Presentation Title
Menurut Smeltzer (2012) dalam Buku Ajar
Keperawatan Medikal-Bedah, gagal jantung
disebabkan dengan berbagai keadaan seperti :
Kelainan otot jantung
Etiologi Aterosklerosis koroner
Hipertensi Sistemik atau pulmonal
(peningkatan after load)
Penyakit jantung lain
Faktor sistemik
Tidak ada batasan : aktivitas fisik yang biasa tidak menyebabkan dipsnea napas, palpitasi atau keletihan
Kelas 1
berlebihan
Gangguan aktivitas ringan : merasa nyaman ketika beristirahat, tetapi aktivitas biasa menimbulkan
Kelas 2
keletihan dan palpitasi.
Keterbatasan aktifitas fisik yang nyata : merasa nyaman ketika beristirahat, tetapi aktivitas yang kurang
Kelas 3
dari biasa dapat menimbulkan gejala.
Tidak dapat melakukan aktifitas fisik apapun tanpa merasa tidak nyaman : gejala gagal jantung kongestif
Kelas 4 ditemukan bahkan pada saat istirahat dan ketidaknyamanan semakin bertambah ketika melakukan
aktifitas fisik apapun.
9/3/20XX 5
Sumber : (Aspiani,2016)
Patofisiologi
9/3/20XX Sumber : (WOC) dengan menggunakan Standar Diganosa Keperawatan Indonesia dalam (PPNI,2017) 6
Pemeriksaan Penunjang
If you don’t see the Notes pane or it is
During your presentation, the speaker notes are completely minimized, click Notes on the
To start a presentation, go to the Slide Show visible on your monitor, but aren't visible to the task bar across the bottom of the
tab, and select From Beginning. audience. PowerPoint window.
Title Title
To display Presenter view, in Slide Show view, The Notes pane is a box that appears below
on the control bar at the bottom left select the each slide. Tap it to add notes.
three dots, and then Show Presenter View.
Presentation Title 10
Analisa Kasus
B. Keluhan Utama Dan Riwayat Penyakit
Riwayat Kesehatan Dahulu Pasien mengatakan pernah di
rawat di RSUD Kabupaten bekasi pada tahun 2009 yang lalu karena penyakit
jantung.
Riwayat Kesehatan Keluarga Pasien mengatakan di keluarga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
seperti Hipertensi, Jantung, Asma, dan Diabetes militus.
Mempengaruhi Kesehatan Pasien mengatakan tidak mengkonsumsi alkohol, pasien dulunya pernah
merokok terkadang sebungkus rokok bisa habis dalam sehari dan pasien
berhenti merokok pada 1 tahun, pasien tidak menggunakan obat-obatan tanpa
resep dokter, dan pasien tidak melakukan olahraga.
Presentation Title 11
Observasi dan Pemeriksaan Keterangan
Fisik
1. Keadaan Umum Keadaan umum pasien sedang, pasien dalam posisi fowler, pasien
terpasang infus, nasal kanul 3Lpm dan kateter urine.
2. Kesadaran Compos mentis GCS 15, E4V5M6
E4 :pasien dapat membuka mata secara spontan,
M6: pasien dapat melakukan gerakan sesuai instruksi, V5: pasien mampu menjawab dengan benar,
orientasi sempurna.
3. Pemeriksaan Tanda TD : 107/77 mmHg, N : 102 X/menit R : 22X/menit, S : 36,6°C, SpO2 :98%
TandaVital
4. Kenyamanan/nyeri Ada :
P:Pasien mengatakan nyeri dada kiri saat batuk
Q: nyeri seperti berdenyut
R : dada kiri
S: skala 4
T: hilang timbul
5. Status fungsional/ Aktivitas • Pasien dapat mengendalikan rangsanga BAB secaramandiri
dan mobilisasi Barthel Indeks • Mengendalikan rangsangan BAK menggunakankateter
• Membersihkan dirisecara mandiri
• Penggunaan jamban, masuk dan kleuar (melepas, memakai membersihkan dan menyiram) perlu
pertolongan
• Makan secara mandiri
• Berubah sikap dar baring ke duduk secara mandiri
• Berpindah/ berjalan dengan bantuan 1orang
• Memakai baju di bantu sebagian
• Naik turun tangga butuh pertolongan
• Mandi secaramandiri
9/3/20XX Pasien Ketergantungan Ringan
Presentation Title 12
6. Pemeriksaan Fisik kepala • Kulit kepalabersih.
• Rambut:
Penyebaran rambut merata, warna Hitam beruban, tidak mudah patah dan tidak bercabang, tidak ada
kelainan.
• Mata:
Sklera putih, konjungtiva merah mudah tidak tampak anemis, palebra tidak adad edema, kornea keruh,
Reflek cahaya + , pupil isokor. Kelainan : pasien mengalami gangguan penglihatan seperti kabur, tidak
dapat melihat jarak jauh akibat keruhnya lensa mata yang normalnya jernihm transparan dan
berbentuk seperti kantung baju.
• Hidung:
Pernafasan cuping hidung tidak ada, posisi septum nasi di tengah, lubang hidung bersih didak ada
kotoran, ketajaman penciuman baik, tidak terdapat kelainan.
• Mulut:
Bibir warna hitam, Gigi semua molar satu mandibular permanen, lidah warna merah keputih- putihan,
mukosa lembab, tonsil ukuran normal, dan letak uvula simetris di tengah
• Telinga:
Daun telinga bersih dan normal, kanalis telinga tidak ada masalah, pendengaran masih baik.
Tidak dilakukan pemeriksaan tes weber, tes rinner, dan tes swabch pada telinga kanan dan kiri.
• Leher :
Kelenjar getah bening tidak teraba, tiroid tidak teraba, trakea di tengah, tidak ada peningkatan JVP.
7. Pemeriksaan Thorak : Sistem • Pasien tidak mengeluh sesak, pasien mengeluh batuk dan ada sekret berwarna putih , konsistensi cair
pernapasan berlendir dan tidak berbau.
8. Pemeriksaan Jantung : Pasien ada keluhan nyeri dada P:Pasien mengatakan nyeri dada kiri saat batuk
Sistem Kardiovaskular Q: nyeri seperti berdenyur R : dada kiri
S: skala 4
T: hilang timbul
• inspeksi: bentuk dada normal tidak ada kelainan CRT<3detik
, tidak ada sianosis.
• palpasi: ictus cordis teraba di RIC V (tepat pada posisinya , Akral Hangat.
• perkusi: batas atas bawah, kanan dan kiri bunyi sonor
• auskultasi : BJ II-Aorta : Normal lup dup, BJ II- Pulmonal : Normal lup dup. kedua BJ
II Aorta dan Pulmonal ditimbulkan oleh penutupan katup-katup aorta dan pulmonal
menandakan fase diastolik ventrikel.
BJ I-Trikuspidalis : Normal lup dup, BJ I-Mitral Normal lup dup. kedua BJ I Trikuspidalis
dan Mitral ditimbulkan oleh penutupan katup-katup mitral dan
13. Sistem endokrin Pasien tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan kelanjar getah bening pasien tidak ada riwayat luka
DM serta tidak mengalami luka gangren.
14. Seksualitas dan reproduksi Pasien tidak ada masalah pada kelenjar prostat.
15. Keamanan dan lingkungan pasien tidak ada riwayat jatuh 3bulan terakhir, Diagnosa pasien lebih dari 1, pasien menggunakan
alat bantu dengan berpegangan pada benda-benda sekitar, pasien menggunakan kateter,
kemampuan berjalan pasien lemah, status mental orientasi sesuai dengan kemampuan pasien.
Dengan kesimpulan =Pasien
Resiko Jatuh
9/3/20XX Presentation Title 17
Pemeriksaan Keterangan
penunjang
Laboratorium Tanggal 05 juni 2021
Hemotologi
Hemoglobin : 14,8, Leukosit :9,37
Eritrosit :5,10
Hematokrit :44,7
Trombosit : 192
Hitung jumlah Leukosit
Basofil:0,5
Eosinofil :3,8
Neutrofil : 69,1 Limfosit : 19,4 Monosit :7,2
Kimia Darah Kalsium (ion) : 1,32 Natrium 138
Kalium : 4,2 Glicosa sewaktu : 148 Ureum darah : 70 Kreatinin darah : 1,15 GFR Troponin T (hs) : 31,7
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d sekret yang tertahan
• Penurunan curah jantung b.d perubahan kontrakulitas otot jantung’
• Nyeri akut berhubungan dengan agen pencidera fisiologis (nyeri dada)
Rabu,19 Oktober Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan asuhan keperawatan Latihan batuk efektif (I.01006)
2022 b.d sekresi yang tertahan. selama 1x8jam di harapkan bersihan Observasi
jam 16.00 jalan nafas meningkat (L.01001). 1. Identifikasi kemampuanbatuk
Dengan kriteria hasil : 2. Monitor adanya retensisputum
a. Btuk efektif meningkat Teraupetik
b. Produksi sputum menurun 3. Atur posisi semi-fowler atau Fowler
c. Mengi menurun Pola Edukasi
nafasmembaik 4. Anjurkan tarik napas dalam melalui
hidung selama 4detik, ditahan selama
2detik, kemudian keluarkan dari mulut
denga bibir mencucu selama 8detik
5. Anjurkan mengulangi tarik napas
dalam sebanyak3kali
6. Anjurkan batuk dengan kuat langsung
setelah tarik napas dalam yangke-3
Kolaborasi
7. Kolaborasi pemberianNebulizer