Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN TUGAS PRATIKUM

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA : RESIKO BUNUH DIRI

Untuk memenuhi tugas matakuliah


Praktik Keperawatan Psikiatrik
Yang dibimbing oleh Ns. Renny Nova., S.Kep.M.Kep.Sp.Kep.J

Oleh :
KELOMPOK 4
ANGGOTA :

1. Maria Ermelinda Ngadha (225070209111034)


2. Aras (225070209111035)
3. Ana maria imelda wea wona (225070209111036)
4. Helena wea ito (225070209111037)
5. Muzdalifa S. Taslim (225070209111038)
6. Indri agustina (225070209111039)
7. Falidat (225070209111040)
8. Maria pryadharsini narulita (225070209111041)
9. Jihan salsabila (225070209111042)
10. Sintha nurria (225070209111043)
11. Hanisa Iis Ariska (225070209111044)

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
LAPORAN PENDAHULUAN
Departemen Keperawatan Jiwa

1. Konsep Dasar
1.1 Pengertian
Risiko bunuh diri adalah rentan terhadap menyakiti diri sendiri dan cedera yang
mengancam jiwa (NANDA-I,2018). Tindakan mengakhiri hidupnya berupa
isyarat,ancaman,dan percobaan bunuh diri (Stuart,Keliat,Pasaribu,2016).
1.2 Etiologi
Banyak faktor yang menyebabkan seseorang melakukan bunuh diri,antara lain:
1. Stres Yang Berlebihan
2. Gangguan Konsep Diri
3. Kehilangan Dukungan Social
4. Kejadian Negatif Dalam Hidup
5. Penyakit Kritis
6. Perpisahan Dan/ Atau Perceraian
7. Kesulitan Ekonomi
8. Korban Kekerasan
9. Riwayat Bunuh Diri Individu dan/atau keluarga
1.3 Rentang Respon

a. Respon adaptif
Respon yang masih dapat diterima oleh norma-norma sosial dan
kebudayaan secara umum serta masih dalam batas normal dalam menyelesaikan
masalah:
1. Peningkatan diri : respon seorang individu yang mempunyai pengharapan,
yakin, dan kesadaran diri mengingkat.
2. Pertumbuhan peningkatan berisiko : rentang yang dialami individu yang
mengalami perkembangan perilaku
b. Respons Maldaptif
Respon yang diberikan individu yang menyimpang dari norma sosial.
Yang termasuk respons maladaptive adalah:
a. Perilaku desktruktif diri tak langsung : setiap aktivitas yang merusak
kesejahteraan fisik individu dan dapat mengarah kepada kematian
b. Pencederaan diri: suatu tindakan yang membahayakan diri sendiri yang dilakukan
dengan sengaja.
c. Bunuh diri : tindakan agresif yang langsung terhadap
diri sendiri untuk mengakhiri kehidupan
1.4 Proses Terjadinya Dilengkapi Dengan Pathway

1.5 Tanda Dan Gejala


Seorang individu dengan risiko bunuh diri akan muncul tanda dan gejala:
Tanda Mayor
1. Subyektif :
1) Mengungkapkan kata-kata seperti”Tolong jaga anak-anak saya karena saya akan
pergi jauh!”atau “Segala sesuatu akan lebih baik tanpa saya.”
2) Mengungkapkan kata-kata “Saya mau mati.”Jangan tolong saya”,”Biarkan
saya”,”Saya tidak mau di tolong”.
3) Memberikan ancaman akan melakukan bunuh diri
4) Mengungkapkan ingin mati
5) Mengungkapkan rencana ingin mengakhiri hidup
2. Objektif :
1) Murung,tak bergairah
2) Banyak diam
3) Menyiapkan alat untuk melakukan rencana bunuh diri
4) Memmbenturkan kepala
5) Menjatuhkan kepala dari tempat yang tinggi
6) Melakukan percobaan bunuh diri secara aktif dengan berusaha memotong
nadi,menggantung diri,meminum racun
Tanda Minor
1. Subjektif :
1) Mengungkapkan isyarat untuk melakukan bunuh diri,tetapi tidak di sertai dengan
ancaman melakukan bunuh diri ataupun percobaan bunuh diri
2) Mengungkapkan perasaan bersalah,sedih,marah,putus asa,atau tidak berdaya
3) Mengungkapkan hal-hal negative tentang diri sendiri yang menggambarkan harga
diri rendah
2. Objektif:
1. Kontak mata kurang
2. Tidur kurang
3. Mondar-mandir
4. banyak melamun
5. Terlihat sedih
6. Menangis terus- menerus
2. Asuhan keperawatan
2.1 Pengkajian
2.1.1 Identitas klien
Identitas klien ditulis lengkap meliputi data seperti nama, umur, jenis kelamin,
alamat, Pendidikan, agama, status perkawinan, pekerjaan, rekam medis dan diagnose medis.
2.1.2 Keluhan Utama
Menanyakan alasan yang membuat klien datang atau masuk ke rumah sakit kepada klien
sendiri atau keluarga atau pihak yang berperan penting dan berkaitan dengan klien. Serta
tanyakan pula hal apa yang sudah dilakukan sebelumnya di rumah baik oleh klien atau
keluarga untuk mengatasi masalahnya dan hasilnya seperti apa.
Keluhan utama yang menjadikan alasan dating ke rumah sakit berupa menyendiri atau
menghindar dari orang lain, tidak ada komunikasi, mengurung diri di kamar, tidak mau
berinteraksi dengan orang lain serta tidak mau melakukan kegiatan sehari-hari.
2.1.3 Riwayat Penyakit Sekarang
Menanyakan riwayat mengenai munculnya gejala-gejala gangguan jiwa yang saat ini dialami
klien, penyebab munculnya gejala, apa upaya yang telah dilakukan keluarga serta hasil dari
upaya yang telah dilakukan,
2.1.4 Faktor predisposisi
Hal yang dapat dilakukan adalah dengan menanyakan pada klien atau keluarga apakah
sebelumnya klien pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu, factor keturunan serta
silsilah kelurga maupun pengalaman dimasa lalu yang kurang menyenangkan oleh klien.
2.1.5 Faktor Presipitasi
Kaji factor-faktor yang bisa memungkinkan muncul sebagai stressor seperti factor stressor
sosial budaya, factor stressor psikologis seperti kecemasan yang berlebihan dan
berkepanjangan yang berkaitan dengan kemampuan koping individu klien;
2.1.6 Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dengan melakukan pengkajian mengenai keadaan umum klien, termasuk
tinggi badan, berat badan, maupun tanda-tanda vital seperti tekanan darah, suhu tubuh, nadi,
pernafasan bahkan pengkajian terkait ada atau tidaknya keluhan fisik lain seperti nyeri dan
lain sebagainya.
2.1.7 Pengkajian Psikososial
a. Genogram
Menyusun genogram keluarga untuk mengetahui adanya kemungkinan Riwayat genetic yang
bisa menyebabkan diturunkannya gangguan jiwa secara genetic
b. Konsep Diri :
1) Citra Tubuh
Menanyakan bagaimana persepsi klien terhadap tubuhnya. Termasuk apakah ada bagian
tubuh yang tidak disukai atau yang disukai/paling disukai
2) Identitas diri
Menanyakan persepsi klien mengenai status serta posisi klien sebelum dirawat, apakah
klien puas terhadap status tersebut, termasuk persepsi klien mengenai kepuasan klien
sebagai seorang laki-laki atau perempuan.
3) Peran Diri
Mengkaji perubahan peran yang dialami selama dirawat, serta kaji pula perasaan klien
terhadap perubahan yang ada. Tanyakan kemampuan apa yang kalian dapat lakukan dalam
melaksanakan peran tersebut. Menanyakan apa harapan klien mengenai perannya baik
dalam keluarga, kelompok, masyarakat maupun pekerjaan.
4) Ideal diri
Menanyakan atau mengkaji mengenai harapan klien terhadap kondisi tubuh yang ideal,
posisi, tugas dan peran baik dalam keluar, kelompok, masyarakat maupun pekerjaan.
5) Harga diri
Kaji mengenai hubungan klien dengan orang lain, yang disesuaikan dengan kondisi
maupun dampak yang terjadi pada pasien Ketika berhubungan dengan orang lain, Ketika
fungsi peran tidak sesuai yang diharapkan, penilaian klien terhadap persepsi atau
penghargaan dari orang lain
c. Hubungan sosial
Kaji mengenai orang yang merupakan seseorang yang berarti atau terdekat dengan klien, kaji
peran serta klien dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan baik di kelompok maupun
dimasyarakatkan secara umum, serta kaji pula mengenai hambatan atau kendala yang
dihadapi klien saat berinteraksi dengan orang lain.
d. Spiritual
Kaji terkait bagaiman persepsi, nilai, norma, pandangan serta keyakinan baik klien, keluarga
maupun masyarakat setempat mengenai gangguan jiwa sesuai dengan norma agama dan
budaya yang dianut.
e. Status Mental
1) Penampilan
Observasi penampilan klien seperti penampilan usia, cara berpakaian, kebersihan, sikap
tubuh, cara berjalan, ekspresi wajah serta kontak mata
2) Pembicaraan
Kaji bagaimana gaya bisa klien apakah cepat, lambat, keras, gagap, apatis, terdiam
membisu dan lain-lain.
3) Psikomotor
Kaji aktivitas psikomotor klien yang berkenaan dengan aktivitas fisik seperti latergik,
tegang, gelisah, agitasi, TIK, tremor, maupun isyarat tubuh yang kemungkinan tidak
wajar
4) Afek dan emosi
Kaji mengenai mengenai ekspresi klien apakah dangkal, datar, atau tidak ada ekspresi
raut wajah.
5) Interaksi selama wawancara
Kaji interaksi klien dengan perawat saat dilakukan wawancara seperti tingkat kooperatif
klien, adanya kontak mata atau tidak, maupun interaksi tatap muka.
6) Persepsi Sensoris
Kaji terkait mengenai adanya halusinasi atau tidak, termasuk ilusi. Kaji dan tanyakan
apakah klien mendengar suara-suara disaat tidak ada orang. Serta kaji apa yang
dilakukan klien apabila mendengar suara tersebut.
7) Proses Pikir
Kaji terkait proses pikir klien seperti alur pikirnya apakah koheren atau inkoherent, isi
pikirnya apakah realitas atau tidak.
8) Kesadaran
Kaji mengenai perubahan kesadaran klien apakah menurun atau meningkat, termasuk
kemampuan klien berhubungan maupun pembatasan terhadap dunia luar.
9) Orientasi
Kaji terkait orientasi klien terhadap waktu, orang maupun tempat
10) Memori
Kaji mengenai daya ingat klien apakah terdapat gangguan atau tidak
11) Tingkat Konsentrasi dan berhitung
Kaji terkait konsentrasi klien apakah mengalami kesulitan atau tidak, apakah jawaban
klien sesuai dengan pertanyaan yang diberikan
12) Kemampuan penilaian
-Daya Tilik diri
- Kaji mengenai persepsi klien terhadap penyakitnya , apakah klien mengingkarinya atau
tidak, serta terkait persepsi klien yang menyalahkan hal-yang yang ada di luar dirinya.
-Kebutuhan persiapan pulang
Kaji terkait persiapan di saat klien akan pulang yaitu kegiatan pemenuhan kebutuhan
sehari-hari, apakah kegiatan-kegiatan sehari-hari tersebut memerlukan bantuan atau
pendampingan oleh keluarga atau perawat saat di rumah seperti kebutuhan makan,
BAB/BAK, mandi, berpakaian, kebutuhan tidur dan istirahat, konsumsi obat, maupun
pemeliharaan kesehatan
-Mekanisme Koping
Kaji perilaku terkait upaya yang dilakukan klien untuk melindungi dirinya terhadap
pengalaman yang mungkin menakutkan ataupun yang tidak menyenangkan.
-Masalah psikososial dan lingkungan
Kaji terkait perubahan-perunahan yang ada dalam kehidupan klien yang bersifat sosial
maupun psikologis yang bisa memicu dan berpotensi terhadap terjadinya gangguan
jiwa. Termasuk masalah kesehatan jiwa yang dapat berdampak terhadap lingkungan
sosial.
-Pengaruh kurang pengetahuan
Kaji terkait pemahaman klien, kelurga, maupun kelompok terhadap penyakit gangguan
jiwa itu. Termasuk kaji pula keterampilan-keterampilan yang dapat dilakukan untuk
membantu rencana pengobatan.

 Tindakan pada keluarga ;


1. Mengkaji masalah klien yang di rasakan keluarga dalam merawat pasien
2. Menjelaskan proses terjadinya resiko bunuh diri pada klien.
3. Mendiskusikan cara merawat resiko bunuh diri dan memutuskan cara merawat
sesuai dengan kondisi klien.
4. melatih keluarga cara merawat risiko bunuh diri.
5. Melibatkan seluruh anggota keluarga menciptakan suasana positif : saling
memuji, mendukung dan peduli.
6. Menjelaskan tanda dan gejala resiko bunuh diri (tidak dapat mengendalikan
dorongan bunuh diri) yang memerlukan rujukan segera serta melakukan follow up
kepelayanan kesehatan secara teratur.

 Tindakan Pada kelompok


1. Terapi aktifitas kelompok
2. Kelompok swabantu (self help group)
Standar Pelaksanaan Komunikasi ( SP) diagnosis keperawatan : risiko bunuh
Komunikasi yang dilakukan saat kunjungan rumah dibagi dalam beberapa tahap yaitu
1. Perawat dengan keluarga atau care giver
2. Perawat dengan klien risiko bunuh diri
3. Perawat dengan keluarga atau care giver
Komunikasi akan dilanjutkan di Puskesmas, yaitu:
1. Perawat dengan Dokter menggunakan ISBAR dan TBaK
2. Perawat dengan klien dan keluarga.
2.2 Diagnosis
Diagnose keperawatan dan diagnose medis dilengkapi dengan analisis data

DIANGNOSA DIAGNOSA
DATA PATHWAY
KEPERAWATAN MEDIS

DS : Resiko Risiko Bunuh Diri Depresi Berat


˗ “Pasien mengatakan Bunuh Diri (D.0135)
mencoba bunuh diri
dengan menusukkan
pisau ke dada karena Perubahan
merasa bersalah persepsi
kepada istri dan auditori
anaknya karena tidak halusinasi
menafkahi.”
˗ “Pasien mengatakan
merasa malu dan Diintegrasi
merasa bersalah sosial
karena dulu pernah
menuduh tetangganya
namun tidak terbukti.” Isolasi sosial

DO :
˗ Pasien tampak Koping
bingung Individu
˗ Pasien mondar-mandir tidak efektif
lalu berdiam dikasur
˗ Postur tubuh
menunduk Gangguan
˗ Pasien tidak mau Harga diri
mencoba hal baru. rendah
˗ Kontak mata tidak
bisa dipertahankan.
˗ Sering menyendiri Perasaan
˗ Tidak pernah memulai malu terhada
pembicaraan.maupun diri sendiri
DIANGNOSA DIAGNOSA
DATA PATHWAY
KEPERAWATAN MEDIS

perkenalan
˗ Efek tumpul

1.3 Intervensi (baik generalis maupun terapi modalitas bisa menggunakan 3N


atau 3S)
DIAGNOSA
KEPERAWAT TUJUAN KRITERIA HASIL TINDAKAN RASIONAL
AN
Resiko Bunuh Pasien dapat Setelah dilakukan Observasi 1.Untuk memudahkan
Diri (D.0135) mengendalik tindakan keperawatan 1. Identifikasi gejala menentukan
an diri dan selama 3×2 jam, resiko bunuh diri. Tindakan yang
menurunkan diharakan control diri 2. Monitor diberikan kepada
risiko bunuh pasien meningkat, lingkungan bebas pasien.
diri dengan kriteria hasil : bahaya secara 2.Untuk mengetahui
menggunaka 1. Perilaku melukai rutin. adanya bahaya yang
n terapi diri sendiri 3. Monitor adanya dapat berisiko
relaksasi menurun perubahan mood kepada pasien.
Guided 2. Verbalisasi dan perilaku. 3.Untuk menjalankan
Imagery keinginan bunuh Terapeutik Tindakan
diri menurun 4. Berikan keperawatan.
3. Verbalisasi lingkungan 4.Untuk
isyarat bunuh diri dengan meminimalisir
menurun pengamanan ketat resiko pasien
4. Verbalisasi dan mudah melakukan bunuh
rencana bunuh dipantau. diri.
diri menurun Edukasi 5.Untuk mengurangi
1. Alam 5. Ajarkan beban masalah yang
perasaan mendiskusikan ada diri pasien.
depresi perasaan yang 6.Untuk
menurun dialami kepada memandirikan
oranglain keluarga dalam
6. Jelaskan Tindakan menangani pasien
pencegahan RBD.
bunuh diri kepada 7.Untuk mengalihkan
keluarga atau perhatian pasien
orang terdekat. agar pikiran bunuh
7. Latih pencegahan diri tidak muncul.
resiko bunuh diri Untuk membantu
( Terapi Relaksasi menenangkan pasien
Guided Imagery) agar mudah menerima
Kolaborasi Tindakan.
8. Kolaborasi
pemberian obat
antiasietas, atau
antisikotik sesuai
DIAGNOSA
KEPERAWAT TUJUAN KRITERIA HASIL TINDAKAN RASIONAL
AN
indikasi.
Strategi Pelaksanaa
1. SP 1 :
Percakapan untuk
melindungi pasien
dari isyarat bunuh
diri

2. SP 2
Percakapan untuk
meningkatkan harga
diri pasien isyarat
bunuh diri
3. SP 3
Percakapan untuk
meningkatkan
kemampuan dalam
menyelesaikan
masalah pada
pasien isyarat
bunuh diri
Percakapan untuk
meningkatkan
kemampuan dalam
menyelesaikan
masalah pada
pasien isyarat
bunuh diri.
4. SP 4
Mendiskusikan
harapan dan masa
depan

2.1 Implementasi dilengkapi dengan SPTK


(terlampir)

2.2 Evaluasi (dilengkapi dengan CPPT)


(terlampir)

3. Referensi

Budi Anna Keliat,Achir Yani s.Hamid,Yossie Susanti Eka Putri,Novy H.C Daulima,Yulia
Wardani,Herni Susanti,Giur Hargiana,Ria Utami Panjaitan. (2019). Asuhan
Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Saputri, R., & rahayu, D. A. (2020). penurunan resiko bunuh diri dengan terapi relaksasi
guidedimagery pada pasien depresi berat. ners muda, 165-171.
STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN
KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN
PRODI S1 KEPERAWATAN DAN NERS
DIAGNOSA RESIKO BUNUH DIRI
DEPARTEMEN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
KESEHATAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SP 1 PASIEN
1 ORIENTASI
1.1 Salam : “Assalamualaikum ibu/pak, perkenalkan saya adalah
perawat yang bertugas di ruangan mawar ini, nama saya
adalah perawat A yang akan merawat ibu/bapak.”
1.2 Evaluasi : “Bagaimana perasaan bapak/ibu hari ini ?”
1.3 Validasi : “Bagaimana tidurnya semalam pak/bu”
1.4 Kontrak Topik : “Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang
dirasakan ibu/bapak selama ini, lalu benda-benda apa
saja yang membahayakan diri bapak/ibu”
1.5 Kontrak Tujuan : “Tujuan dalam pembicaraan yakni agar bapak/ibu dapat
tahu benda apa saja yang dapat dihindarkan dan
bagaimana bapak/ibu dapat mengetahui cara
mengendalikan dorongan bunuh diri”
1.6 Kontrak Waktu : “Bagaimana kalau waktu kita berbincang-bincang 15
menit ?”
1.7 Kontrak Tempat : “kalau begitu ibu/bapak mau berbincang/bincang
dimana? Bagaimana kalau ditaman saja?”

2 KERJA
2.1 Pengkajian :
2.1.1 Identitas Klien :
2.1.3 Pengkajian masalah :
kesehatan jiwa
2.2 Diagnosa Keperawatan : RBD
2.3 Tindakan Keperawatan : “Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah masalah ini
terjadi?”
“Apakah bapak/ibu merasa paling menderita dan tidak
menghargai diri sendiri?”
“Apakah ibu/bapak sering mengalami kesulitan dalam
berkonsentrasi ?”
“”Apakah bapak/ibu berniat untuk menyakiti diri
sendiri?”
“”apakah bapak/ibu pernah melakukan percobaab
bunuh diri?”
“Apa penyebabnya sehingga ibu/bapak melakukannya?”
‘baiklah, tampaknya ibu/bapak membutuhkan
pertolongan karena ibu/bapak ada keinginan untuk
bunuh diri”
“Saya akan memeriksa seluruh kamar bapak/ibu untuk
memastikan adanya benda-benda tajam didalam kamar
ibu/bapak”
“Bapak/ibu sebelumnya apakah tau benda-benda apa
saja yang dapat membahayakan diri bapk/ibu?”
“coba bapak/ibu sebutkan benda apa saja yang
berbahaya?”
“Apakah benda salah satu tersbut ada didalam kamar
bapak/ibu atau ibu/bapak menyimpan benda tersebut?”
“kalau ada benda tersebut apakah bapak/ibu mau
bapak/ibu pegang ?”
“Apakah bapak/ibu sering mendengar bisikanyang
mendorong bapak/ibu melakukkan bunuh diri ?”
“Apa yang bapak.ibu lakukan jika mendengar bisikan
tersebut?”
“Bagaimana kalau bapak/ibu saya ajarkan bagaimana
ibu/bapak dapat mengusir suara-suara tersebut ?”
“Pak/bu kalau suara itu ada maka bapak/ibu harus
melakukkan tutup kedua telingan bapak/ibu rapat-
rapat dan katakana dengan keras jauhi saya, pergi kamu,
dan kamu palsu”
“coba bapak/ibu lakukkan seprti yang saja contohkan
tadi pak bu?”
2.4 Reward : “Wah bagus sekalii bapk/ibu sudah dapat melakukkan
yang saya contohkan”
“Ibu/bapak juga sudah sangat baik dalam mengenali
benda-benda apa saja yang berbhaya jika ibu/bapak
sentuh”
“Nah sekarang apakah bapak/ibu

3 TERMINASI
3.1 Evalusi Subjektif : “Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah mengetahui
benda-benda apa saja yang dapat membahayakan diri
bapak/ibu dan bapak/ibu mampu mengetahui cara
mengusir suara-suara yang mendorong untuk ibu/bapak
melakukan bunuh diri”
3.2 Evaluasi Objektif : “Coba ibu/bapak ulangi apa saja yang kita
perbincangkan dari tadi?”
3.3 Rencana Tindak lanjut : “Ibu/bapak jika bapak/ibu melihat benda-benda tajam
(Jadwal Kegiatan Harian) maka bapak/ibu harus menjauhinya ya, dan jika bapak
atau ibu mendengar suara-suara lagi maka ibu/bapak
dapat mempraktekan apa yang sudah kita lakukkan
untuk mengusir suara tersebut”
3.4 Kontrak Topik Pertemuan : “Kalau begitu besok kita berbincang-bincang lagi yak
Selanjutnya pak/bu untuk membahas tentang bagaimana cara
berpikir positif tentang diri sendiri dan dapat
menghargai diri sendiri, lingkungan, dan kelurga”
3.5 Kontrak Waktu : “Bagaimana kalau besok kita bertemu di pukul 09-00
pertemuan selanjutnya WIB pak/bu?”
3.6 Kontrak tempat : “Untuk tempatnya bagaimana ? apakah mau disini atau
pertemuan selanjutnya berpindah ditempat lain?”
“baiklah kalau begitu saya permisi, sampai jumpa besok
pak/bu”
STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN
KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN
PRODI S1 KEPERAWATAN DAN NERS
DIAGNOSA RESIKO BUNUH DIRI
DEPARTEMEN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
KESEHATAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SP 2
1 ORIENTASI
1.1 Salam : “Assalamualikum pak/bu selamat pagi, Apakah
ibu/bapak masih mengingat saya?”
1.2 Evaluasi : “Bagaimana perasaan ibu/bapak hari ini?”
1.3 Validasi : “Bagaimana tidurnya semalam pak/bu? Apakah
nyenyak? “
1.4 Kontrak Topik : “Bapak/ibu apakah masih ingat dengan kontrak kita
kemarin ?
“iya, benar sekali. Hari ini kita akan berbincang-bincang
mengenai bagaimana cara mengatasi masalah yang
selama ini akan timbul “
1.5 Kontrak Tujuan : “Tujuan dilakukkan perbincangan ini agar bapak/ibu
dapat mengetahui cari mengatasi masalah-masalah
ibu/bapak sehingga ibu/bapak tidak melakukkan
percobaan bunuh diri”
1.6 Kontrak Waktu : “Bagaimana kalu kita berbincang-bincang selama 15
menit?”
1.7 Kontrak Tempat : “untuk tempatnya apakah ibu/bapak ingin disuatu
tempat?”
“Baiklah kalau begitu kita akan berbincang-bincang
ditaman ya pak bu”

2 KERJA
2.1 Pengkajian :
2.1.1 Identitas Klien :
2.1.3 Pengkajian masalah :
kesehatan jiwa
2.2 Diagnosa Keperawatan : RBD
2.3 Tindakan Keperawatan : “tampaknya bapak/ibu membutuhkan pertolongan
segera karena bapak/ibu masih ada keinginan untuk
melakukkan mangakhiri hidup”
“Saya akan memeriksa seluruh kamar ibu/bapak ya
sekarang, untuk memastikan bahwa tidak ada bendaa-
benda berbahaya yang bapak/ibu miliki”
“Nah karena bapak/ibu masih memiliki keinginan yang
kuat untuk untuk mengakhiri hidup, maka untuk
sementara saya anjurkan ibu/bapak tidak sendiri
dahulu”
“Ibu/bapak apakah yang bapak/ibu lakukkan juka
muncul keinginan untuk bunuh diri?”
“Jika itu muncul bagaimana kalau ibu/bapak langsung
meminta bantuan kepada perawat untuk keluarga,
teman atau mencari perawat yang bertugas”
“benar sekali, jadi usahakan untu ibu/bapak agar tidak
sendiri ya “
“Baiklah kalau begitu jangan lupakan tu yang bu/pak,”
“Coba ibu/bapak sebutkan lagi cara jika ibu/bapak
muncul keinginan untuk bunuh diri”
2.4 Reward : ”Baiklah, bagus sekali ibu/bapak sudah mengetahui
bagaimana jika ibu/bapak mengalami keinginan untuk
bunuh diri”

