Anda di halaman 1dari 19

“ASKEP KLIEN KELOMPOK KHUSUS :

PSIKOTOK GELANDANGAN ”
DOSEN PENGAMPU: NS.SRI
ARIYANTI,M.KEP

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 9
EVISA KARIMATUNNISA (SR20214010)
FITRI LAILI AMELIA (SR18212043)
A. Definisi Gelandangan Psikotik
 Gelandangan Psikotik Adalah seseorang yang hidup dalam keadaan
tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat,
mempunyai tingkah laku aneh/menyimpang dari norma-norma yang ada
atau seseorang bekas penderita penyakit jiwa, yang telah mendapat
pelayanan medis dan telah mendapat Surat Keterangan Sembuh dan
tidak mempunyai keluarga/kurang mampu serta perlu mendapat bantuan
untuk hidup.
 Kriteria gelandangan psikotik: hidup menggelandang di tempat- tempat
umum terutama di kota-kota, kehadirannya tidak diterima keluarga dan
masyarakat sekitarnya, tempat tinggal tidak tetap, seperti beranda toko,
di kolong jembatan, terminal dan lainnya, sering mengamuk dan
berbicara sendiri, penampilannya di bawah sadar atau tidak sesuai
dengan norma dalam masyarakat, misalnya tidak menggunakan pakaian,
memakan makanan dari sisa-sisa di tempat sampah, tidak mempunyai
pekerjaan (Permensos RI No. 8 tahun 2012).
B. Jenis Gelandangan Psikotik
1.Skizofrenia Skizofrenia merupakan gangguan mental yang ditandai dengan
gangguan proses pikir dan emosi. Pada umumnya gejala yang muncul adalah
halusinasi dengar, paranoid atau waham, cara berfikir kacau, dan disertai disfungsi
sosial.
2.Gangguan Skizofreniform Gangguan skizofreniform merupakan adanya gangguan
yang menyebabkan perilaku abnormal mirip skizofrenia. Gangguan ini terjadi
kurang dari enam bulan dan belum dapat dikategorikan sebagai skizofrenia.
skizofreniform ini yaitu pikiran aneh, ketidakmampuan emosi, pola bicara yang
abnormal, halusinasi, delusi, kesulitan dalam memahami dan berfikir, tidak mampu
mengekspresikan perasaan dan mempertahankan hubungan sosial.
3. Gangguan Spektrum Skizofrenia Gangguan spektrum skizofrenia merupakan jenis
gangguan psikotik dimana individu memiliki gangguan mood yang parah dan juga
ciri seperti skizofrenia. Ciri gangguan spektum skizofrenia bercampur,termasuk ciri
psikotik halusinasi , waham , perubahan mood,depresi,maniak,kesulitan menetap
dan beradaptasi dengan tuntutan lingkungan atau kehidupan.
C. Faktor Penyebab Gelandangan Psikotik
a. Faktor Biologi Gangguan perilaku yang serius merupakan hasil dari penyakit di dalam tubuh dan
gangguan yang saling berintegrasi antara tubuh dengan fikiran. Salah satufaktor biologi yang dianggap
mempengaruhi munculnya gangguan mental atau psikotik adalah dari faktor genetik. Sebagai contoh
seorang ibu yang memiliki ganguan jiwa atau gangguan psikotik anaknya kelak rentan terhadap
gangguan psikotik, faktor gen ini sangat sensitif tidak bisa di lepaskan dari pengaruh lingkungan yang
memungkinkan memperburuk potensi gangguan psikotik.
b. Faktor Psikososial Stress dan Gangguan kognitif Stres dapat melengkapi kerentanan psikotik dalam hal
biologis,stres adalah reaksi yang muncul ketika seseorang berada dalam di bawah tekanan yang tidak
dapat di toleransi oleh individu tersebut. Bahwa stress merupakan pendorong utama dalam gangguan
psikotik. Stres dapat timbul karena adanya kesalahan kognitif yaitu kebiasaan manusia cepat menangkap
informasi negatif di banding informasi positif.
c. Faktor Lingkungan Terdekat, Lingkungan pengasuhan merupakan lingkungan keluarga adalah faktor
yang paling penting penyebab terjadinya gangguan psikotik .Faktor keluarga pemicu gangguan psikotik
adalah masalah penyimpangan komunikasi. Terciptnya pola komunikasi yang buruk antara anak dan
orang tua seperti mencela, mengabaikan perasaan dan kekhawatiran sehingga menimbulkan
kebingungan pada anak, di tambah dengan adanya konflik yang tinggi, sehingga terganggunya tumbuh
kembang cara berfikir anak tersebut dan menambah beban dalam fikiran anak tersebut yang seharusnya
seorang anak membutuhkan kasih sayang, perhatian dan keceriaan dari orang tuanya namun ini
sangatberbanding terbalik dengan apa yang di harapkan sebenarnya.
d. .Faktor Kesulitan Ekonomi dan Sosial Secara umum gangguan mental terjadi lebih banyak pada orang
orang yang memiliki ekonomi yang rendah hal ini dapat di pahami karena orang orang yang memiliki
kesulitan ekonomi lebih banyak memiliki berbagai permasalahan hidup yang di hadapi. Seperti tingkat
permasalahan keluarga yang lebih besar, stres yang di karenakan situasi ekonomi, pengangguran atau
memiliki pekerjaan namun tidak layak dan kurang memperoleh akses terhadap berbagai pelayanan.
Adapun hal lainnya yang dapat menjadi faktor penyebab psikotik gelandangan yaitu:
a. Masalah kesehatan mental tertentu,seperti skizofrenia,bipolar,dan depresi berat.
b. Kurang tidur.
c. Pengalaman traumatis,terlalu cemas,atau stress.
d. Penyalah gunaan obat-obatan dan alkohol.
e. Efek samping dari obat tertentu.
f. Kondisi fisik atau penyakit yang berhubungan dengan otak,penyakit Parkinson,tumor otak,dan
sebagainya.
g. Beberapa tipe demensia yang disebabkan oleh penyakit Alzheimer, HIV,sifilis,beberapa tipe
epilepsy (kejangkejang),dan stroke.
h. Kadar gula dalam tubuh di bawah normal yang sangat rendah (hipogkemia).
i. Lupus
D. Layanan Yang Dibutuhkan Oleh
Gelandangan Psikotik
Berikut ini layanan yang dibutuhkan oleh gelandangan psikotik menurut
Prabowo, 2014:
1. Kebutuhan fisik, meliputi kebutuhan makan, pakaian, perumahan dan
kesehatan.
2. Kebutuhan layanan psikis meliputi terapi medis psikiatris. keperawatan
dan psikologis.
3. Kebutuhan sosial seperti rekreasi, kesenian dan olah raga.
4. Layanan kebutuhan ekonomi meliputi ketrampilan usaha, ketrampilan
kerja dan penempatan dalam masyarakat.
5. Kebutuhan rohani.
E. Penanganan Gelandangan Psikotik
 Adanya koordinasi atau kerjasama antar instansi/lembaga terkait
penanganan gelandangan psikotik maka keterbatasan yang dimiliki
masingmasing instansi dapat tertutupi sehingga dipandang dapat
memperkuat kemampuan instansi secara kolektif untuk melaksanakan
penanganan gelandangan psikotik. Fungsi kerjasama digambarkan Charles
H Cooley (dalam Soerjono Soekanto, 1990), sebagai berikut: kerjasama
timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-
kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup
pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi
kepentingan- kepentingan tersebut, kesadaran akan adanya kepentingan-
kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang
penting dalam kerjasama yang berguna. Dalam melaksanakan suatu
program penanganan gelandangan psikotik, tidak dapat berjalan sendiri-
sendiri namun dibutuhkan koordinasi atau kerjasama antara beberapa
pihak.
