Anda di halaman 1dari 46

GANGGUAN

PSIKOLOGIS PADA
MENOPAUSE
Noveri Aisyaroh
Departemen Kesehatan Reproduksi & Komunitas
Definisi
Psikologi
Bhs Yunani
→ Psyche (jiwa)
→ logos (ilmu pengetahuan)

Secara etimologi → psikologi adl ilmu yg mempelajari ttg jiwa, baik


gejalanya, prosesnya, maupun latar belakangnya
“ILMU JIWA”
Jiwa adl daya hidup rohaniah yg bersifat abstrak

Tingkah laku mrp manifestasi jiwa yg dpt dihayati dari luar


Macam-Macam Perubahan Psikologis pd
Masa Menopause
No Bentuk Perubahan Ket
1 Perubahan peran dlm Dimulai saat anak2 menuju usia dewasa
kehidupan klg
2 Merasa tdk lagi dibutuhkan Seiring bertambah dewasa & mandiri, anak tdk
mengikutsertakan ortu dlm permasalahannya
3 Perubahan hub social dg Teori disengangement → ketika menjd tua & sangat tua, akan
lingk mencari bentuk2 isolasi dg begitu ia menjd bahagia
4 Kehilangan anggota klg Ketika anak dewasa, menikah → merasa senang krn
kewajibannya selesai, disatu sisi merasa kehilangan krn anak
hidup mandiri
5 Pertambahan usia Segera stlh lahir, sec fisiologi tumbuh & berkembang → menjd
tua, jaringan2 & sel2 sebagian regenarasi dan mati
6 Mudah sakit2an Jaringan & sel mengalami regenerasi & mati → fungsi jaringan
& sel tdk maksimal → usila rentan thd peny, shg mudah sakit
Penyebab Gangguan Psikologis pada
Menopause
• Menghadapi pengalaman atau kejadian hidup yang berat
• Penurunan kemampuan kognitif lansia dan fungsional akibat
penyakit atau tindakan medis tertentu
• Penurunan status sosial dan ekonomi
• Kesepian dan kurangnya hubungan sosial juga menjadi salah
satu faktor timbulnya masalah atau perubahan mental pada
lansia. Faktor-faktor tersebut juga kerap menimbulkan isolasi diri,
kesepian, dan tekanan psikologis pada orang tua.
Gejala2 adanya kecemasan menghadapi
menopause ditinjau dr beberapa aspek, mnrt
Blackburn & Davidson (dlm Zainuddin, 2020):
No Gejala Psikologis Ket
1 Suasana hati Kead yg menunjukkan ketdktenangan psikis, spt: mudah marah,
perasaan tdk tenang
2 Pikiran Kead pikiran yg tdk menentu, spt: khawatir, sulit berkonsentrasi, pikiran
kosong, membesar2kan ancaman, memandang diri sbg pribadi yg
sensitive, merasa tdk berdaya
3 Motivasi Dorongan utk mencapai sesuatu, spt: menghindari situasi ttn,
ketergantungan yg tinggi/ingin lari dr kenyataan
4 Perilaku gelisah Kead diri yg tdk terkendali, spt: gugup kewaspadaan yg berlebihan,
sangat sensitive, agitasi
5 Mslh seksualitas Kead yg menunjukkan perubahan pd aktivitas seksual
Gangguan Psikologis pada Menopause
Berdasarkan Gejala
Isolasi

Suasana Infantile
hati
Pikiran Impecunity

Gangguan
Depresi
cemas Demensia Delirium

Ggn fx kognitif
Gangguan Psikologis pada Menopause
Berdasarkan Gejala

Insomnia

Motivasi Perilaku Ggn


gelisah konsep diri

Skizofrenia
Aktivitas
Ide delirius hipomanis
semi
Gangguan Psikologis pada Menopause
Berdasarkan Gejala

Kehidupan
seksualitas

Masturbasi
klitoris Impotence
Suasana
hati

Gangguan
Depresi
cemas
Gangguan Cemas (1)
◦ Mula-mula pasien memperlihatkan gejala fisik yg berkaitan dgn ketegangan (spt sefalgia, jantung yang berdebar keras) atau dgn
insomnia. Anamnesis lebih lanjut akan menampilkan ciri khas gangguan cemas yg menyeluruh yaitu kecemasan dan kekhawatiran yg
berlebih, hampir tiap hari ttg sejumlah peristiwa atau aktivitas.
◦ Penatalaksanaan Gangguan Cemas
a) Konseling pasien dan keluarga:
1) Bantu pasien mengenali, menghadapi dan menantang kekhawatiran yang berlebihan agar dapat mengurangi gejala
anxietas.
2) Kenali kekhawatiran yang berlebihan atau pikiran yang pesimistik (misalnya ketika cucunya terlambat pulang 5 menit dari
sekolah, pasien mengkhawatirkan akan kemungkinan mengalami suatu kecelakaan).
3) Diskusikan cara menghadapi kekhawatiran yg berlebihan ini pd saat pemunculannya (misalnya ketika pasien mulai khawatir, ia
dpt mengatakan pd dirinya, saya mulai terperangkap dlm kekhawatiran lagi. Cucu saya hanya terlambat beberapa menit saja
dr sekolah dan segera akan tiba di rumah. Saya tdk akan menelpon sekolahnya utk mencari informasi, kecuali ia terlambat satu jam).
4) Dukung motivasi pasien mempraktekkan metode relaksasi harian untuk mengurangi gejala fisik dari ketegangan.
5) Dorong pasien utk mengikuti aktivitas dan latihan yg menyenangkan, dan mengulang aktivitas yg pernah menolong di masa lalu.
Gangguan Cemas (2)
6) Metode pemecahan masalah yg terstruktur (structured problem-solving methods) dpt menolong
pasien utk menatalaksana masalah kehidupan atau stres saat ini yg dpt menambah gejala anxietas.
7) Kenali peristiwa-peristiwa yg mencetuskan kekhawatiran yang berlebihan.
8) Bicarakan apa yg akan dilakukan pasien utk mengatasi situasi ini. Kenali dan perkuat hal-hal yg
berhasil mengatasi situasi.
9) Latihan fisik yg teratur sering menolong.
b) Informasi yg perlu utk pasien dan keluarga
1) Stres dan rasa khawatir keduanya mempunyai efek fisik dan mental.
2) Belajar utk mengurangi efek stres (bukan pengobatan sedatif) mrp pertolongan yg paling efektif. Bila
gangguan cemas berlangsung lebih dari 3 bulan dilakukan rujukan ke rumah sakit.
Depresi (1)
◦ Depresi adl perasaan sedih dan tertekan yg menetap. Perasaan tertekan sedemikian
beratnya shg yg bersangkutan tak dpt melaksanakan fungsi sehari – hari.
◦ Lanjut Usia sering menderita depresi krn banyak mengalami kehilangan spt
kehilangan pekerjaan, kehilangan kemampuan fisik, kehilangan harga diri, kematian
atau kehilangan pasangan hidup/ kerabat/ keluarga dekat, kepergian anak-anak.
Pasien mungkin mengemukakan kesepian, kehilangan sesuatu yg dicintai (lost of love
object), ada perasaan kosong/hampa, pesimis, kuatir masa depan, tak ada
kepuasaan hidup, merasa hidupnya tidak bahagia, satu atau lebih gejala fisik (lelah,
nyeri).
◦ Penyidikan lanjutan akan menunjukkan depresi atau kehilangan minat akan hal-hal
yg menjadi kebiasaannya. Iritabilitas (cepat marah, cepat tersinggung) kadang-
kadang mrp mslh yg dikemukakan.
◦ Skrining depresi dpt dilakukan dg instrumen Geriactric Depresion Scale (GDS).
Depresi (2)
◦ Penatalaksanaan Depresi
a) Konseling pasien dan keluarga :
1) Identifikasi adanya stres sosial atau problem kehidupan yang akhir-akhir ini dialami.
2) Indentifikasi suicide idea atau ide bunuh diri.
Tanyakan ttg risiko bunuh-diri. Apakah pasien sering berpikir ttg kematian atau mati? Apakah pasien
mempunyai rencana bunuh-diri yg khas? Apakah ia telah membuat rencana yg serius utk percobaan bunuh-diri di
masa lalu? Apakah pasien bisa yakin utk tdk bertindak mnrt ide bunuh-diri? Supervisi/pengawasan yg ketat oleh
keluarga atau teman, atau hospitalisasi mungkin diperlukan. Tanyakan tentang risiko mencederai orang lain.
Rencanakan kegiatan jangka pendek yg memberikan pasien kesenangan/membangkitkan kepercayaan diri.
- Dorong pasien utk berfikir positif tk mengatasi rasa pesimis dan kritik-diri, tdk bertindak atas dasar ide pesimistik
dan tdk memusatkan pd pikiran negatif atau bersalah.
- Fokuskan pd langkah kecil yg khas, yg dpt diambil oleh pasien utk mengurangi atau mengatasi problem dg
lebih baik. Hindari keputusan yg besar atau perubahan pola hidup.
- Jika ada gejala fisik, bicarakan hubungan antara gejala fisik dengan suasana perasaan.
- Sesudah ada perbaikan, rencanakan dg pasien tindakan yg harus diambil jika tanda kekambuhan terjadi.
Depresi (3)
b) Informasi yang perlu untuk pasien dan keluarga
1) Depresi adalah penyakit yang lazim serta dapat dicegah dan diobati.
2) Depresi bukan mrp kelemahan atau kemalasan; pasien berupaya keras utk mengatasi, ttpi dia
tidak berdaya.
3) Penderita dg depresi mempunyai kecenderungan utk melakukan percobaan bunuh-diri
dibandingkan kelompok masyarakat lain.
c) Pertimbangkan konsultasi (rujukan) jika pasien menunjukkan:
1) Risiko bunuh-diri atau bahaya terhadap orang lain secara bermakna/menonjol;
2) Gejala psikotik;
3) Depresi bermakna yg bertahan sesudah tindakan pengobatan di atas.
Isolasi

Infantile

Pikiran Impecunity

Demensia Delirium

Ggn fx kognitif
Infantile
◦ Infantile pd masa menopause adl sifat kekanak-kanakan yg timbul setelah
puber kedua ini. Saat menopause muncul kembali ingatan masa kecil,
keceriaan, harapan, permainan, lepas, gembira, asyik, dan masih banyak
suasana kegembiraan yg menyertai. Pada masa menopause infantil ini rasa
keinginan selalu ingin terpenuhi, layaknya spt anak-anak.
◦ Infantile adl kembali ke masa kanak-kanak lagi. Dimana pada masa ini
seorang wanita yg sudah mengalami masa menopause mengalami masa
kembali ke anak-anak. Contohnya mudah mengambek, marah tetapi tidak
tahu apa yg menjadi penyebabnya. Yang ada adl marah tanpa sebab dan
selalu ingin diperhatikan.
Isolasi (Isolation)
◦ Isolasi (Isolation) yg dimaksud dg isolasi adl menarik diri dari
lingkungan sekitar. Penyebab tersering adl depresi dan hendaya
fisik yg berat. Dalam keadaan yg sangat lanjut dpt muncul
kecenderungan bunuh diri baik aktif maupun pasif.
Berkurangnya Kemampuan Keuangan
(Impecunity)
◦ Berkurangnya Kemampuan Keuangan (Impecunity) mencakup
pengertian ketidakberdayaan finansial. Walaupun dpt terjadi pd
kelompok usia lain namun, khususnya pd Lanjut Usia menjadi
sangat penting krn meningkatkan risiko keterbatasan akses
terhadap berbagai layanan kesehatan, pemenuhan kebutuhan
nutrisi, dan asuhan psikososial.
Demensia (1)
◦ Demensia adl kondisi kemerosotan mental yg terus-menerus, makin lama makin buruk
(progresif) meliputi penurunan daya ingat akan hal yg baru saja terjadi, kemunduran
kemahiran berbahasa, kemunduran intelektual, perubahan perilaku dan fungsi – fungsi
otak lainnya shg mengganggu aktifitas sehari – hari. Demensia dpt terjadi pd Lanjut
Usia krn penyakit alzheimer, stroke berulang, trauma kepala, dan gangguan faal tubuh
(hormonal, nutrisi, defisiensi vitamin) alkohol dan lain – lain.
◦ Demensia mrp kehilangan kemampuan daya ingat dan daya pikir lainnya shga dpt
menyebabkan masalah tingkah laku misalnya menjadi gaduh gelisah, pencuriga, dan
emosi yg meledak-ledak.
◦ Dua jenis demensia yg tersering terjadi adalah demensia tipe alzheimer dan demensia
vaskuler (pasca "stroke").
Demensia (2)
◦ Keluhan utama pd pasien demensia yaitu pasien sering lupa hal-hal yg baru terjadi, tampak
bingung, apatis atau murung, tetapi biasanya pasien tdk menyadari dirinya kehilangan
kemampuan daya ingat shg ia bisa marah-marah atau menuduh orang krn kelupaannya.
Adakalanya keluarga mengenali perubahan perilaku dan penurunan daya ingat/daya pikir pasien
tapi kadang-kadang keluarga menyangkal atau justru memperhebat gejala pasien.
◦ Umumnya keluarga mencari pertolongan bkn krn kegagalan daya ingat, tetapi krn perubahan
kepribadian atau perilaku seperti marah, agitasi, curiga (paranoid), berdelusi / waham (isi pikir yg
salah, tdk sesuai realitas dan tdk bisa dikoreksi), halusinasi, apatis, depresi, tidak bisa tidur, tidak
kenal tempat tinggalnya atau tersesat di jalan.
◦ Pd tahap demensia berat pasien menjadi spt kanak-kanak lagi mengompol dan buang air besar
sembarangan (inkontinensia) serta tdk bisa menunda kemauan. Ia menjadi sangat tergantung pd
orang lain utk menopang aktivitas kehidupan sehari-hari seperti mandi, makan, buang air dan
sebagainya. Higiene perorangan yg buruk pd pasien Lanjut Usia bisa mempermudah terjadinya
infeksi. Kehilangan daya ingat dpt mengakibatkan penelantaran diri spt kurang gizi dan higiene
buruk.
Demensia (3)
◦ Penatalaksanaan Demensia
a) Konseling pasien dan keluarga
1) Monitor kemampuan pasien untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara aman.
2) Jika kehilangan daya ingat hanya ringan, pertimbangkan penggunaan alat bantu
mengingat atau pengingat.
3) Hindari penempatan pasien di tempat atau situasi yang asing.
4) Pertimbangkan cara utk mengurangi stres pd mereka yg merawat pasien (mis, kelompok saling
membantu). Dukungan dr klg lain yg jg merawat anggota keluarga dg demensia bisa bermanfaat.
5) Bicarakan rencana tentang wasiat, warisan dan keuangan (masalah hukum)
6) Bila sesuai, bicarakan pengaturan ttg dukungan di rumah, masyarakat atau program rawat-
siang, atau penempatan pemondokan.
7) Agitasi yang tak terkendali mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit.
Demensia (4)
b) Informasi yg perlu utk pasien dan keluarga
1) Demensia sering dijumpai pd usia tua dan harus dicari penyebabnya
2) Kehilangan daya ingat dan kebingungan bisa menyebabkan problem perilaku
(misalnya, agitasi, kecurigaan, letupan emosional).
3) Kehilangan daya ingat biasanya berkembang lambat, ttpi perjalanannya sangat bervariasi.
4) Penyakit fisik atau stres mental (depresi) bisa meningkatkan kebingungan dan
mempengaruhi turunnya fungsi kognitif.
5) Berikan informasi yg tersedia dan uraikan sumber pertolongan yg ada di masyarakat (asosiasi
Alzheimer, support group, family meeting)
6) Upayakan intervensi non obat dahulu utk mengatasi gejala sblm mempertimbangkan
pemberian obat (modifikasi lingkungan, analisis situasi dan hindari aktivitas yg memicu gejala,
mengunjungi day care).
Demensia (5)
c) Pertimbangkan untuk dirujuk apabila mengalami gejala:
1) Agitasi tak terkendali; perselisihan dalam keluarga
2) Onset mendadak perburukan daya ingat atau bahasa atau fungsi kognitif
lainnya
3) Penyebab demensia yg bisa dikoreksi dan memerlukan pengobatan
spesialistik (misalnya hidrosefalus tekanan normal, hematoma subdural,
gangguan tiroid, tumor otak).
4) Pertimbangkan utk merawat pasien di rumah sakit, jika perawatan
intensif dibutuhkan.
Delirium (1)
◦ Delirium adl suatu kebingungan akut yg ditandai dg disorientasi, bicara
ngelantur, gelisah, sulit mengalihkan perhatian, ketakutan dan lain-lain yg
disebabkan oleh gangguan metabolisme di otak akibat gangguan
metabolik/infeksi/trauma kepala/efek samping obat dan sebagainya.
◦ Keluhan utama
a) Keluarga mungkin minta pertolongan sebab pasien bingung/ bicara kacau
atau agitatif atau sama sekali pasif.
b) Pasien mungkin tampak tidak kooperatif atau ketakutan.
Delirium (2)
◦ Penatalaksanaan Delirium
a) Konseling pasien dan keluarga
1) Ambil tindakan utk mencegah pasien mencederai diri sendiri atau orang lain (misalnya :
singkirkan obyek berbahaya, batasi pasien bila perlu).
2) Kontak yg mendukung dengan orang yang dikenal bisa mengurangi kebingungan.
3) Sesering mungkin mengingatkan soal waktu dan tempat untuk mengurangi kebingungan.
4) Hospitalisasi diperlukan krn ada agitasi atau krn penyakit fisik yg menyebabkan delirium.
b) Informasi yg perlu utk pasien dan keluarga Perilaku atau pembicaraan yg aneh mrp gejala
suatu penyakit fisik.
c) Pertimbangkan utk merujuk apabila :
1) Penyakit fisik yg memerlukan pengobatan spesialistik;
2) Agitasi yg tak terkendali.
Gangguan Fungsi Kognitif (Intelectual Impairment)

◦ Gangguan fungsi kognitif yg dikenal dengan istilah Intellectual Impairment adl


kapasitas intelektual yg berada dibawah ratarata normal utk usia dan tingkat
pendidikan seseorang tersebut.
◦ Gangguan fungsi kognitif ini dpt disebabkan oleh sindrom delirium dan
demensia. Penanganan yg tdk adekuat dr sindrom delirium akan
mengakibatkan berbagai penyulit sesuai penyebab. Penanganan yg tdk
adekuat dari demensia akan mengakibatkan perburukan intelektual yg
cepat, serta potensial menimbulkan beban terhadap keluarga dan
masyarakat.
Motivasi

Aktivitas
Ide delirius hipomanis
semi
Ide Delirius
◦ Adalah ide yg berisikan kegilaan, nafsu-nafsu petualangan jika pd usia
pubertas sudah pernah muncul predisposisi psiko somatis dan gejala psikis
histeris, nafsu-nafsu petualangan dan gangguan psikis lain, maka pd usia
klimakteris ini predisposisi dan gejala-gejala abnormal tadi akan muncul
kembali. Biasanya gejala tersebut berisikan ide delirius (kegilaan).
◦ Cara mengatasi gangguan psikologis tersebut yaitu dengan:
1) Memberikan nasihat agar lebih mendekatkan diri pada Tuhan.
2) Memberikan nasihat mengembangkan pikiran-pikiran atau ide yg positif dalam
kehidupannya.
Aktivitas Hipomanis Semu
◦ Aktifitas hipomanis semu adl gangguan ini ditandai dg seolah – olah wanita ini merasakan vitalitas
hidupnya jadi bertambah. Ia merasa muda bagaikan gadis remaja dan selalu meyakinkan diri sendiri
bahwa ia berambisi atau mampu memulai kehidupannya dr awal lagi. Wanita ini merasakan seolah-
olah vitalitas kehidupannya jadi bertambah.
◦ Contohnya jika dulunya dia seorang wanita yg penuh dg kesembronoan maka pd saat klimakterium ini
terjadi maka seakan-akan dia jg dikejar utk melakukan hal itu lagi. Bila dia dulu seorang wanita yg suka
berdandan maka pd saat terjadi klimakterium ini keinginan dia untuk berdandan akan muncul kembali
dan ingin membeli kosmetik yg mahal.
◦ Cara mengatasi gangguan psikologis tersebut yaitu:
1) Memberi nasehat agar aktifitas yg dilakukan dpt mengarah ke hal-hal yg positif, contohnya:
berolahraga, menghadiri ceramah, dll dan mengisi waktu dg kegiatan yg memperdalam
kebudayaan atau bakat, misalnya melukis, dll.
2) Mengisi kegiatan dg memperdalam kebudayaan atau bakat.
Perilaku
gelisah

Ggn
Insomnia konsep diri

Skizofrenia
Insomnia (1)
◦ Insomnia adl kesukaran dlm memulai atau mempertahankan tidur. Sejumlah faktor dikombinasikan dlm menopause
mengganggu tidur. Tingkat hormon, mslh kesehatan, gaya hidup, dan ketegangan situasional semua berperan
dalam hal ini. Setelah usia 40 atau 45 tahun, wanita mungkin mengalami kesulitan utk bisa tidur atau tetap tidur.
◦ Penyebab:
1) Penurunan kadar hormon.
2) Kemerahan dan berkeringat di malam hari.
3) Depresi dan kecemasan.
4) Masalah fisik lain seperti kesulitan bernapas, masalah tiroid, sakit dll.
5) Penggunaan kafein, alkohol nikotin yang berlebihan, atau penggunaan beberapa suplemen.
6) Masalah Sosial & keluarga seperti orang tua yg sakit, perceraian, kekhawatiran pekerjaan, masalah keuangan dll.
7) Berbagai obat-obatan digunakan untuk ketidaknyamanan fisik yang berbeda.
◦ Utk masalah ini, semakin wanita kehilangan tidur krn gejala menopause, gejala insomnia akan lebih jelas terjadi.
Kemurungan akan menjadi lebih intens, kelelahan ekstrim menjadi umum
Insomnia (2)
◦ Gangguan Tidur (Insomnia)
Pasien sering datang dg masalah insomnia karena :
a) Keluhan sulit masuk tidur.
b) Keluhan tidur gelisah atau tidur yang tidak menyegarkan.
c) Mengeluh sering bangun atau periode bangun yang panjang.
d) Tidak berdaya akibat sulit tidurnya
e) Tertekan (distress) akibat kurang tidur
◦ Insomnia dpt disebabkan oleh gangguan cemas, depresi, delirium, dan
demensia. Gangguan tidur yg kronik seringkali menyebabkan jiwa pasien
tertekan (distress).
Insomnia (3)
◦ Kebiasaan atau pola tidur Lanjut Usia dpt berubah, yg terkadang dpt mengganggu kenyamanan
anggota keluarga lain yg tinggal serumah. Perubahan pola tidur dpt berupa tdk bisa tidur sepanjang
malam, sering terbangun pd malam hari shg Lanjut Usia melakukan kegiatannya pd malam hari. Bila hal
ini terjadi, carilah penyebab dan jalan keluar sebaik-baiknya. Penyebab dapat berupa keadaan sebagai
berikut :
a) Kurangnya kegiatan fisik dan mental sepanjang hari, shg mereka masih semangat sepanjang malam.
b) Tertidur sebentar-sebentar sepanjang hari
c) Gangguan cemas dan depresi
d) Tempat tidur dan suasana kamar kurang nyaman.
e) Sering kencing pd waktu malam krn banyak minum pada malam hari
f) Infeksi saluran kencing
◦ Pasien sulit masuk tidur dan/atau mempertahankan tidur, sulit tertidur lagi stlh terbangun, kadang-kadang
menjadi tdk berdaya akibat dari sulit tidurnya. Dampak kurang tidur, distress.
Insomnia (4)
◦ Penatalaksanaan Insomnia
a) Cari underlying disease insomnia (depresi, demensia, cemas)
b) Konseling pasien dan keluarga
1) Pertahankan kebiasaan tidur secara teratur dg:
(a) Relaksasi pada sore hari.
(b) Mulai tidur & bangun pagi pd jam yg sama setiap hr, jgn terlalu mengubah jadual tidur pd malam
minggu.
(c) Bangun pada waktu yang sama di pagi hari walaupun malam harinya sulit tidur.
(d) Hindari tidur siang karena hal ini dapat mengganggu tidur malam harinya.
(e) Lakukan latihan relaksasi untuk menolong pasien masuk tidur.
(f) Anjurkan pada pasien untuk menghindari minum kopi dan alkohol.
2) Bila pasien tdk bisa tertidur dlm waktu 20 menit, anjurkan utk bangun dr tempat tidur dan mencobanya
kembali stlh merasa mengantuk.
3) Olahraga pd pagi atau siang hari dpt menolong pasien tidur nyenyak.
Insomnia (5)
c) Informasi yg perlu utk pasien dan keluarga :
1) Problem tidur yg temporer adalah hal yang lazim pada saat stres atau menderita penyakit fisik.
2) Jumlah tidur yg normal sangat bervariasi dan biasanya menurun sesuai dg meningkatnya usia.
3) Perbaikan kebiasaan tidur (tanpa obat tidur) adalah terapi yang paling baik.
4) Kekhawatiran tentang tidak bisa tidur dapat memperburuk keadaan insomnia.
5) Alkohol dpt menolong utk memulai tidur, tp dpt menyebabkan tidur gelisah & bangun terlalu
pagi.
6) StimuLansia (misalnya kopi dan teh) dapat menyebabkan atau memperburuk insomnia.
d) Pertimbangkan konsultasi:
1) Jika diduga gangguan tidur lebih kompleks (misalnya narkolepsi, "sleep apnoea").
2) Jika insomnia berlanjut menetap walaupun hal di atas sudah dilaksanakan.
Gangguan Konsep Diri (1)
◦ Gangguan konsep diri adl konsep diri negatif yg akan cenderung membuat individu bersikap tidak efektif, ini akan terlihat dr
kemampuan interpersonal dan penguasaan lingkungan dlm masyarakat.
◦ Menurut William D. Brooks dan Philip Emmert ada lima tanda individu yg memiliki konsep diri negatif, yaitu :
1) Ia peka pd kritik. Orang ini sangat tidak tahan kritik yg diterimanya, dan mudah marah dan naik pitam.
2) Orang yg memiliki konsep diri negatif, responsif sekali terhadap pujian, ia tdk dapat menyembunyikan antusiasmenya
pd waktu menerima pujian.
3) Memiliki sikap hiperkritis thp orang lain. Ia selalu mengeluh, mencela atau meremehkan apapun dan siapapun.
Mereka tdk mampu mengungkapkan penghargaan atau pengakuan pada kelebihan orang lain.
4) Cenderung merasa tdk disenangi orang lain. Ia merasa tdk diperhatikan, dan ia bereaksi pd orang lain sbg musuh shg
tdk dpt melahirkan kehangatan dan keakraban persahabatan.
5) Bersikap pesimis thp kompetisi
spt ia enggan utk bersaing dg orang lain dlm membuat prestasi. Ia menganggap tdk akan berdaya melawan persaingan yg
merugikan dirinya.Ciri khas individu yg berkonsep diri negatif adl ketidak akuratan pengetahuan ttg dirinya sendiri. Individu yg
mempunyai pemahaman atau pengetahuan yg kurang atau sedikitt ttg dirinya, ia tdk sungguh-sungguh mengetahui siapa dia,
apa kelebihan dan kekurangannya.
Gangguan Konsep Diri (2)
◦ Konsep diri negatif akan cenderung membuat individu bersikap tdk efektif, ini akan terlihat dr
kemampuan interpersonal dan penguasaan lingkungan dlm masyarakat.
◦ Cara mengatasi gangguan psikologi insomia, gangguan konsep diri dan infantile pada masa
menopause adl :
1) Kembangkan kebiasaan tidur dan mentaatinya, membaca bacaan ringan, nonton TV, acara
santai, musik yg menyenangkan.
2) Makanlah jgn terlalu banyak/kemyang dan jangan kurang karena akan mengganggu tidur.
3) Atur kenyamanan diri, pastikan ruangan jgn terlalu panas/dingin dan kamar hrs bersih juga rapi.
4) Dapatkan udara segar, jangan tidur dg selimut menutupi kepala akan mengurangi oksigen dan
menambah karbodioksida yg dihirup.
5) Batasi minum/cairan setelah jam 16.00 karena akan bak waktu malam hari
Gangguan Konsep Diri (3)
6) Jernihkan pikiran, cobalah menyelesaikan mslh pd siang dan singkirkan
semua kecemasan sblm tidur.
7) Menunda jam tidur dan tdk tidur siang.
8) Mengerti dan menerima diri sendiri tulus ikhlas merupakan fitrah dari Tuhan.
9) Aktifitas social dan agama dpt memberikan kepuasan batin, memperkaya
iman dan memberikan rasa berserah diri kepada-Nya.
10) Ketenangan dlm keluarga yaitu adanya pengertian dan dorongan anggota
kelurga akan membantu mengurangi gejala yg timbul, terasa ringan dan
membawa kebahagiaan.
11) Pengobatan dg esterogen dan kombinasi psikoterapi.
Skizofrenia (1)
◦ Gangguan jiwa skizofrenia mrp gangguan jiwa yg berat dan gawat yg dpt dialami manusia sejak muda
dan dpt berlanjut menjadi kronis dan lebih gawat ketika muncul pd lanjut usia (lansia) krn menyangkut
perubahan pd segi fisik, psikologis dan sosial-budaya. Skizofrenia pd lansia angka prevalensinya sekitar
1% dari kelompok lanjut usia (lansia) (Dep.Kes.1992)
◦ Gangguan skizofrenia pd lanjut usia (lansia) ditandai oleh gangguan pd alam pikiran shg pasien memiliki
pikiran yg kacau. Hal tersebut jg menyebabkan gangguan emosi shg emosi menjadi labil misalnya
cemas, bingung, mudah marah, mudah salah faham, dsb. Terjadi juga gangguan perilaku, yg disertai
halusinasi, waham dan gangguan kemampuan dlm menilai realita, shg penderita menjadi tak tahu
waktu, tempat maupun orang.
◦ Parafrenia mrp gangguan jiwa yg gawat yg pertama kali timbul pd lanjut usia (lansia), (misalnya pada
waktu menopause pada wanita). Gangguan ini sering dianggap sbg kondisi diantara Skizofrenia
paranoid di satu pihak dan gangguan depresif di pihak lain. Lebih sering terjadi pd wanita dg
kepribadian pramorbidnya (keadaan sebelum sakit) dg ciri-ciri paranoid (curiga, bermusuhan) dan
skizoid (aneh, bizar). Mereka biasanya tdk menikah atau hidup perkawinan dan sexual yg kurang
bahagia, jika punya sedikit itupun sulit mengasuhnya sehingga anaknyapun tak bahagia dan biasanya
secara khronik tdpt gangguan pendengaran. Umumnya banyak terjadi pd wanita dari kelas sosial
rendah atau lebih rendah.
Skizofrenia (2)
◦ Gangguan skizofrenia sebenarnya dpt dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu :
• Skizofrenia paranoid (curiga, bermusuhan, garang dsb)
• Skizofrenia katatonik (seperti patung, tidak mau makan, tidak mau minum, dsb)
• Skizofrenia hebefrenik (seperti anak kecil, merengek-rengek, minta-minta, dsb)
• Skizofrenia simplek (seperti gelandangan, jalan terus, kluyuran)
• Skizofrenia Latent (autustik, seperti gembel)
◦ Pada umumya, gangguan skizof renia yg terjadi pd lansia adl skizofrenia paranoid,
simplek dan latent. Sulitnya dlm pelayanan keluarga, para lansia dg gangguan
kejiwaan tsb menjadi kurang terurus krn perangainya dan tingkah lakunya yg tdk
menyenangkan orang lain, spt curiga berlebihan, galak, bersikap bermusuhan, dan
kadang-kadang baik pria maupun wanita perilaku seksualnya sangat menonjol
walaupun dalam bentuk perkataan yg konotasinya jorok dan porno (walaupun tidak
selalu).
Kehidupan
seksual

Masturbasi
klitoris Impotence
Kehidupan Seksual
◦ Seks sering dianggap abnormal atau tabu utk dibicarakan pd masa usia lanjut. Akan tetapi hal ini
perlu dibahas agar kita mendapatkan pengertian yg tidak menyesatkan.
◦ Kemampuan hubungan seksual dpt bertahan sampai orang mencapai lanjut usia dg derajat
penurunan berbeda-beda antara satu dengan yg lain. Keadaan ini tergantung pd perubahan-
perubahan faali dari masing-masing orang, misalnya penurunan hormon serta penyakit-penyakit
yg menyertai.
◦ Seks mrp hal yg biasa dan normal juga pada Lanjut Usia. Rasa cinta dan kasih sayang antara
pasangan masih tetap dibutuhkan sampai masa Lanjut Usia.
◦ Bila kondisi kesehatan masih baik dan lanjut usia masih hidup berpasangan, maka :
a) Kehidupan seksual dapat diupayakan sampai masa lanjut usia
b) Hubungan seksual secara teratur membantu mempertahankan kemampuan seksual
c) Bila kemampuannya berkurang pd lanjut usia, jangan cemas akan hal itu krn mrp perubahan
yg alami.
Masturbasi klitoris
◦ Banyak wanita yg dahulu selama masa produktif menjadi dingin-beku sec seksual, pd
masa klimakteris ini tiba-tiba saja seksualitasnya menjadi hangat membara lagi, dan ia
menjadi sensitive sekali. Akan tetapi, ada juga wanita-wanita yg selama periode
produktifnya memiliki seksualitas yang normal, justru pada usia klimakteris ini mereka
menjadi beku dingin secara seksual.
◦ Cara mengatasi gangguan psikologis masturbasi :
1) Memberi nasehat untuk memenuhi kebutuhan sex secara sehat.
2) Memberi nasehat untuk konsultasi ke ahli kebidanan untuk mendapat terapi.
3) Memberi konseling bahwa wanita menopause bisa melakukan hubungan sex.
4) Mengkomunikasikan mslh pd suami dan diharapkan suami mau membantu
memecahkan masalah, memberi dukungan kepada istrinya.
Gangguan Fungsi Seksual (Impotence)
◦ Gangguan fungsi ereksi pd laki-laki Lanjut Usia dpt berupa ketidakmampuan
ereksi, ketidakmampuan penetrasi, atau ketidakmampuan mempertahankan
ereksi.
◦ Gangguan ini dpt disebabkan oleh obat-obat antihipertensi, diabates melitus dg
kadar gula darah yg tdk terkendali, merokok, dan hipertensi lama.
◦ Enam dari 14 i tersebut (yakni : imobilisasi, instabilitas postural, intelectual
impairment dalam hal ini delirium dan demensia, isolasi karena depresi, dan
inkontinensia urin) merupakan kondisi – kondisi yg paling sering menyebabkan
pasien geriatri hrs dikelola lebih intensif. Karenanya keenam kondisi tersebut sering
dinamakan geriatric giants. Untuk itu apabila tenaga Kesehatan menemukan
salah satu dari enam tanda Sindroma Geriatri tersebut harus segera dirujuk ke RS.
Pengelolaan Gangguan Psikologis pd
Masa Masa Menopause secara Umum
Pengobatan Pengobatan
Hormonal Non Hormonal

TSH Pengaturan pola


hidup &
(msh pro kontra) lingkungan
Mengatur menu mkn &
pola makan seimbang
Pendekatan spiritual Pola hidup sehat
Olahraga
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai