Anda di halaman 1dari 4

Faktor Yang Memepengaruhi Rpk (Risiko Perilaku Kekerasan)

1. bFaktor Predisposisi
Menurut Stuart (2013), Di dalam faktor predisposisi terdapat beberapa
faktor yang menyebabkan terjadinya masalh perilaku kekerasan :
a. Faktor biologis
1) Teori dorongan naluri (Instinctual drive theory)
Teori ini menyatakan bahwa perilaku kekerasan disebabkan oleh
suatu dorongan kebutuhuan dasar yang kuat
2) Teori psikomatik (Psycomatic theory)
Pengalaman marah dapat diakibatkan oleh respons psikologi
terhadap stimulus eksternal maupun internal. Sehingga, sistem
limbik memiliki peran sebagai pusat untuk mengekspresikan
maupun menghambat rasa maraha.
b. Faktor Psikologis
1) Teori agresif frustasi (Frustasion aggresion theory)

Teori ini menerjemahkan perilaku kekerasan terjadi sebagai


akumulasi.frustasi. Hal ini dapat terjadi apabila keinginan individu
untuk mencapai sesuatu gagal atau terhambat. Keadaan frustasi
dapat mendorong individu untuk berperilaku agresif karena
perasaan frustasi akan berkurang melalui perilaku kekerasan.

2) Teori perilaku

Kemarahan merupakan bagian dari proses belajar. Hal ini


dapat dicapai apabila tersedia fasilitas atau situasi yang
mendukung. Reinforcement yang diterima saat melakukan
kekerasan sering menimbulkan kekerasan di dalam maupun diluar
rumah.

3) Teori Eksistensi (Existential thoery)


Salah satu kebutuhan dasar manuasia adalah bertindak
sesuai perilaku. Apabila kebtuhan tersebut tidak dipenuhi melalui
perilaku konstruksif , maka individu akan memenuhi kebutuhannya
melalui perilaku destruktif.

2. Faktor Presipitasi

Faktor presipitasi berhubungan dengan pengaruh stressor yang


mencetuskan perilaku kekerasan bagi setiap individu. Stressor dapat
disebabkan dari luar maupun dari dalam. Stressor yang berasal dari luar
dapat berupa serangan fisik, kehilangan, kematian. Stressor yang berasal
dari dalam dapat berupa, kehilangan keluarga atau sahabt yang dicintai,
ketakutan terhadap penyakit fisik, penyakit dalam. Selain itu , lingkungan
yang kurang kondusif, seperti penuh penghinaan, tindak kekerasan, dpat
memicu perilaku kekerasan.

3. Faktor Risiko

NANDA (2016) menyatakn faktor faktor risiko dari risiko perilaku


kekerasan terhadap diri sendiri (risk for self directed violence) dan risiko
perilaku kekerasan terhadap orang lain (risk for other directed violence).

a. Risiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri ( risk for self


directed violence)
1) Usia > 45 tahun
2) Usia 15-19tahun
3) Isyarat tingkah laku (menulis catatan cinta yang sedih,
menyatakan pesan bernada kemarahan kepada orang
tertentu yang telah menolak individu tersebut, dll)
4) Konflik mengenai orientasi seksual
5) Konflik dalam hubungan interpersonal
6) Pengangguran atau kehilangan pekerjaan (masalah
pekerjaan)
7) Terlibat dalam tindkan seksual autoerotik
8) Sumber daya personal yang tidak memadai
9) Status perkawinan (sendiri, menjanda, bercerai)
10) Isu kesehatan mental ( depresi, psikosis, gangguan
kepribadian, penyalahgunaan zat)
11) Pekerjaan ( profesional, eksekutif, administrator atau
pemilik bisnis)
12) Pola kesulitan dalam keluarga
13) Isu kesehatan fisik
14) Gangguan psikologis
15) Isolasi sosial
16) Ide bunuh diri
17) Rencana bunuh diri
18) Riwayat upacara bunuh diri berulang
19) Isyarat verbal ( membicarakan kematian, menanyakan
tentang dosis mematikan suatu obat)
b. Risiko perilaku kekerasan terhadap orang lain (risk for other
directed violence)
1) Akses atau ketersediaan senjata
2) Alterasi (gangguan ) fungsi kognitif
3) Perlakuan kejam trehadap binatang
4) Riwayat kekerasan masa kecil, baik secara fisik, psikologis
maupun seksual
5) Riwayat oenyalahgunaan zat
6) Riwayat menyaksikan kekerasan dalam keluarga
7) Impulsif
8) Pelanggaran atau kejahatan kendaraan bermotor (seperti :
pelanggaran lalu lintas, penggunaan kendaraan bermotor
untuk melampiaskan amarah)
9) Bahasa tubuh negatif ( kekauan, mengepalkan
tinju/pukulan. Hiperaktivitas)
10) Gangguan neurologis (trauma kepala, gangguan serangan,
kejang)
11) Intoksikasi patologis
12) Riwayat melakukan kekerasan tidak langsung (kencing
dilantai, menyobek objek di dinding, melempar barang,
memecahkan kaca, membanting pintu)\
13) Pola perilaku kekerasan terhadap orang lain (menendang,
memukul, menggigit, mencakar, upaya pemerkosaan,
memerkosa, pelecehan seksual, mengencingi orang)
14) Pola perilaku kekerasan antisosial (mencuri, meminjam
dengan memaksa, penolakan terhadap medikasi)
15) Komplikasi perinatal
16) Komplikasi prenatal
17) Menyalakan api
18) Gangguan psikosis
19) Menyalakan api
20) Perilaku bunuh diri

Anda mungkin juga menyukai