Anda di halaman 1dari 26

TINJAUAN PSIKOSOSIAL

PASIEN HAEMODIALISA
Oleh: Intan Kusuma Wardhani, M.Psi, Psi
Sehat?

BODY MIND
health

SOCIAL

WHO : Health is a state of complete physical, mental and


social well-being and not merely the absence of disease or
infirmity.
 Provider kesehatan memiliki kecenderungan untuk
memisahkan antara unsur biologis dan patologi
suatu penyakit dengan unsur psikososial
 Penyakit gagal ginjal adalah penyakit kronis yang
sangat mempengaruhi hidup pasien sehingga tidak
dapat dihadapi dengan penanganan medis saja
 Monitoring secara periodik dan pemberian
dukungan sangat diperlukan untuk menurunkan
derajad penyakit, serta memaksimalkan fungsi
fisiologis dan rawat diri pasien
Efek Biopsikososial Penyakit Ginjal
White & Brin (1999)
Chronic Kidney Disease

End Stage Renal Disease

Delay
Expectation
No Treatment Treatment Expectation of
of death
death

Biological effect Psychological Effect Social Effect


Anger Changes role in family
Lost of normal body Grief Loss of
function Depression dreams/aspiration/lifestyle
Physical impairment Anxiety Loss of choice and Option
Complication Loss of self image Social isolation
Unstable health status Perception of illness Changes in relationship
Karakteristik dan stresor pada pasien HD

•Efek penyakit
Budaya •Dinamika keluarga
•Ketidakleluasaan diet
Kepribadian •Keterbatasan waktu S
•Keterbatasan aktivitas T
•Perubahan dalam R
pekerjaan E
PASIEN •Hubungan dengan staff
•Perubahakan peran S
•Perubahan fungsi seksual S
•Efek pengobatan O
Fungsi Psikologis •Kesadaran akan R
kemungkinan datangnya
Dukungan kematian
Budaya dan Kondisi Sosial Ekonomi
 Budaya mempegaruhi cara kita memandang kematian,
kehilangan dan kesedihan
 Mempengaruhi cara pandang terhadap
penyakitpenyebab dan pengobatan
 Mempengaruhi cara pandang terhadap tubuh dan diri
sendiri
 Kondisi sosial ekonomi
pendapatan
tingkat pendidikan
tempat tinggal
Akses terhadap layanan kesehatan
STRESSOR
CORTEX
Posterior hypothalamus Anterior hypothalamus
Thalamus
AUTONOMIC ENDOCRINE SYSTEM
NERVOUS SYSTEM Hypothalamus

CRF released
Epinephrine
Pituitary activated
&
Norepinephrine ACTH released

Released Adrenal cortex activated

Corticosteoid released
7 (cortisol & aldosteron)
Greenberg, 1999
RESPON TUBUH
Parasimpatetik Sim-
patetik

8
General Adaptation Syndrome

ALARM RESISTANCE EXHAUTION

Body first reaction Effort to cope Long term


exposure
Failure to
overcome
Efek jangka panjang stres
 EP &NEP yang berlebihan :
• penurunan fungsi imun tubuh
• Neurochemical imbalance—>psychiatric condition
• Tekanan darah, lipid level, gula darah
 Kortisol
• Destruksi neuron pada hipoccampus (fungsi verbal,
memori, konsentrasi)
• Depresi
• Penurunan fungsi imun
 Kondisi stres yang dialami oleh pasien dapat
mempengaruhi penyesuaian dan kepatuhan pasien
terhadap proses pengobatan
 Pemahaman terhadap kondisi psikososial pasien
diharapkan dapat membuat tenaga kesehatan
mampu merespon dan memberikan dukungan yang
sesuai terhadap pasien
Efek Biologis

 Ketidaknyamanan yang berkepanjangan pada


tubuh
insomnia, nyeri, mual, mudah lelah, pucat
 Keterbatasan dalam melakukan aktivitas
fisikketergantungan pada orang lain
Efek sosial
Pernikahan dan Keluarga
 Stabilitas pernikahan & kepuasan pernikahan

 Penurunan kepuasan pernikahan sejalan dengan


penurunan status kesehatan
 Konflik pernikahan mempengaruhi persepsi terhadap
penyakit dan kemampuan pasien untuk mengikuti
prosedur medis yang kompleks
 Perubahan peran dalam keluarga membebani
pasangannya
 Berkurangnya kemampuan dalam bekerja & tekanan
finansial
 Disfungsi seksual
Efek Psikologis
 Ketakutan “ Bagaimana nantinya masa
depan saya dengan kondisi seperti ini?”
 “Ketidakjelasan” masa lalu dan masa depan
 Kemarahan “Mengapa saya yang harus
mengalaminya?”
 Kemarahan dapat terekspresikan pada
pasangan, keluarga maupun pada tenaga
kesehatan
 Kesedihan: kehilangan kemampuan dan
kebebasan yang sebelumnya dimiliki
tergantung pada HD
 Menurunnya “self estem”& “self Quality
image”self hygine, ketergantungan pada
orang lain, ketidakpatuhan terhadap proses
pengobatan
of Life
Reaksi emosi
 Beberapa reaksi emosi dapat bersumber dari kondisi
gagal ginjal itu sendiri
 Menumpuknya “waste product” dapat menyebabkan
perubahan perilaku seperti mudah terpancing emosi,
mood berubah ubah,tidak tenang, daya ingat
berkurang, merasa tertekan
 Dapat berlangsung sementara maupun jangka pajang
 Setiap orang menunjukkan reaksi emosi yang berbeda-
beda bahkan pada situasi yang kurang lebih sama
Psikopatologi
Journal of the American Society of Nephrology 18:3042-3055, 2007

Gangguan kejiwaan yang umum muncul pada pasien gagal


ginjal stadium akhir:
 Depresi dan gangguan afektif 26%

 Gangguan mental organik dan dementia 26%

 Shizophrenia dan gangguan psikotik yang lain 22%

 Penyalahgunaan obat dan alkohol 15%


Depresi

 20% pasangan dari pasien HD mengalami depresi


 Depresi bukanlah kondisi normal bagi pasien HD,
melainkan suatu comorbid yang memerlukan
penanganan. Jika tertangani dapat membantu
meningkatkan efektifitas terapi medis yang dilakukan
imunologi dan respon stres yang lain
status gizi
menurunnya kepatuhan terhadap pengobatan (HD maupun prosedur pengobatan yang lain)
Kematian
Gejala Depresi
 Mood terdepresi hampir sepanjang hari, hampir setiap hari
 Kehilangan minat atau kesenangan yang nyata pada semua atau hampir semua
aktivitas hampir sepanjang hari dan setiap hari
 Penurunan berat badan yang bermakna jika tidak melakukan diet atau
penambahan berat bada
 Inomnia atau hipersomnia hampir setiap hari

 Agitasi atau retardasi psikomotor hampir setiap hari

 Kelelahan atau kehilangan tenaga hampir setiap hari

 Perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang berlebihan atau tidak
sesuai
 Penurunana kemampuan berpikir atau berkonsentrasi, atau keragu-raguan, hampir
setiap hari
 Pikiran tentang kematian yang berulang, ide bunuh diri berulang, percobaan bunuh
diri atau rencana khusus untuk melakukan bunuh diri
> Minimal 5 gejala terjadi selama periode dua minggu yang sama
> Gejala menyebabkan penderitaan secara klinis yang bermakna atau gangguan
pada fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi bidang penting lainnya
Treatment
 Psikoterapi
 Farmakoterapi
 Social support:
- Instrumental support
- Informational support
- Emotional support
Tingginya social support berhubungan kuat dengan
peningkatan pemanfaatan medical service
Budaya pada Unit Haemodialisa dan perasaan
pasien pada staf HD (perawat, teknisi, dokter)
merupakan faktor penting yang dapat
mempengaruhi hasil dari program HD
Assessment
 Menentukan kebutuhan pasien
 Mengidentifikasi masalah dan potensi masalah
 Mengumpulkan informasi terkait treatment plan
 Beberapa point yang dapat digali
Gaya hidup pasien
Pola keseharian
Kepribadian
Minat dan kelebihan
Pola koping
Pemahaman terhadap penyakit
Persepsi terhadap protokol pengobatan
Stressor kehiupan terkini yang dihadapi
Intervensi Psikososial
 Menurunkan keterisolasian, perasaan tidak
berdaya/ keputusasaan pasien
 Menurunkan kecemasan terhadap penanganan
medis yang dilakukan
 Klarifikasi, mengurangi mispersepsi dan
misinformasi
 Meningkatkan kepatuhan pasien terhadap
treatment
Intervensi psikososial

 Informasi dan edukasi


 Coping skills (relaksasi, problem
solving, dsb)
 Dukungan Emosi & Konseling
suportif
 Psikoterapiketerhubungan
dengan tenaga profesional
psikolog dan psikiater
 Keterhubungan dengan profesi
terkait: ahli gizi, terapis,
pekerja sosial, ahli agama
Apa yang dapat dilakukan?
 Edukasi tentang reaksi umum yang muncul paska HD
 Memberi dukungan positif pada pasien untuk menerima
konsekuensi dari penyakit dan pengobatan
 Mendorong pasien untuk mengekspresikan perasaannya
 Mendorong pasien untuk melakukan “self care
behavior”
 Mengupayakan pasien untuk mendapat dukungan
sosial
 Menyediakan informasi yang memadai bagi pasien
dan keluarganya
 Memberikan referansi rujukan yang sesuai
Diskusi

Anda mungkin juga menyukai