PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
pokok yang harus dilakukan oleh setiap manusia. Karena apabila eliminasi
urine, konstipasi, diare dan kembung. Selain berbagai macam yang telah
disebutkan diatas akan menimbulkan dampak pada system organ lain seperti:
salah satu system terganggu dan eliminasi normal tidak terjadi, sitem tubuh
memilki dampak emosi dan social juga. Klien yang semula mandiri mungkin
sekarang menjadi menarik diri dan tidak dapat aktif bersosialisasi. Untuk
1
mempertahankan eliminasi yang tepat, perawat perlu membantu untuk
1.2.Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
plasrtik, melalui uretra atau kandung kemih dan dalam kateterisasi ada dua
berbentuk pipa yang terbuat dari karet, plastik, metal woven slik dan silikon
yang fungsi dari alat kateter tersebut ialah memasukkan atau mengeluarkan
adalah pemaukkan selang yang terbuat dari plastik atau karet melalui uretra
fleksibel
waktu lama 2-3 bulan karena bahan lebih lentur pada meathur uretra
3
5. Kateter logam : digunakan untuk pemakaian sementara, biasanya pada
Ukuran kateter
2. Wanita : 14-16 Fr
3. Laki-laki : 16-18 Fr
melalui kateter.
pressure.
kandung kemih.
2. Mengatasi obstruksi infra vesikal seperti pada BPH, adanya bekuan darah
dalam buli-buli, striktur pasca bedah dan proses inflamasi pada urethra.
4
4. Pada tindakan kateterisasi bersih mandiri berkala ( KBMB ).
urethra,
10 menit ) dan klien dapat diajarkan untuk memasang dan melepas sendiri.
Saat ini ukuran kateter yang biasanya dipergunakan adalah ukuran dengan
luar kateter. Besar kecilnya diameter kateter yang digunakan ditentukan oleh
5
urine yang biasa digunakan adalah 16-19 FR. Kateter yang mempunyai
ukuran yang sama belum tentu mempunyai diameter lumen yang sama karena
1. Persiapan alat
a. Sterill
6
b. Tidak Steril
Bengkok 1 buah.
2. Persiapan klien
fasa nyaman karena panggul tidak ditopang sehingga untuk melihat meatus
yang dapat memberikan praaan nyaman bagi klien dan perawat saat
3. Persiapan perawat
Menggunakan sabun
7
Mengeringkan dengan handuk / lap kering
4. Pelaksanaan
d. Cuci tangan
panjang.
Labia mayora dibuka dengan ibu jari dan telunjuk tangan perawat yang
steril dan bethadin 10% disinfeksi labia mayora dan lipat paha, pasang
8
doek bolong steril, kateter urine dimasukan perlahan - lahan yang
sebelumnya telah diberi jelly dan klien dianjurkan menarik nafas dalam.
j. Letakan urine bag lebih rendah daripada kandung kemih atau gantung
Perawatan kateter urine sangat pentung dilakukan pada klien dengan tujuan
infeksi dan radang pada saluran kemih, dampak lain yang mengganggu
penampumg urine dengan tidak meletakan lebih tinggi dari buli-buli dan tidak
agar tidak terjadi aliran balik urine ke buli-buli dan tidak sering menimbulkan
kateter dalam jangka waktu 7-12 hari. Semakin jarang kateter diganti, resiko
infeksi makin tinggi, penggantian kateter urine tergantung dari bahan kateter
9
urine tersebut sebagai contoh kateter urine dengan bahan latteks silicon paling
lama dipakai 10 hari,sedang bahan silicon dapat dipakai selama 12 hari. Pada
urine telah kempis. Selain itu menganjurkan klien menarik nafas untuk
10
BAB III
natrium.
DS : Keluarga klien mengatakan klien tidak BAK selama 2 hari yang lalu
TD : 90/60mmHg
HR : 60x/menit
S : 370C
Dasar pemikiran :
Akut renal feilur dapat didefinisikan sebagai sindrom klinis akibat kerusakan
metabolik atau patologik pada ginjal yang ditandai dengan penurunan fungsi
yang nyata dan cepat serta terjadinya azotemia (Davidson, 1984). Biasanya
penyakit ini disertai oliguria (pengeluaran kemih < 400 ml/ hari). Karena pada
11
medular yang selanjutnya memperbesar reabsorbsi dari cairan tubular distal.
Oleh karenanya perubahan urine tipikal pada keadaan perfusi rendah. Volume
a. Gentle
b. Sterilitas
c. Adekuat lubrication
(output) pada klien karena produksi urin klien negatif akibat dari penurunan
Bahaya :
a. Infeksi
b. Striktur uretra
c. Ruptur uretra
d. Perforasi buli-buli
e. Pendarahan
12
Pencegahan : lakukan pemasangan kateter uretra sesuai dengan prosedur
370C, Creatinin 180 mikromol/L Natrium 145 mmol/L, Kalium 5,25 meq/I
A : Masalah belum teratasi ditandai dengan haluaran urin yang sedikit, kadar
P : Pertahankan intervensi :
kebutuhan
Monitor TTV
Monitor BUN
13
BAB IV
PENUUTUP
3.1.Kesimpulan
Kandung kemih adalah sebuah kantong yang berfungsi untuk menampung air
seni yang berubah-ubah jumlahnya yang dialirkan oleh sepasang ureter dari
melalui urethra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan air seni atau
karet atau plastik ke dalam genetalia melewati uretra ke dalam kandung kemih
Kateter kondom adalah alat drainase urine ekternal yang tepat dalam
penggunaannya adan aman untuk mendarinase urine pada klien pria. Alat ini
lembut, dan sarung karet yang lembut yang disarungkan ke penis. Tersedia
3.2.Saran
dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan kaidah proses keperawatan.
Perlu ditingkatkan pelayanan yang cepat dan tepat untuk menghindari keadaan
14
yang semakin memburuk dan gangguan psikologis sehingga klien merasa
15
BAB III
natrium.
DS : Keluarga klien mengatakan klien tidak BAK selama 2 hari yang lalu
TD : 90/60mmHg
HR : 60x/menit
S : 370C
Dasar pemikiran :
kemih < 400 ml/ hari). Karena pada CRF terjadi penurunan sirkulasi
16
ginjal mengakibatkan peningkatan tonusitas medular yang selanjutnya
II.DIAGNOSA KEPERAWATAN
III. PERENCANAAN
1. Kurangnya rasa nyaman / nyeri s/d pemasangan kateter
2. Tujuan: rasa nyaman terpenuhi (1Hari)
Rencana tindakan:
1. Beri tahu pasien bagaimana tubuh yang terpasang kateter sementara jangan
digerakkan.
2. Beri motivasi tentang maksud dan tujuan pemasangan kateter serta
bahayanya bila tidak dipasang kateter
3. Anjurkan pasien untuk menarik napas dalam dan jangan bernapas terlalu
cepat.
4. Lakukan observasi 6 X kardinal / jam
Potensial terjadinya infeksi pembuluh darah s/d pemasangan kateter
Tujuan: tidak terjadi infeksi pembuluh darah
Rencana tindakan:
1. Lakukan ganti balutan secara aseptic
2. Ganti balutan bila basah dan kotor.
3. Observasi tanda-tanda infeksi setiap ganti balutan dan laporkan hasilnya.
4. Anjurkan pada pasien untuk tidak merubah balutan dan jangan menggaruk
balutan.
17
5. Jangan berikan obat melalui CV
6. Segera ganti cairan, infus set, three way stop cock bila pasien menggigil
atau bila didalam infus set ada gumpalan dari reaksi cairan
7. Ganti infus set, three way / 2 X 24 jam.
8. Jaga kebersihan lingkungan sekitar pasien serta kebersihan pasien.
9. Amati respon pasien selama melakukan tindakan.
IV. PELAKSANAAN
Merupakan realisasi dari rencana yang telah dirumuskan
V. EVALUASI
Hasil yang diharapkan:
Dx. 1:
1. Pasien tidak menggerakkan bagian tubuh yang terpasang kateter
2. Pasien mau menerima tindakan pemasangan kateter
3. Pasien mau melakukan latihan napas dalam secara teratur.
4. Tanda-tanda vital teratur, pasien tidak mengeluh rasa sakit.
Dx. 2
1. Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
2. Daerah sekitar penusukan kateter terlihat bersih.
3. Pasien tidak menggigil
Dx 3.
1. Pasien ikut menjaga tetesan cairan dan mengatur posisi tangan
18
19