Disusun oleh:
KELOMPOK 4
1. Annisa Kartikasari A (2720227209)
2. Dian Andika Eryuwanti (2720227201)
3. Nunuk febriyanti (2720220150)
4. Sanita Sari (2720227185)
5. Selatus sadiah (2720227186)
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan hidayah-Nya, kami
dapat menyelasaikan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Jiwa dengan
Psikotik Gelandangan” tepat pada waktunya untuk memenuhi tugas Keperawatan
Jiwa.
Dengan adanya makalah ini di harapkan mahasiswa dapat lebih memahami
tentang Asuhan Keperawatan Jiwa dengan Psikotik Gelandangan. Makalah ini kami
buat dengan semaksimal mungkin, walaupun kami menyadari masih banyak
kekurangan yang harus kami perbaiki. Oleh karena itu kami mengharapkan saran
ataupun kritik dan yang sifatnya membangun demi tercapainya suatu kesempurnaan
makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat berguna bagi pembaca maupun bagi
kami.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui Apa pengertian dari psikotik
b. Untuk mengetahui Apa kriteria psikotik ?
c. Untuk mengetahui Apa faktor penyebab ?
d. Untuk mengetahui Apa pengertian gelandangan?
e. Untuk mengetahui Apa ciri psikotik gelandangan?
f. Untuk mengetahui Bagaimana asuhan keperawatan dari psikotik
gelandangan?
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Psikotik
B. Gelandangan
C. Gelandangan Psikotik
1. Tahap identifikasi
Masalah sosial merupakan fenomena yang muncul dalam
kehidupan masyarakat, perwujudannya dapat merupakan
masalah lama yang mengalami perkembangan ataupun
masalah baru yang muncul akibat perkembangan dan
perubahan kehidupan sosial, ekonomi dan kultural.
2. Tahap diagnosis
Setelah masalah sosial teridentifikasi, maka akan
mendorong timbulnya respon masyarakat berupa
tindakan bersama untuk memecahkan
masalah bersama.
3. Tahap treatment
a. Pendekatan awal
• Razia oleh petugas
• Kemitraan dengan lembaga atau pihak
lain rumah sakit dan dinas sosial.
✓ Bimbingan fisik
✓ Bimbingan mental
✓ Bimbingan sosial
c. Resosialisasi
Serangkaian bimbingan yang bertujuan
untuk mempersiapkan klien agar dapat
berintergrasi penuh dalam kehidupan
masyarakat secara normatif dan juga
mempersiapkan masyarakat untuk dapat
menerima klien.
d. Penyaluran
Serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk
mengembalikan klien kedalam kehidupan
masyarakat secara normatif.
e. Bimbingan lanjut
Serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk lebih
memantapkan klien kembali dalam kehidupan
masyarakat.
f. Evaluasi
Bertujuan untuk memastikan proses pelaksanaan
rehabilitasi sosial berjalan dengan baik.
2.2 ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOTIK GELANDANGAN
1. Pengkajian
Faktor predisposisi
1. Genetik: menunjukkan bahwa faktor keluarga menunjukkan hubungan yang
sangat berpengaruh
2. Neurobiologis penurunan volume otak dan perubahan system
neurotransmiter.
3. Teori virus dan infeksi
Faktor presipitasi
1. Biologis: kecelakaan yang menyebabkan kerusakan gangguan otak
2. Sosial kultural. Tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan
masyarakat
3. Psikologis. Tekanan-tekanan kehidupan (emosional), Kekecewaan yang tidak
pernah terselesaikan.
Penilaian terhadap stresor
Rentang respon neurobiologis
Respon adaptif Respon maladaptif
Berfikir logis Pemikiran sesekali Gangguan pemikiran
Persepsi akurat terdistorsi Waham/ halusinasi
Emosi konsisten Ilusi Kesulitan pengolahan
dengan pengalaman Reaksi emosi emosi
Perilaku sesuai berlebih dan tidak Perilaku kacau dan
Berhubungan sosial bereaksi isolasi sosial
Perilaku aneh dan
penarikan tidak biasa
Sumber koping
1. Disonasi kognitif (gangguan jiwa aktif)
2. Pencapaian wawasan
3. Kognitif yang konstan
4. Bergerak menuju prestasi kerja
Mekanisme koping
1. Regresi ( berhubungan dengan masalah dalam proses informasi dan
pengeluaran sejumlah besar tenaga dalam upaya mengelola ansietas)
2. Proyeksi (upaya untuk menjelaskan presepsi yang membingungkan dengan
bertanggung jawab kepada orang lain)
3. Menarik diri
4. Pengingkaran
2. Diagnosa Keperawatan
1. Isolasi Sosial
2. Harga Diri Rendah
3. Defisit Perawatan Diri
Pohon Masalah
Defisit Perawatan Diri
Isolasi Sosial
A. Pasien
Identifikasi penyebab isolasi sosial: siapa yang serumah, siapa yang dekat,
yang tidak dekat, dan apa sebabnya
Keuntungan punya teman dan bercakap-cakap
Kerugian tidak punya teman dan tidak bercakap-cakap
Latih cara berkenalan dengan pasien dan perawat atau tamu
Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan
B. Keluarga
Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien
Jelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses terjadinya isolasi sosial
(gunakan booklet)
Jelaskan cara merawat isolasi sosial
Latih dua cara merawat berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian
Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian saat besuk
A. Pasien
Evaluasi kegiatan berkenalan (berapa orang)
Beri pujian
Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (latih 2 kegiatan)
Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan berkenalan 2- 3 orang pasien,
perawat dan tamu, berbicara saat melakukan kegiatan harian
B. Keluarga
Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien berkenalan dan
berbicara saat melakukan kegiatan harian
Beri pujian
Jelaskan kegiatan rumah tangga yang dapat melibatkan pasien berbicara
(makan, sholat bersama) di rumah
Latih cara membimbing pasien berbicara dan memberi
pujian
Anjurkan membantu pasien sesuai jadual saat besuk
A. Pasien
Evaluasi kegiatan latihan berkenalan (berapa orang) & bicara saat melakukan
dua kegiatan harian
Beri pujian
Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (2 kegiatan baru)
Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan berkenalan 4-5 orang, berbicara
saat melakukan 4 kegiatan harian
B. Keluarga
Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien berkenalan,
berbicara saat melakukan kegiatan harian
Beri pujian
Jelaskan cara melatih pasien melakukan kegiatan sosial seperti berbelanja,
meminta sesuatu dll
Latih keluarga mengajak pasien belanja saat besuk
Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan berikan pujian saat besuk
A. Pasien
Evaluasi kegiatan latihan berkenalan, bicara saat melakukan empat kegiatan
harian.
Beri pujian
Latih cara bicara sosial: meminta sesuatu, menjawab pertanyan
Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan berkenalan >5 orang, orang
baru, berbicara saat melakukan kegiatan harian dan sosialisasi
B. Keluarga
Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien berkenalan,
berbicara saat melakukan kegiatan harian/RT, berbelanja
Beri pujian
Jelaskan follow up ke RSJ/PKM, tanda kambuh, rujukan
Anjurkan membantu pasien sesuai jadual kegiatan dan memberikan pujian
B. Keluarga
Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien berkenalan,
berbicara saat melakukan kegiatan harian/RT, berbelanja & kegiatan lain
dan follow up
Beri pujian
Nilai kemampuan keluarga merawat pasien
Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke RSJ/PKM
A. Pasien
Identifikasi kemampuan melakukan kegiatan dan aspek positif pasien (buat
daftar kegiatan)
Bantu pasien menilai kegiatan yang dapat dilakukan saat ini (pilih dari
daftar kegiatan) : buat daftar kegiatan yang dapat dilakukan saat ini
Bantu pasien memilih salah satu kegiatan yang dapat dilakukan saat ini
untuk dilatih
Latih kegiatan yang dipilih (alat dan cara melakukannya)
Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan dua kali per hari
B. Keluarga
Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien
Jelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses terjadinya harga diri rendah
(gunakan booklet)
Diskusikan kemampuan atau aspek positif pasien yang pernah dimiliki
sebelum dan setelah sakit
Jelaskan cara merawat harga diri rendah terutama memberikan pujian semua
hal yang positif pada pasien
Latih keluarga memberi tanggung jawab kegiatan pertama yang dipilih
pasien: bimbing dan beri pujian
Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian
2. STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 2 :
A. Pasien
Evaluasi kegiatan pertama yang telah dilatih dan berikan pujian
Bantu pasien memilih kegiatan kedua yang akan dilatih
Latih kegiatan kedua kedua (alat dan cara)
Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan: dua kegiatan masing2 dua
kali per hari
B. Keluarga
Evaluasi kegiatan keluarga dalam membimbing pasien melaksanakan
kegiatan pertama yang dipilih dan dilatih pasien
Beri pujian
Bersama keluarga melatih pasien dalam melakukan kegiatan kedua yang
dipilih pasien
Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi pujian
3. STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 3 :
A. Pasien
Evaluasi kegiatan pertama dan kedua yang telah dilatih dan berikan pujian
Bantu pasien memilih kegiatan ketiga yang akan dilatih
Latih kegiatan ketiga (alat dan cara)
Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan: tiga kegiatan, masing-masing
dua kali per hari
B. Keluarga
Evaluasi kegiatan keluarga dalam membimbing pasien melaksanakan
kegiatan pertama dan kedua yang telah dilatih
Beri pujian
Bersama keluarga melatih pasien melakukan kegiatan ketiga yang dipilih
Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan berikan pujian
4. STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 4 :
A. Pasien
Evaluasi kegiatan pertama, kedua, dan ketiga yang telah dilatih dan berikan
pujian
Bantu pasien memilih kegiatan keempat yang akan dilatih
Latih kegiatan keempat (alat dan cara)
Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan: empat kegiatan masing-
masing dua kali per hari
B. Keluarga
Evaluasi kegiatan keluarga dalam membimbing pasien melaksanakan
kegiatan pertama, kedua dan ketiga
Beri pujian
Bersama keluarga melatih pasien melakukan kegiatan keempat yang dipilih
Jelaskan follow up ke RSJ/PKM, tanda kambuh, rujukan
Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian
5. STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 5 :
A. Pasien
Evaluasi kegiatan latihan dan berikan pujian.
Latih kegiatan dilanjutkan sampai tak terhingga
Nilai kemampuan yang telah mandiri
Nilai apakah harga diri pasien meningkat
B. Keluarga
Evaluasi kegiatan keluarga dalam membimbing pasien melakukan kegiatan
yang dipilih oleh pasien
Beri pujian
Nilai kemampuan keluarga mmbimbing pasien
Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke RSJ/PKM
A. Pasien
Identifikasi masalah perawatan diri: kebersihan diri, berdandan,
makan/minum, BAB/BAK
Jelaskan pentingnya kebersihan diri
Jelaskan cara dan alat kebersihan diri
Latih cara menjaga kebersihan diri: mandi dan ganti pakaian, sikat gigi, cuci
rambut, potong kuku
Masukan pada jadual kegiatan untuk latihan mandi, sikat gigi (2 kali per
hari), cuci rambut (2 kali per minggu), potong kuku (satu kali per minggu)
B. Keluarga
Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien
Jelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses terjadinya defisit perawatan
diri (gunakan booklet)
Jelaskan cara merawat defisit perawatan diri
Latih dua cara merawat : kebersihan diri dan berdandan
Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan pujian
B. Keluarga
Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien kebersihan diri dan
berdandan
Beri pujian
Bimbing keluarga merawat kebersihan diri dan berdandan dan makan &
minum pasien
Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan berikan pujian
B. Keluarga
Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien kebersihan diri,
berdandan, makan & minum.
Beri pujian
Bimbing keluarga merawat BAB dan BAK pasien
Jelaskan follow up ke RSJ/PKM, tanda kambuh, rujukan
Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian
B. Keluarga
Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien dalam perawatan
diri: kebersihan diri, berdandan, makan & minum, BAB & BAK
Beri pujian
Nilai kemampuan keluarga merawat pasien
Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke RSJ/PKM
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
KriteriaPsikotik :
1. Psikotikorganik
2. PsikotikFungsional
Gelandangan
Kata gelandangan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia memiliki artian orang yang tidak
mempunyai pekerjaan dan tempat tinggal yang
tetap. Gelandangan sebagai entitas sosial
merupakan orang yang dalam keadaan tidak sesuai
dengan norma kehidupan yang layak dalam
masyarakat setempat, serta tidak mempunyai
tempat tinggal dan pekerjaan yang tetap diwilayah
tertentu dan hidup mengembara ditempat umum
(PP no.31 tahun 1980 tentang penanggulangan
gelandangan dan pengemis).
3.2 Saran