Metode Penelitian
Variabel penelitian
INDEPENDENT
ININDEPENDENT
VARIABLES
VARIABLES
Variabel yang
Variabel yang
dipengaruhi
mempengengaruhi
IN CONFOUNDING FACTOR
Cross sectional: murah, cepat, mudah, tapi tidak cukup baik untuk menilai hubungan faktor
risiko dengan efek
Case control: murah, cepat, dan baik untuk menilai hubungan faktor risiko dengan efek, tapi
mudah recall bias
Cohort: penelitian terbaik untuk menilai hubungan antara faktor risiko dan efek, bisa sekaligus
meneliti beberapa faktor sekaligus, tapi mudah loss to follow up
Perhitungannya
Nilainya
< 1: faktor protektif
1: tidak ada efek
>1: faktor risiko
Numerik
Interval Peringkat dengan interval Suhu tubuh, koefisien
yang dapat diukur, namun intelegensi, GCS
tidak memiliki titik 0
alamiah,
Consecutive sampling
Purposive Sampling
Snowballing Sampling
Biasa pada populasi terbatas, contoh: seksual bebas, nrkoba,
dll. Sample didapat berdasarkan keterangan dari sample
sebelumnya
Uji diagnostik alat
Baku emas
Positif Negatif Jumlah
(sakit) (tidak sakit)
Uji alat
Positif a b a+b
diagnostik
negatif c d c+d
a+c b+d a+b+c+d
Sensitivitas : a/(a+c)
Spesifisitas : d/(b+d)
Nilai prediksi positif (PPV) : a/(a+b)
Nilai prediksi negatif (NPV) : d/(c+d)
Sensitivitas dan spesifitas TIDAK dipengaruhi oleh prevalensi penyakit dalam suatu daerah
PPV akan tinggi pada tempat yang prevalensi tinggi, rendah jika prevalensi rendah
NPV kebalikannya
PBI
= tidak bayar, ditanggung oleh negara/pemerintah setempat
Syarat ( (+) 9 dari 14:
• Note: PBI tidak boleh naik kelas di RS kecuali ruangan kelas III full
Non PBI
Note:
1. Jika ranap, boleh naik kelas dengan bayar selisih kamar
2. Kalau di PHK, 6 bulan setelahnya masih ditanggung BPJS
3. Kalau cacat total di tempat kerja, langsung termasuk kedalam PBI
4. Pelayanan kesehatan harus berjenjang, dari faskes primer ke sekunder lalu
ke tersier
4. Persalinan yang ditanggung hanya sampai anak ke-3
5. Ambulans ditanggung jika memang dirujuk atas indikasi dokter
BPJS
Jasa Raharja
ketenagakerjaan
Kecelakaan dalam angkutan umum
atau akibat angkutan umum
Kecelakan yang terjadi pada pergi
dan pulang dari tempat kerja
Kecelakaan bukan akibat ulah
sendiri
Genogram
• Menilai adanya penyakit menular, penyakit yang diturunkan dalam keluarga
Family life cycle
Konsultasi dan rujukan
Rujukan Medis Rujukan berdasarkan waktu
• Jenis-jenis rujukan medis: • Split : pelimpahan wewenang
• Rujukan pasien (transfer of patient), pasien dari kepada beberapa dokter konsultan
strata pelayanan kesehatan yang kurang mampu ke dalam jangka waktu tertentu
strata pelayanan kesehatan yang lebih sempurna
atau sebaliknya untuk pelayanan tindak lanjut • Interval : pelimpahan sepenuhnya
• Rujukan ilmu pengetahuan (transfer of kepada seorang konsultan dalam
knowledge), pengiriman dokter/ tenaga kesehatan
yang lebih ahli dari strata pel. kes. yang lebih
jangka waktu tertentu
mampu ke strata pelayanan kesehatan yang kurang • Collateral: pelimpahan wewenang
mampu untuk bimbingan dan diskusi atau
sebaliknya, untuk mengikuti pendidikan dan
penanganan pasien hanya untuk
pelatihan satu masalah tertentu
• Rujukan bahan pemeriksaan laboratorium Rujukan berdasarkan tingkatannya:
• Cross Vertikal:
: pelimpahan wewenang
bisa dari bawah ke atas
(transfer of specimens), pengiriman bahan-bahan
pemeriksaan laboratorium dari strata pelayanan kepada dokter ke
(puskesmas lain
RS)untuk
atau rujukan balik
kesehatan yang kurang mampu ke strata yang lebih seterusnya (RS ke puskesmas)
mampu atau sebaliknya, untuk tindak lanjut.
Horizontal: dalam satu strata (misal
akibat full bed, dll)
Puskesmas
= organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh
masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat
Meja 3
Meja 2 Pencatatan Meja 5
Meja 1 Meja 4
Penimbanga hasil Pelayanan
Pendaftaran Penyuluhan
n penimbanga Kesehatan
n
Tipe Posyandu
Pratama Madya Purnama Mandiri
Pelaksanaan <8 kali >8 kali setahun >8 kali setahun Teratur setiap
kegiatan setahun bulan
Cakupan Program Sgt kurang <50% >50% >50%
(KIA/KB, imunisasi,
Gizi)
Proses
• Dampak
Outcome jangka
panjang
Epidemiologi
• Endemi: suatu masalah kesehatan (penyakit) ditemukan menetap frekuensinya pada suatu
wilayah tertentu (min 3x periode pengukuran)
• Sporadik: suatu masalah kesehatan (penyakit) yang ada di suatu wilayah tertentu
frekuensinya berubah-ubah menurut perubahan waktu
• Epidemi/KLB : keadaan dimana suatu masalah kesehatan yang ditemukan pada suatu daerah
tertentu dalam waktu yang singkat dengan frekuensi yang meningkat.
• Pandemi: keadaan dimana suatu penyakit frekuensinya meningkat dengan cepat dengan
cakupan wilayah lintas negara
• Kriteria KLB (kejadian luar biasa):
• Penyakit menular baru
• Peningkatan kejadian kesakitan terus-menerus selama 3 kurun waktu tertentu
• Peningkatan kejadian ≥2x dibandingkan dengan periode sebelumnya
• Jumlah penderita baru dalam periode 1 bulan meningkat ≥2x dibandingkan dengan rata-rata
jumlah per bulan dalam tahun sebelumnya
• Case fatality rate naik ≥50%
Case Fatality Rate
Presentase angka kematian karena penyakit tertentu untuk menentukan kegawatan penyakit
Definisi kasus
• Berdasarkan tingkat ketidakpastian diagnosis kasus outbreak dapat diklasifiksikan
menjadi:
• Kasus suspek (suspected case, syndromis case)
Tanda dan gejala klinis cocok dengan penyakit, kontak dengan penderita dan riwayat berada
di lokasi outbreak, tetapi bukti laboratorium tidak ada, negatif, atau belum ada.
• Kasus mungkin (propable case, presumtive case)
Tanda dan gejala klinis cocok dengan penyakit, terdapat bukti epidemiologis, didapatkan
hasil pemeriksaan laboratorium bukan gold standard yang mengarah
Contoh: Pada kasus flu burung dijumpai infiltrat pada foto dada, pemeriksaan laboratorium
mengarah pada virus influenza A (H5N1) melalui tes hemaglutinin inhibition tes dengan
antiggen H5N1. Alternatif contoh: pasien suspek flu burung meninggal akibat gagal napas.
• Kasus pasti (confirmed case, definite case)
Kasus suspek dan probable dengan bukti pasti laboratorium gold standard
Contoh: pada kasus flu burung dijumpai H5N1 positif pada biakan, hasil PCR influenza A H5
positif
Pengukuran kesakitan
Incidence Rate
Jumlah kasus baru yang terjadi di kalangan penduduk selama periode
waktu tertentu.
Attack Rate
Merupakan insidence rate pada data epidemi
Prevalence Rate
mengukur jumlah orang dikalangan penduduk yang menderita penyakit pada
satu titik waktu tertentu.
Indeks Kesehatan
Crude Death Rate
Angka kematian kasar
Pencegahan
Sekunder
Pencegahan
Tertier
Promosi Kesehatan
Promosi Kesehatan
• Strategi dasar utama promosi kesehatan adalah:
1. Sasaran primer (Pemberdayaan): upaya menumbuhkan dan meningkatkan
pengetahuan, kemauan, dan kemampuan individu, keluarga dan
masyarakat untuk mencegah penyakit.
2. Sasaran sekunder (Bina suasana): upaya menciptakan suasana atau
lingkungan sosial yang mendorong individu, keluarga dan masyarakat untuk
mencegah penyakit dan berperan aktif dalam setiap upaya
penyelenggaraan kesehatan.
3. Sasaran tersier (Advokasi): proses yang terencana untuk mendapatkan
komitmen dan dukungan dari pihak terkait (tokoh masyarakat informal dan
formal)
4. Kemitraan: prinsip dasar kemitraan yang harus diperhaikan dan
dipraktikkan adalah kesetaraan, keterbukaan, dan saling menguntungkan.
Media Promosi Kesehatan Massal
1. Ceramah
2. Iklan di televisi dan media sosial
3. Film
4. Billboard
5. Diskusi kesehatan di tv dan media sosial
Media Promosi Kesehatan kelompok kecil (<
15 orang)
• Ada 1 pemimpin diskusi yang melempas
Diskusi kelompok masalah dan memimpin jalannya diskusi
• Ada pemimpin diskusi, tapi hanya sbg mediator. Topik
Brain Storming diskusi berasal dari anggota diskusi
• Kelompok dibagi menjadi kelompok kecil berisi 2-3 orang, kemudian diberi masalah dan harus
Snowballing selesai dlm waktu yanh ditentukan, kemudian masing-masing kelompok bersatu menjadu
kelompok yang lebih besar hingga akhirnya diskusi terjadi pada seluruh peserta dalam diskusi