M PENDERITA CONGESTIVE
HEART FAILURE (CHF) DI RUANGAN RAUDHAH RUMAH SAKIT
UMUM CUT MEUTIA KABUPATEN ACEH UTARA
Disusun oleh:
Eva Dahlia
NIM : 201101026
Dosen pembimbing:
Ns.Rohana, M.Kep
Wa’alaikumsalam wr.wb
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan masalah............................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................. 2
1. Tujuan umum............................................................................... 2
2. Tujuan khusus.............................................................................. 2
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 29
B. Saran................................................................................................. 29
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
a. Setelah melakukan asuhan keperawatan di harapkan mahasiswa dapat
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam menerapkan
asuhan keperawatan yang bermutu dalam menerapkan asuhan
keperawatan yang bermutu pada pasien.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian melakukan pengkajian pada
pasien dengan Congestif Heart Failure
b. Mahasiswa dapat menegakkan diangnosa keperawatan pada dengan
Congestif Heart Failure
c. Mahasiswa dapat menyusun rencana asuhan keperawatan pada pasien
dengan Congestif Heart Failure
d. Mahasiswa dapat melaksanakan implementasi pada pasien dengan
Congestif Heart Failure.
e. Mahasiswa dapat melakukan evaluasi pada pasien dengan Congestif
Heart Failure
C. Manfaat Penulisan
1. Manfaat teori
Hasil penulisan laporan praktek ini di harapkan dapat di jadikan referensi
sebagai pengetahuan ilmu wawasan dalam keperawatan khususnya di
bidang medikal bedah pada klien Tn.Z dengan Congestif Heart Failure.
2. Manfaat bagi penulis
Hasil penulisan laporan praktek ini di harapkan dapat menambah wawasan
serta memperoleh pengalaman dalam pengaplikasikan hasil riset
keperawatan, khususnya studi kasus tentang pelaksanaan asuhan
keperawatan pada pasien Congestif Heart Failure.dan sebagai acuan bagi
penulis selanjutnya dalam mengaplikasikan penulisan terhadap pasien
dengan masalah Congestif Heart Failure.
TINJAUN TEORI
A. PENGERTIAN
Penyebab paling umum dari CHF adalah penyakit jantung koroner. Penyebab
CHF lainnya adalah fenomena otot jantung tegang, tekanan darah tinggi serangan
jantung, kardiomiopati, penyakit katup jantung, infeksi, aritmia jantung (ritme
jantung abnormal), anemia, penyakit tiroit, penyakit paru-paru, dan terlalu banyak
cairan tubuh.
C. PATOFISIOLOGI
Frekwensi jantung adalah fungsi saraf otonom bila curah jantung berkurang
sistem saraf simpatis akan mempercepat frekuensi jantung untuk mempertahankan
curah jantung bila mekanisme kompensasi ini gagal untuk mempertahankan
perfusi jaringan yang menandai maka volume sekuncup jantung lah yang harus
menyesuaikan diri untuk mempertahankan curah jantung.
Pada gagal jantung, jika satu atau lebih lebih dari ketiga faktor
tersebutterganggu, hasilnya curah jantung berkurang. Kemudahan dalam
menenukan pengukuran hemodinamika melalui prosedur pemantauan invasive tel
ahmempermudah diagnose gagal jantung kongestif dan mempermudah
penerapanterapi farmakologis efektif. (Brunner & Suddarth,2002)
Gagal jantung adalah penyakit kronis yang tiba-tiba terjadi. Gejala yang khas
pada orang dengan gagal jantung kongestif atau CHF adalah mudah kehabisan
napas saat beraktivitas, sesak napas saat tidur terlentang sehingga membutuhkan
beberapa bantal untuk mengganjal kepalanya sehingga dapat kembali bernapas
dengan lega Mereka dengan CHF adalah orang yang kerap terbangun di malam
hari karena sesak dan terkadang disertai bengkak pada pergelangan kaki.
Efek yang juga didapat dari CHF adalah kehilangan nafsu makan, mual, sering
kencing malam hari, tapi berat badan naik karena penimbunan cairan berbahaya
dan organ dalam tubuh yang membengkak.Ketika jantung kiri gagal, aliran darah
ke paru-paru akan menjadi stagnan. Ini bisa menyebabkan kelelahan, sesak napas
(terutama malam hari saat berbaring), dan batuk. Sementara ketika jantung kanan
gagal, darah stagnan dalam jaringan Akibatnya, hati menjadi bengkak dan bisa
menyebabkan sakit perut. Kaki dan telapak kaki Anda juga bisa bengkak akibat
jantung kanan tidak berfungsi dengan baik.Mungkin ada gejala dan tanda-tanda
lain yang tidak disebutkan. Konsultasikanlah dengan dokter Anda apabila
mencurigai gejala-gejala lain yang mungkin saja berhubungan dengan penyakit
ini.
E. FAKTOR-FAKTOR RESIKO
Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang terkena gagal jantung.
Satu faktor saja bisa menyebabkan gagal jantung, tapi jika banyak elemen
tergabung, risiko gagal jantung makin tinggi.Faktor-faktor yang meningkatkan
risiko congestive heart failure alias CHF adalah:
1. Terlukanya otot jantung saat mengalami serangan jantung. Hal ini akan
menyebabkan kekuatan jantung Anda untuk berkontraksi menjadi
berkurang dan tidak seperti keadaan normal.
2. Memiliki riwayat penyakit diabetes. Penyakit ini dapat meningkatkan
risiko hipertensi dan penyakit arteri koroner.
3. Obat diabetes tertentu yang berfungsi untuk mengendalikan kadar gula
nyatanya bisa meningkatkan risiko gagal jantung bagi sebagian orang.
Meski begitu, Anda sebaiknya tidak menghentikan pengobatan apa pun.
Jika Anda menggunakan obat-obatan ini, konsultasikan pada dokter.
4. Mengalami gangguan tidur sleep apnea. Kondisi ini dapat menyebabkan
oksigen dalam darah berkurang dan meningkatkan risiko ritme jantung
abnormal. Keduanya dapat menjadi penyebab gagal jantung kongestif.
5. Memiliki riwayat penyakit katup jantung. Kondisi ini menyebabkan
jantung tidak bisa memompa darah dengan baik, sehingga berisiko tinggi
mengalami gagal jantung kongestif.
6. Terkena infeksi virus tertentu. Infeksi virus bisa menyebabkan kerusakan
otot jantung yang memicu CHF.
7. Memiliki riwayat penyakit hipertensi alias tekanan darah tinggi.
11. Merokok.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
I. BIODATA
A. Identitas Pasien
Nama : Zukhirullah
JenisKelamin : Laki - Laki
Umur : 56 tahun
Status Perkawinan : kawin
Agama : Islam
Pendidikan : IPDN
Pekerjaan : Pegawai negeri ( PNS)
Alamat : Leubok, (Lhoksukon)
Tanggalmasuk RS : 13-12-2022
No. Register : 028717
Ruangan/Kamar : Shafa
GolonganDarah :A
TanggalPengkajian : 14-12-2022
TanggalOperasi : Tidak ada
DiagnosaMedis : Congestive Heart Failure( CHF)
B. Penanggung Jawab
Nama : Farida
Hubungan dengan pasien : Istri
Pekerjaan : pegawai negeri ( PNS)
Alamat : Leubok
2. Quantity / Quality
a. Bagaimana dirasakan
Pasien merasakan nyeri dada, serta pusing dan cepat merasakan
leleh serta sesak nafas.
b. Bagaimanadilihat
Saat memantau pasien terlihat lemas, serta sesak nafas
Ragion
a. DimanaLokasinya
Di atas abdomen di dalam rongga dada sebelah kiri.
b. Apakah menyebar
Nyeri menyebar ke kepala menyebabkan mual, serta tidak nyaman
pada dada
Savetity (menggunakan aktivitas)
Pasien lebih nyaman tidur
3. Time (Kapan mulai timbul dan bagaimana terjadinya)
Biasanya terjadinya di malam hari, terjadinya sesak,nyeri dada, ,
kadang- kadang pusing di pagi hari.
IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang sama penyakit
dengan pasien, dan pasien tidak memiliki riwayat kesehatan masa lalu
a. Penyakit yang pernah dialami
Hipertensi
b. Pengobatan / Tindakan yang dilakukan
Menjaga pola dengan sedikit garam, olah raga rutin dan konsumsi
obat untuk menurunkan tekanan darah
c. Pernah dirawat / dioperasi
Tidak ada
d. Lamanya
-
e. Elergi
Tidak ada
f. Imunisasi
Tidak ada
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Laki-laki meninggal
: Klien
: Garis keturunan
VI. RIWAYAT / KEADAAN PSIKOSOSIAL
A. Bahasa yang digunakan
Klien menggunakan bahasa aceh
B. Persepsi pasien tentang penyakitnya
Klien berharap agar cepat sembuh
C. KonsepDiri :
1. Body image
Klien menyukai semua anggota tubuh nya
2. Ideal diri
Klien berharap cepat pulang kerumah untuk beraktivitas
seperti biasa
3. Hargadiri
baik
4. Peran diri
Klien berperan sebagai kepala keluarga
5. Personal identity
Klien sebagai anggota keluarga
D. KeadaanEmosi
Klien dapat mengontrol emosi
E. Perhatian terhadap orang lain/lawan bicara
Baik
F. Hubungan dengan keluarga
Kepala keluarga
G. Hubungandengan orang lain
Sangat baik
H. Kegemaran
Tidak di ketahui
I. Mekanisme pertahanan diri
Baik
VII. PEMERIKSAAN FISIK
A. KeadaanUmum
Keadaan umum klien tampak lemas
TB :175 cm
BB : 80
Tanda-tanda Vital
SuhuTubuh : 36 c
TD : 170/ 100 mmhg
Nadi : 78 per menit
RR : 25× per menit
B. Pemeriksaan Kepala dan Leher
1. Kepala, rambut dan leher
a. Kepala
Bentuk : Bentuk simetris
Ubun-ubun : Normal
Kulit kepala : Bersih tidak ada ketombe
b. Rambut
Penyebaran dan keadaan rambut : keadaan rambut baik
Bau : Rambut nya
Warna kulit : putih
c. Wajah : oval tidak ada kelainan
Warna kulit : kuning langsat
2. Mata
a. Kelengkapan dan kesimetrisan
Mata klien lengkap,simetris kiri dan kanan
b. Palpebra
Palpebra klien normal/tidak ada kelainan
c. Konjungtiva
Konjungtiva pucat
d. Selera
Selera pucat
e. Pupil
Pupil klien normal dapat beradaptasi dengan rangsangan
cahaya
f. Cornea dan iris
Kornea dan iris klien normal/tidak terjadi gangguan
g. Visus
Visus klien normal/ dapat melihat dalam ketajaman 6/6
h. Tekanan bola mata
Tekanan bola mata normal
3. Hidung
a. Tulang hidung dan posisi septum
Tulang hidung dan posisi septum normal/simetris
b. Lubang hidung
Lubang hidung klien normal simetris kiri dan kanan
c. Cuping hidung normal
Fungsi penciuman
Fungsi penciuman normal
4. Teling
a. Bentuk telinga
Bentuk telinga klien simetris kiri dan kanan
b. Ukuran telinga
Ukuran telinga klien sedang
c. Ketajaman pendengaran
Klien dapat mendengar gesekan rambut dibelakang telinga
5. Mulut dan faring
a. Keadaan bibir
Keadaan bibir kering
b. Keadaan gusi dan gigi
Keadaan gusi dan gigi bersih
c. Keadaan lidah
Keadaan lidah klien normal/tidak terdapat kelainan
6. Leher
a. Tiroid
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
b. Suara
Terasa adanya getaran di bagian leher
c. Vena jugularis
Tidak tampak vena jugularis
d. Denyut nadi karotis
Teraba adanya denyut nadi karotis
C. Pemeriksaan Intergument
1. Kebersihan
Baik, kulit tampak bersih.
D. Pemeriksaan Payudara dan Ketiak
1. Ukuran dan bentuk payudara
Ukuran dan bentuk payudara normal
2. Warna payudara dan areola
Warna payudara dan areola sedikit gelap
3. Kelainan payudara dan puting
Klien mengatakan tidak ada kelainanan pada payudara dan
puting
4. Aksila dan clavikula
Aksila dan clavicula sedikit gelap
E. Pemeriksaan Thoraks dan Dada
1. Infeksi Thoraks
a. Bentuk thoraks : Simetris kiri dan kanan
b. Pernafasan : Normal
Frekuensi : 88x/menit
Irama : Teratur
2. Pemeriksaan Paru
a. Palpasi getaran suara : Getaran suara klien teraba
b. Perkusi : Tidak ada penumpukan cairan
c. Auskultasi
Suara nafas : Tidak ada kelainan
Suara tambahan : Normal
3. Pemeriksaan Jantung
a. Insfeksi : Terlihat denyut jantung
b. Palpasi
Ictus cordis : Pukulan jantung normal
c. Perkusi
Batas jantung : Diatas diafragma kosta V dan IV
dua jari di bawah papilla mame
d. Auskultasi
Bunyi jantung I : Panjang
Bunyi jantung II : Pendek dan cepat
Frekuensi : Normal
F. Pemeriksaan Abdomen
1. Infeksi
a. Bentuk abdomen : Simetris
b. Benjolan/massa : Normal
2. Auskultasi
a. Peristaltik : Normal
3. Palpasi
a. Benjolan / massa : Tidak ada nya benjolan
b. Tanda nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
4. Perkusi
a. Suara abdomen : Terdengar suara timpani
b. Pemeriksaan ascites : Tidak adanya penumpukan
cairan
G. Kelamin dan daerah Sekitarnya Pemeriksaan
1. Genitalia
a. Rambut pubis : Tidak dilakukan pemeriksaan
b. Lubang uretra : Tidak melakukan pemeriksaan
2. Anus
a. Lubang Anus : Tidak melakukan
pemeriksaan
b. Kelainan pada lubang anus : Tidak melakukan
pemeriksaan
H. Pemeriksaan Muskuloskeletal / ekstremitas
1. Ekstremitas Atas :
a. Kesimetrisan Otot : Simetris kanan kiri
b. Edema (derajat) : Tidak ada nya edema
c. Kelainan pada ekstremitas : Ekstremitas pada klien
terganggu
2. Ekstremitas Bawah
a. Kesimetrisan Otot : Simetris kiri dan kanan
b. Edema (derajat) : Tidak ada nya edema
c. Kelainan pada ekstremitas : Ekstremitas pada klien
terganggu
I. Pemeriksaan Neurologi
1. Tingkat kesadaran : GCS 15, E: 4, M:6 V:5
2. Meningeal sign : Tidak ada nya kaku kuduk
3. Status mental
a. Kondisi emosi : Dapat mengontrol emosi
b. Orientasi : Baik
c. Motivasi : Klien menginginkan kesembuhan
secepatnya
d. Bahasa : Klien dapat berbicara dengan
baik
4. Fungsi Nervus Cranialis
Klien mampu membedakan aroma obat dan buah-buahan
5. Fungsi Motorik
Fungsi motorik ekstremitas atas dan bawah terganggu
6. Fungsi sensorik
Klien dapat merasakan panas, dan rangsangan dingin
7. Reflek
Reflek klien normal
A. LABORATORIUM
- HDL - 27 - >40
Fungsi ginjal
- Ureun - 66 - <50
Glukosa darah
- 165.9 - <180
- Glukosa sewaktu
Elektrolit
- 138 - 136-146
- Na
- 3.6 - 3.5-5.0
- K
- 127 - 98-106
- CI
- 0.42 - 1.12-1.32
- Ca
B. ANALISA DATA
DO
- Klien tampak kesakitan
- TTV
TD : 170/100 mmhg
Nadi : 88˟/m
RR : 23˟/ m
Skala nyeri : 5
DO
- Klien terlihat lemas
- Ttv
TD :170/100 mmhg
Nadi : 88×/menit
RR : 23×/menit
3
Intoleransi aktivitas Kelemahan
DS
- Pasien mengatakan badan
terasa lemas
- Aktivitas klien di bantu oleh
keluarga
DO
- Pasien terlihat lemas dan
berbaring di tempat tidur
- Aktivitas klien di bantu
C. DIANGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d Penyempitan obtruksi arteri koroner
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya nafas
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.
D. RENCANA KEPERAWATAN
3. gunakan 3. berikan
metode analgesik
pencegahan untuk
nyeri mengurangi
nyeri
4. Identifikasi 4. observasi
faktor reaksi non
penyebab dari verbal dari
nyeri ketidak
nyamanan
yang
dirasakan
pasien.
2
- Pola nafas tidak - Setelah di
efektif berhubungan lakukan tindakan
1. Memonitor 1.untuk
dengan hambatan keperawatan
pola nafas mengetahui
upaya nafas selama 3×24 jam
pasien frekuensi
di harapkan pola
nafas membaik kedalaman
iramapernapasan
2. mengajarkan 2.untuk
klien teknik mengurangi
pernapasan sesak nafas
butyko
3.berguna untuk
banyak kelemahan
aktivitas klien
10:00
- telah di - O : Klien
diskusikan mengtakan rasa
bersama pasien nyeri saat
faktor yang beraktivitas
dapat dan cukup
menurunkan mereda saat
dan tidur
memperberat
nyeri
12:10
- P: intervensi di
lanjutkan.
2 08:00
- Pola nafas tidak
efektif - Memberikan
berhubungan - S:Klien
O2 kepada
10:00 mengatakan
dengan hambatan pasien
upaya nafas masih
- Memonitor
merasakan
pola nafas
sesak dan dada
pasien
11:20 terasa sakit
- mengatur - O:Pasien
posisi semi tampak sesak
fowler. dan kesakitan.
RR: 23×/ M
- A: masalah
belum teratisi
3 08:15
- Intoleransi - P: intervensi di
aktivitas lanjutkan.
- Telah
berhubungan
dilakukan
- S : Klien
dengan
pengkajian
kelemahan. mengatakan
status fisiologi
badan terasa
yang
lemas, dan sulit
menyebabkan
untuk
09:00 kelemahan
melakukan
aktivitas
- Menganjurkan
pasien untuk
- O: Aktivitas
12:10
istirahat yang
kien masih di
cukup
bantu
- Menganjurkan
pada pasien
- A : Masalah
melakukan
belum teratasi
aktivitas fisik
- P : Lanjutkan
intervensi
11:00
- Melakukan - A : Masalah
pengkajian nyeri teratasi
nyeri sebagian
- P : Tindakan di
lanjutkan
nafas berkurang
09:15
- Menanyakkan
- O: klien
apakah klien
terlihat tidak
masih
lagi tampak
merasakan
sesak
sesak nafas
10:30
- mengajarkan
- A: masalah
klien teknik
pernapasan
pernapasan
teratasi
butyko
11:00 sebagian
- P: lanjutkan
- Memonitor
kembali pola intervensi
nafas klien
3 - Intoleransi 09:00
aktivitas - Menanyakan
berhubungan kembali - S: Pasien
dengan apakah klien mengatakan
kelemahan masih lemah tidak lagi
10:110
lemas
- menganjurkan
pasien banyak - O : keadaan
melakukan aktivitas,
aktivitas Masalah
teratasi
- P: lanjutkan
intervensi
- Melakukan
- A : Masalah
pengkajian
nyeri teratasi
nyeri
- Menganjurkan
- P : Tindakan di
klien minum
hentikan
obat anti nyeri
- O: klien tidak
- mengajarkan
lagi terlihat
klien teknik
tampak sesak
pernapasan
butyko
- A: masalah
- mengatur posisi pernapasan
semi powler teratasi
- P: intervensi di
hentikan
- Intoleransi
3 aktivitas - S: Pasien
berhubungan - Menanyakan mengatakan
dengan kembali apakah tidak lagi lemas
kelemahan klien masih
lemah
- O : keadaan
- menganjurkan nya sudah
pasien banyak membaik
istirahat
- A : klien Sudah
- anjurkan klien bisa melakukan
untuk tidak aktivitas, yang
terlalu banyak ringan Masalah
melakukan teratasi
aktivitas
- P: lanjutkan
intervensi
BAB lV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Congestive Heart Failure (CHF) adalah suatu kondisi dimana jantung
mengalami kegagalan dalam memompa darah guna mencukupi kebutuhan sel-
seltubuh akan nutrien dan oksigen secara adekuat. Hal ini
mengakibatkanperegangan ruang jantung (dilatasi) guna menampung darah lebih
banyak untukdipompakan ke seluruh tubuh atau mengakibatkan otot jantung kaku
danmenebal. Jantung hanya mampu memompa darah untuk waktu yang singkat
dandinding otot jantung yang melemah tidak mampu memompa dengan
kuat.Sebagai akibatnya, ginjal sering merespons dengan menahan air dan garam.
Halini akan mengakibatkan bendungan cairan dalam beberapa organ tubuh
sepertitangan, kaki, paru, atau organ lainnya sehingga tubuh klien menjadi
bengkak (congestive djianti, 2010).
Penyebab paling umum dari CHF adalah penyakit jantung koroner. Penyebab
CHF lainnya adalah fenomena otot jantung tegang, tekanan darah tinggi serangan
jantung, kardiomiopati, penyakit katup jantung, infeksi, aritmia jantung , anemia,
penyakit tiroit, penyakit paru-paru, dan terlalu banyak cairan tubuh.
B. SARAN
1. Bagi rumah sakit
Diharapkan dari hasil laporan ini dapat menjadi informasi bagi RSUD cut
meutia dalam upaya pemberian kebijakan mengenai penyakit Congestive
Heart Failure dan dijadikan data dasar untuk pengkajian pasien.
2. Bagi profesi keperawatan.
Diharapkan kepada perawat agar memberikan asuhan keperawatan untuk
mengatasi penyakit Congestive Heart Failure dengan cara memberikan
pengetahuan tentang penyakit Congestive Heart Failure serta lebih peduli
memberikan dukungan infromatif dan dukungan emosional supaya mampu
memperbaiki kualitas hidup pasien menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
H.M. S. Noer. 2004.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi Ketiga.Jakarta:
Balai penerbi
FKUI
James K, Stoller, F. Amincota, B. F. mondrell.2005.The Clevel and Clinic
Intensive Review of
Internal Medicine Fourth edition.Philadelphia PA. USA: Lippincot
williams andwilkins
Catalog No 2001132777
M. E. Doengoes. 2003.Rencana Asuhan Keperawatan.Jakarta : EGC
Stephen J. Mc. Phee, William F. Gannong. 2002 .Patofisiologi Penyakit.Jakarta : EGC
Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth. 2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah.
Jakarta: EGC
Tim indeks. 2011.Nursing The Series for Clinical Excellence.Jakarta Barat: Indeks
Udjianti Wajan J. 2011.Asuhan Keperawatan Sistem Kardiovaskular.Salemba
Medika
Wilkinson, Ahern. 2012.Buku Saku Diagnosis Keperawatan Nanda Nic Noc,
Jakarta: EGC