Anda di halaman 1dari 19

SISTEM

NEUROBEHAVIOUR
RINY APRIANI, S.Kep, Ns, M.Kep
Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit
yang disebabkan karena adanya kekacauan
pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana
individu tidak mampu menyesuaikan diri
dengan diri sendiri, orang lain, masyarakat,
dan lingkungan. Pengertian seseorang
tentang penyakit gangguan jiwa berasal dari
apa yang diyakini sebagai faktor
penyebabnya yang berhubungan dengan
biopsikososial (Stuart & Sundeen, 1998).
Faktor penyebab terjadinya
gangguan jiwa bervariasi
tergantung pada jenis - jenis
gangguan jiwa yang dialami.
Secara umum gangguan jiwa
disebabkan karena adanya
tekanan psikologis yang
disebabkan oleh adanya tekanan
dari luar individu maupun tekanan
dari dalam individu.
Beberapa hal yang menjadi
penyebab adalah ketidaktahuan
keluarga dan masyarakat
terhadap jenis gangguan jiwa ini,
serta ada beberapa stigma
mengenai gangguan jiwa ini
(Hawari,2001).
Penanganan gangguan jiwa harus
dilakukan secara komprehensif
melalui multi- pendekatan,
khususnya pendekatan keluarga
dan pendekatan petugas kesehatan
secara langsung dengan penderita,
seperti bina suasana, pemberdayaan
penderita gangguan jiwa dan
pendampingan penderita gangguan
jiwa agar mendapatkan pelayanan
kesehatan yang terus - menerus.
Penanggulangan masalah
gangguan jiwa terkendala karena
adanya kesulitan dalam
mendiagnosis gangguan jiwa. Hal
ini berpengaruh dalam sistem
pencatatan dan pelaporan, padahal
informasi seperti ini sangat
penting untuk mengetahui
keparahan kasus gangguan jiwa
(Friedman,1998).
Menurut Friedman (1998) dukungan
sosial dapat melemahkan dampak
stress dan secara langsung
memperkokoh kesehatan jiwa
individual dan keluarga, dukungan
sosial merupakan strategi koping
penting untuk dimiliki keluarga saat
mengalami stress. Dukungan sosial
keluarga juga dapat berfungsi sebagai
strategi preventif untuk mengurangi
stress dan konsekwensi negatifnya.
Menurut Friedman (2003) dukungan keluarga
adalah bagian integral dari dukungan sosial.
Dampak positif dari dukungan keluarga
adalah meningkatkan penyesuaian diri
seseorang terhadap kejadian - kejadian
dalam kehidupan.
Dukungan keluarga meliputi
informasi verbal atau non -
verbal, saran, bantuan yang nyata
atau tingkah laku yang diberikan
oleh anggota keluarga yang lain
yang dapat memberikan
keuntungan emosional atau
berpengaruh pada tingkah laku
penderita gangguan jiwa.
Keluarga merupakan unit paling dekat
dengan penderita, dan merupakan “perawat
utama” bagi penderita. Keluarga berperan
dalam menentukan cara atau perawatan yang
diperlukan penderita di rumah. Keberhasilan
perawat di rumah sakit akan sia - sia jika
tidak diteruskan di rumah yang kemudia
mengakibatkan penderita harus dirawat
kembali (kambuh).
Peran serta keluarga sejak
awal perawatan di rumah
sakit akan meningkatkan
kemampuan keluarga
merawat penderita di
rumah sehingga
kemungkinan kambuh
dapat dicegah.
Dari beberapa penelitian
menunjukkan bahwa salah satu
faktor penyebab terjadinya
kekambuhan penderita gangguan
jiwa adalah kurangnya peran serta
keluarga dalam perawatan
terhadap anggota keluarga yang
menderita penyakit tersebut.
Salah satu penyebabnya adalah
karena keluarga yang tidak tahu
cara menangani perilaku penderita
dirumah. Keluarga jarang mengikuti
proses keperawatan penderita
karena jarang mengunjungi
penderita di rumah sakit, dan tim
kesehatan di rumah sakit juga
jarang melibatkan keluarga (Anna
K, dalam Nurdiana, 2007).
Kekambuhan gangguan jiwa adalah
peristiwa timbulnya kembali gejala-
gejala gangguan psikis atau jiwa
yang sebelumnya sudah memperoleh
kemajuan (Stuart dan Laraia, 2001)

Kekambuhan biasa terjadi karena ada


hal-hal buruk yang menimpa
penderita gangguan jiwa, seperti
diasingkan oleh keluarganya sendiri
(Wiramisharjo, 2007).
MACAM-MACAM GANGGUAN KESEHATAN MENTAL
1. Gangguan organik otak
- Huntington disease : Penyakit genetik
- Multiple Sclerosis : Gangguan sistim kekebalan tubuh
- Pikun
- Parkinson : Gangguan saraf menyebabkan kelumpuhan
- Intoksisasi : Mengkonsumsi obat dan alkohol
2. Gangguan Kecemasan
- Depresi - Phobia - Panik - Evoidant
- Dependent - Obsesif Kompulsif
3. Gangguan kepribadian
- Odd Prilaku - Dramatis atau emosional tak menentu
4. Gangguan Psikotik : kumpulan penyakit yang sangat
mempengaruhi proses otak dan berpikir. 
• Delerium
• Dementia
•Sindroma Amnestik dan
halusinosis organik
GANGGUAN
MENTAL •Sindroma waham organik
ORGANIK •Sindroma afektif organik
•Sindroma Kepribadian
organik
•Intoksikasi dan Sindroma
GANGGUAN Putus Zat
PSIKOTIK

• Skizofrenia
GANGGUAN • Gangguan afektif berat
PSIKOTIK •Gangguan Paranoid
FUNGSIONAL
•Psikosis Non Organik
lainnya
GANGGUAN PSIKOTIK
a. Gangguan psikotik adalah semua kondisi yang
memberi indikasi tetang terdapatnya hendaya
( kerusakan/ impairment ) yang berat di dalam
kemampuan daya nilai realitas.
b. Bukti langsung hendaya dari daya nilai realitas
dapat ditentukan berdasarkan terdapatnya :
• Waham
• Halusinasi tanpa tilikan ( insight)
• Inkoherensi
• Disorientasi
GANGGUAN MENTAL ORGANIK
 sebagai gangguan dimana terdapat suatu patologi
yang dapat diidentifikasi
 Contohnya :
 tumor otak.
penyakit cerebrovaskuler,
 intoksikasi obat : Intoksikasi dan Sindroma Putus
Zat
Delerium
 Dementia
Sindroma Amnestik dan halusinosis organik
Sindroma waham organik
Sindroma afektif organik
Sindroma Kepribadian organik
GANGGUAN PSIKOTIK FUNGSIONAL
 gangguan fungsional adalah gangguan otak
dimana tidak ada dasar organik yang dapat
diterima secara umum
 Contoh :
Depresi
Skizofrenia
 Gangguan afektif berat
Gangguan Paranoid
Psikosis Non Organik lainnya

Anda mungkin juga menyukai