Halaman Judul................................................................................................................ i
Daftar Isi......................................................................................................................... ii
BAB I.DEFINISI…....................................................................................................... 1
1.1.Pengertian……............................................................................................................ 1
1.2. Tujuan...................................................................................................................... 1
BAB II. Ruang lingkup................................................................................................. 2
2.1. Skrining Gizi pada Anak (0 – 4)……………......................................................... 2
2.2. Skrining Gizi pada Pasien Dewasa (14 – 64)……..……........................................... 5
2.3. Skrining Gizi pada Pasien Lansia (> 65) ............................................................... 6
BAB III.Tata Laksana…................................................................................................ 9
BAB IV. Penutup............................................................................................................ 11
BAB I DEFINISI
1.1 Pengertian
Skrining gizi adalah suatu system dari nutritional assessment untuk mendeteksi dini
pada perseorangan atau sekelompok orang yang memiliki resiko kena malnutri,
beresiko malnutrisi, beresiko malnutrisi atau tidak terkena malnutri sehingga dapat
diberikan intervensi dengan cepat dan dalam skala yang banyak (Principle Of
Nutrition Assessment, Gibson.2005)
1.2 Tujuan
- Mengidentifikasi secara cepat individu yang beresiko malnutrisi.
- Memprediksi kemungkinan membaik atau memburuknya keadaan pasien untuk
intervensi lebih lanjut.
- Menentukan siapa yang membutuhkan dukungan nutrisi dan dukungan nutrisi
siapa yang sesuai.
BAB II RUANG LINGKUP
High risk ≥4
LILA/U Skor
>120 % 0
90% - 120% 0
70% - 90% 1
< 70% 2
3) Langkah kedua : nilai persentase kehilangan berat badan yang tidak direncanakan
dan diberi skor 1 bila ada penurunan berat badan, dan 0 bila tidak ada penurunan
berat badan.
4) Langkah ketiga : nilai efek/pengaruh akut dari penyakit yang diderita pasien dan
diberikan skor(rentang antar 0 – 2). Sebagi contoh, jika pasein sedang mengalami
penyakit akut dan sangat sedikit/tidak terdapat asupan makanan > 5 hari, berikan
skor 2.
5) Langkah ke empat : tambahkan skor yang diperoleh dari langkah 1, 2, dan 3
untuk menilai adanya resiko malnutrisi.
i. Skor 0 = resiko rendah
ii. Skor 1 = resiko sedang
iii. Skor 2 = resiko tinggi
6) Langkah kelima : gunakan paduan tatalaksana untuk merencanakan strategi
keperawatan berikut ini
a. Resiko Rendah
Perawatan rutin : ulangi skrining pada pasien di rumah sakit setiap minggu.
b. Resiko Sedang
Melakukan observasi, mencatat asupan makanan selama 3 hari.Bila adekuat,
ulangi skrining setiap minggu selama dirawat di rumah sakit.Jika tidak
adekuat, rencanakan strategi untuk perbaikan dan peningkatan asupan gizi,
pantau, dan kaji ulang program pemberian makanan secara teratur.
c. Resiko Tinggi
Perbaiki dan tingkatkan asuoan gizi, pantau dan kaji ulang program
pemberian nutrisi dengan mengisi Formulir Asuhan Gizi.
Untuk semua kategori :
Atasi penyakit yang mendasari dan berikan saran dalam pemilihan jenis
makanan.
Catat kategori resiko malnutrisi.
Catat kebutuhan akan diet khususnya.
Catat pada form skrining gizi pada pasien dewasa.
2.3 Skrining Gizi pada Pasien Lansia (>65 tahun).
1) Assessmet Gizi dilakukan berdasarkan criteria Mni Nutritional Assessment
(MNA).
2) MNA menggunakan instrument checklist dengan mengisikan kolom yang tersedia
sesuai kondisi pasien.
3) Form screening MNA terdiri dari 6 perntanyaan meliputi intake makanan,
penurunan berat badan, mobilitas, strees psikologi, masalah neuropsichologi, dan
BMI.
4) Isikan nama, berat badan, tinggi badan, dan tanggal melakukan skrining.
5) Pertanyaan dari form MNA adalah :
a. Food intake
Menurut intake makanan berkisar sejak 3 bulan yang lalu akibat kehilangan
nafsu makan, gangguan pencernaan, kesulitan mengunyah atau menelan,
dengan skor:
0 = penurunan intake berat
1 = penurunan intake ringan
2 = tidak terjadi penurunan intake
Dapat ditanyakan dengan :
Apakah konsumsi anda menurun berkisar sejak 3 bulan yang lalu?
Jika iya, apakah dikarenakan kurang nafsu makan, kesulitan mengunyah
atau menelan?
Jika iya, apakah hanya sedikit sekali makanan yang anda konsumsi?
Jika merupakan pengukuran ulang : apakah pola makan anda berubah
sejak pengukuran terakhir?
b. Penurunan berat badan
Penurunan berat badan sejak 3 bulan yang lalu dengan skor:
0 = penurunan BB > 3 kg
1 = penurunan BB tidak diketahui
2 = penurunan BB antara 1 – 3 kg
3 = tidak terjadi penurunan BB
Dapat ditanyakan dengan:
Apakah anda mengalami penurunan BB tanpa direncanakan sejak 3 bulan
terakhir?
Apakah ikat pinggang anda menjadi lebih longgar?
Berapa kg kira-kira penurunan BB yang anda alami?
c. Mobilitas
Dengan skor
0 = hanya berada di kasur atau kursi
1 = dapat beranjak dari kasur/kursi namun tidak keluar rumah
2 = dapat pergi keluar rumah
Dapat ditanyakan dengan :
Apakah anda dapat beranjak dari kasur/kursi?
Apakah anda dapat pergi keluar rumah?
d. Strees psikologi
Strees psikologi atau penyakit akut yang diderita pasein, dengan skor
0 = iya
1 = tidak
Dapat ditanyakan dengan
Apakah anda sakit baru-baru ini?
Apakah anda merasa kehilangan akhir-akhir ini?
e. Masalah neuropsikologi
Dengan skor:
0 = depresi atau dementia berat
1 = dementia ringan
2 = tidak ada masalah neuropsikologi
Data didapatkan dari petugas medis maupun pihak yang merawat pasien, jika
pasien lambat merespon, atau mengalami dementia berat maka perlu diadakan
cross check pada petugas medis maupun pihak yang merawat pasien
mengenai pertanyaan A, B, C, D.
f. IMT
Dengan skor :
0 = IMT < 19
1 = IMT < 21
2 = IMT < 23
3 = IMT 23 atau lebih
Bila IMT tidak dapat digunakan, dapat diganti dengan pertanyaan dibawah ini
Lingkar Lengan Atas (LILA)
0 = Hasil pengukuran < 23,5 cm
3 = Hasil pengukuran ≥ 23, 5
Pasien yang berisiko masalah gizi dilakukan pengkajian gizi lebih lanjut dengan mengisi
formulir asuhan gizi. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
Demikian panduan skrining gizi kami buat, sebagai acuan dalam melakukan
skrining gizi di Rumah Sakit Mardi Waluyo. Sehingga pelayanan yang
dilakukan berjalan secara terstruktur.