Anda di halaman 1dari 13

SOP PEMASANGAN KATETER

DOSEN PENGAMPU :
Ns. Dini Sukmalara, S.Kep, M.Kes

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 3 :


Anjas Asmara (2720227069)
Annisa Kartikasari .A. (272022209)
Safitri Gita Pranjani (2720227198)
Maimunah (2720227223)
Muhammad Wahyudin (2720227204)
Nadia Fitriyani (2720227189)
Dian Andika E (272022720)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH

Jl. Jatiwaringin No. 12, Jati cempaka, Kec. Pondok Gede Kota Bekasi,
Jawa Barat 17411
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
segala Rahmat dan Hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan
makalah dalam memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah yang
berjudul “Pemasangan Kateter” Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan
laporan makalah ini dan yang telah memberikan motivasi bimbingan antara lain.
1. Kedua orang tua yang telah mendukung berupa moril maupun materil
2. Ns. Imelda Pujiharti., S.Kep., M.Kep, Sp.Kep.An selaku Ka. prodi S1
Keperawatan universitas islam As-syafi’iyah
3. Ns. Istiqomah, S.Kep, M.Kep., MM selaku koordinator mata kuliah
keperawatan medikal bedah universitas islam As-syafi’iyah
4. Ns. Dini Sukmalara, S.Kep, M.Kes selaku dosen pengampu universitas islam
As-syafi’iyah

Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak


kekurangannya dan kesalahan, oleh karna itu penulis mengharap kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan penulis dimasa yang akan datang.

.
Bekasi, November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................i


DAFTAR ISI ............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi..........................................................................................................3
B. Tujuan...........................................................................................................3
C. Indikasi..........................................................................................................4
D. Kontraindikasi...............................................................................................4
E. Macam-macam Kateter.................................................................................4
F. Ukuran Kateter..............................................................................................5
G. Pemasangan Kateter......................................................................................5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................9
B. Saran...........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manuasia merupakan salah satu makhluk hidup. Dikatakan sebagai

makhluk hidup karena manusia memiliki ciri-ciri diantaranya: dapat bernafas,

berkembang biak, tumbuh beradaptasi, memerlukan makan , dan

mengeluarkan sisa metabolisme tubuh (eliminasi). Setiap kegiatan yang

dilakukan tubuh di karenakan peranan masing-masing organ. Membuang

urine dan alvi (eliminasi) merupakan salah satu aktivitas pokok yang harus

dilakukan oleh setiap manusia. Karena apabila eliminasi tidak dilakukan

setiap manusia akan menimbulkan berbagai macam gangguan seperti retensi

urine, inkontinensia urine, enuresis, perubahan pola eliminasi urine,

konstipasi, diare dan kembung. Selain berbagai macam yang telah disebutkan

diatas akan menimbulkan dampak pada system organ lain seperti: system

pencernaan, ekskresi dll.

Kateterisasi merupakan tindakan memasukan kateter kedalam kandung

kemih melalui uretra untuk membantu memenuhi kebutuhan eliminasi,

sebagai pengambilan bahan pemeriksaan.

Kateter terbagi dua, yaitu : kateter tetap dan kateter sementara. Kateter

Tetap biasanya dipasang bagi pasien yang tidak bisa buang air kecil secara

langsung. Tindakan ini di lakukan pada pasien untuk memenuhi kebutuhan

1
nya, untuk mempermudah BAK seseorang yang terkena gangguan.

Kateter sementara salah satu fungsinya bisa digunakan sebagai pengambilan

bahan pemeriksaan. Pemasangan kateter tersebut diantaranya meliputi

persiapan alat yang akan di gunakan , persiapan pasien,dan langkah-langkah

kerja.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Agar mahasiswa bisa memahami dan mengetahui bagaimana tata cara

serta indikasi dan kontraindikasi “pemasangan kateter kandung kemih

pada pasin sesuai prosedur.”.

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu menjelaskan pngertian kateter

b. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan pemasangan kateter

c. Mahasiswa mampu menjelaskan indikasi dan kontraindikasi

pemasangan kateter

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

Kateterisasi perkemihan adalah tindakan memasukkan selang karet atau

plasrtik, melalui uretra atau kandung kemih dan dalam kateterisasi ada dua

jenis kateterisasi yaitu menetap dan intermiten, sedangkan alat untuk

kateterisasi dinamakan selang kateter, selang kateter adalah alat yang

berbentuk pipa yang terbuat dari karet, plastik, metal woven slik dan silikon

yang fungsi dari alat kateter tersebut ialah memasukkan atau mengeluarkan

cairan. Kandung kemih adalah sebuah kantong yang berfungsi untuk

menyimpan atau menampung airseni yang berubah-ubah jumlahnya yang

dialirkan oleh sepasang ureter dari sepasang ginjal. Pemasangan kateter

adalah suatu kegiatan memasukkan selang kateter steril melalui uretra ke

dalam vasika urinaria secara menetap.

B. Tujuan

1. Menghilangkan ketidaknyamanan karena distensi kandung kemih.

2. Mendapatkan urine untuk specimen

3. Pengkajian residu urine

4. Penatalaksanaan pasien yg di rawat karena trauma medula spinalis,

gangguan neuro muscular, atau inkompeten kandung kemih, serta

pascaoperasi besar.

3
5. Mengatasi obstruksi aliran urine

6. Mengatasi retensi perkemihan

C. Indikasi

1. Kateter sementara

Mengurangi ketidaknyamanan pada distensi vesika urinaria. Pengambilan

urine residu setelah pengosongan urinaria.

2. Kateter tetap jangka pendek

a. Obstruksi saluran kemih (pembesaran kelenjar prostat)

b. Pembedahan untuk memperbaiki organ perkemihan.

c. Untuk memantau output urine

3. Kateter tetap jangka panjang

a. Retensi urine pada penyembuhan penyakit ISK/UTI

b. Skin rash, ulcer dan luka yang iritatif apabila kontak dengan urine.

c. Klien dengan penyakit terminal

D. Kontraindikasi

Hematoris (keluarnya darah dari urine)

E. Macam–macam kateter

Jenis-jenis kateter

1. Kateter plastik : digunakan sementara karena mudah rusak dan tidak

fleksibel

2. Kateter latex atau karet : digunakan untuk penggunaan atau pemakaian

dalam jangka waktu sedang (kurang dari 3 minggu).

4
3. Kateter silicon murni atau teflon :  untuk menggunakan dalam jangka

waktu lama 2-3 bulan karena bahan lebih lentur  pada meathur uretra

4. Kateter PVC : sangat mahal untuk penggunaan 4-5 minggu, bahannya

lembut tidak panas dan nyaman bagi uretra.

5. Kateter logam : digunakan untuk pemakaian sementara, biasanya pada

pengosongan kandung kemih pada ibu yang melahirkan.

F. Ukuran kateter

1. Anak : 8- 10 french (Fr)

2. Wanita : 14-16 Fr

3. Laki-laki : 16-18 Fr

G. Pemasangan Kateter

a) Persiapan Alat dan Bahan

1. Set ganti kateter yang berisi: 1 pengalas, 1 duk alat steril, 1 duk

berlubang steril, 1 mangkok steril, 3 buah kapas steril, 2 pinset

anatomis.

2. 1 pasang sarung tangan steril

3. Kateter folley sesuai dengan ukuran

4. Urine bag

5. Xylocain Jelly steril

6. Cairan desinfektan 2 %

7. Aquadest steril sebanyak yang dibutuhkan oleh ballon kateter (20-30

cc)

5
8. Spuit 20 cc steril

9. Jarum no.12 steril

10. Perlak

11. Plester

12. Alat tulis

13. Gantungan urine bag

14. Betadine 10%

15. Selimut mandi atau kain penutup.

b) Cara Kerja :

1. Cuci tangan 6 langkah

2. Lakukan identifikasi ps dengan menanyakan tanggal lahir, cocokkan

dengan gelang identitas serta nomor rekam mediknya.

3. Jelaskan tujun dan prosedur tindakan yang akan dilakukan.

4. Persilahkan pasien berdoa sesuai agama dan kepercayaan sebelum

melakukan tindakan

5. Berikan kesempatan pada pasien untuk bertanya

6. Jaga privasi klien

7. Bantu pasien untuk melepas pakaian bagian bawah

8. Atur pasien posisi supinasi

9. Letakkan perlak di bawah bokong pasien

10. Dekatkan alat-alat, buka set steril dan siapkan betadine 10% dalam

kom

6
11. Cek balon kateter apakah ada kebocoran atau tidak, dengan

menggunakan spuit berisi aqua steril dan biarkan spuit tertinggal.

12. Sambungkan pangkal kateter dengan urine bag

13. Gunakan sarung tangan steril

14. Gunakan tangan non dominan untuk mengekspos meatus dan glandula

penis

15. Lakukan desinfeksi dengan menggunakan kasa betadine 10 %

memakai sarung tangan steril pada preputium dan meatus uretra.

16. Semprotkan 5-10 cc xylocain jelly ke dalam uretra

17. Penis ditegakkan lurus keatas dengan sudut 90 derajat

18. Anjurkan pasien untuk nafas dalam, lalu masukkan kateter urine

perlahan-lahan ke dalam uretra 18-20 cm

19. Kateter urine dimasukkan sampai keluar urine, lalu masukkan lagi 2-3

cm

20. Jika pada saat memasukkan kateter ada tahanan, jangan dilanjutkan

21. Masukkan aqua steril sesuai aturan untuk mengembangkan balon, tarik

kateter hingga ada tahanan

22. Fiksasi kateter urin di daerah pangkal paha

23. Gantungkan urine bag di gantungan bed dengan posisi lebih rendah

daripada vasica urinaria

24. Rapikan, atur posisi pasien senyaman mungkin

25. Bereskan alat-alat

7
26. Persilahkan pasien berdoa sesuai agama dan kepercayaannya sebelum

melakukan tindakan

27. Beri reinforcement positif kepada pasien

28. Kontrak untuk pertemuan selanjutnya, mengucapkan salam

29. Lepas sarung tangan dan cuci tangan 6 langkah

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kateterisasi perkemihan adalah tindakan memasukkan selang karet atau

plasrtik, melalui uretra atau kandung kemih dan dalam kateterisasi ada dua

jenis kateterisasi yaitu menetap dan intermiten, sedangkan alat untuk

kateterisasi dinamakan selang kateter, selang kateter adalah alat yang

berbentuk pipa yang terbuat dari karet, plastik, metal woven slik dan silikon

yang fungsi dari alat kateter tersebut ialah memasukkan atau mengeluarkan

cairan.

B. Saran

Dengan disusunnya makalah ini, diharapkan para tenaga kesehatan

maupun mahasiswa kesehatan dapat lebih mengetahui dan menerapkan cara

pemasangan kateter sesuai dengan kompetensi dalam memberikan pelayanan

kepada pasien.

9
DAFTAR PUSTAKA

Kusyati Eni.2006. Ketrampilan Dasar dan Prosedur Laboratorium: EGC

Uliya, Musrifatul,dkk. Ketrampilan Dasar Praktik Klinik : Salemba Medika

Aziz, Alimul,dkk.2004. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC

Aziz, Alimul Hidayat dan Uliyah Musrifatul.2008. Keterampilan Dasar Praktik

Klinik. Jakarta: Salemba Medika

10

Anda mungkin juga menyukai