Anda di halaman 1dari 57

GANGGUAN JIWA

DR. MUTIARA ANISSA, SP.KJ


Definisi Sehat (WHO)

► Mencakup kesehatan jasmani, kejiwaan dan


sosial.
Definisi Kesehatan Jiwa (WHO)

► Orang yang sehat jiwanya adalah orang yang:


► Merasa sehat dan bahagia
► Mampu menghadapi tantangan hidup
► Dapat menerima orang lain sebagaimana adanya
► Mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain

► Berfungsi secara efektif melakukan tugas/aktivitas


sehari-hari, merasa puas dengan dirinya dan merasa nyaman
dengan orang lain.
GANGGUAN JIWA
► Gangguan pikiran, gangguan perasaan atau tingkah laku

► Menimbulkan penderitaan (distress) dan terganggunya


fungsi (disfungsi/hendaya) sehari-hari

► Penderita maupun lingkungan


Perbedaan
Masalah-Stres-Gangguan Jiwa
• Ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan
Masalah

• Reksi tubuh terhadap kondisi yang tidak menyenangkan


Stress

• Gangguan pikiran, gangguan perasaan atau tingkah laku


Gangguan
jiwa

Stres berkepanjangan gangguan jiwa


10% populasi dewasa pada kehidupannya
mengalami gangguan jiwa

30% kunjungan dokter umum (pelayanan


primer) adalah penderita gangguan jiwa.

69% datang dengan keluhan fisik


7
Gangguan jiwa

Psikotik
Non-psikotik
(ggn jiwa berat)

Gangguan
Skizofrenia
bipolar

Gangguan Gangguan
waham depresi

Gangguan
cemas
Psikotik
► Gangguan jiwa yang serius/berat
► Penyebab organik ataupun emosional (fungsional)
► Ditandai oleh :
► Gangguan pikiran ( Waham ) dan persepsi ( Halusinasi )
► Waham kejar; curiga; kebesaran; cemburu; bizare (aneh)
► Halusinasi auditorik.; visual; olfaktorik; taktil
► Emosi yang tidak serasi; sedih atau senang berlebihan
► Pembicaraan yang irrelevan; inkoherensi (tidak nyambung), lompat gagasan;
ekolalia, mutisme dll
► Perilaku yang kacau: gaduh gelisah; agresi; wandering/keluyuran; perilaku
berulang (kompulsi), dll
Penurunan fungsi sosial
• Kesulitan dalam menjalankan
Psikotik
aktivitas sehari-hari bahkan
sampai terbengkalai.
• Enggan bersosialisasi dan
cenderung menarik diri atau
hidup di alam pikirannya
sendiri
PSIKOTIK

• Gejala • Gejala
psikotik > psikotik <
1 bulan 1 bulan

Skizofrenia Psikotik akut

Psikotik Gangguan
organik waham

• Karena • Waham (+),


kondisi halusinasi (-), > 3
organik bulan
Penyebab Psikotik

BIOLOGI
• Peningkatan
dopamin di otak

Psikologi Sosial
• Kepribadian • Berkaitan
tertutup/ dengan orang
sensitif lain/lingkungan
TATALAKSANA

► Farmakoterapi

► Non-farmakoterapi
FARMAKOTERAPI

Antipsikotika
► Menurunkan kadar dopamin yang berlebih
► Haloperidol atau Chlorpromazine atau Risperidon
► Berobat rutin tiap bulan
Non-Farmakoterapi 15
1. Psikoterapi :
► Memperkuat fungsi ego pasien dapat bersosialisasi
2. Psikoedukasi
► Keluarga/Lingkungan memahami dan menerima keadaan
pasien
► Membimbing dalam kehidupan sehari-hari, memberi
kesibukan atau pekerjaan
► Komunikasi pasien dan keluarga lebih baik
► Mengawasi minum obat secara teratur dan membawa pasien
kontrol teratur pada waktunya.
GANGGUAN DEPRESI
PENDAHULUAN

► Depresi : paling banyak


menimbulkan beban disabilitas

► Meningkatkan morbiditas,
mortalitas dan risiko bunuh-diri

► Berdampak pada penurunan


kualitas-hidup pasien dan
seluruh keluarga
Faktor Resiko Depresi

► Usia
Dewasa muda >>
► Status sosial-ekonomi
Kelompok sosial ekonomi rendah, resiko depresi >>
► Status pernikahan
Orang yang berpisah/bercerai memiliki resiko >>
► Jenis kelamin
Perempuan memiliki resiko dua kali lipat lebih besar
daripada laki-laki
Etiologi Depresi (1)

Multi-causal

► Biologi
► Penurunan serotonin, penurunan dopamine
► Genetik
► Anak dengan orangtua menderita depresi risiko depresi >>
► Psikososial
► Peristiwa kehidupan/stres kehidupan kehilangan
► Faktor kepribadian gangguan kepribadian ambang, histrionik,
anankastik
► Faktor psikodinamik
► Gangguan ibu-anak selama fase oral
► Kenyataan atau bayangan kehilangan objek
Etiologi Depresi (2)

Multi-causal

► Teori kognitif
Trias kognitif depresi : persepsi negatif terhadap diri sendiri,
menganggap dunia bermusuhan dengan dirinya, bayangan
masa depan ( penderitaan dan kegagalan)

► Sindrom otak organik / stroke / hormonal


► Sekunder terhadap kondisi medik lain (kanker, DM, dsb.).
► Reaksi terhadap obat/zat tertentu
Akibat Penyakit Fisik

► Arthritis : 25.3%
► Cancer : 30.3%
► Diabetes : 22.7% DEPRESI
► Heart disease : 34.6% &
► Hypertension : 22.4% KOMORBI
► Chronic lung dis : 30.9% DITAS
► Neurologic dis : 37.5%
GEJALA DAN TANDA
► Mood terdepresi
► Perasaan sedih, tidak mempunyai harapan, tidak
berharga
► Pikiran bunuh diri
► Mengeluh penurunan energi sulit menyelesaikan
pekerjaan, tugas sekolah
► Masalah tidur terjaga dini dan sering terbangun di
malam hari atau banyak tidur
► Sulit konsentrasi
► Menurunnya minat dan aktivitas seksual
► Peningkatan atau penurunan nafsu makan
GEJALA DAN TANDA

► Gejala depresi pada usia lanjut lebih tampak sebagai gejala


somatik/keluhan fisik

► Lelah, tak bertenaga, tidak nafsu makan, berat-badan turun,


badan sakit-sakit, pegal-linu, nyeri dan sakit kepala, dada
sakit, sesak napas, keluhan perut/lambung dsb.

► Gangguan kognitif sering dianggap sebagai dementia


Kriteria Diagnostik Episode Depresi (ICD 10)

• Mood yang depresif


• Kehilangan minat dan kesenangan
Gejala utama • Mudah lelah (anersi)

• Konsentrasi dan perhatian berkurang


• Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
• Gagasan perasaan bersalah dan tidak
berguna
Gejala • Pandangan masa depan suram dan
pesimis
tambahan • Gagasan atau perbuatan membahayakan
diri atau bunuh diri
• Tidur terganggu
• Nafsu makan berkurang
Kriteria Diagnostik Episode Depresi (ICD 10)

Episode Episode Episode


depresi ringan depresi sedang depresi berat
• 2 gejala • 2 gejala • 3 gejala
utama utama utama
• 2 gejala • 3 gejala • 3 gejala
tambahan tambahan tambahan

Gejala berlangsung sekurang-kurangnya sekitar 2 minggu


TATALAKSANA

Modalitas terapi Gangguan Depresi:


► Medikamentosa: antidepresan (fluoxetine, amitriptilin)
► Psikoterapi / CBT
► Dukungan keluarga / lingkungan sosial

Dahulu: tujuannya adalah simtomatik,


mengurangi atau menghilangkan gejala
depresi
Sekarang: mengatasi gejala (simtomatik),
mengembalikan fungsi sosial dan QOL
TUJUAN TERAPI DEPRESI

Meningkatkan
kualitas hidup

Mengurangi risiko
kekambuhan Mengurangi/
menghilangkan gejala
Terapi

Mengembalikan Mengurangi gejala


fungsi/peran disabiltas/mortalitas
GANGGUAN BIPOLAR
APA ITU GANGGUAN BIPOLAR?

Gangguan bipolar adalah gangguan fungsi otak yang ditandai


dengan adanya perubahan yang ekstrim pada mood, energi
dan kemampuan seseorang dalam menjalani fungsinya
sehari hari.

Orang dengan gangguan bipolar mengalami


perubahan emosi/mood (mood swing) yang
mendalam --. episode mood.

“Ups and Down” dalam mood berbeda dengan keadaan


normal pada orang lain
ETIOLOGI

► Etiologi pasti belum diketahui

► Faktor Biologik : gangguan Biogenic Amines yaitu


norepinephrine, serotonin, dll

► Faktor psikodinamik pada mania


Episode mania sebagai defens terhadap depresi.

► Teori depresi : kehilangan harga diri setelah suatu


kejadian / peristiwa yang merugikan.
AKIBAT DARI GANGGUAN
BIPOLAR

Masalah di pekerjaan/sekolah
Masalah dalam hubungan/relasi dengan orang lain

Munculnya perilaku berisiko

Masalah hukum

Bunuh diri (suicide)


EPISODE MOOD PADA
GANGGUAN BIPOLAR

Manik
High
Hipomanik
Mood
Mood
Swing
Normal
Depresi
Low
Depresi berat
Bipolar Disorder: Sami Khalife, Vivek Singh, David J. Muzina
http://www.clevelandclinicmeded.com/medicalpubs/diseasemanagement/psychiatry-psychology/bipolar-disorder/#f0015
Gambaran Klinik Episode Manik
► Gejala utama : suasana perasaan
meningkat eforia, iritabel
(mudah marah), meluap-luap
(expansive).
► Gejala lain :
► banyak bicara : Tidak dapat
diinterupsi saat bicara, makin
besar suaranya, lebih cepat
dan sukar dimengerti.
► Hiperaktif : tampak sangat
sibuk tapi pekerjaan tak
selesai.
► Pikiran : sangat percaya diri ,
ide-ide kebesaran

dirasakan selama minimal 1 minggu


HIPOMANIA
(EPISODE HIPOMANIK)

Episode ini lebih ringan dibandingkan episode manik


dengan gejala-gejala yang sama tetapi tidak terlalu
menyebabkan gangguan.

Selama episode hipomanik ini, pasien dapat merasakan


mood yang meningkat, merasa lebih baik dari biasanya
dan merasa lebih produktif.

Episode ini dirasakan sebagai perasaan yang baik dan


jarang disadari oleh seseorang sebagai hal yang salah.
EPISODE DEPRESI
Selama episode ini, selama 2 minggu pasien mengalami
gejala-gejala :
▪ Perasaan sedih dan kehilangan minat terhadap hal-hal yang
sebelumnya diminati
▪ Kesulitan tidur atau tidur berlebihan
▪ Kehilangan nafsu makan atau makan jadi terlalu banyak
▪ Sulit berkonsentrasi atau sulit membuat keputusan
▪ Merasa jadi lambat atau tidak dapat duduk tenang
▪ Merasa tidak berharga, merasa bersalah dan memiliki harga
▪ diri yang rendah
▪ Berpikir tentang kematian dan bunuh diri
▪ Pada keadaan yang berat dapat juga muncul halusinasi dan
waham (keyakinan yang salah)
TATA LAKSANA

► Farmakoterapi dan Psikoterapi, tetapi perlu stressor dikurangi/dihilangkan


baik jumlahnya maupun beratnya.
FARMAKOTERAPI
1. Episode manik :
► Antimanik : Lithium, Asam Valproat
2. Episode depresi
► Antidepressan : Amitriptilin, Fluoxetine, Sertraline
PERJALANAN & 39
PROGNOSA

► Studi tentang perjalanan prognosa gangguan mood


menyimpulkan bahwa gangguan ini cenderung bersifat
kronis dan relaps (kambuh kembali)
GANGGUAN
CEMAS
Gangguan Cemas

► Sekitar 11% populasi dewasa pernah mengalami kriteria ini


dalam hidupnya.
► Dapat disembuhkan
► Mengalami gejala fisik berhubungan dgn kecemasan.
► Seseorang dengan gangguan kecemasan memiliki
kecenderungan 3-5x lebih banyak berkunjung ke dokter
ETIOLOGI

Biologi
Genetik

Psikoanalitik/k
ognitif
perilaku

Gangguan cemas
Tanda dan Gejala
• Anoreksia, mual, muntah, nyeri perut

Fisik • Berdebar, berkeringat


• Mulut kering, sesak nafas
• Ketegangan otot, sakit kepala

• Kegelisahan
Perasaan • Ketidaknyaman

• Khawatir
Pikiran • Pikiran yg berkaitan dgn ancaman emosi dan fisik

• Menghindar
Perilaku • Mengurangi
GANGGUAN CEMAS

Generalized anxiety Obsessive-Compulsive


Panic disorder /
disorder/ Gangguan Disorder/Gangguan
Gangguan Panik
Cemas Menyeluruh. Obessesif Kompulsif

Post Traumatic Stress


Phobia/fobia Disorder/Gangguan
Stress Paska Trauma
Gangguan Cemas
Menyeluruh
► Gambaran terpenting: rasa
cemas yang menyeluruh,
menetap, dan bertahan lama
(persisten).
► Bersifat mengambang
(free-floating anxiety).
► Berkaitan dengan adanya
stresor psikososial yang
berlangsung lama.
Kriteria Diagnostik Gangguan Kecemasan Umum
A. Kecemasan atau kekhawatiran yang berlebihan, yang terjadi sekurangnya selama 6
bulan, terhadap sejumlah kejadian atau aktivitas.
B. Kekhawatiran tersebut bersifat berlebihan dan sulit dikendalikan.
C. Kecemasan dan kekhawatiran tersebut disertai oleh tiga atau lebih dari 6 gejala
berikut ini:
1. kegelisahan atau perasaan bersemangat
2. merasa mudah lelah
3. sulit berkonsentrasi atau pikiran menjadi kosong
4. iritabilitas
5. ketegangan otot
6. gangguan tidur (sulit jatuh tidur atau tetap tertidur, atau tidur yang gelisah dan
tidak memuaskan)
D. Kecemasan, kekhawatiran, atau gejala fisik menyebabkan penderitaan yang
bermakna secara klinis atau menimbulkan gangguan pada fungsi sosial, pekerjaan,
atau fungsi penting lain.
E. Gangguan yang terjadi bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat
(misalnya obat yang disalahgunakan), atau kondisi medis umum (misalnya
hipertiroidisme), dan tidak terjadi semata-mata selama suatu gangguan mood,
gangguan psikotik, atau gangguan perkembangan pervasif.
PANIC DISORDER

► Onset penyakit tiba-tiba


atau mendadak.
► Serangan ansietas biasanya
berat dan berulang-ulang.
► Sering terdapat bersamaan
dengan neurosis kardiak,
dispepsia non ulkus dan
asma bronkiale.
Kriteria Diagnostik Serangan Panik
Suatu periode tertentu adanya rasa takut atau tidak nyaman, dimana
empat atau lebih gejala berikut ini terjadi secara tiba-tiba dan
mencapai puncaknya dalam 10 menit:
1. palpitasi, jantung berdebar kuat, atau kecepatan jantung bertambah
cepat
2. berkeringat
3. gemetar atau bergoncang
4. sesak nafas atau nafas tertahan
5. perasaan tercekik
6. nyeri dada atau perasaan tidak nyaman
7. mual atau gangguan perut
8. perasaan pusing, bergoyang, melayang, atau pingsan
9. derealisasi (perasaan tidak realitas) atau depersonalisasi (merasa
bukan dirinya sendiri)
10. ketakutan kehilangan kendali atau menjadi gila
11. rasa takut mati
12. parestesia (mati rasa atau sensasi geli)
13. menggigil atau perasaan panas
FOBIA

► Fobia adalah : suatu ketakutan yang tidak rasional yang


menyebabkan penghindaran, yang disadari; terhadap objek,
aktivitas, atau situasi yang ditakuti.

Fobia Fobia
sosial spesifik
DIAGNOSIS FOBIA SOSIAL
(DSM V)
A. Rasa takut yang jelas dan menetap terhadap satu atau lebih situasi sosial atau kinerja dimana
seseorang bertemu dengan orang yang tidak dikenal atau kemungkinan diperiksa oleh orang lain.
Individu merasa takut bahwa ia akan bertindak dalam cara (atau menunjukkan gejala kecemasan)
yang akan memalukan atau merendahkan.
B. Pemaparan dengan situasi sosial yang ditakuti hampir selalu mencetuskan kecemasan, yang dapat
berupa serangan panik yang berkaitan dengan situasi atau dicetuskan oleh situasi.
C. Orang menyadari bahwa rasa takut adalah berlebihan atau tidak beralasan.
D. Situasi sosial atau kinerja yang ditakuti adalah dihindari, atau jika tidak dapat dihindari, dihadapi
dengan kecemasan atau penderitaan yang kuat.
E. Penghindaran mengganggu rutinitas normal, fungsi pekerjaan/akademik atau aktivitas sosial
F. Pada individu < 18 tahun, durasi sekurang-kurangnya adalah 6 bulan
G. Bukan karena efek fisiologis langsung zat/kondisi medis umum/gangguan mental lain
H. Rasa takut tidak berhubungan dengannya, mis: rasa takut adalah bukan gagap, gemetar pada peny
Parkinson
Kriteria Diagnostic Fobia
Spesifik

Objek tertentu

Segera menyebabkan respon kecemasan

Menyadari rasa takutnya adalah berlebihan

Penghindaran situasi fobia mengganggu rutinitas normal


Tipe binatang
Umur < 18 thn durasi minimal 6 bulan Tipe lingkungan alam
Tipe darah, injeksi, cedera
Gejala tidak cenderung pada diagnosis gangguan lain
Tipe situasional
Tipe lain
Gangguan Obsesif-Kompulsif

► Pikiran obsesif yang berulang


dalam bentuk yang sama dan
diikuti oleh tindakan kompulsif
secara ritual, stereotipik yang
berulang-ulang.

► Tindakan yang dilakukan


sebenarnya tidak bermanfaat,
tetapi jika tidak dilakukan
menimbulkan ketegangan dan
ansietas.
PTSD
► Timbul sebagai respon yang berkepanjangan terhadap
kejadian/musibah yang besar.
► Onsetnya setelah beberapa minggu/bulan setelah timbulnya
trauma yang berat.
► Gejala muncul dalam ingatan, bayangan atau mimpi mengenai
peritiwa trauma.
TATALAKSANA
GANGGUAN CEMAS
► Farmakoterapi
► Anticemas
► Benzodiazepin
► Non-benzodiazepin
► Antidepresan
► Psikoterapi
► Terapi Perilaku
► Terapi Kognitif Perilaku
Perbedaan Ansietas dan Depresi
Ansietas Depresi

Pola tidur Sulit tidur Cepat bangun


Rasa lelah (-) (+)
Paling tidak enak Sore hari Pagi hari

Rasa kasih sayang (+) (-)

Perhatian hobi (+) (-)

Humor (+) (-)

Tujuan hidup (+) (-)

Menangis (-) (+)

Menyalahkan diri (-) (+)


TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai