Anda di halaman 1dari 23

ASKEP PSIKOTIK

ANAK GELANDANGAN
KELOMPOK 2
1. Enny Suhartini 11202078
2. FAHRUROZI 11202082
3. HILDAYANTI 11202096
4. IYAN SOLIHIN 11202100
5. NIA KURNIASIH 11202119
6. MILA NARFIANTI 11202109
LATAR BELAKANG
• Fenoma sosial mengenai Gelandangan Psikotik dapat ditemui secara
langsung di sepanjang jalan, trotoar, jembatan, di pasar ataupun di
pusat pertokoan.
• Gelandangan Psikotik yang hidupnya secara nomaden (berkeliaran di
lingkungan masyarakat) dan serta memiliki keterbelakangan mental
(gangguan jiwa) ini sangat merugikan masyarakat sekitar dan
Pemerintah.
• Tekanan kehidupan dan ketidaksiapan dalam perubahan sosial salah
satu penyebab utama
terhadap pertambahan gelandangan psikotik. Sehingga jumlah dari
Gelandangan Psikotik semakin hari semakin bertambah.
• Penaganan gelandangan psikotik yang belum tertangani dengan baik
sehingga memerlukan kerjasama lintas sektoral.
TUJUAN
• Untuk mengetahui
a. Apa pengertian dari psikotik ?
b. Apa kriteria psikotik ?
c. Apa faktor penyebab ?
d. Apa pengertian gelandangan?
e. Apa ciri psikotik gelandangan?
f. Bagaimana asuhan keperawatan dari psikotik
gelandangan
1. PSIKOTIK
A. pengertian
Psikotik adalah bentuk disorder mental atau
kegalauan jiwa yang dicirikan dengan adannya
disintergasi kepribadian dan terputusnnya
hubungan jiwa dengan Realita.

B. Jenis Psikotik, ada 2 yaitu :


• 1. Psikotik organik
• 2. Psikotik fungsional
C. Faktor Penyebab Psikotik
1. Tekanan-tekanan kehidupan ( emosional)
2. Kekecewaan yang tidak pernah terselesaikan
3. Adanya hambatan yang terjadi pada masa
tumbuh kembang
4. Kecelakaan yang menyebabkan kerusakan
gangguan otak
5. Tidak mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan masyarakat
2. Gelandangan
• Kata gelandangan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia memiliki artian orang yang tidak
mempunyai pekerjaan dan tempat tinggal yang tetap.

• Gelandangan sebagai entitas sosial merupakan orang


yang dalam keadaan tidak sesuai dengan norma
kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat,
serta tidak mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan
yang tetap di wilayah tertentu dan hidup
mengembara di tempat umum ( PP no. 31 tahun 1980
tentang penanggulangan gelandangan dan pengemis )
3. Gelandangan Psikotik
• Gelandangan Psikotik adalah Klien dengan
gangguan jiwa kronis yang keluyuran di jalan-
jalan dan dapat menganggu ketertiban umum
dan merusak keindahan lingkungan. ( Caplan
2000)

• Penaganan masalah gelandangan psikotik belum


maksimal
Penyebab Gelandangan dan Psikotik

UU  no 23 tentang kesehatan jiwa menyebutkan


penyebab munculnya gelandangan dan psikotik adalah :
• Keluarga tidak perduli
• Keluarga malu
• Keluarga tidak tahu
• Obat tidak diberikan
• Tersesat ataupun karena Urbanisasi
Ciri Gelandangan Psikotik
• Tubuh kotor sekali
• Rambut seperti sapu ijuk
• Pakaian compang camping
• Membawa bungkusan besar dan berisi macam-
macam barang
• Bertingkah laku aneh seperti tertawa sendiri dan
sukar diajak berkomunikasi dan bermusuhan
• Pribadi tidak stabil
• Tidak memiliki kelompok
Layanan Yang Dibutuhkan Gelandangan
dan Psikotik
• Kebutuhan fisik, meliputi kebutuhan makan,
pakaian, perumahan dan kesehatan
• Kebutuhan layanan psikis meliputi terapi medis
psikiatris. keperawatan dan psikologis
• Kebutuhan sosial seperti rekreasi, kesenian dan
olah raga
• Layanan kebutuhan ekonomi meliputi
ketrampilan usaha, ketrampilan kerja dan
penempatan dalam masyarakat.
• Kebutuhan rohani
Langkah Rehabilitasi Sosial Pada
Psikotik Gelandangan

Tahap Tahap Tahap


Identifikasi Diagnosa Treatment
Tahap identifikasi

• Masalah sosial merupakan fenomena yang


muncul dalam kehidupan masyarakat,
perwujudannya dapat merupakan masalah lama
yang mengalami perkembangan ataupun
masalah baru yang muncul akibat perkembangan
dan perubahan kehidupan sosial, ekonomi dan
kultural
• Perawat menginditifikasi masalah-masalah yang
muncul dari lingkungan hidup dan kehidupan
masyarakat yang ada hubungannya dengan
memunculkan psikotik gelandangan
Tahap diagnosa

• Setelah masalah sosial teridentifikasikan , maka


akan mendorong timbulnya respon masyarakat
berupa tindakan bersama untuk memecahkan
masalah bersama.
Tahap treatment
1. Pendekatan awal
• Razia oleh petugas
• Kemitraan dengan Lembaga atau pihak lain RS / Dinas sosial

2. Penerimaan dan memasukan dalam asrama


• Pengungkapan masalah
• Pelaksanaan rehabilitasi seperti bimbingan :
 Bimbingan fisik
 Bimbingan mental
 Bimbingan sosial
Tahap treatment
3. Resosialisasi
Serangkaian kegiatan untuk mempersiapkan pasien
agar dapat berintegrasi penuh dalam kehidupan
masyarakat secara normatif dan juga
mempersiapkan masyarakat untuk menerima pasien

4. Penyaluran
Serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk
mengembalikan pasien kedalam kehidupan
masyarakat secara normatif
Tahap treatment
5. Bimbingan lanjut
Serangkaian kegiatan untuk lebih memantapkan
klien kembali dalam kehidupan masyarakat

6. Evaluasi
Bertujuan untuk memastikan proses pelaksanaan
rehabilitasi sosial berjalan dengan baik
Model rehabilitasi sosial gelandangan psikotik berbasis
masyarakat ( study kasus di Ponpes / Panti REHSOS
Nurussalam Sayung Demak - 2013 )
Peneliti Karmadi & Sadiman Al kundarto

• Hasil penilitian :
• Ponpes lebih baik dari panti rehab, karena adanya terapi religius
maka terapi ini lebih memandang manusia secara utuh : fisik ,
mental dan sosial yang berdampak positif pada upaya langsung
menghilangkan stigma masyarakat sehingga tingkat kambuh kecil .
• Terapi : Hydoterapy by shower ( efektif dan efisien ) dapat
merangsang kesadaran syaraf sensori sehingga pasien dapat tidur
dan selanjutnya merangsang tingkat kesadaran diiri yang tinggi yang
berdampak positif untuk mudah disembuhkan
Askep pada gelendangan psikotik
1. Pengkajian
• Faktor pedisposisi: Genetik , Neurobiologis : penurunan volume
otak dan perubahan sistem neurotransmiter, Teori virus dan infeksi
• Faktor presipitasi: Biologis, Sosial kutural, Psikologis
• Penilaian terhadap stresor:

Respon adaptif   Respon mal adaptif


 Berpikir logis  Pemikiran sesekali  Gangguan pemikiran waham/
 Persepsi akurat  Terdistrosi ilusi halusinasi
 Emosikonsisten  Reaksi emosi  Kesulitan pengolahan emosi
 Perilakusesuai berlebih dan tidak  Perilaku kacau dan isolasi sosial
 Berhubungan sosial bereaksi
 Perilaku aneh dan
penarikan tidak biasa
• Sumber koping :
 Disonasi kognitif
 Pencapaian wawasan
 Kognitif yang konstan
 Bergerak menuju prestasi kerja

• Mekanisme koping:
 Regresi
 proyeksi
 Menarik diri
 M engingkaran
2. Diagnosa keperawatan
• GSp : halusinasi
• Isolasi sosial
• Harga diri rendah
• Resiko perilaku kekerasan/perilaku kekerasan
• Gangguan proses pikir :waham
• Resiko bunuh diri
• Defisit perawatan diri
Intervensi keperawatan
• Tindakan keperawatan sesuai dengan diagnosa
keperawatan yang di temukan
• Tindakan keperawatan dalam tahap
pemeliharaan berfokus ada pendidikam
manajemen dan pengendalian diri dari gejala
dan mengidentifikasi gejala yang berhubungan
dengan kekambuhan
Tahap kekambuhan
• Tahap 1 : kewalahan berlebih ( mengeluh kewalahan,
gejala anxietas yang intensif)
• Tahap 2 : pembatasan kesadaran (gejala anxietas
sebelumnya bergabung dengan gejala depresi)
• Tahap 3 : rasa malu ( biasanya hipomania dan halusinasi
dan klien tidak bisa mengendalikan)
• Tahap 4 : disorganisasi Psikotik( tahap ini gejala gangguan
jiwa jelas terjadi, halusinasi, waham)
• Tahap 5 : resolusi Psikotik ( tahap ini di rumah sakit dan
terjadi penyembuhan psikotik
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai