Anda di halaman 1dari 86

Skenario 3

Percobaan Bunuh Diri


Kelompok 7B

Kelompok 7B | Blok 21 (Perilaku dan Psikiatri) | 17 Juni 2016


Skenario 3

Nama Kelompok :
1. Calvin Prasetio 1361050005
2. Sylvia Muthia Triani 1361050088
3. Modest Ndemas 1361050090
4. Fransisca Maureen N P 1361050115
5. Faradiba Saumly A 1361050116
6. Stephanie Caroline 1361050171
7. Risky Wulandari 1361050181
8. Bernadette Indah L H 1361050183
9. Gita Trikartika 1361050218
10. Subhan Fratama 1361050278

Kelompok 7B | Blok 21 (Perilaku dan Psikiatri) | 17Juni 2016


Skenario 3

Tujuan Pembelajaran :
1. Jenis-Jenis Kepribadian
2. Jenis-Jenis Gangguan Mood
3. Definisi dan Klasifikasi Depresi
4. Penyebab dan Mekanisme Depresi
5. Penegakan Diagnosis :
Kriteria Diagnosis
Wawancara Psikiatri
Status Mental
6. Penatalaksanaan Depresi
7. Prognosis Depresi

Kelompok 7B | Blok 21 (Perilaku dan Psikiatri) | 17 Juni 2016


Skenario 3

Jenis-Jenis Kepribadian
Faradiba Saumly A (1361050116)

Kelompok 7B | Blok 21 (Perilaku dan Psikiatri) | 17 Juni 2016


Kepribadian merupakan kombinasi dari cara-cara di mana
seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang
lain.
Kepribadian manusia terbentuk dari banyak sekali
komponen (sifat). Setiap orang memiliki kepribadian yang
susunan komponennya berbeda dengan orang lain. Karena
itu setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda
dengan orang lain.
Myers-Briggs Type Indicator (MBTI)

Dalam Gaya
Tipe Interaksi Dalam Membuat
Memperoleh Keputusan
Pengambilan
Sosial Keputusan
Informasi

Extrovert Sensing Feeling Perceptive

Introvert Intuitive Thinking Judgmental


Extraversio
n

Openness to Agreeablen
Experience ess
The Big
Five
Model

Emotional Conscientio
Stability usness
Mudah bergaul
Banyak bicara
Extraversion Tegas
Percaya diri

Baik budi
Kooperatif
Agreeableness Dapat dipercaya
Perhatian

Bertanggung jawab
Pekerja keras
Conscientiousness Ulet
Memiliki N-Ach yang tinggi

Tenang
Emotional Stability Aman
Tidak khawatir

Imajinatif
Responsif
Openness to Kratif
Experience Intelek
Fleksibrl
Kepribadian Tipe A & Tipe B
Tipe A Tipe B
Selalu bergerak, berjalan, makan Tidak pernah merasakan urgensi
dengan cepat waktu yang diikuti ketidaksabaran
Merasa tidak sabar dengan / santai
kemajuan suatu peristiwa Tidak perlu membahas tentang
Bergulat untuk melakukan dua prestasi, Kecuali jika diperlukan
hal / lebih dalam waktu serentak Lebih menyukai kesenangan dan
Tidak dapat mengatasi waktu santai
luang Dapat santai tanpa rasa salah
Terobsesi dengan bilangan, yang
mengkur kesuksesan dengan
berapa banyak semua hal dapat
diperoleh
Menurut Hipocrates kepribadian dapat dikelompokkan menjadi empat
jenis, yaitu:
1. Sanguinis
2. Melankolis
3. Koleris
4. Phlegmatis
Gambaran :
1. Sanguinis : spontan, lincah, periang, optimistik, ekstrovert, suka pamer dan
suka memerintah.
2. Melankolis : penuh pemikiran, setia, tekun, analitis, pesimistik dan
introvert.
3. Koleris : suka berpetualang, persuasif , percaya diri, keras kepala dan
kurang simpatik.
4. Phlegmatis : ramah, sabar, puas, diplomatis, kurang bersemangat dan
pemurung.

11
Skenario 3

Jenis-Jenis Gangguan Mood


Bernadette Indah L H (1361050183)

Kelompok 7B | Blok 21 (Perilaku dan Psikiatri) | 17 Juni 2016


PENGERTIAN MOOD

Mood adalah suasana perasaan yang bersifat pervasif (meresap) dan


bertahan lama, yang mewarnai persepsi seseorang terhadap kehidupannya.
KLASIFIKASI
Menurut DSM-IV, kondisi gangguan mood
dibedakan satu sama lain berdasarkan:
Ada tidaknya mania (bipolar atau unipolar)
Beratnya penyakit (mayor atau minor)
Peran kondisi medis atau psikiatrik lainnya sebagai
penyebab gangguan (primer atau sekunder)
KLASIFIKASI
1. GANGGUAN MOOD MAYOR
Depresi mayor dan/atau tanda-tanda dan gejala-gejala
manik
Gangguan bipolar 1 (manik-depresi)
Mania pada masa lalu atau saat ini (dengan atau tanpa
adanya depresi atau riwayat depresi), kadang depresi
mayor muncul
Gangguan bipolar 2
Hipomania dan depresi mayor harus ada saat ini atau
pernah ada
Gangguan depresi mayor
Depresi berat saja
KLASIFIKASI
2. GANGGUAN MOOD SPESIFIK LAINNYA
Depresi minor dan/atau gejala-gejala dan tanda-tanda manik
Gangguan distimik
Depresi saja
Gangguan siklotimik
Gejala depresi dan hipomanik saat ini atau baru saja
berlalu (secara terus menerus selama 2thn)
3. Gangguan mood akibat kondisi medis umum
dan gangguan mood yang diinduksi zat
Bisa depresi, manik, atau campuran; ini merupakan gangguan mood sekunder
4. Gangguan penyesuaian dengan mood depresi
Depresi yang disebabkan oleh adanya stressor
GANGGUAN
MOOD

GANGGUAN GANGGUAN
DEPRESI BIPOLAR

MAJOR
DYSTHYMIC CYCLOTHYMIC
DEPRESSIVE BIPOLAR 1 BIPOLAR 2
DISORDER DISORDER
DISORDER
1. EPISODE MANIC
Onset muncul secara tiba-tiba
Elevasi/ekpansi mood yang tiba-tiba,
kegembiraan optimisme yang tidak biasa
Self-esteem meningkat
Self-confidence ekstrim hingga delusi total
2. GANGGUAN DEPRESI
Kondisi emosi sedih dan hilang kemampuan menikmati
aktivitas
Minimal terjadi 4 gejala berikut:
a. Banyak tidur (>10 jam) atau kurang tidur (sulit tidur, sering
terbangun)
b. Kehilangan minat dan kegembiraan
c. Kaku motorik
d. Nafsu makan & BB turun
e. Tampak lemas, letih, lesu, mudah lelah
f. Merasa diri tidak berharga
g. Sulit berpikir dan konsentrasi
h. Muncul pikiran tentang kematian atau bunuh diri tapi tidak
disertai waham dan halusinasi
3. DYSTHYMIC DISORDER
Merupakan depresi kronis, >2thn
Minimal terjadi 2 dari gejala berikut:
a. Hilang nafsu makan atau sebaliknya
b. Tidur banyak/sedikit
c. Merasa diri tidak berharga
d. Sulit konsentrasi
e. Merasa putus asa hilang harapan
Gejala yang terjadi lebih ringan dari depresi
namun waktu nya lebih lama (kronis)
4. GANGGUAN BIPOLAR 1
Episode tunggal manik atau episode campuran
tunggal, terjadi selama hidup pasien
Kemungkinan reccurent tinggi
50% individu dengan bipolar 1 mengalami >4
episode
5. GANGGUAN BIPOLAR 2
Minimal terdapat 1 episode depresi dan 1
episode hipomania
Dapat muncul langsung atau kelanjutan dari
bipolar 1
6. CYCLOTHYMIC BIPOLAR
Gangguan siklotimik ini berasal dari kata
Yunani kyklos lingkaran dan thymos spirit
Gejala depresi dan manik berulang secara
bergantian
Bersifat kronik
Umumnya disebut sebagai moody
Skenario 3

Definisi dan Klasifikasi Depresi


Subhan Fratama (1361050278)

Kelompok 7B | Blok 21 (Perilaku dan Psikiatri) | 17 Juni 2016


Definisi Depresi
Depresi merupakan gangguan mental yang serius yang
ditandai dengan perasaan sedih dan cemas. Gangguan
ini biasanya akan menghilang dalam beberapa hari
tetapi dapat juga berkelanjutan yang dapat
mempengaruhi aktivitas sehari-hari
(National Institute of Mental Health)
Depresi merupakan gangguan mental yang
ditandai dengan munculnya gejala penurunan
mood, kehilangan minat terhadap sesuatu,
perasaan bersalah, gangguan tidur atau nafsu
makan, kehilangan energi, dan penurunan
konsentrasi
(World Health Organization)
Depresi merupakan suatu gangguan mood.
Mood adalah suasana perasaan yang meresap
dan menetap yang dialami secara internal dan
yang mempengaruhi perilaku seseorang dan
persepsinya terhadap dunia
(Sadock)
Depresi adalah satu masa terganggunya fungsi
manusia yang berkaitan dengan alam perasaan
yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk
perubahan pada pola tidur dan nafsu makan,
psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan,
rasa putus asa dan tidak berdaya, serta bunuh
diri
(Kaplan)
Gangguan depresif merupakan gangguan
medik serius menyangkut kerja otak,
bukan sekedar perasaan murung atau sedih
dalam beberapa hari. Gangguan ini menetap
selama beberapa waktu dan mengganggu
fungsi keseharian seseorang
(Depkes)
Klasifikasi Depresi
Departemen kesehatan membagi depresi menjadi
:

Gangguan episode depresi


Gangguan distimia
Gangguan depresi mayor
Gangguan depresi bipolar
Penggolongan Diagnosis Episode
Depresif
Gejala A:
Perasaan depresif
Kehilangan minat dan kesenangan
Mudah menjadi lelah

Gejala B :
Konsentrasi dan perhatian berkurang
Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
Rasa bersalah dan tak berguna
Masa depan suram dan pesimis
Gagasan atau perbuatan membahayakan diri
Tidur terganggu
Nafsu makan berkurang
Episode Depresif ringan
Pedoman diagnosis :
Sekurang-kurangnya dua gejala depresif yang
khas (gejala A)
Sekurang-kurangnya dua dari gejala B
Telah berlangsung paling sedikit dua minggu
Tidak boleh ada gejala yang berat
Masih dapat meneruskan pekerjaan dan kegiatan
sosial.
Episode Depresif Sedang
Pedoman diagnosis :
Paling sedikit dua dari gejala A
Paling sedikit tiga dari gejala B
Paling sedikit dua minggu
Mengalami kesulitan dalam pekerjaan dan
kegiatan sosial
Episode depresif berat
Pedoman diagnosis :
Tanpa gejala psikotik
Tiga dari gejala A
Paling sedikit empat dari gejala B dan intensitas berat.
Paling sedikit telah berlangsung dua minggu atau
gejala amat berat dan onset sangat cepat.
Tidak mungkin melakukan pekerjaan dan kegiatan
sosial.
Dengan gejala psikotik
+ waham atau halusinasi, atau stupor depresif.
Skenario 3

Penyebab dan Mekanisme Depresi


Calvin Prasetio (1361050005)
Modest Ndemas (1361050090)

Kelompok 7B | Blok 21 (Perilaku dan Psikiatri) | 17 Juni 2016


Glossary
Biogenic Monoamine
Serotonin, Dopamine, Norepinephrine,
Epinephrine
Catecholamine
Dopamine, Norepinephrine, Epinephrine
Amino Acid Neurotransmitter
Glutamic Acid, GABA
Serotonin
Serotonin usually act as Inhibitory
neurotransmitter

Distinct Function:
-Control the need of Sleep, Hunger
-Balance of Mood
-Sense of Pain
Dopamine
The metabolite of Dopamine is
Homovanillic acid (HVA)
Norepinephrine
Peripheral Norepinephrine:
Postganglionic Sympathetic Neurons
Central Norepinephrine:
Locus Coeruleus
Lateral Tegmental Noradrenergic Nuclei
Epinephrine:
Adrenal Gland
The metabolite of
Norepinephrine is
3-methoxy-4-hyroxyphenyl-glycol
(MHPG)
Norepinephrine
Generally excitatory effect.
Function in arousal, alertness, readiness of
action
Conclusion
During Depression:
HISerotonin
Norepinephrine
Dopamine
Faktor Genetik

Studi Keluarga
Generasi pertama, 2-10 kali lebih sering mengalami
depresi berat

Studi Adopsi
Studi menunjukkan anak biologis dari orang tua
yang terkena gangguan mood berisiko terkena
gangguan mood walaupun anak tersebut
dibesarkan oleh keluarga angkat
Faktor Genetik
Studi Anak Kembar
Pada anak kembar dizigotik, gangguan depresi
berat terdapat sebanyak 10-25%, sedangkan pada
anak kembar monozigotik sekitar 50%
Studi Keterkaitan
Hubungan antara gangguan mood, terutama
gangguan bipolar dan penanda genetik telah
dilaporkan untuk kromosom 5, 11, 18, dan X
Faktor Psikososial
Peristiwa Hidup dan Stres Lingkungan
Stres yang menyertai episode pertama mengakibatkan
perubahan yang bertahan lama di dalam biologi otak, dapat
menghasilkan perubahan keadaan fungsional otak.
Peristiwa hidup yang paling sering menyebabkan timbulnya
depresi : kehilangan orang tua sebelum usia 11 tahun,
kematian pasangan, PHK

Faktor Kepribadian
Orang dengan gangguan kerpibadian tertentu (obsesif
kompulsif, histrionik) mungkin memiliki risiko lebih besar
untuk mengalami depresi
Faktor Psikososial

Faktor Psikodinamik Depresi


Gangguan hubungan ibu-bayi
Depresi dapat terkait dengan kehilangan objek
Introyeksi objek
Kehilangan objek dianggap campuran cinta dan
benci
Skenario 3

Penegakan Diagnosis

Kelompok 7B | Blok 21 (Perilaku dan Psikiatri) | 17 Juni 2016


Skenario 3

Kriteria Diagnosis
Risky Wulandari (1361050181)

Kelompok 7B | Blok 21 (Perilaku dan Psikiatri) | 17 Juni 2016


Gejala utama

Afek
anhedonia
depresif

Mudah
lelah
Gejala lainnya
Harga &
Konsentrasi Merasa
kepercayaan
turun bersalah
diri kurang

Gangguan
pesimistis Bunuh diri
tidur

Nafsu makan
turun
Onset minimal 2 minggu, tetapi periode lebih
pendek dapat dibenarkan jika gejalanya berat
& berlangsung cepat
Depresif ringan, sedang, & berat episode
tunggal
Episode depresif berikutnya gangguan
depresif berkurang
Waham, halusinasi

3 GU + 4 GL

2 GU + 3 GL

2 GU + 2 GL *GU : Gejala Utama


GL : Gejala Lain
Skenario 3

Wawancara Psikiatri
Sylvia Muthia Triani (1361050088)

Kelompok 7B | Blok 21 (Perilaku dan Psikiatri) | 17 Juni 2016


Pembukaan
1. Mengucapkan salam kepada pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Mempersilahkan pasien duduk dengan sopan
4. Menyatakan kesiapan membantu
5. Meminta persetujuan utk mencatat/meminta
kehadiaran orang lain
6. Menanyakan identitas pasien
- Nama - Status
Pengantar/aloanamnesis
- Umur perkawinan
- Nama
- Pendidik - Agama
- Umur
an - Alamat
- Pendidikan
- Pekerjaa - Suku
- Hubungan dg pasien
n
Riwayat Psikiatri
1. Menanyakan keluhan utama pasien
2. Riwayat penyakit sekarang :
a. Keluhan yang timbul
b. Hubungan antara keluhan fisik & jiwa
c. Menanyakan stresor
- Stresor organobiologik
- Stresor psikologik
d. Menanyakan ada/tdk Hendaya :
- Fungsi perawatan diri
- Fungsi pekerjaan/pendidikan
- Fungsi sosial
- Fungsi sehari-hari
Riwayat Psikiatri
3. Riwayat penyakit dahulu :
a. Gangguan psikiatri
b. Gangguan fisik
c. Gangguan zat psikoaktif
d. Skema perjalanan gangguan
2 Bulan 1 bulan

14 MeI 2016 Diri tidak punya semangat 14 JUNI 2016


14 APRIL 2016 Malas bekerja - Minum baygon
- Istri Meninggal - Tidak pergi kekantor Cepat lelah (percobaan
Kecelakaan - Menangis sendirian Kecewa bunuh diri)
- Jarang Makan Rasa Ingin mati
Riwayat Psikiatri

4. Riwayat kehidupan pribadi :


a. Riwayat perkembangan fisik
b. Riwayat perkembangan kepribadian
- Masa kanak- kanak
- Masa remaja
- Masa dewasa
c. Riwayat pendidikan
d. Riwayat pekerjaan
e. Riwayat beragama
f. Riwayat kehidupan seks dan perkawinan
Riwayat Psikiatri

5. Riwayat keluarga :
a. Silsilah keluarga

b. Identitas anggota keluarga


Riwayat Psikiatri
6. Situasi kehidupan sosial sekarang :
a. Kondisi tempat tinggal
b. Jumlah penghuni
c. Pencari nafkah
Skenario 3

Status Mental
Gita Trikartika (1361050218)

Kelompok 7B | Blok 21 (Perilaku dan Psikiatri) | 17 Juni 2016


Skenario 3

Penatalaksanaan Depresi
Stephanie Caroline (1361050171)

Kelompok 7B | Blok 21 (Perilaku dan Psikiatri) | 17 Juni 2016


Farmakoterapi
Antidepresan

TCA (Tricyclic Antidepressants)


(imipramin,amiriptylin, clomipramin, desipramin)

SSRI (Selective Serotonin Re-uptake Inhibitor)


(fluoxetin, fluvoxamin, paroxetin, sertralin, citalopram)

MAOI (Monoamine Oxidase Inhibitor)


(phenelzine, tranylcypromin, moclobemide)

Antidepresan atipikal
(maprotilin, bupropion, venlafaxine, trazodone,nefazodone, miansein,
mirtazapin)
Antidepresan
Gangguan Obat Lini Pertama Obat Lini Kedua

Depresi SSRI : TCA :


- Sertraline - Imipramine
- Fluoxetine - Amitriptilin
- Paroxetine - Clomipramine
- Citalopram
- Fluvoxamine Antidepresan atipikal
ANTIDEPRESAN
ANTIDEPRESAN
Pemilihan Penggunaan Antidepresan

Tidak ada riwayat


Ada riwayat depresi
depresi , depresi baru Ada riwayat manik Ada riwayat Hipomanik
sekarang depresi (
pada waktu ini ( sekarang depresi sekarang depresi
depresi berulang )
depresi Unipolar )

Mood Mood
Antidepresant Antidepresant
stabilizer stabilizer
Psychotherapy
PSIKOTERAPI

Psikoterapi Supotif
untuk memberikan dorongan, semangat dan motivasi agar
penderita tidak putus asa dan semangat juangnya dalam
menghadapi hidup

Psikoterapi Reedukatif
mengubah pola perilaku dengan meniadakan kebiasaan tertentu

Psikoterapi Rekonstruktif
dicapainya tilikan akan konflik konflik nirsadar dengan usaha untuk
mencapai perubahan luas struktur kepribadian seseorang
STRATEGI COPING

Strategi
DEPRESI SUICIDE
COPING
STRATEGI COPING

Strategi coping merupakan upaya-upaya khusus,


baik behavioral maupun psikologis, yang
digunakan orang untuk menguasai, mentoleransi,
mengurangi, atau meminimalkan dampak
kejadian yang menimbulkan stres.

- MacArthur & MacArthur (1999)


Planfull problem
solving

Direct action
Problem focus
coping
Assistance seeking

Information
seeking
Strategi coping
Avoidance

Denial
Emotion focus
coping
Self critism

Possitive
reappraisal
Skenario 3

Prognosis Depresi
Fransisca Maureen N P (1361050115)

Kelompok 7B | Blok 21 (Perilaku dan Psikiatri) | 17 Juni 2016


Prognosis Gangguan Depresi
Kronis
Relaps
Dirawat di rumah sakit 50% sembuh pada
tahun pertama
Seiring berjalannya waktu semakin menurun
Pasien tahun ke 5 10-15 % tidak sembuh

Kaplan, Harold, Benjamin Sadock, dan Jack Grebb. 2010. Gangguan Depresi Berat
Sinopsis Psikiatri. Tangerang: Binarupa Aksara Publisher.
Prognosis Gangguan Depresi
Rekurensi
6 bulan pertama 25%
2 tahun pertama 30-50%
5 tahun pertama 50-75%

Kaplan, Harold, Benjamin Sadock, dan Jack Grebb. 2010. Gangguan Depresi Berat
Sinopsis Psikiatri. Tangerang: Binarupa Aksara Publisher.
Prognosis Gangguan Depresi
Pasien yang mengkonsumsi profilaksis
rekuresinnya menurun
Pasien relaps yang tidak diobati:
Jarak antar episodenya memendek dan semakin
parah

Kaplan, Harold, Benjamin Sadock, dan Jack Grebb. 2010. Gangguan Depresi Berat
Sinopsis Psikiatri. Tangerang: Binarupa Aksara Publisher.
Prognosis Gangguan Depresi
Indikator prognosis:
A. Kemungkinan prognosis baik: episode ringan, tidak ada
gejala psikotik, waktu rawat inap singkat, indikator
psikososial meliputi mempunyai teman akrab selama
masa remaja, fungsi keluarga stabil, lima tahun sebelum
sakit secra umum fungsi sosial baik
B. Kemungkinan prognosis buruk: depresi berat bersamaan
degan distimik, penyalahgunaan alkohol dan zat lain,
ditemukan gejala cemas, ada riwayat lebih dari sekai
episode depresi sebelumnya
Skenario 3

Hipotesis

Ada hubungan antara stesor (istri pasien


meninggal) dengan gejala yang dialami pasien

Ada hubungannya antara kepribadian pasien


dengan kemampuan menerima stesor

Kelompok 7B | Blok 21 (Perilaku dan Psikiatri) | 17Juni 2016

Anda mungkin juga menyukai