Oleh : Kelompok 3
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga tugas ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih atas
bantuan dari semua pihak yang terkait..
1. Ibu Ns. Ni Kadek Diah Purnamayanti,S.Kep.,M.Kep selaku dosen pengajar
dalam tugas ini yang bersedia membagi ilmunya..
2. Teman-teman yang mau bekerja sama untuk membuat tugas kelompok ini
hingga selesai.
Dan harapan kami semoga tugas ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi dari
tugas ini agar menjadi lebih baik. Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan didalamnya, oleh karena itu
kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempuraan tugas ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER ....................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................iii
DAFTAR TABEL.......................................................................................v
DAFTAR GAMBAR...................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
1. Pengertian...............................................................................5
2. Anatomi Fisiologi.....................................................................5
3. Epidemiologi ...........................................................................13
4. Etiologi.....................................................................................14
6. Klasifikasi CHF........................................................................16
7. Pathway...................................................................................17
8. Patofisiologi.............................................................................18
iii
B. Konsep keperawatan
1. Pengkajian ..............................................................................28
2. Diagnosa ................................................................................30
3. Perencanaan ..........................................................................31
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................34
B. Saran ......................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................35
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Congestive Heart Failure (CHF) adalah suatu kondisi dimana jantung tidak
mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh akan nutrien dan oksigen secara adekuat
(Udjianti, 2010). Gagal jantung adalah suatu sindrom kompleks yang terjadi
berkembang saat jantung tidak dapat secara efektif mengisi atau berkontraksi
cukup kuat agar dapat berfungsi sebagai sebuah pompa untuk memenuhi
kebutuhan tubuh.
gagal jantung kanan (Aaronson & Ward, 2010). Penyebab gagal jantung
1
dapat dibagi menjadi dua, meliputi penyakit pada miokard (penyakit jantung
penyakit.
jantung atau CHF mencapai 14.449 jiwa menjalani rawat inap di rumah sakit.
adalah gagal jantung. Umumnya CHF diderita lansia yang berusia lebih dari
50 tahun, CHF merupakan alasan yang paling umum bagi lansia untuk
2
Pasien CHF dirawat dengan proses keperawatan yang komprehensif.
terjadi, atau beresiko terjadi. Area asuhan dapat berupa promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif (Rohmah & Walid, 2012). Proses keperawatan juga
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
3
2. Tujuan khusus
1. Pengkajian
2. Diagnose
3. Rencana keperawatan
4
BAB II
LANDASAN TEORI
tubuh guna mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh akan nutrien dan oksigen
secara efektif mengisi atau berkontraksi cukup kuat agar dapat berfungsi
jantung, paru dan pembuluh darah. Setiap organ punya fungsi penting.
5
Gambar 1. Anatomi jantung.
a. Jantung
(0,45 kg) dan kurang lebih sebesar kepalan tangan orang dewasa.
6
ruang sebelah atas berfungsi sebagai reservoir darah.
Sisi kanan dan kiri jantung dipisahkan oleh dinding otot tebal,
7
epikardium dan perikardium ada sedikit cairan. Cairan ini
pulmonalis
(d) Katup aorta : antara ventrikel kiri dan aorta, arteri utama
dalam tubuh
8
Bising adalah jenis suara akibat aliran darah melalui katup
b. Paru – paru
Paru ada dua organ, organ besar berbentuk konus, terletak dalam
c. Pembuluh darah
9
1) Arteri
2) Vena
3) Kapiler
10
4) Pembuluh darah koroner
d. Sirkulasi jantung/paru
11
paru. Saat didalam paru-paru karbondioksida dan produk sampah
(Lemone, 2015).
12
3. Epidemiologi CHF
Data yang diperoleh dari Word Health Organization (WHO) tahun 2016
menunjukan bahwa pada tahun 2015 terdapat 23 juta atau sekitar 54%
dari total kematian disebabkan oleh CHF. Penelitian yang telah dilakukan
adalah 20% untuk usia >40 tahun dengan kejadian >650.000 kasus baru
Tingkat kematian untuk CHF sekitar 50% dalam kurun waktu 5 tahun.
tahun, (0,5%) untuk yang terdiagnosa, menurun sedikit pada umur lebih
dari 75 tahun (0,4%) tetapi untuk gejala tertinggi pada umur kurang dari
13
4. Etiologi CHF
a. Penyebab CHF
(b) Kardiomiopati
(a) Hipertensi
(c) Anemia
(b) Hipertiroidisme
14
Berdasarkan klasifikasi etiologi di atas dapat pula dikelompokan
anemia kronis/berat.
15
6. Klasifikasi Gagal Jantung menurut Udjianti, (2010) yaitu:
16
7. Pathway
17
8. Patofisiologi gagal jantung
Fungsi jantung normal merupakan sebagai pompa darah yang kaya akan
oksigen dan nutrisi, setelah itu akan diedarkan keseluruh tubuh. Namun jika
2012).
b. Kontraktilitas
18
setiap kontriksi menurun dan menyebabkan penurunan darah ke seluruh
bila peningkatan darah pada ekstremitas, aliran balik vena ke jantung dan
19
darah kurang pada daerah otot dan kulit menyebabkan kulit menjadi pucat
sebagai berikut :
sistemik.
e. Turunya curah jantung akibat darah tidak dapat mencapai organ dan
jaringan
pertukaran gas, dapat terjadi saat istirahat atau dicetuskan oleh gerakan
20
b. Ortopnea, kesulitan bernafas saat berbaring.
dengan posisi kaki dan tangan dibawah, pergi berbaring ke tempat tidur)
d. Batuk, biasa batuk kering dan basah yang menghasilkan sputum berbusa
e. Mudah lelah, akibat cairan jantung yang berkurang, yang menghambat cairan
dari sirkulasi normal dan oksigen serta menurunnya pembuangan sisa hasil
ketabolisme.
c. Anoreksia dan mual terjadi akibat pembesaran vena dan status vena
d. Nokturia, rasa ingin kencing pada malam hari, terjadi karena perfusi renal
f. Adanya asites
21
10. Pencegahan
11. Prognosis
Prognosis penyakit ini sebagian besar buruk, tetapi beberapa survive sampai
a. Hitung sel darah lengkap: anemia berat/anemia gravis atau polistemia vera.
22
e. Serum ketekolamin: pemeriksaan untuk mengesampingkan penyakit
adrenal.
g. Tes fungsi ginjal dan hati: menilai efek yang terjadi akibat CHF terhadap
membedakan gagal jantung sisi kanan atau sisi kiri, dan stenosis katup atau
perubahan kontraktilitas.
atrial. Kenaikan segmen ST/T persisten 6 minggu atau lebih setelah infark
23
13. Penatalaksaan Medik
a. Terapi farmakologis :
frakuensi jantung
c. Terapi diuretik : Diberikan untuk memacu eksresi natrium dan air melalui
mengakibatkan lemah, letih, malaise, kram otot dan nadi yang kecil dan
cepat.
kelemahan umum.
d. Terapi vasodilator :
dosisnya harus dibatasi agar tekanan sistol arteriole tetap dalam batasan
24
14. Tata Laksana Non Bedah
secara optimal.
ICD
yang diharapkan untuk dapat hidup dalam status fungsional yang baik
gagal jantung simtomatik (NYHA II – III) dan EF < 35% walaupun sudah
mendapat terapi optimal lebih adri 3 bulan, yang diharapkan untuk dapat
hidup dalam status fungsional yang baik selama > 1 tahun lagi, untuk
CRT
Pada pasien dengan irama sinus NYHA III dan IV dan EF yang
25
diharapkan untuk dapat hidup dalam status fungsional yang baik
yang diharapkan untuk dapat hidup dalam status fungsional yang baik
jantung sudah teratasi dengan baik, terutama tanda dan gejala kongesti
sudah harus hilang, dan dosis diuretic oral yang stabil sudah tercapai selama
minimal 48 jam. Selain itu regimen obat gagal jantung (ACEI/ ARB, penyekat
β dengan atau tanpa MRA sudah dioptimalkan dosisnya dengan baik, dan
yang tidak kalah pentingnya adalah edukasi kepada pasien dan keluarga.
Mengobati gejala
Memulihkan oksigenasi
Mencegah tromboemboli
26
Stabilisasi kondisi pasien
Disadur dari ESC Guidelines for the diagnosis and treatment of acute and chronic heart failure 2008
16. Komplikasi
pencernaan. Pada ginjal jantung sebelah kanan yang lama, fungsi hati dapat
jantung lebih lanjut, efusi pleura dan masalah paru lain dapat terjadi.
Komplikasi mayor gagal jantung berat adalah syok kardiogenik, dan edama
27
B. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian Keperawatan
a. Keluhan
(hemoptoe), tidur harus memakai bantal lebih dari dua bantal, tidak nafsu
obat bisa diminum klien pada masa lalu yang masih relevan.
28
d. Riwayat diet
e. Riwayat pengobatan
Oliguria, nokturia.
perkembangan CHF.
yang kronis.
29
5) Palpasi abdomen; hepatomegali, splenomegali, asites.
7) Capillary Reffil Time (CRT) > 2 detik, suhu akral dingin, diaforesis,
2. Diagnosa Keperawatan
jantung
30
3. Rencana Keperawatan
31
Diagnosis Tindakan Keperawatan Rasional
No Keperawatan Tujuan dan Tindakan
& Data kriteria
Penunjang
teratasi dengan 3. Monitoring 3. Tanda dan gejala
kriteria hasil: tanda/gejala hipoksia
1. Sesak nafas, hipoksia mengindikasikan
nyeri dada dan tidak adekuatnya
batuk berkurang perfusi jaringan
2. Tanda sianosis dan sirkulasi
hilang, bunyi akibat
nafas normal peningkatan
tanda-tanda volume vaskuer
kesulitan afterload dan
bernafas hilang, preload jantung
dan nilai ABC kiri.
dalam batas
normal. 4. Berikan posisi 4. Peninggian
fowler. kepala tempat
32
Diagnosis Tindakan Keperawatan Rasional
No Keperawatan Tujuan dan Tindakan
& Data kriteria
Penunjang
medis untuk terpai cairan
obat deuretik. ekstraseluler.
BAB III
33
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan teori dan pengalaman yang didapat dari kasus NY.S dengan CHF
diketahui bahwa asuhan keperawatan pada klien dengan CHF harus diberikan
kerjasama yang baik dengan tim kesehatan lain, sehingga perlu penanganan
B. Saran
1. Bagi perawat
2. Bagi mahasiswa
DAFTAR PUSTAKA
34
Aaronson, P. I., & Ward, J. P. (2010). At a Glance: Sistem Kardiovaskular.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Departemen Kesehatan RI. (2012). Jendela data dan informasi kesehatan penyakit
tidak menular. Jakarta: Depkes RI.
Lemone, Priscilla. (2015). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
Rohmah N., Saiful Wahid. (2019). Proses Keperawatan Berbasis KKNI (Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia). Malang. Adulitera.
35
Soegijanto, Soegeng. (2016). Kumpulan Makalah Penyakit Tropis Dan Infeksi Di
Indonesia Jilid. Surabaya. Airlangga University Press.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Definisi Dan Indikator Diagnostik. Jakarta. Dewan Pengurus Pusat
36