RAWAT JALAN
A. PENDAHULUAN....................................................................................................................................3
Proses Pelayanan Asuhan Gizi Rawat Jalan..................................................................................................3
Skrining atau Penapisan Gizi.........................................................................................................................4
Poses Asuhan Gizi Terstadar (PAGT)...........................................................................................................5
1) Assessment/Pengkajian Gizi..............................................................................................................5
2) Antropometri......................................................................................................................................5
3) Data Pemeriksaan Biokimia...............................................................................................................5
4) Pemeriksaan Fisik/Klinis...................................................................................................................6
5) Anamnesis Riwayat Gizi....................................................................................................................6
6) Riwayat Personal...............................................................................................................................6
7) Diagnosis Gizi....................................................................................................................................6
8) Intervensi Gizi....................................................................................................................................6
9) Monitoring Evaluasi...........................................................................................................................7
B. PELAKSANAAN.....................................................................................................................................8
C. TUGAS AHLI GIZI.................................................................................................................................8
D. PENUTUP.................................................................................................................................................8
II
A. PENDAHULUAN
Asuhan gizi pasien rawat jalan· adalah Serangkaian kegiatan pelayanan gizi di poli
konseling gizi untuk meningkatkan atau merubah pengetahuan, sikap/perilaku dan
keterampilan pasien yang berhubungan dengan permasalahan gizi yang dihadapi.
Pelayanan asuhan gizi rawat jalan meliputi kegiatan konseling individual yang dilakukan di
ruang konseling gizi meliputi :
a.) Pelayanan konseling gizi dan dietetik poli spesialis penyakit dalam
Mekanisme pasien berkunjung untuk mendapatkan asuhan gizi di rawat jalan berupa
konseling gizi untuk pasien dan keluarga adalah sebagai berikut :
II
Skrining atau Penapisan Gizi
Tahapan pelayanan gizi rawat jalan diawali dengan melakukan skrining atau
penapisan oleh perawat di pelayan poli. Skrining gizi bertujuan untuk mengidentifikasi
pasien/klien yang beresiko, tidak beresiko malnutrisi atau dalam kondisi
khusus.Kondisi khusus yang dimaksud adalah kondisi dimana pasien mengalami
kelainan metabolik (DM).
Kegiatan Skrining Gizi untuk menentukan risiko malnutrisi pada pasien baru merupakan
bagian dari Pengkajian Keperawatan Awal. Kegiatan Skrining pada pasien dewasa
meliputi :
3) Skrining Gizi dilakukan oleh Perawat, yang merupakan bagian awal pengkajian
keperawatan. Skrining gizi pasien rawat jalan dilakukan 1x24 jam sejak pasien
baru masuk.
4) Hasil skrining Gizi akan dibaca oleh Dietisien (Ahli Gizi) pada saat kunjungan
awal pasien baru. Selanjutnya Dietisien akan melakukan asesmen gizi pada
pasien berisiko malnutrisi atau menderita malnutrisi, serta pasien dengan
kondisi khusus (DM).
6) Hasil skrining Gizi dapat digunakan oleh Dokter di rawat jalan sebagai bahan
pertimbangan untuk merujuk pasien ke Dietisien pasien berisiko malnutrisi,
dan kondisi khusus (DM).
III
Poses Asuhan Gizi Terstadar (PAGT)
1) Assessment/Pengkajian Gizi
Semua data yang berkaitan dengan pengambilan keputusan (yang dicatat yang
berhubungan dengan gizi). Assessment gizi dikelompokkan dalam 5 kategori yaitu :
Pengukuran antropometri
Data biokimia
Riwayat personal.
2) Antropometri
Lingkar kepala
Lingkar dada
Lingkar pinggang
Lingkar pinggul
4) Pemeriksaan Fisik/Klinis
Pemeriksaan fisik klinis dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan klinis yang
berkaitan dengan gangguan gizi. Pemeriksaan fisik terkait dengan masalah gizi
merupakan kombinasi dari tanda – tanda vital dan antropometri yang dikumpulkan
dari catatan medik pasien.
6) Riwayat Personal
Data riwayat personal meliputi 4 area yaitu riwayat obat – obatan atau
suplemen yang dikonsumsi; social budaya; riwayat penyakit pasien dan data umum
pasien.
7) Diagnosis Gizi
Diagnosis gizi merupakan langkah mencari pola dan hubungan antara data yang
terkumpul dan kemungkinan penyebabnya. Kemudian memilih masalah gizi yang
spesifik dan menentukan masalah gizi secara singkat dan jelas menggunakan
terminologi sesuai dengan standar rumah sakit. Diagnosis gizi dinyatakan dalam
rumusan problem, etiology, signs and symptoms (PES). Diagnosis gizi dikelompokkan
menjadi tiga domain yaitu
b. NC (domain clinic) adalah masalah gizi yang berkaitan dengan kondisi medis atau
fisik/klinis
8) Intervensi Gizi
9) Monitoring Evaluasi
Kegiatan monitoring dan evaluasi gizi yang dilakukan untuk mengetahui respon
pasien/klien terhadap intervensi dan tingkat keberhasilannya.
Tiga langkah monitoring dan evaluasi gizi :
1. Monitor perkembangan yaitu kegiatan mengamati kondisi klien/ pasien yang
bertujuan untuk melihat hasil yang terjadi apakah sesuai dengan yang diharapkan.
Kegiatan yang berkaitan dengan monitoring perkembangan antara lain :
a. Memeriksa pemahaman dan ketaatan diet pasien/klien
b. Menilai asupan makan pasien
c. Menentukan apakah intervensi dilaksanakan sesuai dengan
rencana/preskripsi diet
d. Menentukan apakah status gizi pasien tetap atau berubah
e. Mengidentifikasi hasil lain, baik hal positif maupun negatif
f. Mengumpulkan informasi yang menunjukan alasan tidak adanya
perkembangan dari kondisi pasien
2. Mengukur hasil kegiatan, yaitu mengukur perkembangan atau pertumbuhan yang
terjadi sebagai respon terhadap intervensi gizi. Parameter yang harus diukur
adalah berdasarkan tanda dan gejala dari diagnosisis gizi.
VI
3. Evaluasi hasil, berdasarkan kedua tahapan kegiatan diatas akan di dapatkan 4 jenis
hasil, yaitu :
a. Dampak perilaku dan lingkungan terkait gizi , yaitu tingkat pemahaman,
perilaku, akses, dan kemampuan yan mungkin mempunyai pengaruh pada
asupan makanan dan zat gizi.
b. Dampak asupan makanan dan zat gizi merupakan asupan makanan dan/atau
zat gizi dari berbagai sumber, misalnya makanan, minuman, suplemen, dan
melalui rute enteral atau parental
c. Dampak terhadap tanda dan gejala fisik yang terkait gizi , yaitu pengukuran
yang terkait dengan antropometri, biokimia, dan parameter pemeriksaan
fisik/klinis
d. Dampak terhadap pasien terhadap intervensi gizi yang diberikan pada kualitas
hidupnya
Pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan gizi merupakan bentuk
pengawasan dan pengendalian mutu pelayanan dan komunikasi. Format
ADIME merupakan model yang sesuai dengan langkah PAGT.
B. PELAKSANAAN
1. Skrening awal dilakukan oleh tenaga perawat dengan Pendidikan D3/D4/S1 profesi yang
mempunyai STR dan SIP
2. Skrining lanjut dan pengkajian gizi dilakukan oleh Ahli gizi dengan kualifikasi pendidikan
D3/D4/S1 profesi yang mempunyai STR dan SIP
VII
i. Mencatat dan melaporkan hasil asuhan gizi pada rekam medik pasien.
j. Melakukan assessment gizi ulang (reassessment) apabila tujuan belum tercapai.
k. Berpartisipasi aktif dalam pertemuan atau diskusi dengan dokter, perawat, farmasi,
anggota tim asuhan gizi lain, pasien/ klien dan keluarganya, dalam rangka evaluasi
keberhasilan pelayanan gizi.
D. PENUTUP
Assesmen gizi yang meliputi skrining gizi awal, lanjutan dan Asuhan gizi dilakukan oleh
petugas yang berkompeten dan dilaksanakan di poli rawat jalan dengan sasaran pasien
dengan kondisi khusus (DM, HT, Stroke, CHF, TB ), anak dengan gizi kurang, dan geriatrik.
VIII