2071
2000
1809
1500
1356
1286 1290
1168 1137 1113
1000
500
121
118
117
115
114
113
113
111
800
708
700
600
500
407
400
300
221 217 214 212
184 183 176
200 152 143 142
132 128 120
115 111 110 108 99 98
93 91 91 91 89 89 88 85
100 72 57 56
52 51
-
HASIL PENYISIRAN DATA TB DI RUMAH SAKIT TAHUN 2017
Data Pasien
Data yang
Terdiagnosa TB di
dilaporkan di SITT
Rekam Medis Ranjal &
Ranap
15.532 2.334
1.693
50
0
th.2010 th.2011 th.2012 th.2013 th.2014 th.2015 th.2016
-
10.0
20.0
30.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
40.0
100.0
95.3
94.9
94.6
93.5
92.2
90.9
90.5
90.4
89.3
89.1
88.7
87.7
87.1
86.8
86.6
86.3
85.9
85.4
85.1
85.0
84.0
82.5
81.9
81.1
Angka Keberhasilan Pengobatan TB tahun 2016
80.4
78.6
77.5
76.9
76.9
76.0
73.1
71.9
65.5
62.6
Tar.Nas > 90%
52.1
Jateng : 82,89
PASIEN TB DI TEST HIV DI JAWA TENGAH
TAHUN 2016 TAHUN 2017
38720 45.527
JML Pasien TB
6441
445 347
Jml pasien TB HIV
(6,9%) (3,4)*
0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% -4.0 1.0 6.0 11.0 16.0 21.0 26.0 31.0 36.0
TB MDR terkonfirmasi dan diobati tahun 2012-2017
600
540
500
400
343
300
229
199 200
200
161 153
141
100
65
53 49
39
0
th. 2012 th. 2013 th. 2014 th. 2015 th. 2016 th. 2017
terkonfirmasi diobati
Perbandingan Terduga TB RO yang dikonfirm dan diobati
Provinsi Jawa Tengah 2017 (Jan - Des)
60
32
Jumlah
30
25 26
24 24
22
20 19
20
16 16 16
12 12 13 13
10 11 11 10
9 8 8 87 8
10 7 7 7 7 7
6 6 6 5 6 5 66 6 6 5
3 4 3 3 4 4 3 43 34 32 3
1 0 10
0
KET : DATA PER 2 JANUARI Terduga Terkonfirm TB RO (Resisten Rifampisin) Terduga TB RO diobati
Evaluasi Pengobatan Pasien TB RO Tahun 2011-2017
100%
15.4
90% 23.6
28.6 24.8 24.8
80%
70%
60%
50%
40%
71.8 17.6
30%
65.3 61.7
57.1
52.2
20%
13.4
10%
14.4
0% 0.0
Th. 2011 Th. 2012 Th. 2013 Th. 2014 Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017
Sembuh LFU DO Gagal meninggal Pindah Masih Pengobatan
38 RS/FASYANKES LAYANAN TCM
EKS KARS PATI
1. RSUD PATI
2. RSU KARTINI JEPARA
EKS KARS SEMARANG
1. RSUP Dr KARIADI 3. RSUD KUDUS
2. RS TUGUREJO 4.5. RSUD REMBANG
3. RSUD KENDAL 6. RSUD dr R Soetijono BLORA
EKS KARS PEKALONGAN 4. RSI KENDAL 7. RS KELUARGA SEHAT-PATI
1. RSUD KARDINAH TEGAL 5. RS PARU AW SALATIGA
2. RSUD SLAWI 6. RSUD AMBARAWA
3. RSUD BREBES 7. RSUD PURWODADI
4. RSUD BATANG LautSUNAN
8. RSUD JawaKALIJAGA
DEMAK
5. RSUD BUDI RAHAYU, KOTA Jepara
Jepara
PKL
6. RSUD KRATON, KAB PKL Pati
Kota Kudus Rembang
Tegal Pekalongan Demak
Brebes
Batang Blora
Tegal Bat Kend Kota
Pemalang Semarang
ang al Grobogan
Kota Pekalongan Kab
Pekalong n
an Temanggu Semarang
ng Salatig
JABAR
Purblg Banjar a
JATIM
Cilacap negaraWonoso
Kab. Mgl Srage
Banyuma bo Mag Boyolali n EKS KARS SOLO
Cila s Kota.
elan Mgl
S 1. RSU MOEWARDI SOLO
cap Kebume g Surakarta
R Kr.Any
2. RSUP KLATEN
EKS KARS BANYUMAS n Purwore Magel Klaten K 3. RSUD Dr. SOEHADI P.
1. RSU MARGONO PWT Sukoharjoar SRAGEN
jo ang
2. RST WIJAYA KUSUMA PWT 4. RSUD WONOGIRI
DI. Yogyakarta Wonogiri 5. RSUD KARANGANYAR
3. RSUD CILACAP EKS KARS KEDU 6. BBKPM SURAKARTA
4. RSUD Dr. ASYHARI PML 1. RSUD KEBUMEN 7. RSUD SUKOHARJO
5. RSUD PURBALINGGA 2. RSUD TEMANGGUNG
8. RS KASIH IBU – SRKT
3. RSUD TIDAR
9. RS AMAL SEHAT-WNGR
4. RSUD WONOSOBO
16
5. RST dr SUDJONO 16
2. ISSUE – ISSUE PROGRAM P2TB
ISSUE-ISSUE PROGRAM P2TB
Beban TB yang cukup Tinggi
Notifikasi kasus TB yang rendah (45%)
Bervariasanya Komitmen di Kab/kota
Rendahnya pendanaan domestik
Tingginya donor dependence
Kesempatan/eligibilitas donor yang berkurang
(middle income country)
manajemen program yang belum optimal
• Perencanaan dan evaluasi program
• Jejaring layanan, sistem kesehatan.
• SDM yang kurang memadai baik kualitas dan kuantitas
• Logistik (stock out/overstock)
• Sistem informasi yang belum mampu menjawab masalah
manajemen
meningkatnya kasus TB resisten obat
Exit strategy program belum jelas terarah dan fokus
Banyak mitra pemain tetapi kurang terintegrasi menjadi kekuatan
yang sinergis
Penguatan kemitraan yang sinergis “TB is every body bussiness”
3. KEBIJAKAN DAN STRATEGI TB
DI JAWA TENGAH
Akselerasi Peningkatan Penemuan Kasus TB
1. Penemuan kasus secara aktif dengan pendekatan keluarga dan pemberdayaan dan
peningkatan peran masyarakat
2. Mendorong peningkatan fungsi Puskesmas Satelit (PS) menjadi puskesmas pelaksana
mandiri (PPM) untuk mempersingkat waktu pemeriksaan mikroskopis TB sehingga pasien
segera didiagnosa dan mendapatkan pengobatan sedini mungkin dan mengurangi angka
penularan TB
3. Dampak dari perubahan ini adalah
a. Ada legal aspek mengatur perubahan tersebut (Yankes)
b. Mendorong Pemenuhan sarana dan prasarana (pemenuhan mikroskop binokuler,
kebutuhan logistik, dll)
c. Pelatihan SDM (petugas laboratorium, petugas program TB, serta dokter/perawat)
d. Pembentukan jejaring dan pemantapan mutu laboratorium mikroskopis TB oleh Dinkes
Kabupaten/ Kota, Provinsi
e. Mendorong revisi Pedoman yang terkait dengan peningkatan fungsi Puskesmas satelit
tersebut (pedoman jejaring dan pemantapan mutu, dan lainnya)
4. Penggunaan alur diagnosa baru
a. Diagnosis terduga TB dengan TCM (tes cepat molukuler) untuk fasyankes yang memiliki
TCM
b. Bila tidak terdapat TCM, diganosis dengan pemeriksaan mikroskopis
Strategi menuju Eliminasi TB
• Visi: Indonesia bebas TB
• Tujuan: Eliminasi TB di Indonesia tahun 2030
Peluncuran Strategi TOSS-TB :
• Peta jalan Eliminasi TB
2016 • Penemuan Intensif, Aktif, Massif
• Kemitraan dan mobilisasi sosial
2. Surat
edaran Gubernur ke Bupati/Walikota se Jawa
Tengah
3. Fasilitasi / Pendampingan penyusunan RAD TB di
Kab/Kota
2. Peningkatan Akses Layanan TB yang Bermutu dengan “TOSS-TB”
Peningkatan Kapasitas Petugas Kesehatan dan kader
Pembentukan Koalisi Profesi
Pengembangan model PPM
Peningkatan mutu lab TB
Peningkatan Jejaring Layanan TB
Pelibatan masyarakat dalam deteksi dini terduga TB –gerakan ketuk
pintu
pengembangan layanan TCM ke semua Kab/Kota
Pengembangan faskes Rujukan TB RO
Review Kohort TB RO
Kebijakan kolaborasi TB-HIV menjadi 1 paket layanan
MOU dengan PT POS untuk transportasi rujukan contoh uji TB
( Pilot Project : Pati, jepara, Cilacap, Banyumas, Tegal)
3. Pengendalian Faktor Risiko
1. Peningkatan komitmen petugas dalam pemberian PP INH
2. Mendorong faskes dalam penerapan PPI
3. Berkoordinasi dengan dinas perumahan dan permukiman
terkait juknis penerima bantuan perbaikan Rumah Layak
Huni
4. Peningkatan Kemitraan TB
1. Bekerjasama dengan PDPI dalam peningkatan kapasitas
anggota IDI ttg program P2TB
2. Bekerjasama dengan institusi pendidikan ( UNDIP, UDINUS,
UNIMUS) dalam pengembangan penelitian TB
3. Bekerjasama dengan LSM ( AISYIAH, MUSLIMAT) dalam deteksi
dini terduga TB berbasis masyarakat
5. Peningkatan Kemandirian Masyarakat dalam
Pengendalian TB
1. Validasi Data TB
2. Penyisiran Data TB di RS
3. Perbaikan kualitas surveilans TB
4. Peningkatan kualitas manajemen logistik TB
5. Supervisi / monev program
TERIMAKASIH
31