1. Registered Dietisien
1. RD Kompeten adalah nutrisionis atau nutrisionis ahli pertama pada
jabatan fungsional yang telah mengikuti pendidikan profesi dan uji
kompetensi serta terregistrasi, memiliki pengalaman praktek dietetik
umum (general) kurang atau sama dengan 4 tahun.
2. RD Spesialis adalah RD kompeten atau RD dengan jabatan
fungsional nutrisionis ahli muda, memiliki pengalaman praktek
dietetik pada satu peminatan (misalnya ginjal/diabetes melitus/ anak,
geriatri, onkologi atau manajemen makanan dan dietetik) lebih atau
sama dengan 5 tahun dan telah mengikuti Pendidikan/ pelatihan yang
intensif sesuai dengan peminatannya atau setara magister gizi.
3. RD Advanced adalah RD spesialis atau RD dengan jabatan
fungsional nutrisionis ahli madya yang memiliki pengalaman praktek
dietetic pada peminatan tambahan selama 5 tahun atau lebih,
berpendidikan magister, mengikuti pelatihan profesi secara intensif
atau melakukan penelitian gizi atau mendapat pengakuan sebagai
konsultan atau pakar bidang peminatan tersebut dari profesi.
4. RD Expert adalah RD advanced, berpendidikan magister atau
Pendidikan doctor (S3) gizi, yang memiliki pengalaman praktek
dietetic selama 5 tahun atau lebih, sebagai peneliti, penulis dan
konsultan bidang gizi dan dietetik.
2. Teknikal Registered Dietisien (TRD)
1. TRD Kompeten adalah TRD atau nutrisionis terampil pelaksana
pada jabatan fungsional, memiliki pengalaman praktek dietetik
umum (general) kurang atau sama dengan 4 tahun termasuk
menangani masalah gizi dan dietetik yang sederhana/tidak
kompleks.
2. TRD Spesialis adalah TRD kompetensi atau nutrisionis terampil
lanjutan yang memiliki pengalaman praktek dietetik pada satu
peminatan (misalnya ginjal/diabetes melitus/anak/geriatric atau
manajemen makanan dan dietetic) lebih atau sama dengan dari 5
tahun dan telah mengikuti Pendidikan/pelatihan yang intensif sesuai
dengan peminatannya.
3. TRD Advanced adalah TRD spesialis atau nutrisionis terampil
penyelia yang memiliki pengalaman praktek dietetik dengan
peminatan tambahan selama 5 tahun atau lebih, mengikuti pelatihan
profesi secara intensif atau membantu penelitian gizi, mendapat
pengakuan sebagai penyelia dalam manajemen makanan dan
dietetik
4. Pada rumah sakit yang belum memiliki tenaga RD namun memiliki
tenaga nutrisionis yang teregistrasi (NR), maka tenaga ini dapat
diberi kewenangan sebagai RD dan diberi kesempatan untuk
memenuhi kualifikasi sebagai RD
Pada rumah sebagaimana tersebut, dapat memanfaatkan tenaga gizi yang dimiliki
dengan secara bertahap melakukan peningkatan kemampuan dan pembinaan tenaga
tersebut agar memenuhi kualifikasi termaksud.
1. pasien diabetes,
2. pasien hemodialysis,
3. ibu hamil dan menyusui,
4. pasien jantung koroner,
5. pasien AIDS,
6. kanker dll.
Mekanisme pasien berkunjung untuk mendapatkan asuhan gizi di rawat jalan berupa
konseling gizi untuk pasien dan keluarga serta penyuluhan gizi untuk kelompok
adalah sebagai berikut:
1. Konseling gizi
2. Penyuluhan gizi
Pelayanan Gizi Rawat Inap
Pelayanan Gizi Rawat Inap merupakan pelayanan gizi yang dimulai dari proses
pengkajian gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi meliputi perencanaan, penyediaan
makanan, penyuluhan/edukasi, dan konseling gizi serta monitoring dan evaluasi gizi.
Mekanisme pelayanan gizi rawat inap adalah sebagai berikut:
1. Skrining gizi
2. Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)
Penyelenggaran Makanan
1. Sistem Swakelola
2. Sistem diborongkan ke Jasa Boga (Out-sourcing)
3. Sistem Kombinasi