F. Langkah-langkah Rehabilitasi Sosial pada
Psikotik gelandangan
a. Tahap Identifikasi Masalah sosial merupakan fenomena yang muncul dalam kehidupan
masyarakat, perwujudannya dapat merupakan masalah lama yang 15 mengalami
perkembangan ataupun masalah baru yang muncul akibat perkembangan dan perubahan
kehidupan sosial, ekonomi dan kultural. Perawat mengidentifikasi masalah-masalah yang
muncul dari lingkungan dan kehidupan masyarakat yang ada hubungannya dengan
memunculkan Psikotik gelandangan.
b. Tahap Diagnosis Setelah masalah sosial teridentifikasi, maka akan mendorong timbulnya
respon masyarakat berupa tindakan bersama untuk memecahkan masalah bersama.
c. Tahap Treatment (Perawatan) Pendekataan Awal
1. Razia oleh petugas
2. Kemitraan dengan Lembaga atau pihak lain rumah sakit dan dinas sosial.
 Penerimaan dan memasukkan ke asrama
1. Pengungkapan masalah
2. Pelaksanaan rehabilitasi sosial seperti pemberian bimbingan
a) Bimbingan fisik
b) Bimbingan mental
c) Bimbingan Sosial.
 Resosialisasi
Serangkaian bimbingan yang bertujuan untuk mempersiapkan pasien agar dapat berintegrasi penuh dalam
kehidupan masyarakat secara normatif dan juga mempersiapkan masyarakat untuk dapat menerima pasien.
 Penyaluran
Serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengembalikan pasien kedalam 16 kehidupan masyarakat secara
normatif.
 Bimbingan Lanjut
Serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk lebih memantapkan klien kembali dalam kehidupan masyarakat.
Evaluasi
Bertujuan untuk memastikan proses pelaksanaan rehabilitasi sosial berjalan dengan baik.
G. ASUHAN KEPERAWATAN PADA
GELANDANGAN PSIKOTIK
a. Pengkajian
1. Faktor Predisposisi
a. Genetik : gen yang berpengaruh dalam skizofrenia belum diketahui, tetapi hasil studi
menunjukkan bahwa faktor keluarga menunjukkan hubungan yang sangat berpengaruh
b. Neurobiologis : penurunan volume otak dan perubahan system neurotransmitter
c. Teori virus dan infeksi
2. Faktor Presipitasi
d. Biologis : kecelakaan yang menyebabkan kerusakan/gangguan otak
e. Sosial kultural : tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan masyarakat
f. Psikologis : tekanan-tekanan kehidupan (emosional), kekecewaan yang tidak pernah
terselesaikan
3. Penilaian terhadap stressor
4. Sumber koping
a. Disonasi kognitif (gangguan jiwa aktif)
b. Pencapaian wawasan
c. Kognitif yang konstan
d. Bergerak menuju prestasi kerja
5. Mekanisme koping
a. Regresi (berhubungan dengan masalah dalam proses informasi dan pengeluaran
sejumlah besar tenaga dalam upaya mengelola ansietas) b. Proyeksi (upaya untuk
menjelaskan persepsi yang membingungkan dengan menetapkan tanggung jawab
kepada orang lain)
c. Menarik diri
d. Pengingkaran
b. Membuat Analisis Hasil Pengkajian
Dx: Gangguan Persepsi Sensori b/d halusinasi, gangguan psikotik
Ds: - Mendengarkan suara bisikan atau melihat bayangan
-Merasakan sesuatu melalui indera perabaan, penciuman, perabaan, atau pengecapan
-Menyatakan kesal
Do:
-Distorsi sensori
-Respons tidak sesuai
-Bersikap seolah melihat, mendengar, mengecap, meraba, atau mencium sesuatu
-Menyendiri
-Melamun
-Melihat ke satu arah
-Mondar-mandir
-Bicara sendiri
2. Dx: Isolasi Sosial b/d ketidakadekuatan sumber daya personal

Ds:
-Merasa ingin sendirian
-Merasa tidak aman ditempat umum
Do:
-Tidak berminat /menolakberinteraksi dengan orang lain atau lingkungan
-Menunjukkan permusuhan -Tidak ada kontak mata
3. Dx: perilaku kekerasan b/d gangguan prilaku, perubahan status mental Ds:
-Mengancam
-Mengumpat dengan kata-kata kasar
-Suara keras
-Bicara ketus
Do:
-Menyerang orang lain
-Melukai diri sendiri/orang lain
-Merusak lingkungan
4. Dx: Defisit Perawatan Diri b/d gangguan psikologis/psikotik
Ds: -Menolak melakukan perawatan diri
Do: -Minat melakukan perawatan diri kurang
c. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan persepsi sensori b/d halusinasi, gangguan psikotik
2. Isolasi sosial b/d ketidakadekuatan sumber daya personal
3. Perilaku kekerasan b/d gangguan prilaku, perubahan status mental
4. Defisit perawatan diri b/d gangguan psikologis/psikotik.
d. Implementasi Dengan Psikotik Dan Gelandangan
1. Gangguan persepsi sensori : halusinasi b/d gangguan psikotik Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3x24 jam, diharapkan halusinasi dapat teratasi
Intervensi: manajemen halusinasi Implementasi
1. Memonitor perilaku yang mengindikasi halusinasi
2. Memonitor dan menyesuaikan tingkat aktivitas dan stimulasi lingkungan
3. Memonitor isi halusinasi
4. Mempertahankan lingkungan yang aman
5. Mendiskusikan perasaan dan respon terhadap halusinasi
2. Isolasi sosial b/d ketidakadekuatan sumber daya personal Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3x24 jam, diharapkan keterlibatan social meningkat
Intervensi: modifikasi perilaku keterampilan sosial Implementasi
1. Mengidentifikasi penyebab kurangnya keterampilan social
2. Memotivasi untuk berlatih keterampilan social
3. Memberi umpan balik positif terhadap kemampuan sosialisasi
4. Menganjurkan mengungkapkan perasaan akibat masalah yang dialami
5. Menganjurkan mengevaluasi pencapaian setiap interaksi
6. Melatih keterampilan social secara bertahap
3. Perilaku kekerasan b/d gangguan prilaku, perubahan status mental Tujuan: setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan kontrol diri meningkat Intervensi: manajemen perilaku Implementasi
7. Mengidentifikasi harapan untuk mengendalikan perilaku
8. Menjadwalkan kegiatan terstruktur
9. Berbicara dengan nada rendah dan tenang
10. Melakukan kegiatan pengalihan terhadap sumber agitasi
11. Mencegah perilaku pasif dan agresif
4. Defisit perawatan diri b/d gangguan psikologis/psikotik Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3x24 jam, diharapkan perawatan diri meningkat
Intervensi: dukungan perawatan diri Implementasi:
1. Mengidentifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri sesuai usia
2. Mengidentifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri, berpakaian, berhias, dan makan
3. Menyediakan lingkungan yang terapeutik
4. Mendampingi dalam melakukan perawatan diri sampai mandiri
5. Menjadwalkan rutinitas perawatan diri

e. Evaluasi Psikotik Dan Gelandangan


1. Gangguan persepsi sensori: halusinasi b/d gangguan psikotik Evaluasi:
a. Verbalisasi mendengar bisikan menurun
b. Verbalisasi melihat bayangan menurun
c. Verbalisasi merasakan sesuatu melalui indra perabaan menurun
d. Verbalisasi merasakan sesuatu melalui indra penciuman menurun
e. Verbalisasi merasakan sesuatu melalui indra pengecapan menurun
f. Perilaku halusinasi menurun
2. Isolasi sosial b/d ketidakadekuatan sumber daya personal
Evaluasi:
a. Minat interaksi meningkat
b. Verbalisasi sosial menurun
c. Verbalisasi ketidakamanan di tempat umum menurun
d. Perilaku menarik diri menurun
3. Perilaku kekerasan b/d gangguan prilaku, perubahan status mental Evaluasi:
Verbalisasi ancaman kepada orang lain menurun
b. Verbalisasi perilaku umpatan menurun
c. Perilaku menyerang menurun
d. Perilaku melukai diri sendiri/orang lain menurun
e. Perilaku merusak lingkungan sekitar menurun
f. Perilaku agresif/amuk menurun
g. Suara keras menurun
h. Bicara ketus menurun
4. Defisit perawatan diri b/d gangguan psikologis/psikotik
Evaluasi:
a. Verbalisasi keinginan melakukan perawatan diri meningkat
b. Minat melakukan perawatan diri meningkat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai