Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

DENGAN PSIKOTIK GELANDANGAN

Disusun Oleh:
1. Ayu Nur Hidayah (2019060002)
2. Feby Wulandari (2019060005)
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN (ITS)
PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah sosial yang dihadapi oleh setiap manusia tidak sama antara individu
yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan - perbedaan itu disebabkan oleh tingkat
perkembangan kebudayaan masyarakat dan keadaan lingkungan dimana
masyarakat itu tinggal. Kesulitan mengadakan adaptasi menyebabkan kebingungan,
kecemasan dan konfik-konflik baik yang terbuka dan eksternal sifatnya, maupun
yang tersembunyi dan internal dalam batin sendiri. Sehingga, banyak orang
mengembangkan pola tingkahlaku menyimpang dari norma-norma umum atau
berbuat semaunya dan mengganggu serta merugikan orang lain. Diantara problem
sosial saat ini yang menjadi kendala dalam pembangunan nasional adalah
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Munculnya, gelandangan
psikotik dilingkungan perkotaan merupakan gejala sosial budaya yang relatif
menarik.
Salah satu penyebab gelandangan psikotik adalah karena faktor kemiskinan.
Kemiskinan merupakan masalah pribadi, keluarga, masyarakat, negara bahkan
dunia. Sebagai suatu kondisi, kemiskinan merupakan suatu fakta dimana seseorang
atau sekelompok orang hidup di bawah atau lebih rendah dari kondisi hidup layak
sebagai manusia disebabkan ketidakmapuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sementara sebagai suatu proses, kemiskinan merupakan proses menurunnya daya
dukung terhadap hidup seseorang atau sekelompok orang sehingga pada gilirannya
ia atau kelompok tersebut tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dan tidak
pula mampu mencapai taraf kehidupan yang dianggap layak sesuai dengan harkat
dan martabatnya sebagai manusia (Siagian, 2012)
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang disebut dengan psikotik gelandangan?
2. Apa penyebab dari gangguan psikotik gelandangan?
3. Bagaiamana asuhan keperawatan pada gangguan psikotik gelandangan?
C. Tujuan Penyusunan Makalah
1. Tujuan Umum
a. Mahasiswa dapat mengetahui tentang pengertian psikotik gelandangan
b. Mahasiswa dapat mengetahui tentang penyebab psikotik gelandangan
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat menerapkan penatalaksanaan kepada penderita psikotik
gelandangan
b. Mahasiswa dapat menerapkan asuhan keperawatan kepada penderita
psikotik gelandangan
D. Manfaat
1. Manfaat bagi penulis
Memberikan pengalaman yang nyata tentang asuhan keperawatan pada psikotik
gelandangan
2. Manfaat pasien dan keluarga
Pasien mendapatkan asuhan keperawatan dan keluarga mendapatkan edukasi
tentang cara memberikan perawatan yang baik ke pasien.
3. Manfaat bagi institusi pendidikan
Sebagai penyambung ilmu asuhan keperawatan kepada pasien dengan
penatalaksanaan yang tepat.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Tinjauan Teori
1. Konsep Psikotik Gelandangan
a. Pengertian Psikotik Gelandangan
Kata gelandangan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
memiliki artian orang yang tidak mempunyai pekerjaan dan tempat tinggal
yang tetap. Mereka hidup di bawah-bawah kolong jembatan dan mereka
makan dari hasil mengemis atau mengais dari sisa-sisa sampah yang bisa
untuk dimakan. Sedangkan kata psikotik adalah gangguan jiwa yang
ditandai dengan ketidakmampuan individu menilai kenyataan yang terjadi
dalam artian seseorang tersebut sudah tidak bisa membedakan antara
kenyataan dan hayalan.
Gelandangan Psikotik dapat memiliki arti seseorang yang hidup dalam
keadaan yang tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam
masyarakat, mempunyai tingkah laku yang aneh, suka berpindah-pindah
dan menyimpang dari norma-norma yang ada atau seseorang bekas
penderita penyakit jiwa yang telah mendapatkan pelayanan medis atau
sedang mendapatkan pelayanan medis.

b. Penyebab
Adapun gangguan psikotik tersendiri memiliki berbagai macam penyebab
bukan disebabkan oleh kekurangan dari internal individunya itu sendiri
melainkan berbagai aktor yang saling mendukung yaitu aktor biologi,
psikologi, sosial.
1) Faktor Biologi
Gangguan perilaku yang serius merupakan hasil dari penyakit di dalam
tubuh dan gangguan yang salng berintegrasi antara tubuh dengan
fikiran. Fungsi-fungsi biologi dalam mempengaruhi perilaku manusia
tidak bisa diabaikan. Dengan demikian gangguan psikotik adanya
interaksi antara tubuh dan fikiran manusia sebuah mekanismeyang
terintegrasi, emosi, perkembangan otak dan tubuh, interaksi sosial dan
stress.
2) Aktor psikososial stress dan gangguan kognitif
Stress dapat melengkapi kerentanan psikotik dalam hal biologis, stres
adalah reaksi yang muncul ketika seseorang berada dalam di bawah
tekanan yang tidak dapat di toleransi oleh individu tersebut. Bahwa stres
merupakan pendorong utama dalam gangguan psikotik.
3) Faktor lingkungan terdekat
Seseorang menalami stres karena adanya stressor (pemicu) yang berasal
dari lingkungan sekitar. Hal ini merupkan fenomena yang
menggambarkan aspek psikologis di pengaruhi oleh lingkungan. Secara
umum, dapat dikatakan bahwa keadaan keluarga, kualitas pengasuhan
yang termasuk di dalamnya pola hubungan orang tu dan anak tentunya
sangat berkontribusi pada gangguan mental. Tidak adanya empati, kaku,
adanya kekerasan, penolakan dan pengabaian, merupakan permasalahan
yang tidak dapat terhindarkan dari pemicu gangguan psikotik.
4) Secara umum gangguan mental terjadi lebih banyak pada orang-orang
yang memiliki ekonomi yang rendah, hal ini dapat dipahami karena
orang-orang yang memiliki kesulitan ekonomi lebih banyak memiliki
berbagai permasalahan hidup yang dihadapi.

c. Tanda dan Gejala


1) Halusinasi
Penderita psikotik gelandangan biasanya mengalami gangguan persepsi
panca indra.
2) Delusi
Keyakinan/persepsi yang salah terhadap sesuatu hal yang tidak sesuai
dengan kenyataan.
3) Gangguan perilaku
Menarik diri dari lingkungan.

d. Proses terjadinya penyakit (patofisiologi)


Patofisiologi gangguan psikotik akut terdiri dari peranan faktor bilogis dan
psikodinamik. Faktor biologis berpa peningkatan respons sistem dopamin
sedangkan faktor psikodinamik berupa mekanisme adaptasi yang mengarah
pada gangguan psikotik.
1) Faktor biologis
Sistem dopamin berperan pada patofisiologi gangguan psikotik akut.
Gangguan aktiitas hippocampal dan peningkatan respons dopamin
diikuti penurunan parvalbumin interneuron di hippocampus dan
hiperaktivitas regio hippocampal ventral yang menyebabkan disinhibisi
neuron firing dopamin di mesolimbik. Sehingga muncul peningkatan
dua kali lipat dopamin di area ventral tegmental. Stimulus eksternal
menyababkan peningkatan respons sistem dopamin. (Grace, 2012).
2) Faktor psikodinamik
Sudut pandang psikodinamik menilai bahwa kondisi psikotik muncul
sebagai respons terhadap kondisi emosional yang penuh teknan, disertai
dukungan lingkungan yang inadekuat atau tidak ada. Kedua hal ini
menyebabkan munculnya mekanisme adaptasi dominan yang mengarah
pada gangguan psikotik. Seseorang dengan ketidakmampuan
menyelesaikan masalah mengarahkan pikiran pada fantasi, hilang
kontak dengan realita seolah hidup dalam dunianya sendiri. (De Masi,
2017)

- Demensia
e. Pohon masalah /patways - Sindrom amnestik dan
halusinosis organik
Gangguan
- Sindrom waham organik
Mental
- Sindroma afektif organik
Organik
- Sindrom kepribadian organik
- Intoksikasi dan sindroma putus
Gangguan zat
Psikotik
- Skizofrenia
Gangguan - Gangguan afektif berat
Psikotik - Gangguan paranoid
Fungsional - Psikosis non organik lainnya
f. Penatalaksanaan
1) Medis
Penatalaksanaan medis psikotik gelandangan adalah dengan
memberikan deeskalasi verbal atau pemberian terapi farmakologis.
Terapi farmakologis yang umum digunakan untuk penanganan awal
adalah antipsikotik atau benzodiazepine. Selain itu, ketamin juga dapat
diberikan, khususnya pada pasien yang membutuhkan sedasi secara
cepat. (KMKRI, 2015)
2) Keperawatan
Penatalaksanaan pada tindakan keperawatan ini dalam tahap
pemeliharaan berfokus pada pendidikan manajemen dan pengendalian
diri dari gejala dan mengidentifikasi gejala yang berhubungan dengan
kekambuhan.

2. Tinjauan Keperawatan
a. Pengkajian
Pengkajian pada gangguan psikotik gelandangan meliputi :
a. faktor predisposisi
1) genetik
2) neurobiologis
3) teori virus dan infeksi

b. faktor presipitasi
1) biologis
2) sosio-kultural
3) psikologis

c. penilaian terhadap stressor


1) Respon adaptif :
Berpikir logis, Persepsi akurat
emosi konsisten dengan
pengalaman, Perilaku sesuaiBerhubungan sosialPemikiran
sesekaliterdistorsi
Ilusi
2) Respon malaadaptif : Gangguan pemikiran waham/halusinasi, Kesulitan
pengolahan
emosiPerilaku kacau dan isolasisosial

d. sumber koping
1) disonasi kognitif (gangguan jiwa aktif)
2) pencapaian wawasan
3) kognitif yang konstan
4) bergerak menuju prestasi kerja

e. mekanisme koping
1) regresi (berhubungan dengan masalah dalam proses informasi dan
pengeluaran sejumlah besar tenaga dalam upaya mengelola ansietas)
2) proyeksi (upaya untuk menjelaskan presepsi yang membingungkan
dengan menetapkan tanggung jawab kepada orang lain)
3) menarik diri
4) pengingkaran

b. Diagnosa Keperawatan
1) Waham
2) Distres Spiritual
c. Intervensi Keperawatan (Individu dan keluarga à gunakan tabel)
d. Strategi pelaksanaan Komunikasi (klien dan keluarga)
DAFTAR PUSTAKA

(gunakan Harvard style)

Anda mungkin juga menyukai