Anda di halaman 1dari 4

SKRINING GIZI

Oleh

Dokter Muda Stase Gizi

Amida Jannatus Saleha

Jiehan Syahla N. M. P.

Pembimbing
dr. Fiona Desi Amelia, Sp.GK

Fakultas Kedokteran Universitas Syah Kuala

RSUDZA Banda Aceh

2022
Menurut WHO, prevalensi permasalahan gizi meningkat seiring bertambahnya usia,
terutama dalam kasus malnutrisi dan obesitas. Dalam konteks ini, berbagai alat klinis sudah
dikembangkan dan divalidasi untuk menilai status gizi dan resiko nutrisi. Ada berbagai alat
skrining gizi termasuk alat klinis, biokemikal dan parameter antropometri. Sebagian dari mereka
difokuskan untuk lansia, sementara yang lainnya dibuat untuk digunakan pada populasi
masyarakat umum. Berbagai macam studi telah melaporkan bahwa status gizi secara tidak
langsung diasosiasikan dengan keberadaan dan tingkat keparahan dari komorbiditas suatu
penyakit.

Skrining gizi merupakan proses yang cepat, sederhana, efisien, mampu dilakukan, murah,
tidak beresiko kepada individu yang diskrining, valid dan reliabel serta dapat dilaksanakan
petugas kesehatan dan penetapan diit oleh dokter. Alat skrining di rumah sakit antara medik atau
formulir kolaborasi dengan format ADIME lain: MUST (Malnutrition Universal Screening Tools
(Asesment, Diagnosa, Intervensi, Monitoring, Evaluasi); NRS 2002 (Nutritional Risk Screening);
MNA (Mini Nutritional Asessment); SNAQ (Short Nutritional Asessment Quisioner); STAMP
(Screening Tools Asessment of Malnutrition in Pediatric); PNI (Prognostic Nutritional Indexs)
dan SGA (Subjective Global Ass e sment). Beberapa kelemahan alat skrining yang ada yaitu
adanya perhitungan matematika dan membutuhkan data detail yang hanya dapat dilakukan oleh
tenaga terampil (ahli gizi), sedangkan tidak semua rumah sakit mempunyai ahli gizi dan
peralatan antropometri yang memadai.

Skrining gizi merupakan langkah awal dari proses asuhan gizi, untuk menilai perlu atau
tidaknya assesment atau pengkajian gizi lanjutan. Skrining gizi dilakukan pada semua pasien
yang masuk ke rumah sakit, kecuali di perinatologi, ICU dan HCU.

Skrining gizi bertujuan untuk mengidentifikasi pasien yang beresiko malnutrisi dan tidak
beresiko malnutrisi atau kondisi khusus. Kondisi khusus yang dimaksud adalah pasien dengan
kelainan metabolik, hemodialisa anak, geriatrik, dengan kemoterapi atau radiasi, luka bakar,
pasien dengan imunitas, serta sakit kritis. Sebagian besar alat skrining terdiri dari 3 pertanyaan
dasar yaitu, penurunan BB, penurunan asupan makanan, dan keparahan penyakit. Rekomendasi
dari European Society for Parenteral & Enteral Nutrition (ESPEN) menetapkan bahwa skrining
gizi perlu dilakukan pada awal pasien masuk rumah sakit atau 1x24 jam untuk mengidentifikasi
pasien yang berisiko masalah gizi. Jika skrining gizi menunjukkan pasien yang tidak beresiko
malnutrisi, maka dianjurkan skrining ulang setelah satu minggu oleh perawat, sebaliknya jika
skrining gizi menunjukkan pasien beresiko sedang, maka skrining dilanjutkan oleh ahli gizi. Jika
pasien beresiko malnutrisi, maka dilakukan pengkajian atau assesment gizi dan dilanjutkan
dengan langkah-langkah proses asuhan gizi terstandart oleh ahli gizi. Apabila hasil skrining
ulang beresiko malnutrisi maka dilakukan proses asuhan gizi terstandar. Ketepatan skrining gizi
akan menghasilkan ketepatan dalam intervensi gizi sehingga dapat mencegah malnutrisi di
rumah sakit dan mempercepat proses penyembuhan.

American Dietetic Association (ADA) merekomendasikan agar memberikan asuhan gizi


menggunakan PAGT. PAGT adalah suatu metode pemecahan masalah yang sistematis. Dengan
metode PAGT ahli gizi menggunakan cara berfikir kritisnya dalam membuat keputusan untuk
menangani berbagai masalah yang berkaitan dengan gizi sehingga dapat memberikan asuhan
yang aman, efektif dan berkualitas tinggi. Terdapat beberapa tahap dalam PAGT, diantaranya:

1. Tahap pertama adalah asssesment gizi yang dikelompokkan dalam 5 kategori yaitu:
1) Anamnesis riwayat gizi
2) Data biokimia, tes medis, dan prosedur (termasuk data laboratorium)
3) Pengukuran antropometri
4) Pemeriksaan fisik klinis
5) Riwayat personal
2. Tahap kedua adalah diagnosa gizi untuk mencari pola dan hubungan antar data yang
terkumpul dan kemungkinan penyebabnya. Pada tahap selanjutnya dilakukan pemilahan
masalah gizi yang spesifik dan penetapan masalah gizi secara singkat dan jelas
menggunakan terminologi yang ada. Penulisan diagnosa gizi menggunakan konsep PES
(Problem, Etiologi, Sign/Symptoms). Diagnosa gizi dibagi dalam 3 domai, yaitu asupan,
klinis, dan perilaku.
3. Tahap ketiga dalam PAGT adalah intervensi gizi yang didalamnya terdapat dua
komponen intervensi gizi yaitu perencanaan intervensi dan impementasi.
4. Tahap keempat adalah monitoring dan evaluasi gizi dilakukan untuk mengetahui respon
pasien terhadap intervensi dan tingkat keberhasilannya.

Pelayanan asuhan gizi rawat inap di Indonesia belum berjalan optimal, hanya pada pasien
yang memerlukan konsultasi gizi atas permintaan dokter dan pasien dengan kondisi khusus yang
dilakukan skrining gizi. Skrining gizi dilakukan oleh ahli gizi dengan menggunakan form SGA,
dengan kelebihan dapat mengidentifikasi pasien yang sudah mengalami malnutrisi atau beresiko
malnutrisi pada saat masuk rumah sakit. Disisi lain SGA juga memiliki kelemahan, yaitu
membutuhkan waktu lebih lama atau tidak efisien, tidak ringkas, hanya dilakukan oleh Ahli Gizi,
tergantung pada nilai antropometri dan laboratorium.

Ada berbagai macam metode skrining gizi, yaitu:

1. MST
2. MUST
3. NRS 2002
4. SGA
5. MNA

Yang masing-masing memiliki tujuan dan fungsi masing-masing, seperti MNA yang digunakan
pada lansia.

Kesimpulan dari hasil skrining gizi di RS

a) Pasien tidak beresiko malnutrisi → perlu skrining ulang tiap minggu selama perawatan di
RA atau saat kunjungan ulang pada rawat jalan
b) Pasien beresiko malnutrisi → Lanjut asesmen gizi → Diagnosis gizi → Terapi gizi
c) Pasien dalam kondisi malnutrisi → Lanjut asesmen gizi → Diagnosis gizi → Terapi gizi

Komponen asesmen gizi

1. Riwayat penyakit dan diagnosis klinis


2. Antropometri & pengukuran komposisi tubuh
3. Pemeriksaan fisik
4. Laboratorium
5. Asesmen diet
6. Kapasitas fungsional

Anda mungkin juga menyukai