Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN KELOMPOK KHUSUS :

PSIKOTIK GELANDANGAN

Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Keperawatan Jiwa II

Dosen Pengampu : Zumrotul Choiriyyah, S.Kep., Ns., M.kes.

Disusun Oleh :

1. Faizah Nurhidayatul K (012212014)


2. Yeni Pratiwi (012212015)
3. Prastiyani (0122120216)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO


2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat yang
telah dilimpahkan kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul Asuhan Keperawatan Psikotik Gelandang .
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penyusun menerima berbagai saran dan kritikan dari pembaca. Penyusun
mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Ungaran, 1 November 2022


Penulis

Kelompok 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gelandangan boleh jadi dampak social, ketika orang tidak mampu beradaptasi
dengan perubahan, pada gilirannya dapat menimbulkan ketegangan (stress) pada dirinya.
Ketegangan merupakan factor pencetus, penyebab atau akibat dari suatu penyakit mental,
sehingga taraf kesehatan fisik dan kesehatan jiwa seseorang dapat berkurang atau
menurun.
Gelandangan tergolong sebagai anggota masyarakat “tuna mental tanpa ketrampilan”,
kelompok individu yang menunjukkan salah satu ciri sebagai tuna wisma, tunakarya, dan
mengikuti pola hidup yang menyimpang dari dan atau dibawah pola hidup yang berlaku
dalam masyarakat umum.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu psikotik gelandangan ?
2. Apa manifestasi klinis dari psikotik gelandangan ?
3. Apa saja yang layanan yang dibutuhkan oleh psikotik gelandangan ?
4. Bagaimana langkah-langkah rehabilitasi social pada psikotik gelandangan ?
5. Bagaimana asuhan keperawatan pada psikotik gelandangan ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari psikotik gelandangan
2. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari psikotik gelandangan
3. Untuk mengetahui layanan yang dibutuhkan oleh psikotik gelandangan
4. Untuk mengetahui langkah- langkah rehabilitasi social pada psikotik gelandangan
5. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada psikotik gelandangan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Psikotik
Psikotik (sakit jiwa) adalah bentuk disorder mental atau kegalauan jiwa yang
dicirikan dengan adanya disintegrasi kepribadian dan terputusnya hubungan jiwa dengan
realitas. Seseorang dikatakan sakit jiwa apabila dia tidak mampu lagi berfungsi
sewajarnya dalam kehidupan sehari-harinya, dirumah, disekolah, di tempat kerja, atau
dilingkungan sosialnya. Ciri yang menonjol dari sakit jiwa adalah tingkah laku yang
menyolok, berlebih-lebihan pada seseorang sehingga menimbulkan kesan aneh, janggal
dan berbahaya bagi orang lain. Dalam perspektif psikologi, sakit jiwa (psikotik)
dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Psikotik organik
Adalah psikotik yang penyebabnya adalah gangguan pada susunan saraf pusat dan
psikotik yang disebabkan oelh kondisi fisik, gangguan metabolism dan intoksikasi
obat.
2. Psikotik fungsional
Psikotik yang disebabkan oleh gangguan pada kepribadian seseorang yang
bersifat psikogenetik yaitu skizofrenia seperti psikotik paranoid dan curiga.

Faktor penyebab psikotik :

1. Tekanan-tekanan kehidupan (emosional)


2. Kekecewaan yang tidak pernah terselesaikan
3. Adanya hambatan yang terjadi pada masa tumbuh kembang
4. Kecelakaan yang menyebabkan kerusakan gangguan otak
5. Tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan masyarakat
(Davidson, Gerald C, 2004)
B. Gelandangan
Gelandangan adalah mereka yang hidup di jalanan karena suatu sebab mengalami
gangguan kejiwaan yakni mental dan social, sehingga mereka hidup berkeliaran atau
menggelandang di jalanan. Dalam gelandangan psikotik ini mereka sudah tidak memiliki
pola pikir yang jelas dan mereka sudah tidak lagi mementingkan mengenai norma dan
kebiasaan yang ada dalam masyarakat, selain itu juga mereka sudah tidak memiliki rasa
malu dan memiliki amarah yang tidak bisa terkontroljika sedang marah.
Gelandangan sebagai identitas social merupakan orang-orang yang hidup dalam
keadaan yang tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat
setempat serta tidak mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan yang tetap di wilayah
tertentu dan hidup mengembara ditempat umum.

C. Psikotik Gelandangan
a. Pengertian
Psikotik gelandangan adalah penderita gangguan jiwa kronis yang keluyuran di
jalan-jalan umum, dapat mengganggu ketertiban umum dan merusak keindahan
lingkungan. Munculnya gelandangan psikotik disebabkan oleh factor keluarga
yang tidak peduli, keluarga malu, keluarga tidak tahu, obat tidak diberikan,
tersesat ataupun karena urbanisasi yang gagal. (Baihaqi, Sunardi, 2007)
b. Factor Penyebab
1. Factor organo-biologi terdiri dari genetik (heredity), bentuk tubuh
(konstitusi), tergantungnya otak secara organic, pengaruh cacat kongenital,
pengaruh neurotransmitter.
2. Factor psikologi terdiri dari hubungan intrapersonal dan hubungan
interpersonal
3. Factor sosio-agama terdiri golongan minoritas, masalah nilai-nilai yang
ada dalam masyarakat, masalah ekonomi, masalah pekerjaan, bencana
alam, perang dan factor agama atau religious baik masalah intra agama
atau inter agama.

c. Penyebab
Menurut UU No. 23 Tentang kesehatan Jiwa menyebutkan penyebab munculnya
psikotik gelandang:
1. Keluarga tidak perduli
2. Keluarga malu
3. Keluarga tidak tau
4. Obat tidak diberikan
5. Tersesat ataupun karena urbanisasi

d. Manifestasi Klinis
- Ditandai dengan tubuh yang kotor sekali
- Rambutnya seperti sapu ijuk
- Pakaiannya compang-camping
- Membawa bungkusan besar yang berisi macam-macam barang
- Bertingkah laku aneh seperti tertawa sendiri serta sukar untuk diajak
berkomunikasi

e. Layanan yang dibutuhkan oleh gelandangan dan psikotik


a) Kebutuhan fisik, meliputi kebutuhan makan, pakaian, rumah, dan
kesehatan
b) Kebutuhan layanan psikis, meliputi terapi medis psikiatri, keperawatan
dan psikologi
c) Kebutuhan social, seperti rekreasi, kesenian, dan olahraga
d) Layanan kebutuhan ekonomi, meliputi ketrampilan usaha, ketrampilan
kerja dan penempatan dalam masyarakat
e) Kebutuhan rohani

f. Langkah-langkah Rehabilisasi social pada psikotik dan gelandang


a) Tahap identifikasi : Masalah social merupakan fenomena yang muncul
dalam kehidupan masyarakat, perwujudannya dapat merupakan masalah
lama yang mengalami perkembangan ataupun masalah baru yang muncul
akibat perkembangan dan perubahan kehidupan social, ekonomi dan
kultural.
b) Tahap diagnosis : setelah masalah sosial teridentifikasi, maka akan
mendorong timbulnya respon masyarakat berupa tindakan bersama untuk
memecahkan masalah bersama.
c) Tahap treatment : terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
 Pendekatan awal : razia oleh petugas dan kemitraan dengan
lembaga atau pihak lain rumah sakit dan dinas social.
 Penerimaan dan pengasramaan : pengungkapan masalah dan
pelaksanaan rehabilitasi sosial. Pelaksanaan rehabilitasi social
terdiri dari : bimbingan fisik, bimbingan mental, dan bimbingan
social.
d) Resosialisasi : serangkaian bimbingan yang bertujuan untuk
mempersiapkan klien agar dapat berintegrasi penuh dalam kehidupan
masyarakat secara normative dan juga mempersiapkan masyarakat untuk
dapat menerima klien.
e) Penyaluran : serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengembalikan
klien kedalam kehidupan masyarakat secara normative.
f) Bimbingan lanjut : serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk lebih
memantapkan klien kembali dalam kehidupan masyarakat.
g) Evaluasi : bertujuan untuk memastikan proses pelaksanaan rehabilitasi
social berjalan dengan baik.

D. Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
 Factor predisposisi : genetik neurologis : penurunan volume otak dan
perubahan system neurotransmitter, teori virus dan infeksi.
 Factor presipitasi : biologis, social kultural, psikologis.
 Penilaian terhadap stressor
 Sumber koping ; disonasi kognitif ( gangguan jiwa aktif), pencapaian
wawasan, kognitif yang konstan, bergerak menuju prestasi kerja
 Mekanisme koping : Regresif (berhubungan dengan masalah dalam proses
informasi dan pengeluaran sejumlah besar tenaga dalam upaya mengelola
anxietas), proyeksi (upaya untuk menjelaskan presepsi yang membingungkan
dengan menetapkan tanggung jawab kepada orang lain).
b. Diagnose
1. Isolasi social b.d. sumber personal yang tidak adekuat (00053)
2. Harga diri rendah situasional berhubungan dengan harga diri tidak realistic
(00120)
(Herdman, 2018)

Diagnose NANDA NOC NIC


Isolasi social b.d. sumber Keterlibatan Sosial (1503) Peningkatan Sosialisasi(5100)
personal yang tidak adekuat - Berinteraksi dengan - Minta dan harapkan
(00053) anggota keluarga komunikasi verbal
Definisi : - Berpartisipasi dengan - Lakukan bermain peran
aktivitasnya yang dalam rangka berlatih
terorganisir meningkatkan
- Berpartisipasi dalam keterampilan dan teknik
aktivitas waktu luang komunikasi
dengan orang lain - Anjurkan kegiatan social
dan masyarakat
- Berikan umpan balik
positif saat pasien
(bersedia) menjangkau
orang lain
Harga diri rendah situasional Harga Diri ( 1205) Peningkatan Harga Diri
berhubungan dengan harga - Verbalisasi penerimaan (5400)
diri tidak realistic (00120) diri - Monitor pernyataan
Definisi : - Mempertahankan kontak pasien mengenai harga
mata diri
- Komunikasi - Monitor frekuensi
terbukamempertahankan verbalisasi negative
penampilan dan terhadap diri
kebersihan diri - Bantu pasien untuk
- Tingkat kepercayaan diri mengidentifikasi respon
positif dari orang lain
- Dukung (melakukan)
kontak mata pada saat
berkomunikasi dengan
orang lain
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Psikotik gelandangan adalah penderita gangguan jiwa kronis yang keluyuran di
jalan-jalan umum, dapat mengganggu ketertiban umum dan merusak keindahan
lingkungan. Ciri yang menonjol yaitu tingkah laku yang menyolok, berlebih-lebihan pada
seseorang sehinga menimbulkan kesan aneh, janggal dan berbahaya bagi orang lain. Dan
pada pasien psikotik gelandangan dapat dipengaruhi karena perilaku kekerasan dan dapat
menimbulkan masalah keperawatan dengan gangguan komunikasi verbal.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca dapat mampu memahami asuhan
keperawatan psikotik gelandangan. Dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan sehingga kritik dan saran kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Baihaqi, Sunardi, D. (2007). Psikiatri Konsep Dasar dan Gangguan-Gangguan. Bandung:


Refika Aditama.

Davidson, Gerald C, D. (2004). Psikologi Abnormal (9th ed.; N. Fajar, ed.). Jakarta: Rajawali.

Herdman, T. H. dan S. K. (2018). NANDA-1 Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi


2018-2020 (11th ed.; B. A. dkk. Keliat, ed.). Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai