Anda di halaman 1dari 38

PROGRAM HIV AIDS

JAWA TENGAH

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH


Kantor : Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang
Telp./Fax : Telp.(024) 3511351 (Hunting) Fax. (024) 3517463
Website : dinkesjatengprov.go.id E- mail : mi_jateng@yahoo.co.id
Kotak Pos : 50131 Kotak Pos : 026 Semarang
OUTLINE
1. PENDAHULUAN
2. STRATEGI PENGENDALIAN HIV AIDS
3. TANTANGAN
4. PENUTUP
POKOK BAHASAN PERTAMA

PENDAHULUAN
Gambaran Estimasi ODHA di Indonesia
Menurut Propinsi – Tahun 2012
Estimasi Jumlah ODHA 591.823
Estimasi Jumlah Infeksi Baru HIV Per Sub Populasi
(PEMODELAN MATEMATIKA 2012)
Gelombang Epidemi HIV
Di Indonesia

Gelombang 3

Gelombang 2

Gelombang 1
TUJUAN
TUJUAN PROGRAM
PROGRAM PENGENDALIAN
PENGENDALIAN HIV
HIV AIDS
AIDS DAN
DAN PIMS
PIMS

3 ZERO
Zero Zero Zero
new
new HIV
HIV AIDS
AIDS related
related discriminatio
discriminatio
infection
infection death
death n
n

90% 90% 90%


orang
orang
ODHA
ODHA ODHA
ODHA on
on ART
ART
mengetahui
mengetahui
mendapatkan mengalami
mengalami
status
status mendapatkan supresi
ARV supresi VL
VL
HIVnya
HIVnya ARV
Getting To Three Zeroes
90% Pop kunci
LKB & SUFA tahu status HIV Target 90/90/90
100% skrining EID
pd bayi dr Ibu
HIV+

2030
2012 2016 2019 2020 2027

2030
Tripel eliminasi getting to zero
Permenkes ttg
HIV, Sifilis & Hep
Skrining HIV,
pd bayi
Sifilis, bumil
Akselerasi Fast Track 90-90-90

90%
Populasi
Populasi Kunci
Kunci

90% Populasi
Populasi kunci
kunci yang
yang di
di
tes
tes HIV
HIV

ODHA
ODHA
90%
90%
90%
90% ODHA
ODHA yang
yang mendapat
mendapat
ARV
ARV

ODHA
ODHA yang
yang teratur
teratur
minum
minum ARV
ARV

ODHA dg VL
Supression
UU No. 23 / 2014 tentang
PEMERINTAHAN DAERAH
TERDAPAT 6 URUSAN
PEMERINTAHAN WAJIB KONKUREN :
1. Pendidikan;
2. Kesehatan;
3. Pekerjaan umum dan penataan ruang; SPM
(Standar
4. Perumahan rakyat dan kawasan permukiman;
Pelayanan
5. Ketenteraman, ketertiban umum, dan perlindunganMinimal)
masyarakat; dan
6. Sosial.
SPM TERKAIT HIV
• Permendagri Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pedoman
Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Th 2017
Permenkes Nomor 43 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

1. Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar .


2. Setiap ibu bersalin mendptkan pelayanan persalinan sesuai standar.
3. Setiap bayi baru lahir mendptkan pelayanan kes sesuai standar
4. Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
11. Setiap orang dengan TB mendptkan pelayanan TB sesuai standar.
12. Setiap orang berisiko terinfeksi HIV (Bumil, pasien TB, pasien IMS,
Waria/, pengguna napza, dan WBP) mendptkan pemeriksaan HIV
sesuai standar.
PERNYATAAN STANDAR 1:
Setiap hamil mendptkan pelayanan antenatal sesuai standar.

Pelayanan antenatal sesuai standar adalah :


• Pelayanan dilakukan minimal oleh Bidan yg memiliki Surat
Tanda Registrasi dan sesuai dg kewenangannya
• Pelayanan diberikan di Faskes, minimal 4X, 1X pd
Trimester I, 1X pd Trimester II dan 2X pd Trimester III
• Pelayanan mencakup sebagai berikut (10 T) : BB & TB;
Tensi; LILA; TFU; DDA; Imunisasi TT; Tablet Fe, Tes
laboratorium : tes hamil, gol darah, Hb, protein urin; sesuai
lokasi, kondisi & TM (Malaria, BTA; GD, HIV, Sifilis , Hep
B); Tatalaksana/penanganan kasus sesuai kewenangan;
Konseling.
PERNYATAAN STANDAR 12:
Setiap orang berisiko terinfeksi HIV (Bumil, pasien TB, pasien IMS, Waria,
pengguna napza, dan WBP) mendptkan pemeriksaan HIV sesuai standar.

Pelayanan kesehatan bagi orang berisiko terinfeksi HIV sesuai standar


adalah :
• Pemetaan dan penghitungan orang berisiko HIV setiap tahun.
• Upaya pencegahan orang yg memiliki risiko terinfeksi HIV diberikan di
fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (Puskesmas dan Jaringannya) dan
Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut baik pemerintah maupun
swasta.
• Pelayanan Kes ini diberikan oleh nakes sesuai kewenangannya
• Pemeriksaan HIV dilakukan secara aktif dg pemberitahuan oleh petugas
kes dg menggunakan alat tes sesuai standar Nasional yg telah ditetapkan.
• Penderita HIV harus ditangani atau dirujuk ke fasilitas yang
mampu untuk mendapat pengobatan ARV dan Konseling tentang
HIV dan AIDS bagi penderita dan pasangannya.
SPM (wajib 100%)
• Bilamana tidak mampu memenuhi, maka
pemerintah kab/kota/provinsi wajib
menyatakannya dan bila perlu meminta
bantuan secara berjenjang tertulis
• Kegagalan pemenuhan SPM akan dilakukan
“fasilitasi khusus” sesuai UU 23/2014 Bagian
Ketiga pasal 381-383
POKOK BAHASAN 2

STRATEGI PENGENDALIAN HIV-AIDS


Kerangka Kerja Layanan Komprehensif
Berkesinambungan

CO
KOMISI M M U N IT Y
PENANGGULANGAN
O AIDS
R G A(KPA
N IZ
) ER

Fa sy a n k e s Fa sy a n k e s
P r im e r
Se ku n d e r
PU SKESM A S
R S K a b /K o ta
KA D ER

M a sy a ra k a t
keluarga

PBM :
LS M , O rm a s,
K e lo m p o k O r s o s , R e la w a n
Fa sy a n k e s D u ku n ga n
PBR:
T e r s ie r K e lu a r g a O D H A
R S P r o v in s i

17
C O M M U N IT Y
O R G A N IZ E R
6 Pilar dalam LKB
STRATEGIC USE OF ARV (SUFA)
T-O-P

DINKES JATENG 2016 19


Integrasi dalam Layanan KIA
Tes Kehamilan,
Gol. Darah
ANAMNESIS Hemoglobin
GlukoProteinurin
Sifilis,
HIV,
Hep B,
Malaria (pada
daerah endemis),,
Sputum BTA (bila
ada indikasi

TINDAK
LANJUT
Integrasi dalam Layanan KIA
Implementasi PP INH pada ODHA
Prinsip pengobatan pencegahan dengan INH (PP INH)
 Mencegah ODHA menderita sakit TB.
 Tujuan pemberian adalah untuk menurunkan beban

TB pada ODHA
 Sasaran semua ODHA yang berkunjung ke fasyankes
Sasaran Pemberian PP INH :
• ODHA yang baru menyelesaikan pengobatan TBnya dan
dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap.
• ODHA dengan riwayat pemberian OAT sebelumnya dan saat
dilakukan skrining tidak memiliki TB aktif

Kontraindikasi PP INH adalah sebagai berikut:


• TB aktif
• Klinis yang mengindikasikan adanya gangguan fungsi hati
• Neuropati perifer berat
• Riwayat alergi INH
• Riwayat resistan INH
POKOK BAHASAN 4

PERAN PENGELOLA PROGRAM

26
PERENCANAAN (1)

1. MENENTUKAN SASARAN PROGRAM


a. Populasi Kunci
b. Pelajar/mahasiswa
c. Ibu rumah tangga
d. Pasien TB. IMS, dan Hepatitis B
e. Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) / Napi
f. Ibu Hamil
g. Data Estimasi ODHA Dll…. Misal : Catin (tergantung daerah masing-
masing)
PERENCANAAN (2)
2. KESIAPAN LOGISTIK :
a. Reagen pemeriksaan HIV
b. Reagen pemeriksaan IMS
c. Bahan habis pakai (BHP)
d. Alat pelindung diri (APD)  kewaspadaan standar
e. Form pencatatan dan pelaporan
f. Bahan KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi)
g. Obat ARV, Obat IO, Obat IMS
PERENCANAAN (3)

3. SUMBER DAYA
a. Sumber Daya Manusia
b. Pembiayaan
c. Sarana dan Prasarana

4. PERENCANAAN KEGIATAN
Kapan? Di mana? Sasaran? Petugas? Mitra?
KEGIATAN & PERAN PETUGAS
Konseling dan Testing HIV :
1. Konselor (Dokter/Paramedis/Psikolog/Lainnya)
2. Laborat
3. Pencatatan dan Pelaporan

Sarana prasarana :
- Ruangan nyaman
- Reagen rapid test, BHP
- Form pencatatan dan pelaporan
- Laptop
Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan (PDP)
1. Dokter PDP
2. Perawat
3. Farmasis
4. RR
Sarana Prasarana :
- Obat ARV, Obat IO
- Register pra ART, reg ART, Ikhtisar perawatan, form RR lainnya
- Laptop, internet
Triple Eliminasi HIV, Sifilis dan Hepatitis B
Melibatkan program HIV, IMS, Hepatitis dan KIA
Pencatatan dan Pelaporan :
SIHA : PITC, IMS
Hepatitis : SI HEPI
KIA : Buku KIA, Buku bantu KIA-> SIHA, SI HEPI
PP INH (Pengobatan Pencegahan dg Isoniazid)
atau IPT (Isoniazid Preventive Therapy)
SIHA : LBPHA lembar 1
INH 300mg : 180 tablet x jumlah ODHA non TB
Vit B6 25 mg: 180 tablet x jumlah ODHA non TB
Selama 6 bln setiap hari
Lintas Program
1. Promkes
2. Kesga Gizi
3. Farmasi
4. Gudang
Lintas Sektor
1. Komisi Penanggulangan AIDS
2. Diknas
3. Pemberdayaan Perempuan
4. TP PKK
5. Dinas Pariwisata
6. Dishub
7. Kumham
8. LSM penjangkauan dan pendampingan
9. Dll…….termasuk untuk jaminan kesehatan ODHA
JEJARING ODHA

• KDS (Kelompok Dukungan Sebaya)/ peer support


group
Merupakan kelompok bagi ODHA yang saling
menguatakan, memotivasi, dan memberi dukungan
psikososial, kegiatan positif sehingga meningkatkan
rasa percaya diri dan kualitas hidup ODHA
Peran Petugas Kesehatan : sebagai fasilititator,
memberikan informasi hidup sehat.
POKOK BAHASAN KEEMPAT

PENUTUP

37
PENUTUP
MENINGKATKAN CAKUPAN:
T emukan
O bati
P ertahankan

PENGUATAN JEJARING :
 Jejaring internal di dalam fasyankes
 Jejaring eksternal antar fasyankes
 Jejaring komunitas : penjangkauan dan pendampingan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai