KETIDAKBERDAYAAN
KAMPUS II
2020
1.Diagnosis Keperawatan
Ketidakberdayaan
2. Tinjauan Teori
2.1 Pengertian
Ketidakberdayaan adalah persepsi atau tanggapan klien bahwa perilaku atau
tindakan yang sudah dilakukannya tidak akan membawa hasil yang diharapkan
atau tidak akan membawa perubahan hasil seperti yang diharapkan, sehingga klien
sulit mengendalikan situasi yang terjadi atau mengendalikan situasi yang akan
terjadi (NANDA, 2011). Menurut Wilkinson (2007) ketidakberdayaan merupakan
persepsi seseorang bahwa tindakannya tidak akan mempengaruhi hasil secara
bermakna, kurang penggendalian yang dirasakan.
2.2 Etiologi
1. Kemungkinan Etiologi :
a). Disfungsi proses berduka.
b). Kurangnya umpan balik positif.
c). Umpan balik negatif yang konsisten.
2. Faktor yang berhubungan
a). Patofisiologis
Setiap penyakit baik akut maupun kronik dapat menyebabkan
ketidakberdayaan atau berperan menyebabkan ketidakberdayaan.
2
d. Segan mengekspresikan perasaan sebenarnya, takut diasingkan dari
pengasuh.
3.Faktor Predisposisi
a. Biologi
1. Tidak ada riwayat keturunan (salah satu atau kedua orang tua menderita
gangguan jiwa)
2. Gaya hidup (tidak merokok, alkhohol, obat dan zat adiktif) dan
Pengalaman penggunaan zat terlarang
5. Adanya riwayat sakit panas lama saat perkembangan balita sampai kejang-
kejang atau pernah mengalami riwayat trauma kepala yang menimbulkan
lesi pada lobus frontal, temporal dan limbic.
b. Psikologi
3
5. Merasa frustasi dengan kondisi kesehatannya dan kehidupannya yang
sekarang.
6. Pola asuh orang tua pada saat klien anak hingga remaja yang terlalu
otoriter atau terlalu melindungi/menyayangi
9. Self kontrol: tidak mampu mengontrol perasaan dan emosi, mudah cemas,
rasa takut akan tidak diakui, gaya hidup tidak berdaya
c. Sosial budaya
1. Usia 30-meninggal berpotensi mengalami ketidakberdayaan.
3. Pendidikan rendah.
8. Kurang terlibat dalam kegiatan politik baik secara aktif maupun secara
pasif.
4
4. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi dapat menstimulasi klien jatuh pada kondisi ketidakberdyaan
dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal. Kondisi internal dimana pasien
kurang dapat menerima perubahan fisik dan psikologis yang terjadi. Kondisi
eksternal biasanya keluarga dan masyarakat kurang mendukung atau mengakui
keberadaannya yang sekarang terkait dengan perubahan fisik dan perannya.
Sedangkan durasi stressor terjadi kurang lebih 6 bulan terakhir, dan waktu
terjadinya dapat bersamaan, silih berganti atau hampir bersamaan, dengan jumlah
stressor lebih dari satu dan mempunyai kualitas yang berat. Hal tersebut dapat
menstimulasi ketidakberdayaan bahkan memperberat kondisi ketidakberdayaan
yang dialami oleh klien.
a. Biologis :
7. Kurang mampu menyesuaikan diri terhadap budaya, ras, etnik dan gender
b. Psikologis :
5
3. Perasaan malu dan rendah diri karena ketidakmampuan melakukan
aktivitas kehidupan sehari-hari akibat tremor, nyeri, kehilangan pekerjaan.
c. Sosial budaya :
1. Kehilangan pekerjaan dan penghasilan akibat kondisi kesehatan atau
yang lain.
6
5. Pohon Masalah (Clinical Pathway)
Causa:
Core problem:
Ketidakberdayaan
Efek:
Objektif :
a.Tidak berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan saat keesempatan di berikan.
b. Segan mengekspresikan perasaan yang
sebenarnya.
c. Apatis,Pasif.
7
d. Ekspresi muka murung.
e. Bicara dan gerakan lambat.
f. Nafsu makan tidak ada atau
berlebihan.
g.Tidur berlebihan.
h. Menghindari orang lain.
8
NO STRATEGI PELAKSANAAN KETERANGAN
SP 1 PASIEN: Assesmen ketidakberdayaan dan latihan berpikir positif.
1. Bina hubungan saling percaya Mengucapkan salam terapeutik,
memperkenalkan diri, panggil pasien
sesuai nama panggilan yang disukai
Menjelaskan tujuan interaksi: melatih
pengendalian ketidakberdayaan agar
proses penyembuhan lebih cepat
ketidakberdayaan
9
interupsi atau subtitusi
. Bantu pasien untuk meningkatkan
pemikiran yang positif
10
SP 1 KELUARGA: Penjelasan kondisi pasien dan cara merawat
1. Bina hubungan saling percaya Mengucapkan salam terapeutik,
memperkenalkan diri
. Menjelaskan tujuan interaksi:
menjelaskan ketidakberdayaan pasien
dan cara merawat agar proses
penyembuhan lebih cepat
11
2. Membuat kontrak ulang: latihan lanjutan cara
merawat dan follow up
DAFTAR PUSTAKA
Videbeck, S.J., (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
12
Angreni. 2010. Askep Gangguan Alam Perasaan Depresi. Diambil dari
http://anggreniniluhputu.blogspot.com/2010/12/askep-gangguan-
alamperasaandepresi.html pada 04 Februari 2020.
Carpenito, L.J. 2009. Diagnosis Keperawatan: Aplikasi Pada Praktik Klinis. Ed.9.
Jakarta: EGC.
Keliat, B.A. dan Akemat. 2005. Keperawatan Jiwa: Terapi Akitivitas Kelompok.
Jakarta: EGC.
Muhaj, K.2009. Terapi Okupasi dan Rehabilitasi.
13