Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dhaifah Inayah

Nim : 011811016

Keperawatan A2018

MHNP II

LAPORAN PENDAHULUAN

KASUS : ISOLASI SOSIAL

A. Pengertian
Isolasi sosial adalah keadaan dimana individu mengalami penurunan atau bahkan sama
sekali tidak mampu berinteaksi dengan orang lain disekitarnya. Klien mungkin merasa
ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti
dengan orang lain. Isolasi social merupakan upaya klien untuk menghindari interaksi
dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain, maupun komunikasi
dengan orang lain (Deden dan Rusdi, 2013).

B. Karakteristik
Menurut Towsend M.C (1998:192-193) dan Carpenito,L.J. (1998:381) Isolasi sosial :
menarik diri sering ditemukan adanya tanda dan gejala sebagai berikut : kurang spontan,
apatis, ekspresi wajah tidak berseri, tidak memperhatikan kebersihan diri, komunikasi
verbal kurang, menyendiri, tidak peduli lingkungan, asupan makanan terganggu, retensi
urine dan feses, aktivitas menurun, posisi baring seperti fetus, menolak berhubungan
dengan orang lain.

C. Faktor predisposisi
Ada berbagai faktor yang menjadi pendukung terjadinya perilaku menarik diri :
1. Faktor perkembangan
Tiap gangguan dalam pencapaian tugas perkembangan dari masa bayi sampai dewasa
tua akan menjadi pencetus seseoarang sehingga mempunyai masalah respon sosial
menarik diri. Sistem keluarga yang terganggu juga dapat mempengaruhi terjadinya
menarik diri. Organisasi anggota keluarga bekerja sama dengan tenaga profisional
untuk mengembangkan gambaran yang lebih tepat tentang hubungan antara kelainan
jiwa dan stress keluarga. Pendekatan kolaburatif sewajarnya dapat mengurangi
masalah respon social menarik diri.
2. Faktor Biologik
Faktor genetik dapat menunjang terhadap respon sosial maladaptive. Genetik
merupakan salah satu faktor pendukung gangguan jiwa. Kelainan struktur otak,
seperti atropi, pembesaran ventrikel, penurunan berat dan volume otak serta
perubahan limbik diduga dapat menyebabkan skizofrenia.
3. Faktor Sosiokultural
Isolasi sosial merupakan faktor dalam gangguan berhubungan. Ini merupakan akibat
dari norma yang tidak mendukung pendekatan terhadap orang lain, atau tidak
menghargai anggota masyarakat yang tidak produktif, seperti lansia, orang cacat dan
berpenyakit kronik. Isolasi dapat terjadi karena mengadopsi norma, perilaku, dan
system nilai yang berbeda dari yang dimiliki budaya mayoritas. Harapan yang tidak
realitis terhadap hubungan merupakan faktor lain yang berkaitan dengan gangguan
ini, (Stuart and sudden, 1998).

D. Faktor presipitasi
Beberapa faktor presipitasi isolasi sosial, menurut Direja (2011) meliputi :
1. Faktor eksternal
Contohnya adalah stressor, sosial budaya, yaitu stress yang di tinggalkan oleh faktor
sosial udaya seperti keluarga.
2. Faktor internal
Contohnya adalah stressor psikologis, yaitu stresss yang terjadi akibat kecemasan
yang berkepanjangan dan terjadi bersamaan dengan keterbatasan kemampuan
indivisu untuk berpisah untuk mengatasinya. Kecemasan ini dapat terjadi akibat
tuntunan untuk berpisah dengan orang terdekat atau tidak terpenuhinya kebutuhan
individu.
3. Perilaku
Perilaku pada klien gangguan sosial menarik diri yaitu : kurang sopan, apatis, sedih,
efek tumpul, kurang perawatan diri, komunikasi verbal turun, meeyendiri, kurag peka
terhadap lingkungan, kurang energy, harga diri rendah dan sikap tidur seperti janin
saat tidur. Sedangkan perilaku pada gangguan sosial meliputi : tidak mempercayai
orang lain, sikap bermusuhan, mengisolasi diri dari lingkungan, harga diri rendah dan
sangat bergantung pada orang lain (Riyadi, 2009).

E. Pohon masalah

F. Tindakan keperawatan
Pasien
1. Identifikasi penyebab isolasi sosial : siapa yang tinggal serumah, siapa yang dekat
dengan klien, yang tidak dekat, dan apa sebabnya
2. Keuntungan punya teman bercakap-cakap
3. Kerugian tidak punya teman dan tidak bercakap-cakap
4. Latih cara berkenalan dengan anggota keluarga
5. Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan berkenalan

Keluarga

1. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien


2. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya isolasi sosial (gunakan
booklet)
3. Jelaskan cara merawat isolasi sosial
4. Latih dua cara merawat dengan cara berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan
harian
5. Anjurkan membantu pasien sesuai dengan jadual dan selalu memberikan pujian setiap
kali pasien melakukan tindakan sesuai dengan jadual

G. Diagnosa keperawatan
- Isolasi sosial
- Harga diri rendah
- Halusinasi
REFERENSI

http://repository.ump.ac.id/8348/3/YUNITA%20DWI%20ARGIANTI%20BAB%20II.pdf

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/135/jtptunimus-gdl-nurulitaaf-6727-2-babii.pdf

http://repository.ump.ac.id/2678/3/WINDI%20ASTUTI%20BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai