Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah keperawatan dewasa:
Kardiovaskuler
Dosen pengampu: Yuyun Solihatin M,Kep.
Disusun oleh:
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah
Gagal Jantung Kongestif.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Yuyun Solihatin,
M.Kep selaku dosen pengampu mata kuliah Keperawatan Dewasa sistem:
Kardiovaskuler Respiratory dan Hematologi yang telah membimbing kami dalam
pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada
teman-teman yang selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan data-data
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari dengan sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Table of Contents
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................4
DAFTAR TABEL....................................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................6
3.1 Pengkajian...............................................................................................24
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................35
4.1 Pengkajian...............................................................................................35
BAB V PENUTUP.................................................................................................38
5.1 Kesimpulan..............................................................................................38
5.2 Saran........................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................39
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
1) Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini bisa menjadi referensi untuk
penelitian lain yang serupa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Aterosklerosis koroner
1. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan: Keluhan klien dengan CHF adalah kelemahan saat
beraktivitas dan sesak napas.
b. Secara PQRST, yaitu:
Provoking Incident : kelemahan fisik terjadi setelah melakukan
aktivitas ringan sampai berat, sesuai derajat gangguan pada
jantung
Quality of pain : seperti apa keluhan kelemahan dalam
melakukan aktivitas yang dirasakan atau digambarkan klien.
Biasanya setiap beraktivitas klien merasakan sesak napas
(dengan menggunakan alat atau otot bantu pernapasan)
Region radiation, relief
Severity (scale) of pain: kaji rentang kemampuan klien dalam
melakukan aktivitas sehari-hari.Biasanya kemampuan klien
dalam beraktivitas menurun sesuai derajat gangguan perfusi
yang dialami organ.
Time: sifat mula timbulnya (onset), keluhan kelemahan
beraktivitas biasanya timbul perlahan. Lama timbulnya (durasi)
kelemahan saat beraktivitas biasanya setiap saat, baik saat
istiahat maupun saat beraktivitas.
c. Riwayat penyakit dahulu
Pengkajian RPD yang mendukung dengan mengkaji apakah
sebelumnya klien pernah menderita nyeri dada, hipertensi, iskemia
miokardium, diabetes mellitus, dan hiperpidemia. Tanyakan mengenai
obat-obatan yang biasa diminum oleh klien pada masa lalu dan masih
relevan dengan kondisi saat ini. Obat-obat ini meliputi diuretik, nitrat,
penghambat beta, dan antihipertensi. Catat adanya efek samping yang
terjadi di masa lalu, alergi obat, dan tanyakan reaksi alergi apa yang
timbul. Sering kali klien menafsirkan suatu alergi dengan efek samping
obat.
d. Riwayat Keluarga
Perawat menanyakan tentang penyakit yang pernah dialami oleh
keluarga, anggota keluarga yang meninggal terutama pada usia
produktif, dan penyebab kematian. Penyakit jantung iskemik pada
orang tua yang timbulnya pada usia muda merupakan faktor resiko
utama untuk penyakit jantung iskemik pada keturunannya.
e. Riwayat kebiasaan
Perawa menanyakan situasi klien lingkuangannya. Menanyakan
kebiasaan dan pola hidup misalnya minum alkohol atau obat tertentu.
Kebiasaan merokok dengan menanyakan tentang kebiasaan merokok,
sudah berapa lama, berapa batang perhari, dan jenis rokok.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Tinggi badan, berat badan, letargi, warna kulit, edema, dan temepratur.
b. Respirasi: pola pernapasan, frekuensi, adanya suara napas abnormal,
seperti rales, ronkhi, whezzing.
c. Jantung: bunyi jantung (BJ1, BJ2, BJ3, /BJ4 atau irama Gallop’s,
bising, friction rub, disritmia, lokasi apeks, tekanan darah, distensi vena
jugular, dan denyut nadi perifer.
d. Cek toleransi klien terhadap aktivitas, hepatojugular refluks, serta
clubbing fingers.
e. Kulit pucat, sianosis, dingin, lembap, berkeringat, atau diaphoresis.
3. Studi Diagnostik
a. EKG
Mengetahui hipertrofi atrial atau ventrikel, infark, penyimpangan
aksis, iskemia dan kerusakan pola.
1. Masalah Keperawatan:
2. Kriteria Hasil
Intervensi Rasional
1. Monitor dan evaluasi CVP, PWP, 1 – 5 . Tanda peningkatan tekanan
denyut nadi/ jantung, tekanan darah hemodinamik memicu kegagalan simulasi
secara ketat/ tiap jam (fase akut) atau akibat peningkatan volume vaskular,
afterload dan preload jantung kiri.
2 – 4 jam setelah fase akut berlalu.
2. Monitor bunyi jantung, murmur,
palpasi iktuskardis,lebar denyut
apeks dan disritmia.
3. Observasi tanda tanda edema
anasarka
4. Timbang berat badan tiap hari (bila
kondisi klien memungkinkan).
5. Observasi pembesaran hati dan
limpa ; catet adanya
mual,muntah,distensi,dan konstipasi.
6. Batasi makanan yang menimbulkan 6. Penimbunan gas dalam saluran
gas dan minuman yang mengandung pencernaan menimbulkan ketidak
karbohidrat. nyamanan.
7. Batasi asupan cairan dan berikan diet 7-8. Mencegah retensi ekstraseluler dan
rendah garam. mempertahankan keseimbangan elektrolit
9. Monitor efek yang diharapkan, efek 10. Efek samping obat yang dapat
samping dan toksisitas dari obat – membahayakan kondisi klien
obatan yang diberikan. Laporkan harus dikaji dan dilaporkan.
kepada dokter bila didapatkan tanda
– tanda toksisitas atau komplikasi
yang lain.
Tabel 2.1 Risiko terhadap atau kelebihan volume cairan : edema
berhubungan dengan peningkatan preload, penurunan kontraktilitas,
penurunan aliran darah ke ginjal, penurunan laju filtrasi glomerulus
( peningkatan produksi ADH dan retensi air plus garam )
1. Masalah Keperawatan:
2. Kriteria Hasil:
Subjektif : Mengeluh sulit tidur/ sering terbangun, pusing, nyeri dada,
sulit beradaptasi dengan lingkungan RS, dan sesak napas.
Objektif : Mata klien sayu, wajah tampak layu, tempak lelah/ gelisah/
kesaktian, jumlah jam tidur klien berkurang, sering
menguap/ menggosok mata, dan dispnea/ orthopnea/ PND.
Intervensi Rasional
1. Mengidentifikasi pola normal tidur 1-6. Perubahan pola tidur
klien sebelum MRS dan perubahan menyebabkan kecemasan, yang dapat
yang terjadi setelah MRS. memicu dada dan meningkatkan
konsumsi oksigen miokard. Keluhan
fisik yang mengganggu tidur harus
dikelola untuk menunjang kebutuhan
istirahat dan mengurangi konsumsi
oksigen miokard. Prosedur ritual
dapat memberikan kenyamanan fisik
sebelum tidur yang menunjang
relaksasi.
2. Membantu klien dalam beradaptasi
dengan lingkungan rumah sakit.
3. Menilai adanya faktor yang
menunjang terjadinya gangguan pola
tidur (sesak napas, PND, seing
buang air kecil, nyeri, rasa takut,
cemas, merasa kesepian, kebisingan,
lampu yang cukup terang, dan
tindakan keperawatan).
4. Memberikan tindakan untuk
mengatasi faktor penyebab
( mengatur posisi tidur posisi tidur
yang nyaman, terapi diuretik
diberikan pada pagi hari, memberika
obat anti nyari sesuai program
terapi, memberikan selimut, dan
meredupkan lampu ruangan.
5. Memberikan tindakan perawatan
yang dapat menunjang istirahat/
tidur klien ( masase punggung,
minuman susu hangat, gosok gigi,
mengatur suhu ruangan, memberikan
bantal yang nyaman, dan mengajak
berdoa.
6. Merencanakan tindakan keperawatan
/ medis yang tidak menggangu jam
istirahat / tidur klien.
7. Kolaborasi medis untuk pemberian 7. obat sedatif atau transquilizer
tranquilizer sesuai kebutuhan / menurunkan kecemasan dan
Tabel 2.2 Perubahan pola tidur berhubungan dengan nyeri, sesak napas,
dan lingkungan rumah sakit yang asing bagi klien.
Sumber: Udjianti, Wajan Juni. 2013. Keperawatan kardiovaskular.
Jakarta Selatan: Salemba Medika.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
1. Riwayat Keperawatan
1) Keluhan utama
Pasien mengeluh sesak nafas merasa lemas, cepat lelah setelah aktivitas
ringan seperti ke kamar mandi, disertai batuk dan mual.
2) Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan nyeri dada kiri, menjalar ke lengan kiri
3) Riwayat penyakit sebelumnya
Pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit hipertensi dan DM
4) Riwayat penyakit keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit
turunan,
2. Pemeriksaan Fisik
1) Kardiovaskuler
Tekanan darah sebelum ke kamar mandi 140/90 mmHg setelah ke
kamar mandi 160/100 mmHg, frekuensi nadi 104 x /menit, suhu 35,8 C.
2) Muskuloskeletal dan Integumen
Edema pada tungkai, kaki terasa kebas,akral dingin, kulit pucat, dan
nadi teraba lemah.
Implementasi
- Memonitor tanda tanda vital
- Memonitor saturasi oksigen
- Memonitor dispnea dan nyeri dada
- Melakukan kolaborasi dengan tenaga kesahatan lain dalam
pemberian obat – obatan sesuai indikasi, misalnya obat
ameprazole
4.1 Pengkajian
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
1. Bagi perawat
Meningkatkan fungsi independen perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan secara menyeluruh kepada pasien dan keluarga.
PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2016). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria
Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2016). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Kasron. 2012. Buku Ajar: Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Yogyakarta: Nuha
Medika
Majid, Abdul 2018. Buku Ajar: Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Sistem
Kardiovaskuler. Bantul Yogyakarta : Pustaka Baru Press
Permana, Nauva Ezra Erdia (2019), Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dewasa
Penderita CHF Dengan Masalah Keperawatan Penurunan Curah
Jantung, http://eprints.umpo.ac.id/id/eprint/5347