Anda di halaman 1dari 7

SOP Pemasangan Kateter

(Kelompok 3)
Present by
Anjas Asmara (2720227069)
Annisa Kartikasari .A. (272022209)
Safitri Gita Pranjani (2720227198)
Maimunah (2720227223)
Nadia Fitriyani (2720227189)
Dian Andika E (2720227201)

Universitas Islam As-Syafi’iyah


Fakultas Ilmu Kesehatan S1 Keperawatan
PENGERTIAN
Pemasangan Kateter adalah suatu
kegiatan memasukkan selang kateter
steril melalui uretra ke dalam vasika
urinaria secara

Tujuan : sebagai acuan


penerapan langkah-langkah
untuk pemasangan kateter
INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI
Indikasi Kontraindikasi
1. Pasien yang mengalami retensi 1. Pasien dengan prostatitis akut
urin akut dan kronis. 2. Pasien dengan suspek trauma
2. Pasien yang mengalami urethal
kesulitan berkemih 3. Pasien dengan riwayat striktur
3. Pasien dengan penyakit gawat uretra
yang membutuhkan 4. Pasien yang mengalami
pengukuran urin output phymosis
4. Pasien yang menjalani 5. Pasien yang mengalami
pembedahan urologi hematuria
5. Pasien yang mengalami 6. Pasien yang mengalami tanda
imobilisasi jangka panjang dan gejala infeksi saluran kemih
6. Pasien post op.
POSEDUR
A. Persiapan alat dan bahan
1. Set ganti kateter yang berisi: 1 pengalas, 1 duk alat steril, 1 duk berlubang
steril, 1 mangkok steril, 3 buah kapas steril, 2 pinset anatomis.
2. 1 pasang sarung tangan steril
3. Kateter folley sesuai dengan ukuran
4. Urine bag
5. Xylocain Jelly steril
6. Cairan desinfektan 2 %
7. Aquadest steril sebanyak yang dibutuhkan oleh ballon kateter (20-30 cc)
8. Spuit 20 cc steril
9. Jarum no.12 steril
10. Perlak
11. Plester
12. Alat tulis
13. Gantungan urine bag
14. Betadine 10%
15. Selimut mandi atau kain penutup.
B. Cara Kerja
1. Cuci tangan 6 langkah
2. Lakukan identifikasi ps dengan menanyakan tanggal lahir, cocokkan
dengan gelang identitas serta nomor rekam mediknya.
3. Jelaskan tujun dan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
4. Persilahkan pasien berdoa sesuai agama dan kepercayaan sebelum
melakukan tindakan
5. Berikan kesempatan pada pasien untuk bertanya
6. Jaga privasi klien
7. Bantu pasien untuk melepas pakaian bagian bawah
8. Atur pasien posisi supinasi
9. Letakkan perlak di bawah bokong pasien
10. Dekatkan alat-alat, buka set steril dan siapkan betadine 10% dalam kom
B. Cara Kerja
11. Cek balon kateter apakah ada kebocoran atau tidak, dengan
menggunakan spuit berisi aqua steril dan biarkan spuit tertinggal.
12. Sambungkan pangkal kateter dengan urine bag
13. Gunakan sarung tangan steril
14. Gunakan tangan non dominan untuk mengekspos meatus dan glandula
penis
15. Lakukan desinfeksi dengan menggunakan kasa betadine 10 % memakai
sarung tangan steril pada preputium dan meatus uretra.
16. Semprotkan 5-10 cc xylocain jelly ke dalam uretra
17. Penis ditegakkan lurus keatas dengan sudut 90 derajat
18. Anjurkan pasien untuk nafas dalam, lalu masukkan kateter urine
perlahan-lahan ke dalam uretra 18-20 cm
20. Kateter urine dimasukkan sampai keluar urine, lalu masukkan lagi 2-3
cm
B. Cara Kerja
21. Jika pada saat memasukkan kateter ada tahanan, jangan dilanjutkan
22. Masukkan aqua steril sesuai aturan untuk mengembangkan balon, tarik
kateter hingga ada tahanan
23. Fiksasi kateter urin di daerah pangkal paha
24. Gantungkan urine bag di gantungan bed dengan posisi lebih rendah
daripada vasica urinaria
25. Rapikan, atur posisi pasien senyaman mungkin
26. Bereskan alat-alat
27. Persilahkan pasien berdoa sesuai agama dan kepercayaannya sebelum
melakukan tindakan
28. Beri reinforcement positif kepada pasien
29. Kontrak untuk pertemuan selanjutnya, mengucapkan salam
30. Lepas sarung tangan dan cuci tangan 6 langkah

Anda mungkin juga menyukai