Anda di halaman 1dari 258

PEMBAHASAN

UJIAN BLOK 4.4


@ANGGITAKARERA @KOASTOTALITAS
NUTRISI
INTERPRETASI GRAFIK CDC
INTERPRETASI GRAFIK WHO
KEDOKTERAN
KELUARGA
ASSESMENT/PENEGAKAN DIAGNOSTIK HOLISTIK
● Aspek personal : Keluhan, kekhawatiran & harapan
● Aspek klinis : diagnosis klinis & diagnosis banding
● Aspek internal : persepsi, usia, perilaku, genetik
● Aspek eksternal: lingkungan (makro, mikro. meso)
1.Primary care management.
▪ Menjadi kontak pertama dengan pasien .
▪ Mengelola berbagai masalah kesehatan
dengan efektif dan tepat dengan
menggunakan pelayanan kesehatan yang ada .
▪ Berkoordinasi dengan profesi atau spesialis
lain.
▪ Memberikan advokasi bagi pasien.
2. Person Centered Care.
▪ Pendekatan berpusat individu.
▪ Menangani masalah pasien dalam konteks dan
situasi pasien.
▪ Membangun hubungan kemitraan dengan pasien,
▪ Melakukan komunikasi efektif dengan pasien.
▪ Memberikan pelayanan yang berkelanjutan sesuai
kebutuhan pasien.
3. Comprehensive approach.
▪ Mengelola secara bersamaan beberapa masalah
kesehatan pasien baik yang akut maupun kronis.
▪ Pelayanan menyeluruh yang memadukan promosi,
preventif, kuratif dan rehabilitasi fisik, psikologis dan
sosial budaya.
4. Holistic Care.
▪ Memperhatikan aspek bio – psiko – sosial –
cultural – agama.
▪ Mempertimbangkan segala aspek yang ada
pada pasien, keluarga dan komunitasnya. Tidak
hanya fokus pada penyakit yang diderita.
5. Community oriented.
▪ Dalam mengatasi masalah pasien harus
memperhatikan dampak kondisi pasien terhadap
komunitas dan sebaliknya.
6. Specific Problem Solving Skills.
▪ Pendekatan permasalahan kesehatan dan
pemecahannya dilakukan secara spesifik sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan pasien.
4. Holistic Care.
▪ Memperhatikan aspek bio – psiko – sosial –
cultural – agama.
▪ Mempertimbangkan segala aspek yang ada
pada pasien, keluarga dan komunitasnya. Tidak
hanya fokus pada penyakit yang diderita.
Derajat Fungsional
Aktivitas menjalankan Score Keterangan
fungsi sosial dalam
kehidupan
Mampu melakukan 1 Mandiri dalam perawatan
pekerjaan seperti sebelum diri, bekerja di dalam dan
sakit diluar rumah
Mampu melakukan 2 Mulai mengurangi aktivitas
pekerjaan ringan sehari – kerja di kantor.
hari di dalam dan diluar
rumah
Mampu melakukan 3 Mandiri dalam perawatan
perawatan diri, tapi tidak diri, tidak mampubekerja
mampu melakukan ringan
pekerjaan ringan
Dalam keadaan tertentu 4 Tidak melakukan aktivitas
masih mampu merawat kerja, tergantung pada
diri, tapi sebagian besar keluarga
aktivitas hanya duduk dan
berbaring

Perawatan diri oleh orang 5 Tergantung pada pelaku


lain, hanya berbaring pasif rawat
PUSKESMAS
1. Paradigma Sehat
2. pertanggungjawaban wilayah;
3. kemandirian masyarakat;
4. pemerataan;
5. teknologi tepat guna; dan
6. keterpaduan dan kesinambungan.

PRINSIP PENYELENGGARAAN
PUSKESMAS
SEBAGAI GATE KEEPER DALAM PELAYANAN
BERJENJANG

Tersier

Sekunder

Gatekeeper
sebagai kontak pertama pada
pelayanan kesehatan formal dan
Primer penapis rujukan sesuai dengan
Pedoman Pelayanan Medik.

Rujukan balik Rujukan


STATISTIK
Period prevalence rate: Period prevalence rate
adalah jumlah penderita lama dan baru suatu
penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu
tertentu dibagi dengan besarnya populasi yang
diamati. Periode waktu biasanya 1 tahun atau
lebih.
Point prevalence rate: Point prevalence rate
adalah jumlah penderita lama dan baru pada
suatu saat, dibagi dengan jumlah penduduk pada
saat itu.
Insidensi kumulatif (cumulative incidence/ CI):
Adalah probabilitas/ risiko (risk) seseorang untuk
terkena penyakit (atau untuk hidup) dalam periode
waktu tertentu. Insidensi kumulatif merupakan
probabilitas/ risiko orang yang terkena penyakit
diantara semua orang yang berisiko terkena
penyakit tersebut. Karena merupakan probabilitas,
maka CI selalu bernilai antara 0 - 1. Periode waktu
bisa beberapa jam, bulan, tahun dll.
Case Fatality rate (CFR): Adalah jumlah seluruh
kematian akibat satu penyebab dalam jangka waktu
tertentu dibagi jumlah seluruh penderita pada waktu
yang sama dalam persen. CFR berguna untuk
memperoleh gambaran tentang distribusi penyakit dan
tingkat kematian penyakit tertentu.

Crude Death Rate (CDR / angka kematian kasar):


Adalah banyaknya kematian pada suatu tahun tertentu
dibagi dengan jml penddk pada pertghan tahun tsb,
biasanya dinyatakan untuk 1000 org. CDR disebut
kasar karena tidak memperhitungkan tentang usia,
jenis kelamin, atau variabel lain
BONUS DEMOGRAFI
Parameter yang digunakan dalam menilai fenomena Bonus Demografi
adalah Dependency Ratio atau Rasio Ketergantungan, yaitu merupakan
rasio yang menggambarkan perbandingan antara jumlah penduduk usia
nonproduktif (kurang dari 15 tahun dan di atas 64 tahun) dan penduduk
usia produktif (15 – 64 tahun)
METODE HANLON KUANTITATIF 4 KELOMPOK KRITERIAHANLON KUANTITATIF
1. Identifikasi faktor-faktor luar yg dapat
diikutsertakan dalam proses penentuan 1. KELOMPOK KRITERIA A : BESARNYA
masalah MASALAH
2. Mengelompokkan faktor-faktor yg ada 2. KELOMPOK KRITERIA B : KEGAWATAN
dan memberikan bobot kepada MASALAH
kelompok faktor tersebut 3. KELOMPOK KRITERIA C : KEMUDAHAN DALAM
3. Memungkinkan anggota untuk PENANGGULANGAN
mengubah faktor dan nilai sesuai dengan 4. KELOMPOK KRITERIA D : PEARL FAKTOR
kebutuhannya

Rumus Interval Kelas

R (nilai besar – nilai kecil)


Interval Kelas = -------------------------------------------
jumlah kelas
MASALAH KIA
PELAYANAN ANC
TIMBANG BERAT BADAN

• Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan


untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin.
• Penambahan berat badan yang kurang dari 9 kilogram selama kehamilan
atau kurang dari 1 kilogram setiap bulannya menunjukkan adanya gangguan
pertumbuhan janin.

UKUR LINGKAR LENGAN ATAS

• Pengukuran LiLA hanya dilakukan pada kontak pertama untuk skrining ibu
hamil berisiko kurang energi kronis (KEK)
• KEK → ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi dan telah berlangsung lama
(beberapa bulan/tahun) dimana LiLA kurang dari 23,5 cm.
• Ibu hamil dengan KEK akan dapat melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR).
PELAYANAN ANC
UKUR TEKANAN DARAH
• Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan
untuk mendeteksi adanya hipertensi (tekanan darah 140/90 mmHg) pada
kehamilan dan preeklampsia (hipertensi disertai edema wajah dan atau tungkai
bawah; dan atau proteinuria)

UKUR TINGGI FUNDUS UTERI


• Pengukuran tinggi fundus pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan untuk
mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau tidak dengan umur kehamilan.
• Jika tinggi fundus tidak sesuai dengan umur kehamilan, kemungkinan ada
gangguan pertumbuhan janin.
• Standar pengukuran menggunakan pita pengukur setelah kehamilan 24
minggu.
PELAYANAN ANC
UKUR DENYUT JANTUNG JANIN
• Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan selanjutnya setiap kali
kunjungan antenatal.
• DJJ lambat kurang dari 120/menit atau DJJ cepat lebih dari 160/menit
menunjukkan adanya gawat janin

TENTUKAN PRESENTASI JANIN

• Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II dan selanjutnya


setiap kali kunjungan antenatal.
• Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui letak janin.
• Jika, pada trimester III bagian bawah janin bukan kepala, atau kepala janin
belum masuk ke panggul berarti ada kelainan letak, panggul sempit atau ada
masalah lain.
PELAYANAN ANC
BERI IMUNISASI TETANUS TOKSOID

• Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil harus mendapat


imunisasi TT.
• Pada saat kontak pertama, ibu hamil diskrining status imunisasi TT-nya.
• Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil, disesuai dengan status imunisasi ibu
saat ini.

BERI TABLET TAMBAH DARAH

• Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat tablet zat
besi minimal 90 tablet selama kehamilan diberikan sejak kontak pertama.
PELAYANAN ANC
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PELAYANAN ANC
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PELAYANAN ANC
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PELAYANAN ANC
TATALAKSANA PENANGANAN KASUS

Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal di atas dan hasil pemeriksaan


laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditangani sesuai
dengan standar dan kewenangan tenaga kesehatan. Kasus-kasus yang tidak dapat
ditangani dirujuk sesuai dengan sistem rujukan
PELAYANAN ANC
KIE EFEKTIF
PELAYANAN ANC
KIE EFEKTIF
PELAYANAN ANC

KIE EFEKTIF
PELAYANAN ANC
KIE EFEKTIF
PERILAKU
KESEHATAN
Health Belief Model
● Cues to action
○ Bertindak karena perintah (aturan) → vaksin covid karna diwajibin
● Susceptibility
○ Bertindak karena merasa rentan → pasien diet karena takut DM, punya riw kel
DM
● Severity
○ Bertindak karena tahu keparahan penyakit → pasien minum obat HT karena
kalua tidak mium bisa berlanjut jadi heart ateck
● Benefits
○ Bertindak karena tahu manfaatnya
● Cost
○ Bertindak karena tahu biaya → pasien mau konsumsi obat DM karena
murah/gratis
Berdasarkan teori ”S-O-R” maka perilaku manusia dapat dikelompokkan menjadi dua

PERILAKU TERTUTUP (COVERT)


• Perilaku tertutup merupakan perilaku yang dimiliki oleh seseorang namun belum bisa
dilihat dan diidentifikasi secara jelas oleh orang lain.
• Respons yang diberikan oleh individu masih terbatas dalam bentuk perhatian,
perasaan, persepsi, pengetahuan dan sikap terhadap stimulus yang bersangkutan
sehingga tidak bisa diidentifikasi dan dilihat secara jelas oleh orang lain.
• Bentuk ”unobservable behavior” atau ”covert behavior” yang dapat diukur adalah
pengetahuan dan sikap.

PERILAKU TERBUKA (OVERT)


• Perilaku terbuka merupakan perilaku yang dimiliki oleh seseorang dan bisa dapat
diamati orang lain dari luar atau ”observable behavior.
• Perilaku terbuka akan dapat dilihat dengan mudah dalam bentuk tindakan, praktik,
keterampilan yang dilakukan oleh seseorang
LAIN-LAIN
TRANSISI EPIDEMIOLOGI
TRANSISI EPIDEMIOLOGI
TA’AWUN
Prinsip ta'awun ini adalah sebuah prinsip yang sangat mulia yang mempunyai
esensi tolong menolong dalam hal kebaikan

TAKAFUL
Perjanjian antara beberapa kumpulan orang yang berjanji untuk saling bertanggung
jawab dan menanggung satu sama lain

TABARRU
Dana tabarru adalah dana yang dibayarkan oleh semua peserta asuransi syariah, yang
diniatkan untuk disalurkan kepada peserta asuransi syariah lain yang tengah mendapat
musibah dan membutuhkan
TAWAZZUN
Dengan menjadi manusia yang humanis, iam menjadi manuaisa yan terkontrol dan
seimbang (tawazzun)

SYUMMUL
Menyeluruh (komprehensif)
GHARAR
Ketidakpastian dalam transaksi yang diakibatkan dari tidak terpenuhinya ketentuan
syariah dalam transaksi tersebut. Dampak dari transaksi yang mengandung gharar
adalah adanya pendzaliman atas salah satu pihak yang bertransaksi sehingga hal ini
dilarang dalam islam.

RIBA
Dari segi istilah bahasa sama dengan “Ziyadah” artinya tambahan, sedangkan menurut
istilah teknis, riba berarti pengambilan tambahan dari harta pokok (modal) secara
bathil.
MAYSIR
Maysir atau Qimar yaitu suatu bentuk permainan yang didalamnya dipersyaratkan, jika
salah seorang pemain menang, maka ia akan mengambil keuntungan dari pemain
yang kalah dan sebaliknya. Contoh dari maysir ini adalah judi,

JAHALAH
Sesuatu yang samar atau ketidakjelasan yang berkaitan dengan persoalan muamalah
maaliah seperti akad jual beli, sewa- menyewa, dan yang lainnya. Contoh nya seperti
Memesan barang tanpa menetapkan sifatnya, menempah barang tanpa ditentukan
harganya, membeli barang yang tidak berwujud pada waktu akad
TIJARAH
Akad tijarah adalah semua bentuk akad atau perjanjian yang dilakukan untuk tujuan
komersial. Dalam konteks asuransi, akad ini merupakan kesepakatan kedua belah
pihak yang selanjutnya akan jadi aturan dasar untuk semua hal yang berlaku pada
asuransi syariah yang dibeli
1. Teknik Kriteria Matriks (Criteria Matrix Technique)
Pentingnya masalah

• Besarnya masalah (prevalence)


• Akibat yang ditimbulkan oleh masalah (severity)
• Kenaikan besarnya masalah (rate of increase)
• Derajat keinginan masyarakat yang tidak dipenuhi (degree of unmeet
need)
• Keuntungan sosial karena selesainya masalah (social benefit)
• Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah (public concern)
• Suasana politik (political climate)

Kelayakan teknologi

• Makin layak teknologi yang tersedia dan yang dapat dipakai untuk
mengatasi masalah (technical feasibility), makin diprioritaskan masalah
tersebut.

Sumber daya yang tersedia

• Makin tersedia sumberdaya yang dapat dipakai seperti tenaga, dana


dan sarana untuk mengatasi masalah (resource ability) makin
diprioritaskan masalah tersebut
Contoh

Nilai skor antara 1 (tidak penting) sampai 5 (sangat


penting) untuk setiap kriteria yang sesuai. Prioritas
masalah adalah yang jumlah nilainya paling besar
2. Metode Delbeq
Pada metode ini diprioritaskan masalah dilakukan
dengan memberikan bobot (yang merupakan nilai
maksimum dan berkisar antara 0 sampai 100 dengan
kriteria:
Besar Masalah

•jumlah atau kelompok penduduk yang ada kemungkinan terkena masalah


serta keterlibatan masyarakat dan instansi terkait

Kegawatan masalah

•tingginya angka morbiditas dan mortalitas, kecenderungannya dari waktu ke


waktu

Biaya/dana

•besar atau jumlah dana yang diperlukan untuk mengatasi masalah baik dari
segi instansi yang bertanggung jawab terhadap penyelesaian masalah atau
dari masyarakat yang terkena masalah.

Kemudahan

•tersediannya tenaga, sarana/peralatan, waktu serta cara atau metode dan


teknologi penyelesaian masalah seperti tersediannya kebijakan/peraturan,
petunjuk pelaksanaan (juklak), petunjuk teknis (juknis) dan sebagainnya.
Langkah-langkah yang harus dilakukan
sebagai berikut:
1 •Tentukan dahulu bobot masing-masing kriteria (nilai 0-10)

•Isi setiap kolom dengan hasil perkalian antara bobot dengan skor masing-
2 masing masalah.

3 •Besarnya skor tidak boleh melebihi bobot yang telah disepakati.

•Bila ada perbedaan pendapat dalam menentukan besarnya bobot dan


4 skor yang dipilih reratanya.

•Jumlahkan nilai masing-masing kolom dan tentukan prioritasnya


5 berdasarkan jumlah skor yang tertinggi sampai terendah.
3. Metode Hanlon (Kuantitatif)
Metode ini hampir sama dengan metode Delbeq,
dilakukan dengan memberikan skor atas serangkaian
kriteria A, B, C dan D (PEARL).

Besar masalah
•umlah atau kelompok penduduk yang terkena masalah
•keterlibatan masyarakat dan instansi terkait.
•Skor 0-10 (kecil- besar).
Kegawatan masalah
•Tingginya angka morbiditas dan mortalitas
•kecenderungannya dari waktu ke waktu.
•Skor 0-10 (tidak gawat -sangat gawat).
Efektifitas
•Kemudahan penanggulangan masalah
•dilihat dari perbandingan antara perkiraan hasil atau
manfaat penyelesaian masalah yang akan diperoleh
•Skor 0-10 (sulit – mudah).
PEARL
•Berbagai pertimbangan dalam kemungkinan
pemecahan masalah
PEARL
• Propriatness yaitu kesesuaian masalah dengan prioritas
P berbagai kebijaksanaan/program/kegiatan instansi/ organisasi
terkait.

E • Economic feasibility yaitu kelayakan dari segi pembiayaan.

• Acceptability yaitu situasi penerimaan masyarakat dan instansi


A terkait/ instansi lainnya.

• Resource availability yaitu ketersediaan sumber daya untuk


R memecahkan masalah (tenaga, sarana/peralatan, waktu)

• Legality yaitu dukungan aspek hukum/ perundangan-


L undangan/peraturan terkait seperti peraturan pemerintah dll
Setelah kriteria tersebut berhasil diisi, maka selanjutnya
menghitung nilai NPD dan NPT dengan rumus sebagai
berikut:
➢ NPD = Nilai Prioritas dasar = (A + B) x C
➢ NPT = Nilai Prioritas Total = (A + B) x C x D
4. Metode Hanlon (Kualitatif)
Metode Hanlon (Kualitatif) ini lebih efektif dipergunakan
untuk masalah yang bersifat kualitatif dan data atau
informasi yang tersediapun bersifat kualitatif miaslkan
peran serta masyarakat, kerja sama lintas program, kerja
sama lintas sektor dan motivasi staf.
Prinsip utama dalam metode ini adalah membandingkan
pentingnya masalah yang satu dengan yang lainnya
dengan cara “matching”. Langkah-langkah metode ini
adalah sebagai berikut:
1. Membuat matriks masalah
2. Menuliskan semua masalah yang berhasil dikumpulkan
pada sumbu vertikal dan horisontal.
3. Membandingkan (matching) antara masalah yang satu
dengan yang lainnya pada sisi kanan diagonal dengan
memberi tanda (+) bila masalah lebih penting dan memberi
tanda (-) bila masalah kurang penting.
4. Menjumlahkan tanda (+) secara horisontal dan masukan
pada kotak total (+) horisontal.
5. Menjumlahkan tanda (-) secara vertikal dan masukan pada
kotak total (-) vertikal.
6. Pindahkan hasil penjumlahan pada total (-) horisontal di
bawah kotak (-) vertikal.
7. Jumlah hasil vertikal dan horisontal dan masukan pada
kotak total.
8. Hasil penjumlahan pada kotak total yang mempunyai nilai
tertinggi adalah urutan prioritas masalah.
5. Metode CARL
Metode CARL merupakan metode yang cukup baru di
kesehatan. Metode CARL juga didasarkan pada
serangkaian kriteria yang harus diberi skor 0-10. Kriteria
CARL tersebut mempunyai arti:

•Capability yaitu ketersediaan sumber daya


C (dana, sarana dan peralatan)
•Accessibility yaitu kemudahan, masalah yang
ada mudah diatasi atau tidak. Kemudahaan
dapat didasarkan pada
A ketersediaan metode/cara/teknoloi serta
penunjang pelaksanaan seperti peraturan
atau juklak.
•Readiness yaitu kesiapan dari tenaga pelaksana
R maupun kesiapan sasaran, seperti keahlian atau
kemampuan dan motivasi.

•Leverage yaitu seberapa besar pengaruh kriteria


L yang satu dengan yang lain dalam pemecahan
masalah yang dibahas.
Setelah masalah atau alternatif pemecahan masalah
diidentifikasi, kemudian dibuat tabel kriteria CARL
dan diisi skornya. Bila ada beberapa pendapat tentang
nilai skor yang diambil adalah rerata.
Nilai total merupakan hasil perkalian: C x A x R x L
Metode Kualitatif
1. Metode Delphi
Teknik survei kepada para peserta yang relatif
homogen baik pendidikan, keahlian dan pengalaman
serta masing-masing peserta mempunyai data yang
cukup.

Daftar pertanyaan (kuesioner) dikirimkan beberapa kali


kepada peserta:

•Kuesioner pertama : pertanyaan-pertanyaan umum


•Kuesioner kedua : lebih khusus
•Kuesioner ketiga : Khusus

Kosensus peserta dapat dipercepat dengan


pengambilan suara

Diperlukan kecermatan dan kesabaran pihak pemberi


kuesioner
2. Metode Diskusi atau Brainstorming Technique

Pemimpin diskusi adalah fasilitator

Diperlukan fasilitator yang handal dan


menguasai masalah.
Peserta diskusi ditantang untuk
mengemukakan pendapat sebanyak-
banyaknya tetapi menghindari saling kritik.
Peserta memiliki keahlian atau kemampuan
dan pengalaman yang relatif sama.

Waktu efektif 1 jam dan peserta maksimal 10-


12 orang.
3. Metode Brainwriting
Peserta 6-8 orang dengan keahlian dan latar
belakang pendidikan dan pengalaman yang relatif
sama atau setara.

Pimpinan diskusi mengajukan masalah pada secarik


kertas dan diletakkan di atas meja.

Semua peserta membacanya kemudian menuliskan


pendapatnya pada pada kertas-kertas yang ada. Hal
ini dilakukan berulang-ulang sampai lengkap.

Kertas-kertas dibagikan lagi, kemudian peserta


menambah atau mengurangi pendapatnya.

Semua pendapat ditulis di kertas atau di papan tulis


kemudian didiskusikan untuk dicari pendapat yang
terbanyak.
Danke!
Gibt es noch Fragen?
youremail@freepik.com
+39 620 421 838
yourcompany.com

CREDITS: Diese Präsentationsvorlage wurde von


Slidesgo erstellt, inklusive Icons von Flaticon und
Infografiken & Bilder von Freepik

Bitte lösche diese Folie nicht, es sei denn du bist ein Premium Nutzer

Anda mungkin juga menyukai