantitas yang tidak cukup atau berlebih atau kualitas interaksi sosial
mampu untuk membuat kontak. Menurut Rawlins & Heacock, isolasi sosial
5
berhubungan dengan orang lain, individu merasa kehilangan hubungan
dan lingkungan.
B. Psikodinamika
1. Etiologi
sosial, setiap individu harus melewati masa bayi yang sangat tergantung
hubungan yang lebih luas khususnya sekolah, masa remaja dimana dekat
atau orang tua individu belajar menerima dan sudah matang dan
orang lain, masa dewasa tua masa dimana individu akan merasa terbuka
6
yang mengalami masalah ini adalah orang yang tidak berhasil memasahkan
mengakibatkan individu tidak percaya diri, tidak percaya pada orang lain,
ragu, takut salah, pesimis, putus asa terhadap hubungan dengan orang lain,
menghindar dari orang lain, menyukai berdiam diri sendiri, kegiatan sehari
karena tuntutan untuk berpisah dengan orang terdekat atau kegagalan orang
diri atau isolasi sosial yang tidak disebabkan oleh perasaan tidak berharga
7
yang bisa dialami klien dengan latar belakang yang penuh dengan
semakin tenggelam dalam perjalanan dan tingkah laku masa lalu serta
tingkah laku primitif antara lain tingkah laku yang tidak sesuai dengan
3. Komplikasi
Rentang respon sosial menurut (Gail W. Stuart ; 2006 hal 277) adalah :
8
Respons adaptif Respons maladaptif
Menyendiri
Otonomi Ketergantungan
Implusif
Kebersamaan
Narkisisme
Saling ketergantungan
1) Respons adaptif adalah respons yang diterima oleh norma sosial dan
a. Menyendiri
b. Otonomi
ide individu.
9
c. Kebersamaan
d. Saling Ketergantungan
interpersonal.
a. Kesepian
b. Menarik diri
waktu.
c. Ketergantungan
yang dimiliki.
10
d. Manipulasi
e. Impulsif
f. Narkisisme
D. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian Keperawatan
dasar utama dari proses keperawatan, tahap pengkajian terdiri dari atas
dan kemampuan koping yang dimiliki klien (Stuart dan Larry, 2005 :).
a. Faktor Predisposisi
11
1) Faktor Perkembangan
berkembang sesuai dengan proses tumbuh kembang. Mulai usia bayi sampai
yang sehat.
percaya pada diri sendiri dan orang lain, serta menarik diri.
12
mengontrol diri, tergantung, ragu, menarik diri dari lingkungan,
pesimis.
putus asa, merasa tidak mampu, dan menarik diri dari lingkungan.
yang kurang.
lain berkurang.
13
h) Dewasa lanjut : individu tetap memerlukan hubungan yang memuaskan
menarik diri.
2) Faktor Biologis
menurut (Gail, 2006 : hal 430). Terjadinya penyakit jiwa pada individu
3) Faktor Sosiokultural
utama dalam gangguan hubungan. Hal ini akibat dari transiensi: norma
mengadopsi norma, perilaku, dan system nilai yang berbeda dari yang
14
mengembangkan harga diri rendah. Adanya dua pesan yang bertentangan
b. Faktor Presipitasi
1) Stresor Sosiokultural
berpisah dari orang yang berarti, misalnya karena dirawat di rumah sakit.
2) Stresor Psikologis
dengan orang terdekat atau kegagalan orang lain untuk memenuhi kebutuhan
c. Manifestasi Klinis
ditemukan data objektif meliputi apatis, ekspresi wajah sedih, afek tumpul,
menghindar dari orang lain, klien tampak memisahkan diri dari orang lain,
orang lain, tidak ada kontak mata atau kontak mata kurang, klien lebih
15
dengan orang lain, tidak melakukan kegiatan sehari – hari, meniru posisi
janin pada saat tidur. Sedangkan untuk data subjektif sukar didapat jika
d. Mekanisme Koping
berkaitan dengan dua jenis masalah hubungan yang spesifik (Gail, 2006 :
e. Sumber Koping
16
f. Pohon Masalah
Isolasi Sosial
1) Diagnosa Keperawatan:
pola respons klien baik aktual maupun potensial (Keliat, 2005 :hal 7).
1. Isolasi Sosial
2) Perencanaan Keperawatan
a. Perencanaan keperawatan
17
TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya. Kriteria
tunjukan sikap jujur dan menepati janji setiap berinteraksi, buat kontak
klien.
Tanyakan kepada klien tentang orang yang tinggal serumah atau teman
sekamar klien, orang yang paling dekat dengan klien di rumah atau diruang
keperawatan, apa yang membuat klien dekat dengan orang tersebut, orang
yang tidak dekat dengan klien di rumah atau di ruang keperawatan, apa
yang membuat klien tidak dekat dengan orang lain, upaya yang sudah
dilakukan agar dekat dengan orang lain, diskusikan dengan klien penyebab
menarik diri atau tidak mau bergaul dengan orang lain, beri pujian terhadap
18
tindakan keperawatan : tanyakan pada klien tentang manfaat hubungan
sosial dan kerugian mernarik diri, diskusikan bersama klien tentang manfaat
kegiatan sesuai jadwal yang telah dibuat, beri pujian terhadap kemampuan
perasaannya.
pengertian menarik diri, tanda dan gejala menarik diri, penyebab dan akibat,
19
cara merawat klien menarik diri. Rencana tindak keperawatan :
klien mengatasi prilaku enarik diri, latih keluarga dalam merawat klien
rumah sakit.
obat, nama, warna, dosis, efek terapi dan efek samping. Setelah tiga kali
tiga kali interaksi klien menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa
klien tentang manfaat dan kerugian tidak minum obat, pantau klien saat
penggunaan obat, beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar,
b. Penatalaksanaan Medis
20
a) Psikofarmaka
1) Chlorpromazine (CPZ)
2) Haloperidol (HLP)
3) Tryhexipenidil (THP)
saluran cerna.
21
b) Pemeriksaan Penunjang (ECT / Psikotherapy)
volt, ECT diberikan pada klien dengan indikasi depresi berat dan terapi
obat sebelumnya tidak berhasil, klien akan beresiko bunuh diri dan
skizofrenia akut.
c) Prinsip Keperawatan
3) Pelaksanaan Keperawatan
sesuai dan dibutuhkan oleh klien saat ini (here and now) (Keliat,2005, hal
22
1. Secara mandiri (independent)
terapeutik.
sesuai dengan intruksi dokter. Jenis dosis dan efek samping menjadi
tanggung jawab dokter tetapi pemberian obat sampai atau tidak menjadi
tanggung jawab.
4) Evaluasi Keperawatan
23
17)Hasil yang diharapkan pada klien, yaitu: klien dapat membina hubungan
memanfaatkan obat.
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang
dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain
diri atau isolasi sosial yang tidak disebabkan oleh perasaan tidak berharga
yang bisa dialami klien dengan latar belakang yang penuh dengan
B. Saran
Adapun saran yang penulis berikan agar tercapai kesehatan jiwa optimal
adalah :
25
2. Diharapkan adanya kerja sama dengan baik antara dokter, perawat dan
26