3 TERMINASI
3.1 Evalusi Subjektif : “Bagaimana perasaan ibu/bapak setelah berbincang-
bincang dengan saya”
3.2 Evaluasi Objektif : “Coba bapak/ibu sebutkan lagi bagaimana cara ibu jika
ibu/bapak berkeinginan untuk bunuh diri?”
“dan sebutkan jika ibu/bapak sendiri ibu/bapak harus
meminta untuk untuk menemani dengan siapa?”
3.3 Rencana Tindak lanjut : “Baiklah, ibu/bapak sudah bagus sekali mengingat apa
(Jadwal Kegiatan Harian) yang sudah kita bincang-bincangkan”
“Jangan lupa untu bapak/ibu selalu ditemani seseorang
agar bapak/ibu tidak sendiri, dan jauhkan benda-benda
tajam yang dapat membahayakan bapak/ibu”
“Jika itu terjadi makan bapak/ibu harus mencari
seseorang untu menemani bapak/ibu”

3.4 Kontrak Topik Pertemuan : “baiklah kalau begitu besok kita bertemu lagi ya pak/bu
Selanjutnya dikarenakan ibu/bapak masih memiliki keinginan untuk
mengakhiri hidup”
“besok kita akan berbincang-bincang mengenai
bagaimana bapak/ibu mampu meningkatkan harga diri”
3.5 Kontrak Waktu : “Bagaimana pak/bu untuk besok kita mau berbincang-
pertemuan selanjutnya bincang-bincang jam berapa?”
“Baiklah kalau begitu jam 08-00 WIB ya bu”
3.6 Kontrak tempat : “Untuk tempatnya apakah mau ditaman atau ditempat
pertemuan selanjutnya lain bu?”
“Baiklah besok kita disisni lagi ya bu/pak ditaman”
“Kalau begitu sampai jumpa besok pak/bu”
STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN
KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN
PRODI S1 KEPERAWATAN DAN NERS
DIAGNOSA RESIKO BUNUH DIRI
DEPARTEMEN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
KESEHATAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SP 3 PASIEN
1 ORIENTASI
1.1 Salam : “Assalamualaikum pak/bu”
1.2 Evaluasi : “Bagaimana perasaan bapak/ibu saat ini?”
1.3 Validasi : “Apakah ibu/bapak masih memiliki dorongan untuk
bunuh diri ?”
1.4 Kontrak Topik : “Sesuai janji kita kemari maka maka hari ini kita akan
membahas tetang rasa syukur atas pemberian Tuhan
Yang Maha Esa untuk meningkatkan harga diri
ibu/bapak “
1.5 Kontrak Tujuan : “Tujuannya yaitu agar ibu/bapak lebih dapat
menghargai diri ibu/bapak sehingga ibu/bapak dan
ibu/bapak tidak memikirkan hal-hal yang mendorong
ibu/bapak melakukkan percobaan bunuh diri”
1.6 Kontrak Waktu : “Bagaimana kalau kita berbincang-bincang selama 20
menit pak/bu?”
1.7 Kontrak Tempat : “Sesuai dengan janji kemarin kita hari ini akan
berbincang-bincang ditaman ya pak”

2 KERJA
2.1 Pengkajian :
2.1.1 Identitas Klien :
2.1.2 Pengkajian IKS :
2.1.3 Pengkajian SRQ/ :
GDS/
2.1.4 Pengkajian masalah :
kesehatan jiwa
2.2 Diagnosa Keperawatan : RBD
2.3 Tindakan Keperawatan : “Bapak/ibu apakah ibu/bapak tau bersyukur tentang
kehidupan”
“Bagus bu/pak, kalau begitu apa saja yang perlu
ibu/bapak yang perlu disyukuri dalam hidup ini?”
“Baiklah, ibu/bapak apakah ada seseorang yang
membuat akan sedih dan rugi jika ibu meninggal?”
“Coba ibu ceritakan hal-hal baik yang pernah ibu/bapak
alami dan keadaan apa yang dapat membuat ibu/bapak
merasa puas akan suatu hal?”
“Bagus sekali ternyata ibu/bapak memiliki pengalaman
hal baik dan positif yang membuat ibu/bapak merasa
senang atau memuaskan dalam kehidupan yang
ibu/bapak, sehingga ibu/bapak dapat mensyukuri dapat
mengenal pengalaman tersebut”
“Sekarang coba ibu/bapak sebutkan kegiatan apa saja
yang masih bapak/ibu dapat lakukkan selama ini?”
“Bagaimana kalau kita melakukan kegiatan yang
ibu/bapak masih bisa lakukkan?”
“Mari kita Latihan bu/pak”
2.4 Reward :

3 TERMINASI
3.1 Evalusi Subjektif : “Bagaimana perasaan ibu/bapak setelah kita
berbincang-bincang?"
3.2 Evaluasi Objektif : “Bisakah ibu/bapak sebutkan Kembali apa saja yang
dapat ibu syukuri dalam kehidupan yang pernah ibu
alami?”
“Sebutkan juga siapa saja yang akan sedih jika ibu/bapak
meninggal”
3.3 Rencana Tindak lanjut : “”Bagus sekali, jadi untuk sekarang ibu/bapak harus
( Jadwal Kegiatan Harian) mengingat siapa yang akan sedih jika ibu/bapak
meninggal”
“Ibu/bapak juga ingat dan ucapkan hal-hal yang baik
dalam kehidupan bapak/ibu, sehingga jika terjadi
dorongan untuk mengakhiri hidup maka ibu/bapak coba
untuk mengingat hal-hal baik yang sudah ibu syukuri”
3.4 Kontrak Topik Pertemuan : “Bagus sekali, kalau begitu besok kita akan berbincang-
Selanjutnya bincang kembali tentang cara mengatasi masalah dengan
baik”
3.5 Kontrak Waktu : “Bagaimana kalau besok kita bertemu pada pukul jam
pertemuan selanjutnya 08.00 WIB.
3.6 Kontrak tempat : “Untuk tempatnya bagaimana kalau kita bertemu lagi
pertemuan selanjutnya ditaman ini?"
"atau apakah ibu/bapak memiliki tempat yang lain?"
"Baiklah, kalau begitu kita akan berbincang-bincang
ditaman lagi ya pak/bu”
“Sampai jumpa bak/bu”
STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN
KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN
PRODI S1 KEPERAWATAN DAN NERS
DIAGNOSA RESIKO BUNUH DIRI
DEPARTEMEN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
KESEHATAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SP 4 PASIEN
1 ORIENTASI
1.1 Salam : “Assalamualaikum pak/bu”
1.2 Evaluasi : “Bagaimana kabarnya hari ini bu/pak? Apakah tidurnya
nyenyak?”
1.3 Validasi : “Bagaimana bu apakah ibu/bapak masih
berkeinginginan untuk bunuh diri ?"
"dan apa saja hal-hal yang yang perlu ibu syukuri?”
1.4 Kontrak Topik : “Sesuai janji saya kemarin, hari ini kita akan berbincang-
bincang mengenai bagaimana cara bapak/ibu mengatasi
masalah yang ibu/bapak hadapi”
1.5 Kontrak Tujuan : “Tujuan kita berbincang-bincang ini agar ibu/bapak
dapat mengatasi masalah yang bapak/ibu alami”
1.6 Kontrak Waktu : “Untuk waktunya sesuai dengan janji kita kemarin yaitu
pukul 08.00 WIB ya bu/pak”
1.7 Kontrak Tempat : “Bagaimana kalau kita ketaman?”

2 KERJA
2.1 Pengkajian :
2.1.1 Identitas Klien :
2.1.3 Pengkajian masalah :
kesehatan jiwa
2.2 Diagnosa Keperawatan : RBD
2.3 Tindakan Keperawatan : “Coba ibu/bapak ceritakan situasi yang membuat
bapak/ibu ingin bunuh diri ?”
“Selain bunuh diri apalagi yang kira-kira agar ibu/bapak
mempunyai jalan keluarnya?”
“Ya bagus sekali, kita bisa membuat rencana kegiatan
masa depan“
“Coba ibu/bapak sebutkan rencana ibu/bapak dimasa
depan?”
“Wow banyak juga ya pak/bu”
“Nah sekarang cob akita diskusikan keunguntungan dan
kerugian kegiatan masing-masing cara tersebut”
“Mari kita pilih cara mengatasi masalah yang paling
menguntungkan”
“Menurut bapak/ibu cara mana yang paling tepat ?”
“Ya saya setuju, ibu/bapak bisa mencoba hal tersebut”
“Sekarang mari kita buat rencana kegiatan untuk masa
depan ibu/bapak”
“Sekarang coba ibu/bapak sebutkan kegiatan apa saja
yang bisa dilakukkan dimasa depan?”
2.4 Reward : “Bagus sekali ibu sudah membuat rencana masa depan
dan sudah menyebutkan apa saja yang yang dapat
dilakukkan dimasa depan “
3 TERMINASI
3.1 Evalusi Subjektif : “Bagaimana perasaan ibu/bapak setelah kita bercakap-
cakap mengenai kegiatan apa yang bisa dilakukkan di
masa depan”
3.2 Evaluasi Objektif : “Apa cara mengatasi masalah yang akan ibu/bapak
gunakan? Coba sebutkan”
3.3 Rencana Tindak lanjut : “Baiklah, kalau begitu coba ibu/bapak jika terdapat
(Jadwal Kegiatan Harian,) masalah coba ibu/bapak selesaikam masalah tersebut
dengan cara yang kita pilih tadi ya”
3.4 Kontrak Topik Pertemuan :
Selanjutnya
3.5 Kontrak Waktu :
pertemuan selanjutnya
3.6 Kontrak tempat :
pertemuan selanjutnya
STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN
KEPERAWATAN PADA KELUARGA
PRODI S1 KEPERAWATAN DAN NERS
DENGAN DIAGNOSA RISIKO BUNUH DIRI
DEPARTEMEN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
KESEHATAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SP 1 Mengajarkan keluarga tentang cara melindungi
anggota keluarga berisiko bunuh diri (isyarat bunuh
diri)
1 ORIENTASI
1.1 Salam : “Selamat pagi Pak, Bu”
1.2 Evaluasi : “Bagaimana kabar Bapak/Ibu hari ini? Bagaimana
tidurnya tadi malam? Ada keluhan tidak?”
1.3 Validasi : “Apa yang sudah Bapak/Ibu lakukan untuk mengatasi
hal itu?”
1.4 Kontrak Topik : “Bagaimana kalau pagi ini kita akan mendiskusikan
tentang tanda dan gejala bunuh diri dan cara melindungi
dari bunuh diri?”
1.5 Kontrak Tujuan : “Tujuan dari kegiatan ini agar Bapak/Ibu dapat merawat
pasien dan memperhatikan perawatan pasien, selain itu
Bapak/Ibu dapat menngetahui tanda dan gejala bunuh
diri serta cara melindungi diri dari bunuh diri”
1.6 Kontrak Waktu : “Kira-kira berapa lama waktu yang ibu inginkan?
Bagaimana jika 20 menit, dari jam 10.00 sampai jam
10.20 apakah ibu bersedia?”
1.7 Kontrak Tempat : “Baik kalau begitu dimana kita bisa berbincang-bincang?
Bagaimana kalau di ruang wawancara?”

2 KERJA
2.1 Pengkajian :
2.1.1 Identitas Klien :
2.1.2 Pengkajian IKS :
2.1.3 Pengkajian SRQ/ :
GDS/
2.1.4 Pengkajian masalah :
kesehatan jiwa
2.2 Diagnosa Keperawatan : Risiko Bunuh Diri
2.3 Tindakan Keperawatan : “Apa yang Bapak/Ibu lihat dari perilaku atau ucapan Tn.
B?”
"Bapak/Ibu sebaiknya memperhatikan benar benar
munculnya tanda dan gejala bunuh diri, pada umumnya
orang yang akan melakukan bunuh diri menunjukkan
tanda melalui percakapan misalnya: Saya tidak ingin
hidup lagi, orang lain lebih baik tanpa saya. Apakah B
pernahi mengatakannya?”
“Kalau Bapak/ Ibu menemulkan tanda dan gejala
tersebut, sebaiknya Bapak/Ibu mendengarkan,
ungkapan perasaan dari Tn.B secara serius.”
“Pengawasan terhadap Tn.B ditingkatkan, jangan
biarkan Tn.B sendirian di rumah atau jangan dibiarkan
mengunci diri di kamar. Kalau menemukan tanda dan
gejala tersebut, dan ditemukan alat- alat yang akan
digunakan untuk bunuh diri, sebaiknya dicegah dengan
meningkatkan pengawasan dan beri dukungan untuk
tidak melakukan tindakan tersebut. Katakan bahwa
Bapak/ ibu sayang pada Tn.B. Katakan juga kebaikan-
kebaikan Tn.B”
“Usahakan sedikitnya 5 kali sehari Bapak dan Ibu
memuji Tn.B dengan tulus, tetapi kalau/ sudah terjadi/
percobaan bunuh dir, sebaiknya Rapak/ Ibu mencari
bantuan orang lain. Jika tidak dapat diatasi segeralah,
rujuk ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat untuk
mendapatkan perawatan yang lebih serius.”
“Setelah kemball ke rumah, Papak/ibu perlu membantu
agar Tn.B terus berobat untuk mengatasi, keinginan
bunuh diri”
Baik Pak/Bu coba disebutkan kembali apa saja tanda dan
gejala risiko bunuh diri?”
2.4 Reward : “Ibu keren sekali, Ibu dapat menyebutkan tanda-gejala
risiko bunuh diri”

3 TERMINASI
3.1 Evalusi Subjektif : “Bagaimanai perasaan Bapak/Ibu setelah kita bercakap-
cakap tentang cara merawat anggora keluarga yang
berisiko bunuh diri?”
3.2 Evaluasi Objektif : “Bapak/Ibu jelaskan lagi caranya cara merawat anggota
keluarga yang berisiko bunuh diri?”
3.3 Rencana Tindak lanjut : “Ya, bagus Pak/Bu, jangan lupa pengawasannya, ya! Jika
(Resep Keperawatan, ada tanda-tanda kenginan bunuh diri segera hubungi
Jadwal Kegiatan Harian, kami”
Cek list Minum Obat)
3.4 Kontrak Topik Pertemuan : “Kita dapat melanjutkan untuk pembicaraan yang akan
Selanjutnya datang tentang cara-cara meningkatkan harga diri Tn.B
dan penyelesaian masalah, bagimana Bapak/Ibu setuju?”
3.5 Kontrak Waktu : “Bagaimana Kalau besok kita bertemu kembali jam 10.00
pertemuan selanjutnya lagi? Kira-kira Bapak/Ibu ingin berapa lama besok? 20
menit? Baik kita besok berbincang selama 20 menit ya”
3.6 Kontrak tempat : “Untuk besok tempatnya Bapak/Ibu mau ditempat ini
pertemuan selanjutnya lagi? Baik besok kita bertemu disini lagi ya bu”
STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN
KEPERAWATAN PADA KELUARGA
PRODI S1 KEPERAWATAN DAN NERS
DENGAN DIAGNOSA RISIKO BUNUH DIRI
DEPARTEMEN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
KESEHATAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SP 2 Melatih keluarga cara merawat pasien risiko bunuh
diri/isyarat bunuh diri
1 ORIENTASI
1.1 Salam : “Selamat pagi Pak, Bu”
1.2 Evaluasi : “Bagaimana kabar Bapak/Ibu hari ini? Bagaimana
tidurnya tadi malam? Ada keluhan tidak?”
1.3 Validasi : “Apa yang sudah Bapak/Ibu lakukan untuk mengatasi
hal itu?”
1.4 Kontrak Topik : “Baik sesuai kesepakatan kemarin, pagi ini kita akan
mendiskusikan cara merawat pasien risiko bunuh
diri/isyarat bunuh diri?”
1.5 Kontrak Tujuan : “Tujuan dari kegiatan ini agar Bapak/Ibu dapat
mengetahui cara merawat pasien risiko bunuh
diri/isyarat bunuh diri”
1.6 Kontrak Waktu : “Untuk sekarang kira-kira berapa lama waktu yang ibu
inginkan?Apakah sesuai dengan kesepakatan kemarin
bu? …. Baik bu sesuai kesepakatan kita bebincang selama
20 menit ya bu dari jam 10.00 sampai 10.20”
1.7 Kontrak Tempat : “Baik bu, jadi kita berbincang-bincang disini ya bu”

2 KERJA
2.1 Pengkajian :
2.1.1 Identitas Klien :
2.1.2 Pengkajian IKS :
2.1.3 Pengkajian SRQ/ :
GDS/
2.1.4 Pengkajian masalah :
kesehatan jiwa
2.2 Diagnosa Keperawatan : “Risiko Bunuh Diri”
2.3 Tindakan Keperawatan : “Bagaimana Pak/Bu, ada pertanyaan tentang cara
merawat yang kita bicarakan minggu lalu?”
“Sekarang kita akan latihan cara-cara merawat tersebut-
ya Pak/Bu, kita akan coba disinu dulu, setelah itu baru
kita coba langsung ke Tn.B ya”
“Sekarang coba Bapak/Ibu praktikan cara memberikan
pujian kepada Tn.B"
“Bagus, bagaimana kalau cara memotivasi Tn.B minum
obat dan melakukan kegiatan positifnya sesual jadwal?”
“Bagaimana kalau sekarang kita mencobanya langsung
kepada Tn.B?”
(ulangi lagi semua cara diatas langsung kepada pasien)
2.4 Reward : "Bagus sekali, ternyata Bapak dan Ibu sudah, mengerti
cara merawat Tn.B”

3 TERMINASI
3.1 Evalusi Subjektif : “Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah kita berlatih
cara merawat Tn.B dirumah?”
3.2 Evaluasi Objektif : “Bapak/Ibu jelaskan lagi caranya cara merawat anggota
keluarga/pasien yang berisiko bunuh diri?”
3.3 Rencana Tindak lanjut : “Ya, bagus Pak/Bu, jangan lupa pengawasannya, ya! Jika
(Resep Keperawatan, ada tanda-tanda kenginan bunuh diri segera hubungi
Jadwal Kegiatan Harian, kami”
Cek list Minum Obat) “Setelah ini coba Bapak dan Ibu lakukan apa yang sudah
dilatih tadi setiap kali Bapak dan Ibu membesuk Tn.B”
3.4 Kontrak Topik Pertemuan : “Baiklah bagaimana kalau dua hari lagi Bapak dan Ibu
Selanjutnya datang kembali kesini dan kita akan mencoba lagi cara
merawat Tn.B sampai Bapak dan Ibu lancar
melakukannya?”
3.5 Kontrak Waktu : “Jam berapa Bapak dan Ibu bisa kemari?”
pertemuan selanjutnya
3.6 Kontrak tempat : “Baik saya tunggu, kita ketemu lagi ditempat ini ya”
pertemuan selanjutnya
STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN
KEPERAWATAN PADA KELUARGA
PRODI S1 KEPERAWATAN DAN NERS
DENGAN DIAGNOSA RISIKO BUNUH DIRI
DEPARTEMEN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
KESEHATAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SP 3 Membuat perencanaan pulang bersama keluarga
pasien risiko bunuh diri
1 ORIENTASI
1.1 Salam : ““Assalamu’alaikum bu.”
1.2 Evaluasi : “Bagaimana kabar ibu hari ini?”
1.3 Validasi : “Sesuai dengan latihan kemarin, apakah Bapak/Ibu
masih ingat cara mempraktekkan merawat Tn.B
dirumah?”
1.4 Kontrak Topik : ”Karena hari ini Tn.B sudah boleh pulang, maka  kita
akan membicarakan jadwal selama di rumah”
1.5 Kontrak Tujuan : “Tujuan dari membuat perencanaan pulang agar Bapak
dan Ibu mampu merawat secara mandiri dirumah.”
1.6 Kontrak Waktu : ”Bagimana jika kita berbincang-bincang selama 20 menit
Pak/Bu? Baik waktunya 20 menit ya”
1.7 Kontrak Tempat : “Sekarang kita lakukan di ruang edukasi ya bu.”

2 KERJA
2.1 Pengkajian :
2.1.1 Identitas Klien :
2.1.2 Pengkajian IKS :
2.1.3 Pengkajian SRQ/ :
GDS/
2.1.4 Pengkajian masalah :
kesehatan jiwa
2.2 Diagnosa Keperawatan : Risiko Bunuh Diri
2.3 Tindakan Keperawatan : "Pak, Bu, ini jadwal Tn.B selama di rumah sakit, coba
perhatikan, dapatkah dilakukan di rumah?"
"Tolong dilanjutkan dirumah, baik jadwal aktivitas
maupun jadwal minum obatnya.”
“Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah
perilaku yang ditampilkan oleh Tn.B selama di rumah.
Misalnya, Tn.B terus-menerus mengatakan ingin bunuh
diri, tampak gelisah dan tidak terkendali, serta tidak
memperlihatkan perbaikan, menolak minum obat atau
memperlihatkan perilaku, membahayakan orang lain,
tolong Bapak dan Ibu segera hubangi Suster H di
Puskesmas Wagir, Puskesmas yang terdekat dari rumah
Bapak dan Ibu, ini nomor telepon puskesmas nya (0341)
884xxx”
“Selanjutnya suster H yang akan membantu memantau
perkembangan Tn.B”
2.4 Reward : “Bagus sekali ibu masih ingat cara merawat anak ibu
dirumah. Jangan lupa untuk memperhatikan anak ibu
dan melaporkan kepada puskesmas jika ada tanda dan
gejala kembali.”
3 TERMINASI
3.1 Evalusi Subjektif : “Bagaimana Pak/Bu? Ada yang belum jelas?”
“Senang ya bu? akhrinya Tn.B sudah dapat kembali lagi
kerumah”
3.2 Evaluasi Objektif : “Mulai sekarang ibu sudah bisa melakukan cara merawat
pasien dengan risiko bunuh diri yang sudah kita pelajari
kepadaTn.B”
3.3 Rencana Tindak lanjut : “Ini jadwal kegiatan harian Tn.B untuk dibawa pulang.
(Resep Keperawatan, Ini surat rujukan untuk perawat K di Puskesmas Wagir.
Jadwal Kegiatan Harian, Jangan lupa kontrol ke puskesmas sebelum obat habis
Cek list Minum Obat) atau ada gejala yang tampak. Silakan selesaikan adminis-
trasinya!”
3.4 Kontrak Topik Pertemuan :
Selanjutnya
3.5 Kontrak Waktu :
pertemuan selanjutnya
3.6 Kontrak tempat :
pertemuan selanjutnya
KASUS
KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN DENGAN RISIKO BUNUH DIRI

Seorang wanita bernama Nn. U usia 25 tahun, bertempat tinggal di kota Batu, status
perkawinan belum menikah dan tinggal di rumah bersama orangtua. Nn. U bekerja sebagai
penjaga Toko datang ke RSJ Lawang pada tanggal 14 September 2022 pukul 08.00 WIB
karena ada percobaan untuk mengakhiri hidupnya dengan menggunakan pisau. Nn. U
mengatakan pernah mau mengakhiri hidupnya dengan menggunakan pisau namun dilihat
oleh ibunya, mengatakan kecewa dan kesal dengan pacarnya karena pacarnya selingkuh,
Klien mengatakan tidak berguna karena sudah diselingkuhi oleh pacarnya
Dari hasil observasi, klien selalu menunduk saat wawancara, kontak mata tidak bisa
dipertahankan, ekspresi klien datar, klien lesu

ANALISA DATA

DATA MASALAH ETIOLOGI


DS : Resiko Bunuh Resiko kehilangan oleh keluarga
1. Klien mengatakan bahwa pernah Diri

mau mengakhiri hidupnya


dengan menggunakan pisau Resiko Bunuh Diri

namun dilihat ibunya


2. Klien mengatakan kecewa dan
Koping Individu tidak Efektif
kesal dengan pacarnya karena
pacarnya selingkuh
3. Klien mengatakan tidak berguna
Harga diri Rendah
karena sudah diselingkuhi oleh
pacarnya
DO :
1. Klien selalu menunduk saat
wawancara
2. Kontak mata tidak bisa
dipertahankan.
3. Ekspresi klien datar
4. Klien tampak lesu
CATATAN PERKEMBANGAN PERAWATAN TERINTEGRASI
PRODI S1 KEPERAWATAN DAN NERS
DEPARTEMEN KEPERAWATAN FAKULTAS
ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
WAKTU PPA SOAP INSTRUKSI VERIFIKASI
Kamis, 15 Perawat S: 1. Klien mengatakan bahwa 1. Identifikasi gejala resiko bunuh DPJP
September
2022 pernah mau mengakhiri diri.
Pukul 11.00 hidupnya dengan menggunakan 2. Monitor lingkungan bebas
WIB
pisau namun dilihat ibunya bahaya secara rutin.
2. Klien mengatakan kecewa dan 3. Monitor adanya perubahan
kesal dengan pacarnya karena mood dan perilaku.
pacarnya selingkuh 4. Berikan lingkungan dengan
3. Klien mengatakan tidak pengamanan ketat dan mudah
berguna karena sudah dipantau.
diselingkuhi oleh pacarnya
O: 1. Klien selalu menunduk saat
wawancara
2. Kontak mata tidak bisa
dipertahankan.
3. Ekspresi klien datar
4. Klien tampak lesu
A: Gangguan Proses Pikir : Resiko
Bunuh Diri

P: Planing untuk Pasien : Latihan


untuk menghindar ketika melihat
benda-benda yang membahayakan
Planing untuk Perawat :
melanjutkan SP2 : Percakapan
untuk meningkatkan harga diri
pasien isyarat bunuh diri dengan
terapi relaksasi

Anda mungkin juga menyukai