Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN

PSIKOTIK GELANDANGAN

KELOMPOK 7
Achmad Rizky Zulfitra Leasa
Citra Sarie Soleran
Distancia Crista Laurence
Annis
Gratia Elsa Umboh
Joice Ludong

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Psikotik adalah gangguan yang memilki ciri hilangnya reality
testing dari penderitanya yaitu fikiran yang sangat bertolak
belakang dengan dunia nyata.

Kriteria psikotik:

 Psikotik Organik
Merupakan psikotik yang penyebabnya adalah gangguan
pada susunan saraf pusat dan yang disebabkan oleh kondisi
fisik dan gangguan metabolism

 Psikotik Fungsional
Merupakan psikotik yang disebabkan oleh gangguan pada
kepribadian seseorang yang bersifat psikogenetik yaitu
skizofrenia (perpecahan kepribadian) seperti psikotik paranoid
dan curiga
Etiologi
Menurut UU no 23 tentang kesehatan jiwa penyebab
munculnya psikotik gelandangan yaitu keluarga tidak
perduli, keluarga malu, keluarga tidak tahu, obat tidak
diberikan dan tersesat ataupun karena urbanisasi.

Gangguan psikotik juga memiliki berbagai macam


faktor yang saling mendukung yaitu faktor biologi,
psikologi, dan sosial.
Manifestasi Klinis
a. Tubuh kotor sekali
b. Rambut seperti sapu ijuk
c. Pakaian compang camping
d. Membawa bungkusan besar dan berisi macam-macam barang
e. Bertingkah laku aneh seperti tertawa sendiri dan sukar diajak
berkomunikasi dan bermusuhan
f. Pribadi tidak stabil
g. Tidak memiliki kelompok
Layanan yang dibutuhkan psikotik
gelandangan

a. Kebutuhan fisik meliputi kebutuhan makan,


pakaian, perumahan dan kesehatan
b. Kebutuhan layanan psikis yaitu terapi medis
psikiatris
c. Kebutuhan sosial seperti rekreasi, kesenian
02
dan olahraga
d. Layanan
0 kebutuhan ekonomi seperti
ketrampilan usaha, ketrampilan kerja dan
04
penempatan dalam masyarakat
e. Kebutuhan rohani
Langkah-langkah rehabilitasi sosial pada psikotik gelandangan

Rehabilitasi adalah pemulihan dilakukan oleh pekerja sosial profesional, psikolog dan atau tenaga kesehatan.

Langkah-langkah rehabilitasi:

a. Tahap identifikasi
b. Tahap diagnosis
c. Tahap treatment
KONSEP DASAR ASUHAN
KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
 
A. Faktor predisposisi
B. Faktor presipitasi
C. Penilaian terhadap stressor
D. Sumber koping
E. Mekanisme koping
DIAGNOSA 1. Gangguan persepsi sensori
berhubungan dengan halusinasi
2. Isolasi sosial berhubungan dengan
ketidakadekuatan sumber daya
personal
3. Perilaku kekerasan berhubungan
dengan gangguan prilaku, perubahan
status mental
4. Defisit perawatan diri berhubungan
dengan gangguan psikologis/psikotik
PERENCANAAN
1. Gangguan persepsi sensori b/d halusinasi
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam,
diharapkan halusinasi dapat teratasi
Intervensi: manajemen halusinasi
2. Memonitor perilaku yang mengindikasi halusinasi
3. Memonitor dan menyesuaikan tingkat aktivitas dan stimulasi lingkungan
4. Memonitor isi halusinasi
5. Mempertahankan lingkungan yang aman
6. Mendiskusikan perasaan dan respon terhadap halusinasi
7. Mengajarkan pasien cara mengontrol halusinasi

2. Isolasi sosial b/d ketidakadekuatan sumber daya personal


Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam,
diharapkan keterlibatan sosial meningkat
Intervensi: modifikasi perilaku keterampilan sosial
8. Identifikasi penyebab kurangnya keterampilan sosial
9. Memotivasi untuk berlatih keterampilan sosial
10. Memberi umpan balik positif terhadap kemampuan sosialisasi
11. Menganjurkan mengungkapkan perasaan akibat masalah yang dialami
12. Menganjurkan mengevaluasi pencapaian setiap interaksi
13. Melatih keterampilan social secara bertahap
PERENCANAAN
3. Perilaku kekerasan b/d gangguan prilaku, perubahan status mental
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam,
diharapkan kontrol diri meningkat
Intervensi: manajemen perilaku
1. Identifikasi harapan untuk mengendalikan perilaku
2. Menjadwalkan kegiatan terstruktur
3. Berbicara dengan nada rendah dan tenang
4. Melakukan kegiatan pengalihan terhadap sumber agitasi
5. Mencegah perilaku pasif dan agresif

4. Defisit perawatan diri b/d gangguan psikologis/psikotik


Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam,
diharapkan perawatan diri meningkat
Intervensi: dukungan perawatan diri
6. Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri sesuai usia
7. Identifikasi kebutuhan alat bantu, kebersihan diri, berpakaian, berhias dan
makan
8. Menyediakan lingkungan yang terapeutik
9. Mendampingi dalam melakukan perawatan diri sampai mandiri
10. Menjadwalkan rutinitas perawatan diri
Implementasi

Tindakan keperawatan sesuai


dengan diagnosa keperawatan yang
ditemukan, dan tindakan
keperawatan dalam tahap
pemeliharaan berfokus pada
pendidikan
02
manajemen dan
pengendalian diri dari gejala dan
mengidentifikasi
0 gejala yang
berhubungan dengan kekambuhan
04
EVALUASI
Evaluasi merupakan tahap akhir yang bertujuan
untuk menilai apakah tindakan keperawatan yang
telah dilakukan tercapai atau tidak untuk mengatasi
suatu masalah.
Pada tahap evaluasi, perawat dapat mengetahui
seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana
tindakan, dan pelaksanaan telah tercapai.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai