Nama Kelompok :
1. Calvin Prasetio 1361050005
2. Sylvia Muthia Triani 1361050088
3. Modest Ndemas 1361050090
4. Fransisca Maureen N P 1361050115
5. Faradiba Saumly A 1361050116
6. Stephanie Caroline 1361050171
7. Risky Wulandari 1361050181
8. Bernadette Indah L H 1361050183
9. Gita Trikartika 1361050218
10. Subhan Fratama 1361050278
Tujuan Pembelajaran :
1. Jenis-Jenis Kepribadian
2. Jenis-Jenis Gangguan Mood
3. Definisi dan Klasifikasi Depresi
4. Penyebab dan Mekanisme Depresi
5. Penegakan Diagnosis :
Kriteria Diagnosis
Wawancara Psikiatri
Status Mental
6. Penatalaksanaan Depresi
7. Prognosis Depresi
Jenis-Jenis Kepribadian
Faradiba Saumly A (1361050116)
Dalam Gaya
Tipe Interaksi Dalam Membuat
Memperoleh Keputusan
Pengambilan
Sosial Keputusan
Informasi
Openness to Agreeablen
Experience ess
The Big
Five
Model
Emotional Conscientio
Stability usness
Mudah bergaul
Banyak bicara
Extraversion Tegas
Percaya diri
Baik budi
Kooperatif
Agreeableness Dapat dipercaya
Perhatian
Bertanggung jawab
Pekerja keras
Conscientiousness Ulet
Memiliki N-Ach yang tinggi
Tenang
Emotional Stability Aman
Tidak khawatir
Imajinatif
Responsif
Openness to Kratif
Experience Intelek
Fleksibrl
Kepribadian Tipe A & Tipe B
Tipe A Tipe B
Selalu bergerak, berjalan, makan Tidak pernah merasakan urgensi
dengan cepat waktu yang diikuti ketidaksabaran
Merasa tidak sabar dengan / santai
kemajuan suatu peristiwa Tidak perlu membahas tentang
Bergulat untuk melakukan dua prestasi, Kecuali jika diperlukan
hal / lebih dalam waktu serentak Lebih menyukai kesenangan dan
Tidak dapat mengatasi waktu santai
luang Dapat santai tanpa rasa salah
Terobsesi dengan bilangan, yang
mengkur kesuksesan dengan
berapa banyak semua hal dapat
diperoleh
Menurut Hipocrates kepribadian dapat dikelompokkan menjadi empat
jenis, yaitu:
1. Sanguinis
2. Melankolis
3. Koleris
4. Phlegmatis
Gambaran :
1. Sanguinis : spontan, lincah, periang, optimistik, ekstrovert, suka pamer dan
suka memerintah.
2. Melankolis : penuh pemikiran, setia, tekun, analitis, pesimistik dan
introvert.
3. Koleris : suka berpetualang, persuasif , percaya diri, keras kepala dan
kurang simpatik.
4. Phlegmatis : ramah, sabar, puas, diplomatis, kurang bersemangat dan
pemurung.
11
Skenario 3
GANGGUAN GANGGUAN
DEPRESI BIPOLAR
MAJOR
DYSTHYMIC CYCLOTHYMIC
DEPRESSIVE BIPOLAR 1 BIPOLAR 2
DISORDER DISORDER
DISORDER
1. EPISODE MANIC
Onset muncul secara tiba-tiba
Elevasi/ekpansi mood yang tiba-tiba,
kegembiraan optimisme yang tidak biasa
Self-esteem meningkat
Self-confidence ekstrim hingga delusi total
2. GANGGUAN DEPRESI
Kondisi emosi sedih dan hilang kemampuan menikmati
aktivitas
Minimal terjadi 4 gejala berikut:
a. Banyak tidur (>10 jam) atau kurang tidur (sulit tidur, sering
terbangun)
b. Kehilangan minat dan kegembiraan
c. Kaku motorik
d. Nafsu makan & BB turun
e. Tampak lemas, letih, lesu, mudah lelah
f. Merasa diri tidak berharga
g. Sulit berpikir dan konsentrasi
h. Muncul pikiran tentang kematian atau bunuh diri tapi tidak
disertai waham dan halusinasi
3. DYSTHYMIC DISORDER
Merupakan depresi kronis, >2thn
Minimal terjadi 2 dari gejala berikut:
a. Hilang nafsu makan atau sebaliknya
b. Tidur banyak/sedikit
c. Merasa diri tidak berharga
d. Sulit konsentrasi
e. Merasa putus asa hilang harapan
Gejala yang terjadi lebih ringan dari depresi
namun waktu nya lebih lama (kronis)
4. GANGGUAN BIPOLAR 1
Episode tunggal manik atau episode campuran
tunggal, terjadi selama hidup pasien
Kemungkinan reccurent tinggi
50% individu dengan bipolar 1 mengalami >4
episode
5. GANGGUAN BIPOLAR 2
Minimal terdapat 1 episode depresi dan 1
episode hipomania
Dapat muncul langsung atau kelanjutan dari
bipolar 1
6. CYCLOTHYMIC BIPOLAR
Gangguan siklotimik ini berasal dari kata
Yunani kyklos lingkaran dan thymos spirit
Gejala depresi dan manik berulang secara
bergantian
Bersifat kronik
Umumnya disebut sebagai moody
Skenario 3
Gejala B :
Konsentrasi dan perhatian berkurang
Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
Rasa bersalah dan tak berguna
Masa depan suram dan pesimis
Gagasan atau perbuatan membahayakan diri
Tidur terganggu
Nafsu makan berkurang
Episode Depresif ringan
Pedoman diagnosis :
Sekurang-kurangnya dua gejala depresif yang
khas (gejala A)
Sekurang-kurangnya dua dari gejala B
Telah berlangsung paling sedikit dua minggu
Tidak boleh ada gejala yang berat
Masih dapat meneruskan pekerjaan dan kegiatan
sosial.
Episode Depresif Sedang
Pedoman diagnosis :
Paling sedikit dua dari gejala A
Paling sedikit tiga dari gejala B
Paling sedikit dua minggu
Mengalami kesulitan dalam pekerjaan dan
kegiatan sosial
Episode depresif berat
Pedoman diagnosis :
Tanpa gejala psikotik
Tiga dari gejala A
Paling sedikit empat dari gejala B dan intensitas berat.
Paling sedikit telah berlangsung dua minggu atau
gejala amat berat dan onset sangat cepat.
Tidak mungkin melakukan pekerjaan dan kegiatan
sosial.
Dengan gejala psikotik
+ waham atau halusinasi, atau stupor depresif.
Skenario 3
Distinct Function:
-Control the need of Sleep, Hunger
-Balance of Mood
-Sense of Pain
Dopamine
The metabolite of Dopamine is
Homovanillic acid (HVA)
Norepinephrine
Peripheral Norepinephrine:
Postganglionic Sympathetic Neurons
Central Norepinephrine:
Locus Coeruleus
Lateral Tegmental Noradrenergic Nuclei
Epinephrine:
Adrenal Gland
The metabolite of
Norepinephrine is
3-methoxy-4-hyroxyphenyl-glycol
(MHPG)
Norepinephrine
Generally excitatory effect.
Function in arousal, alertness, readiness of
action
Conclusion
During Depression:
HISerotonin
Norepinephrine
Dopamine
Faktor Genetik
Studi Keluarga
Generasi pertama, 2-10 kali lebih sering mengalami
depresi berat
Studi Adopsi
Studi menunjukkan anak biologis dari orang tua
yang terkena gangguan mood berisiko terkena
gangguan mood walaupun anak tersebut
dibesarkan oleh keluarga angkat
Faktor Genetik
Studi Anak Kembar
Pada anak kembar dizigotik, gangguan depresi
berat terdapat sebanyak 10-25%, sedangkan pada
anak kembar monozigotik sekitar 50%
Studi Keterkaitan
Hubungan antara gangguan mood, terutama
gangguan bipolar dan penanda genetik telah
dilaporkan untuk kromosom 5, 11, 18, dan X
Faktor Psikososial
Peristiwa Hidup dan Stres Lingkungan
Stres yang menyertai episode pertama mengakibatkan
perubahan yang bertahan lama di dalam biologi otak, dapat
menghasilkan perubahan keadaan fungsional otak.
Peristiwa hidup yang paling sering menyebabkan timbulnya
depresi : kehilangan orang tua sebelum usia 11 tahun,
kematian pasangan, PHK
Faktor Kepribadian
Orang dengan gangguan kerpibadian tertentu (obsesif
kompulsif, histrionik) mungkin memiliki risiko lebih besar
untuk mengalami depresi
Faktor Psikososial
Penegakan Diagnosis
Kriteria Diagnosis
Risky Wulandari (1361050181)
Afek
anhedonia
depresif
Mudah
lelah
Gejala lainnya
Harga &
Konsentrasi Merasa
kepercayaan
turun bersalah
diri kurang
Gangguan
pesimistis Bunuh diri
tidur
Nafsu makan
turun
Onset minimal 2 minggu, tetapi periode lebih
pendek dapat dibenarkan jika gejalanya berat
& berlangsung cepat
Depresif ringan, sedang, & berat episode
tunggal
Episode depresif berikutnya gangguan
depresif berkurang
Waham, halusinasi
3 GU + 4 GL
2 GU + 3 GL
Wawancara Psikiatri
Sylvia Muthia Triani (1361050088)
5. Riwayat keluarga :
a. Silsilah keluarga
Status Mental
Gita Trikartika (1361050218)
Penatalaksanaan Depresi
Stephanie Caroline (1361050171)
Antidepresan atipikal
(maprotilin, bupropion, venlafaxine, trazodone,nefazodone, miansein,
mirtazapin)
Antidepresan
Gangguan Obat Lini Pertama Obat Lini Kedua
Mood Mood
Antidepresant Antidepresant
stabilizer stabilizer
Psychotherapy
PSIKOTERAPI
Psikoterapi Supotif
untuk memberikan dorongan, semangat dan motivasi agar
penderita tidak putus asa dan semangat juangnya dalam
menghadapi hidup
Psikoterapi Reedukatif
mengubah pola perilaku dengan meniadakan kebiasaan tertentu
Psikoterapi Rekonstruktif
dicapainya tilikan akan konflik konflik nirsadar dengan usaha untuk
mencapai perubahan luas struktur kepribadian seseorang
STRATEGI COPING
Strategi
DEPRESI SUICIDE
COPING
STRATEGI COPING
Direct action
Problem focus
coping
Assistance seeking
Information
seeking
Strategi coping
Avoidance
Denial
Emotion focus
coping
Self critism
Possitive
reappraisal
Skenario 3
Prognosis Depresi
Fransisca Maureen N P (1361050115)
Kaplan, Harold, Benjamin Sadock, dan Jack Grebb. 2010. Gangguan Depresi Berat
Sinopsis Psikiatri. Tangerang: Binarupa Aksara Publisher.
Prognosis Gangguan Depresi
Rekurensi
6 bulan pertama 25%
2 tahun pertama 30-50%
5 tahun pertama 50-75%
Kaplan, Harold, Benjamin Sadock, dan Jack Grebb. 2010. Gangguan Depresi Berat
Sinopsis Psikiatri. Tangerang: Binarupa Aksara Publisher.
Prognosis Gangguan Depresi
Pasien yang mengkonsumsi profilaksis
rekuresinnya menurun
Pasien relaps yang tidak diobati:
Jarak antar episodenya memendek dan semakin
parah
Kaplan, Harold, Benjamin Sadock, dan Jack Grebb. 2010. Gangguan Depresi Berat
Sinopsis Psikiatri. Tangerang: Binarupa Aksara Publisher.
Prognosis Gangguan Depresi
Indikator prognosis:
A. Kemungkinan prognosis baik: episode ringan, tidak ada
gejala psikotik, waktu rawat inap singkat, indikator
psikososial meliputi mempunyai teman akrab selama
masa remaja, fungsi keluarga stabil, lima tahun sebelum
sakit secra umum fungsi sosial baik
B. Kemungkinan prognosis buruk: depresi berat bersamaan
degan distimik, penyalahgunaan alkohol dan zat lain,
ditemukan gejala cemas, ada riwayat lebih dari sekai
episode depresi sebelumnya
Skenario 3
Hipotesis