Disusun oleh :
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
I. LATAR BELAKANG...................................................................................1
A.Identitas Pasien...........................................................................................1
B.Gambaran Kasus.........................................................................................1
II. SKRINING.....................................................................................................3
A.Pemilihan Metode Skrining........................................................................3
B.Pengisian Formulir Skrining......................................................................3
C.Kesimpulan kuestioner...............................................................................3
III. ASESMEN (PENGKAJIAN)GIZI................................................................4
A.Pengkajian Anthropometri (AD)...............................................................4
B.Pengkajian data biokimia (BD).................................................................4
C.Pengkajian data klinis/fisik (PD)...............................................................5
D.Pengkajian riwayat terkait gizi/ makanan (FH)......................................6
E.Pengkajian data riwayat pasien (CH).......................................................8
F. Komperatif standar.....................................................................................9
IV. DIAGNOSIS GIZI....................................................................................10
V. INTERVENSI GIZI........................................................................................11
A.Perencanaan..............................................................................................11
B.Preskripsi Diet...........................................................................................11
V. IMPLEMENTASI.........................................................................................12
VI. MONITORING DAN EVALUASI............................................................19
VII. PEMBAHASAN KASUS............................................................................21
VIII. PENUTUP/ KESIMPULAN......................................................................25
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................26
LAMPIRAN..........................................................................................................28
iii
I. LATAR BELAKANG
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. Sr
Tanggal Lahir : 23 Februari 1966
Usia : 53 tahun
Alamat : Priqi Jero RT 03/RW01 Samberejo Bonang,
Demak
Suku Bangsa : Jawa
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SD
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Masuk rumah sakit : 16 September 2019
Tanggal kasus : 16 September 2019
No. Rekam medis : 013914XX
Ruang / kelas : B.Izzah 1/ J1
Diagnosisi Medis : Hiperglikemik dengan Dehidrasi dan Ulkus
Diabets Militus
B. Gambaran Kasus
1
dilakukan asesmen pasien mengaku bahwa masih merasakan sakit di
bagian luka, pusing, pandangan kabur. Selain itu, pasien mempunyai
gangguan mengunyak dikarenakan gigi pasien yang sudah tidak lengkap.
Hasil pemeriksaan Antropometri pasien didapatkan LLA 28,5 cm,
tinggi lutut 46 Cm. Hasil pemeriksaan Biokimia Ny. Sr yaitu kadar
hemoglobin 10,8 mg/dl, hematokrit 3,8 mg/dl, leukosit 22,7 , trombosit
470, Gula darah sewaktu 832 mm/dl, Natrium 134 mmol/L, kalium 5,49
mmol/L chloride 92,1 mmol/L. Hasil pemeriksaan fisik klinis Ny. Sr. yaitu
Pasien dalam keadaan sadar, lemah. yang ditandai dengan Respiratory
rate 20 x/menit. Denyut nadi 104 x/menit suhu 36,9 C dan tekanan darah
183/77 mmHg.
Pola makan pasein sebelum masuk rumah sakit yaitu makanan
utama 2-3x sehari. Makanan pokok yang sering dikonsumsi adalah nasi 2-
3x sehari dan singkong 1x seminggu. Lauk hewani yang sering di
konsumsi adalah putih telur, ikan lele, dan ayam tanpa kulit 3x seminggu.
Lauk nabati yang sering dikonsumsi pasein adalah tahu 1x
sehari.sedangkan sayur yang biasanya dikonsumsi adalah sayur bayam,
tumis kangkung, tumis sawi, sayur sop, sayur asem setip 3x seminggu.
Buah yang dikonsumsi pasien yaitu semangka, melon. Pepaya.
Pada saat dirumah sakit, pasien mendapatkan diet DM jantung,
dengan bentuk makanan Lunak (TIM). Hasil Recall 24 jam dengan
keluarga didapatkan bahwa Asupan makan Ny. Sr saat dirumah sakit yaitu
makanan sumber karbohidrat berupa nasi tim dihabiskan ½ porsi setiap
makan, makanan sumber lauk hewani dihabiskan ½ porsi, makanan
sumber nabati dihabiskan ¼ porsi, dan sayur dihabiskan 1 porsi.
Kurangnya asupan makan sumber energi, protein hewani, dan protein
nabati disebabkan karena berkurangnya nafsu makan. Selain itu, snack
yang berikan Rumah sakit yang berupa pisang dan puding tidak dimakan.
2
II. SKRINING
A. Pemilihan Metode Skrining
Hasil
Skor 0: beresiko rendah, ulangi skrining setiap 7 hari
Skor 1 : resiko menengah; monitoring asupan selama 3 hari. Jika tidak ada
peningkatan, lanjutkan pengkajian dan ulangi skrining setiap 7 hati
Skor >2: beresiko tinggi, bekerjasama dengan tim Asuhan Gizi. Upayakan
peningkatan asupan gizi dan memberikan makanan sesuai dengan daya
terima. Monitoring Asupan Makan setiap hari. Ulangi skrining setisp 7
hari
3
C. Kesimpulan kuestioner
= 28,5/32,1 x100% = 88 %
4
(BD-1.2.5) Natrium 131,9 135-147 Mmol/l Rendah
(BD-1.2.7) Kalium 5,49 3,5-5 Mmol/l Tinggi
(BD-1.2.6) Choride 92,1 95-105 Mmol/l Rendah
5
C. Pengkajian data klinis/fisik (PD)
Data klinis Ny. Sr diperoleh dari rekam medik Ny. Sr. Pemeriksaan
dilakukan pada tanggal 16 september 2019. Berdasarkan hasil pemeriksaan
fisik/klinis tersebut, dapat disimpulkan bahwa pasien terlihat lemas, nyeri
bagian luka, pandangan kabur, dan tekanan darah tinggi serta tanda vital
normal.
6
D. Pengkajian riwayat terkait gizi/ makanan (FH)
7
Pada saat dirumah sakit pasien mendapatkan diet DM tinggi
Protein dengan bentuk makanan lunak (TIM). Asupan makan Ny.
Sr saat dirumah sakit yaitu makanan sumber karbohidrat berupa
nasi tim dihabiskan ½ porsi setiap makan, makanan sumber lauk
hewani dihabiskan ½ porsi, makanan sumber nabati dihabiskan ¼
porsi, dan sayur dihabiskan 1 porsi. Kurangnya asupan makan
sumber energi, protein hewani, dan protein nabati disebabkan
karena berkurangnya nafsu makan. Selain itu, Snack yang berikan
Rumah sakit yang berupa susu dan pisang tidak dimakan.
b. Kuantitatif
1) Pola Makan Sebelum Masuk Rumah Sakit
8
Asupan Oral 451 10,78 16,5 72
Kebutuhan 1477 55 40 221
%Asupan 30 % 18 % 40 % 32 %
Keterangan Kurang kurang Kurang Kurang
9
/terapi medis diberitindakan
berupa penanganan
luka dan pemberian
obat serta
pemasangan infus
Acarbose 100 mg Antidiabets
Vit B-12 Penyembuhan luka
Metamorfin 500 mg Pereda nyeri
Captopril Obat Hiertensi
Ciprofloxacin 500 g Antibiotik infeksi
8 CH-3.1.6 Pekerjaan swasta
9 CH-3.1.7 Agama Islam
Kesimpulan : Ny. Sr sudah diberi tindakan terhadap nyeri yang
dideritanya
F. Komperatif standar
10
X f. A + Fs = 1220,7+10% +10%
E = 1477 kkal
P = 15% x 1477 = 221/4 = 55g
L = 25% x 1477= 361/9 = 40 g
KH = 60% x 1477 = 886,2/4 = 221 g
11
IV. DIAGNOSIS GIZI
Rumusan diagnosis
1. NI-2.1 : asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan mual
penurunan nafsu makandibuktikan dengan asupan makan Energi
,Protein ,Lemak dan karbohidrat kurang dari 80% kebutuhan.
2. NI-5.1 : Peningkatan kebutuhan zat gizi protein berkaitan dengan
penyembuhan luka (ulkus DM) dibuktikan dengan terdapat luka di
bagian tumit kaki.
3. NC-2.2 : perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan dengan
gangguan fungsi endokrin (pankreas) dibuktikan dengan kadar
GDS tinggi yaitu 832 mg/dl dan DM.
12
V. INTERVENSI GIZI
A. Perencanaan
1. Tujuan Diet
a. Memberikan makan tinggi protein untuk dapat mempercepat
proses penyembuhan luka
b. Membantu Menurunkan kadar gula darah hingga batas normal
13
- Menghindari penggunaan gula murni
- Menghindari makan dan minuman berkarbonasi dan
mengandung alkohol
- Menerapkan prinsip 3J yaitu makanan tepat Jenis, Jumlah, dan
Jadwal
Media : Leaflet Diet DM
Metode : konsultasi dan tanya jawab
Waktu : + 15 menit
Tempat : Ruang Baitul izzah 1 kamar J1
4. Rencana monitoring Evaluasi
Table 10. Rencana Monitoring Evaluasi
V. IMPLEMENTASI
a. 17 September 2019
14
1) Kajian Terapi Diet
Jenis : Diet DM Tinggi Protein
Bentuk : Lunak (Tim)
Rute : Oral
Frekuensi : 3x makanan utama 2x selingan
Nilai Gizi
15
Sayur Bening bayam gambas Bening bayam gambas
100 g 100 g
Buah Semangka 50 g Semangka 50 g
Selingan
Selingan Puding DM 100 g Puding DM 100 g
Makan malam
Makanan pokok Nasi tim 200 g Nasi tim 200 g
Lauk hewani Kakap krispi asam manis Kakap krispi asam manis
50 g 50 g
Lauk nabati Tempe goreng 50g Tempe goreng 50g
Sayur Sayur asem jakarta 100 Sayur asem jakarta 100 g
g
E= 1443 kkal E = 98 %
P= 53 gram P = 96 %
L= 38,1 gram L = 95 %
KH = 242,3 gram KH = 110 %
b. 18 september 2019
1) Kajian Terapi Diet
Jenis : Diet DM Tinggi Protein
Bentuk : Lunak (Tim)
Rute : Oral
Frekuensi : 3x makanan utama 2x selingan
Nilai Gizi
Table 13. kajian nilai gizi standar Diet RS intervensi 2
E P L KH
Standar diet RS 1524 53,57 36,23 243,4
Target pencapaian 1477 55 40 221
% pemenuhan 103% 97% 91% 110%
Keterangan Baik Baik Baik Baik
16
karena masuk dalam rentang 80-110 sehingga tidak dilakukan
modifikasi menu.
17
Table 14. Menu Diet RS Intervensi II
c. 19 september 2019
1) Kajian Terapi Diet
Jenis : Diet DM Tinggi Protein
Bentuk : lunak (Tim)
Rute : Oral
Frekuensi : 3x makanan utama 2x selingan
Nilai Gizi
Table 15. Kajian Nilai Gizi standar Diet RS intervensi III
E P L KH
Standar diet RS 1458 55,98 41,48 242,4
Target pencapaian 1477 55 40 221
% pemenuhan 99% 102% 104% 110%
Keterangan Baik Baik Baik Baik
18
Kategori Tingkat konsumsi
Baik 80-110%
Kurang <80%
Lebih >110%
19
2. Edukasi dan konseling gizi
a. Tujuan : Memberikan pengetahuan kepada pasien dan keluarga
pasien terkait diet DM tinggi Protein
b. Sasaran : pasien dan keluarga pasien
c. Tempat : Ruang ranap baitul izzah 1
d. Waktu : 14.00
e. Materi
1) Tujuan dan prinsip diet yang diberikan serta contoh makanan
yang dianjurkan, dibatasi ataupun dihindari yaitu
- Memberikan makanan yang aman bagi penderita diabets
- Menghindari makanan yang manis dan diawetkan
- Menghindari penggunaan gula murni
- Menghindari makan dan minuman berkarbonasi dan
mengandung alkohol
- Memberikan makanan tinggi protein untuk membantu
penyembuhan luka
2) Motivasi kepada pasien agar memakan makanan yang
disajikan di rumah sakit
3) Menerapkan prinsip diet DM 3 J yaitu tepat jenis, jumlah dan
jadwal
4) Motivasi kepada keluarga pasien agar terus mendukung pasien
dalam menjalani perawatan di rumahsakit dan diet yang
diberikan
f. Strategi
1) Precontemplation
Meningkatkan kesadaran pasien dan keluarga pasien
mengeni pola hidup yang lebih baik
2) Completation
20
Menjelaskan tujuan intervensi diet
Memberikan dukungan terkait perubahan yang dilakukan
3) Preparation
Mendukung pasien untuk melakukan perubahan spesifik
(kadar gula darah)
Menguatkan komitmen pasien terhadap kesepakatan yang
telah didiskusikan
Menghargai segala perubahan baik yang dilakukan pasien
4) Action
Memberikan bantuan yang dibutuhkan pasien apabila ada
hambatan
5) Maintenance
Mendiskusikan hambatan yang dirasakan pasien serta
alternativ pemecahannya dalam menjalankan perubahan
pola makan
g. Alat peraga : leaflet (terlampir)
21
Koordinasi dengan perawat dilakukan untuk memantau kondisi
fisik klinis pasien melalui catatan medis, buku asuhan
keperawatan, ataupun koordinasi secara langsung sehingga
dapat dilakukan intervensi lebih lanjut sesuai dengan
perkembangan pasien.
22
Pada hari pertama intervensi, asupan makanan pasien masih tergolong
rendah karena asupan pasien kurang dari 80% kebutuhan. Hal ini disebabkan
nafsu makan pasien berkurang, dan masih merasakan mual dan pandangan kabur
setiapkali duduk.
Pada hari kedua, Asupan Makan pasien tergolong baik karena asupan
pasien lebih dari 80%. Hal ini disebabkan pasien mengkonsumsi makanan dari
luar berupa daging bajing yang dipercaya dapat membantu mempercepat proses
penyembuhan luka.
Pada hari ketiga, asupan makan pasien tergolong rendah karena asupan
makan pasien kurang dari 80%, tetapi terdapat peningkatan dibandingkan dengan
hari pertama intervensi. Hal ini disebabkan, setiap kali makan pasien menyisakan
nasi tim 1/8 dari porsi yang telah disajikan.
23
gizi sesuai perhitungan. Berikut hasil recall asupan pasien selama 3 hari
intervensi
120
100
presentase asupan makanan %
80
60
40
20
0
energi protein lemak karbohidrat
Axis Title
24
Perubahan Kadar GDS
900835
kadar glukosa darah sewaktu mg/dl
800
700
600
500
400
315
300 256 241
200 150
100
0
16-Sep 17-Sep 18-Sep 19-Sep 20-Sep
Axis Title
Gambaran umum pada kasus ini adalah Ny. Sr masuk ke Rumah Sakit
Islam Sultan Agung pada tanggal 16 september 2019 dengan keluhan luka tak
kunjung sembuh karena digigit tikus sudah hampir satu bulan, nyeri dibagian kaki
yang terluka, pusing, pandangan kabur dan mual sejak hampir satu minggu. Riwat
penyakit terdahulu adalah pasien menderita penyakit gula (diabets melitus) dan
kolestrol sejak 2 tahun yang lalu dan selalu melakukan pemeriksaan di dokter
keluarga Pasien pasuk dengan diagnosa hiperglikemik dengan dehidrasi dan uleus
diabets militus. saat dilakukan Asesmen pasien mengaku bahwa masih merasakan
sakit di bagian luka, pusing, pandangan kabur.
Instrumen skrining MUST terdiri dari tiga pertanyaan yaitu mengenai skor
IMT, kehilangan berat badan 3-6 bulan terakhir, dan efek penyakit akut yang
25
dilihat dari ada atau tidaknya asupan dalam jangka beberapa hari. Setiap jawaban
memiliki skor sehingga didapatkan total skor yang menunjukan keadaan pasien.
Berdasarkan skrining menggunakan instrumen MUST, Ny Sr mendapatkan skor 0
yang berarti beresiko rendah terjadinya malnutrisi.
Ny. Sr mengalami keluhan pusing, pandangan kabur dan mual, hal ini
sesuai dengan tanda atau gejala pada pasien yang umumnya memiliki kadar gula
darah yang tinggi. Pengkajian pada riwayat makan dan asupan didapatkan data
bahwa pasien tidak mengalami kekurangan asupan energi, pritein, lemak dan
26
karbohidrat. Asupan makan yang rendah dengan aktivitas fisik sedang karena NY.
Sr bekerja sebagai swasta mempengaruhi status gizi Ny. Sr. Selama dirawat di
rumah sakit, asupan makanan pasien baik tidak kurang dari kebutuhan.
27
menjadi tim, sehingga asupan makan pasien meningkat tetapi belum memenuhi
80% dari kebutuhan.
28
29
VIII. PENUTUP/KESIMPULAN
30
DAFTAR PUSTAKA
Hardinsyah dan Supariasa, 2014. Ilmu Gizi Teori dan Aplikasi. PT: EGC. Jakarta.
Desember 2013.
Januari 2015.
31
Lampiran 1. Analisis Zat Gizi Intervensi 1
Waktu Nama Masakan Bahan Makanan Penukar Gram E (Kkal) P (Gram) L (Gram) Kh (Gram)
Nasi Tim Beras 2P 200 G 240 4,8 0,8 52
Makan Pagi Telur Ceplok Bb Rendang Telur Ayam 1P 50 G 105 5 7,5 0,4
Sup Makaroni Wortel, Kubis, Makaroni 1P 100 G 60 2,8 0,15 11
1
Lampiran 2. Analisis Zat Gizi Recall 24 Jam Intervensi I
P
Waktu Nama Masakan Bahan Makanan Gram E (Kkal) (Gram) L (Gram) Kh ( Gram)
Nasi Tim Beras 100 G 120 2,4 0,4 26
Makan Pagi Telur Ceplok Bb Rendang Telur Ayam 48 G 100 4 7 0,4
Sup Makaroni Wortel, Kubis, Makaroni 95 G 58 2,4 0,14 13,7
Selingan
Pisang Rebus Pisang Kepok 50 G 109 0,8 0,5 25
Pagi
Nasi Tim Beras 150 G 180 3,6 0,6 39
Ayam Fillet Bb Balado Ayam , Tepung 25 G 27 3,5 3,5 0
Makan
Bening Bayam Gambas Bayam, Gambas, Wortel 50 G 36 1,7 0 7,6
Siang
Rolade Tahu Wortel Tahu, Telur, Wortel 50 G 38 3,4 2,4 1,1
Semangka Semangka 50 G 19 0,2 0,1 3,4
Selingan
Puding Dm Agar-Agar, Susu Dm 100 G 139 2,7 4 23
Sore
Nasi Tim Beras 50 G 60 1,4 0,2 13
Makan Kakap Krispy Asam Manis Ikan Kakap, Tepung 25 G 25 5,5 5 0
Malam Tempe Goreng Tempe, Minyak 50 G 49 3 3,1 2,2
Sayur Asem Jakarta Daun So, Labu Siam 75 G 17 0,7 1 5
Total Pemenuhan 977 35,3 27,94 159,4
Total Kebutuhan 1477 55 40 221
Persentase 66% 64% 70% 72%
Lampiran 3. Analisis Zat Gizi Intervensi 2
2
Penuka
Waktu Nama Masakan Bahan Makanan r Gram E (Kkal) P (Gram) L (Gram) Kh (Gram)
Nasi Tim Beras 2P 200 G 240 4,8 0,8 52
Makan Pagi Telur Dadar Onclang Telur Ayam 1P 50 G 77 5,3 6 0,3
Bening Gambas
Wortel Wortel, Kubis, Makaroni 1P 100 G 36 1,79 0,37 7
3
Waktu Nama Masakan Bahan Makanan Gram E (Kkal) P (Gram) L (Gram) Kh (Gram)
Nasi Tim Beras 175 G 210 4,2 0,6 45
Makan Pagi Telur Dadar Onclang Telur Ayam 0G 0 0 0 0
Wortel, Kubis,
Bening Gambas Wortel Makaroni 100 G 36 2 0,37 7,64
Selingan
Pisang Rebus Pisang Kepok 50 G 109 0,8 0,5 25
Pagi
Nasi Tim Beras 175 G 210 4,2 0,6 45
Pepes Bandeng Ikan Bandeng 25 G 37 5 1,8 0
Makan
Kering Tempe Tempe, Minyak 50 G 87 1,3 4,1 7
Siang
Podomoro Kangkung Kangkung 50 G 48 0,4 4,3 2
Melon Melon 50 G 19 0,36 0,5 5
Selingan 150 G
Puding Dm Agar,Agar 139 2,7 4 23
Sore 25 G
Nasi Tim Beras 175 G 210 4,2 0,6 45
Sate Bakso Ayam Ayam, Tepung 40 G 65 9 7 2,5
Makan
Malam Tahu Bacem Tahu, Kecap 50 G 49 3 3,1 2,1
Kol, Wortel,
Sawi, Wortel, Jagung 75 G 63 2,9 1 10,5
Total Pemenuhan 1282 40,06 28,47 219,74
Total Kebutuhan 1477 55 40 221
Persentase 87% 73% 71% 99%
4
Waktu Nama Masakan Bahan Makanan Penukar Gram E (Kkal) P (Gram) L (Gram) Kh (Gram)
Makan Pagi Daging Daging Bajing 1p 50 G 150 8,3 3,5 0
Jumlah Pemenuhan 1282 40,06 28,47 219,74
Total Pemenuhan 1432 48,36 31,97 219,74
Total Kebutuhan 1477 55 40 221
Presentase 97% 88% 80% 99%
5
Lampiran 5. Analisis Zat Gizi Intervensi 3
Penuka
Waktu Nama Masakan Bahan Makanan r Gram E (Kkal) P (Gram) L (Gram) Kh (Gram)
Nasi Tim Beras 2P 200 G 240 4,8 0,8 52
Otak-Otak Bandeng
Makan Pagi Goreng Otak Otak Bandeng 1P 50 G 115 9 8,2 1,2
Labusiam, Kacang
Sambel Goreng Labusiam Panjang 1P 100 G 24 0,62 0,48 10
6
Lampiran 6. Analisis Zat Gizi Recall 24 Jam Intervensi 3
Waktu Nama Masakan Bahan Makanan Gram E (Kkal) P (Gram) L (Gram) Kh (Gram)
Nasi Tim Beras 175 G 210 4,2 0,6 45
Otak-Otak Bandeng
Makan Pagi Goreng Otak Otak Bandeng 40 G 100 8 8 1
Sambel Goreng Labusiam, Kacang
Labusiam Panjang 90 G 22 0,5 0,4 14
7
8
9