DOSEN PENGAMPU :
Kuni Purwani, S.Kp, M.Biomed
NAMA KELOMPOK :
Annisa Herawati
Annisa Kartikasai
Ike Maryani
Ratih Dwi Yanti
Yuliana
Sanita Sari Sapitri
Jl. Jatiwaringin No. 12, Jati cempaka, Kec. Pondok Gede Kota Bekasi, Jawa Barat 17411
Tahun 2022
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala Rahmat dan
Hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah dalam memenuhi tugas mata
kuliah Keperawatan Medikal Bedah yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Klien Dengan
Gangguan Sistem Cardio yaitu Penyakit jantung kongestif (CHF)”. Pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan
laporan makalah ini dan yang telah memberikan motivasi bimbingan antara lain.
1. Kedua orang tua yang telah mendukung berupa moril maupun materil
2. Ns. Imelda Pujiharti., S.Kep., M.Kep, Sp.Kep. An selaku Ka. prodi S1 Keperawatan universitas islam As-
syafi’iyah
3. Ns. Istiqomah, S.Kep, M.Kep., MM selaku koordinator mata kuliah keperawatan medikal bedah universitas
islam As-syafi’iyah
4. Kuni Purwani, S.Kp, M.Biomed selaku dosen pengampu universitas islam As-syafi’iyah
Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangannya dan kesalahan,
oleh karna itu penulis mengharap kritik dan saran yang membangun demi perbaikan penulis dimasa
yang akan datang.
.
Bekasi, Oktober 2022
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................................2
BAB IV PENUTUP....................................................................................................................24
A. Simpulan .............................................................................................................................24
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
Jantung memiliki sebutan lain yaitu kardio, maka kita sering mendengar
salurannya (sampai ukuran mikro). Sistem ini membawa makanan serta oksigen
dalam kehidupan manusia dan pastinya sangat berbahaya jika jantung kita
jantung dan pembuluh darah. Ada banyak macam penyakit jantung, tetapi yang
paling umum adalah penyakit jantung koroner dan stroke, namun pada beberapa
( Homenta, 2014).
istilah gagal jantung adalah kondisi medis di mana jantung tidak dapat
oksigen dan nutrisi tidak terpenuhi dengan baik. Gagal jantung dapat dibagi
menjadi gagal jantung kiri dan gagal jantung kanan (Mahananto & Djunaidy,
2017).
2
3
A. Rumusan Masalah
kongestif (CHF) ?
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
3
4
kongestif (CHF).
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Medis
1. Definisi
Gagal jantung adalah suatu keadaan patofisiologi dimana
Wantania, 2016).
dan gejala), ditandai oleh sesak napas dan fatigue (saat istirahat
jalan lalu lintas antara makanan dan bahan buangan. Disini juga
6
7
katung jantung.
7
8
darah searah melalui bilik jantung. ada dua jenis katup, yaitu katup
8
9
diastole ventrikel
kanan, atrium kiri, ventrikel kiri, dan ventrikel kanan. Atrium terletak
dipisahkan oleh katup satu arah. Antara organ rongga kanan dan kiri
b. Fisiologi jantung
dan relaksasi. Satu kali siklus jantung sama dengan satu periode
9
10
tonus otot.
miokardium.
10
11
2) Daya kontraksi
3) Beban akhir
11
12
mengeluarkan darah dari ventrikel melalui katup
semilunar aorta.
beban akhir.
tubuh.
akan menurun.
3. Etiologi
a. Disfungsi miokard
overload).
12
13
aorta
3) Disaritmia
overload)
keadaan seperti :
menurun .
13
14
b. Aterosklerosis koroner
14
15
e. Faktor sistemik
4. Manifestasi Klinik
a. Gagal Jantung Kiri
15
16
dimalam hari)
dan lembab.
5) Kelemahan
16
17
6. Patofisiologi
Kekuatan jantung untuk merespon sters tidak mencukupi
17
20 18
tingkat normal atau hampir normal pada gagal jantung dini pada
keadaan normal.
18
19
19
20
7. Patway
Bagan 2.1 Patway gagal jantung
8. Pemeriksaan Penunjang
berikut :
atrial.
terjadi sebelummnya.
c. Ekokardiografi
21
22
9. Penatalaksanaan
a. Terapi farmakologi :
22
23
resiko.
1. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas :
1) Identitas pasien :
diagnosa medik.
b. Keluhan utama
2) Lelah, pusing
3) Nyeri dada
23
24
6) Urine menurun
mengganggu pasien.
f. Pengkajian data
saat beraktifitas.
24
25
muntah.
kulit/dermatitis
g. Pemeriksaan fisik
2) Tanda-tanda Vital :
a) Tekanan Darah
Nilai normalnya :
25
26
b) Nadi
atau takikkardi)
c) Pernapasan
istirahat / aktivitas
d) Suhu Badan
tidak, kesimetrisan
kosta kanan
kanan.
26
27
4) Pemeriksaan penunjang
diagnosa CHF
27
28
ekokardiogram
2. Diagnosa Keperawatan
kapiler
Batasan karakteristik :
Kriteria mayor :
1) Subjektif : Dispnea
tambahan
28
29
Kriteria minor :
menurun.
ventilasi adekuat
Batasan karakteristik :
Kriteria mayor :
1) Subjektf : Dipsnea
Kriteria minor :
1) Subjektif : Ortopnea
29
30
perubahan kontraktilitas
Batasan karakteristik :
Kriteria mayor :
1) Subjektif : Lelah
Kriteria minor :
1) Subjektif : -
bulan.
30
31
Batasan karakteristik :
Kriteria mayor :
Kriteria minor :
1) Subjektif : -
e. Hipervolemia (D.0022)
dan/atau intraseluler.
Batasan karakteristik :
Kriteria mayor :
dyspnea (PND)
31
32
Kriteria minor :
1) Subjektif : -
Batasan karakteristik :
Kriteria mayor :
1) Subjektif : -
Kriteria minor :
intermiten)
32
33
sehari-hari
Penyebab : kelemahan
Batasan karakteristik :
Kriteria mayor :
istirahat
Kriteria minor :
h. Ansietas (D.0080)
33
34
Batasan karakteristik :
Kriteria mayor :
Kriteria minor :
tidak berdaya
metabolisme.
Batasan karakteristik :
Kriteria mayaor :
1) Subjektif : -
rentang ideal
34
35
Kriteria minor :
dan/atau ligamen)
integritas jaringan
35
36
3. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan adalah segala bentuk treatment yang
klinis untuk mencapai tujuan luaran yang diharapkan (Tim Pokja SIKI
37
38
39
40
41
42
42
42 43
4. Implementasi Keperawatan
Muryanti, 2017)
5. Evaluasi Keperawatan
2012).
43
44
layanan.
44
45
45
46
ANALISA KASUS
A. Pengkajian
Nama Tn.K
Jenis Kelamin Laki-laki
Umur 65 Tahun
Status Perkawinan Menikah
Pekerjaan Buruh
Agama Islam
Pendidikan Terakhir SMP
Jl. Alamanda 1 no. 43
Alamat
CHF + HT
Diagnosa Medis
46
47
Riwayat Tn.K masuk melalui IGD RSUD Kabupaten bekasi pada tanggal
Penyakit 05 Juni 2021 jam 14.40 wib. Pasien datang sendiri dengan
Sekarang keluhan Nyeri dada, sesak nafas, dada terasa tertekan, ada
mual dan muntah pasien mengatakan batuk berdahak sudah 1
minggu. pasien mengatakan pada saat tidur harus
menggunakan bantal 3. Tekanan darah : 154/79 mmHg, Nadi:
71x/m, Pernafasan: 26x/m, Suhu: 36,7°C.
47
48
Observasi dan
Keterangan
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum Keadaan umum pasien sedang, pasien dalam posisi fowler, pasien
terpasang infus, nasal kanul 3Lpm dan kateter urine.
4. Kenyaanan/nyeri Ada :
P:Pasien mengatakan nyeri dada kiri saat batuk
Q: nyeri seperti berdenyur R : dada kiri
S: skala 4
T: hilang timbul
48
49
• Mata :
Sklera putih, konjungtiva merah mudah tidak tampak anemis, palebra tidak
adad edema, kornea keruh, Reflek cahaya + , pupil isokor. Kelainan :
pasien mengalami gangguan penglihatan seperti kabur, tidak dapat
melihat jarak jauh akibat keruhnya lensa mata yang normalnya
jernihm transparan dan berbentuk seperti kantung baju.
• Hidung :
Pernafasan cuping hidung tidak ada, posisi septum nasi di tengah, lubang
hidung bersih didak ada kotoran, ketajaman penciuman baik, tidak
terdapat kelainan.
• Mulut :
Bibir warna hitam, Gigi semua molar satu mandibular permanen, lidah
warna merah keputih- putihan, mukosa lembab, tonsil ukuran normal,
dan letak uvula simetris di tengah
• Telinga :
Daun telinga bersih dan normal, kanalis telinga tidak ada masalah,
pendengaran masih baik.
Tidak dilakukan pemeriksaan tes weber, tes rinner, dan tes swabch pada
telinga kanan dan kiri.
• Leher :
Kelenjar getah bening tidak teraba, tiroid tidak teraba, trakea di tengah,
tidak ada peningkatan JVP.
7. Pemeriksaan Pasien tidak mengeluh sesak, pasien mengeluh batuk dan ada sekret
Thorak : Sistem berwarna putih , konsistensi cair berlendir dan tidak berbau.
pernapasan
49
50
8. Pemeriksaan Pasien ada keluhan nyeri dada P:Pasien mengatakan nyeri dada kiri
Jantung : Sistem saat batuk
Kardiovaskular Q: nyeri seperti berdenyur R : dada kiri
S: skala 4
T: hilang timbul
50
51
Abdomen
• Inspeksi: bentuk perut normal, tidak ada bayangan vena atau
benjolan massa, dan pasien tidak ada luka oprasi.
• Auskultas: peristaltik usus 8x/menit.
• Palpasi: perut pasien kembung, ada nyeri tekan, tidak ada massa,
hepar dan ginjal tidak ada pembesaran.
• Perkusi: pasien tidak ada asites , pada ginjal tidak ada nyeri ketuk.
51
52
10. Sistem Memori pasien baik dapat mengulang. bahasa pasien baik, kognisi
Persyarafan baik. orientasi orang, tempat, dan waktu baik. saraf sensori nyeri
ketuk, suhu, sentuhan baik. saraf kordinasi baik. refleks fisiologi
patella, achiles, bisep, trisep, brakipradialis normal.
Tidak ada refleks patologis. Pasien mengeluh pusing. Pasien kurang
tidur ,tidur kurang lebih 4jam sehari karena kesulitan untuk memulai
tidur akibat nyeri dan sesak.
Intake:
Minuman peroral kurang lebih 500ml/hari. Obat IV kurang lebih
52
53
Output:
Urine 720ml/hari. Tidak terpasang drain. IWL
600ml/hari. Tidak ada diare, muntah, perdarahan. Dan
pasien tidak ada BAB = 1320ml/hari
13. Sistem endokrin Pasien tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan kelanjar
getah bening pasien tidak ada riwayat luka DM serta tidak
mengalami luka gangren.
14. Seksualitas dan Pasien tidak ada masalah pada kelenjar prostat.
reproduksi
15. Keamanan dan pasien tidak ada riwayat jatuh 3bulan terakhir, Diagnosa
lingkungan pasien lebih dari 1, pasien menggunakan alat bantu
dengan berpegangan pada benda-benda sekitar, pasien
menggunakan kateter, kemampuan berjalan
pasien lemah, status mental orientasi sesuai dengan
kemampuan pasien. Dengan kesimpulan = Pasien
Resiko Jatuh
Eksresi pasien terhadap Ekspresi pasien terhadap sakitnya biasa saja, karena pasien
penyakitnya telah menerima keadaannya
Pemeriksaan Keterangan
53
54
penunjang
Laboratorium Tanggal 05 juni 2021
Hemotologi
Hemoglobin : 14,8
Leukosit : 9,37
Eritrosit : 5,10
Hematokrit : 44,7
Trombosit : 192 Indeks Eritrosit MCV : 87,6
MCH : 29,0
MCHC : 33,1
RDW-CV : 13,5
Hitung jumlah Leukosit
Basofil : 0,5
Eosinofil : 3,8
Neutrofil : 69,1 Limfosit : L 19,4 Monosit : 7,2
Immature Granulocyte : 0,2 Jumlah limfosit : 1,82 NLR : H
3,55
Kimia Darah Kalsium (ion) : 1,32 Natrium 138
Kalium : 4,2 Glicosa sewaktu : 148 Ureum darah :
L 70 Kreatinin darah : 1,15 GFR : L 65
54
55
ANALISA DATA
Masalah
No. Data Etiologi Keperawatan
Data Subjektif:
1. Sekret yang Bersihan jalan nafas
a. pasien mengtakan batuk berdahak tidak efektif (D.0001)
tertahan
b. pasien mengatkan terkadang sesak
c. pasien mengatakan tubuh terasa
lemas
Data Objektif:
a. pasien terpasang O2 nasal kanul
3Lpm
b. pasien sesak
c. pasien batuk berdahak
d. suara nafas ronkhi
e. pasien pisis fowler
f. Tanda-tanda vital:
TD: 107/77mmHg,
Nadi : 102x/i,
Pernafasan :22x/i,
Suhu : 36,6°C.
SpO2 : 98%
g. Hasil Pemeriksaan penunjang Hasil
radiologi : Kardiomegali dan edema
basal paru
Data Subjektif:
2. perubahan Penurunan curah
a. Pasien mengeluh tubuh lemas jantung (D.0008)
kontraktilitas otot
b. Pasien mengatakan sulit tidur karena jantung
nyeri
c. Pasien mengeluh pusing
Data Objektif:
a. Ku : sedang
b. Keadaan compos mentis
c. Tanda-tanda vital:
TD: 107/77mmHg,
Nadi : 102x/
Pernafasan :22x/i,
Suhu : 36,6°C.
SpO2 : 98%
d. Pemeriksaan penunjang EKG
Sinus Ritme Ireguler : bisa
menunjukkan adanya hipoksia,
iskemia, dan regangan otot jantung
QT - Prolangation : menunjukkan
dapat menyebabkan sinkop
ST-T abnormal : menunjukkan
adanya infarks fase sub akut
55
56
Gelombang Q abnormal :
menunjukkan adanya infark.
e. Hasil Pemeriksaan penunjang Hasil
radiologi : Kardiomegali dan
edema basal paru
Data Subjektif :
3. Agen pencidera Nyeri akut (D.0077)
a. Pasien mengeluh nyeri pada Dada kiri
b. Pasien mengatakan nyeri pada saat
fisiologis (nyeri
dada)
bernafas
c. Pasien mengatakan sulit tidur
Data Objektif :
a. Ku: sedang
b. Keadaan compos mentis
c. Pasien tampak meringis
d. P: Pasien mengatakan nyeri dada
kiri saat batuk
Q: nyeri seperti berdenyut R :
dada kiri
S: skala 4
T: hilang timbul
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d sekret yang tertahan
2. Penurunan curah jantung b.d perubahan kontrakulitas otot jantung’
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencidera fisiologis (nyeri dada)
56
57
Senin, 26 Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan Latihan batuk efektif (I.01006)
mei 2021 b.d sekresi yang asuhan keperawatan Observasi
jam 13.00 tertahan. selama 1x8jam di 1.1 Identifikasi kemampuan batuk
harapkan bersihan jalan 1.2 Monitor adanya retensi sputum
nafas meningkat Teraupetik
(L.01001). Dengan 1.3 Atur posisi semi-fowler atau
kriteria hasil : Fowler
a. Btuk efektif Edukasi
meningkat 1.4 Anjurkan tarik napas dalam
b. Produksi sputum melalui hidung selama 4detik,
menurun ditahan selama 2detik, kemudian
c. Mengi menurun keluarkan dari mulut denga bibir
Pola nafas membaik mencucu selama 8detik
1.5 Anjurkan mengulangi tarik
napas dalam sebanyak 3kali
1.6 Anjurkan batuk dengan kuat
langsung setelah tarik napas
dalam yang ke-3
Kolaborasi
1.7 Kolaborasi pemberian Nebulizer
58
59
59