Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KASUS

DIETETIK NON COMMUNICABLE DISEASES


MALNUTRISI
Dosen Pengampu :

Al-Ustadzah Hafidhotun Nabawiyah S.Gz.,M.P.H.

Disusun Oleh:

Kelompok 6

Nurul Azmi Ramadhani 402019728013

Mahilda Risty S.Gz

PROGRAM STUDI GIZI

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR

2021
I. LATAR BELAKANG
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. As No RM :
Umur : 60 tahun Ruang :
Sex : laki-laki Tgl Masuk :
Pekerjaan : Tgl Kasus :
Pendidikan : Alamat :
Agama : Diagnosis medis : Obs. Joundice
Cholengita dan Koleliatiasis
B. Gambaran Kasus
Seorang pasien benama Tn. As, berumur 60 tahun tidak bekerja lulusan SLTA
masuk rumah sakit pada tanggal 30 Agustus 2019 dengan keluhan lemas, pusing
selama 3 hari, mual dan muntah. Pasien mempunyai riwayat penyakit hepatitis
dan kolelitiasis. Hasil diagnosa menunjukkan pasien terkena Obs. Joundice
Cholengita + Koleliatiasis. Kesadaran pasien adalah composmetis dan nafsu
makan berkurang sejak SMRS. Data antropometri pasien antara lain TL 47 cm
dan LILA 28 cm.
II. SKRINING
A. Pemilihan Metode Skrining

Sebelum dilakukan pengkajian gizi lebih lanjut, dilakukan skrining gizi pada Tn.
As dengan menggunakan “Malnutrition universal screening tool (MUST).
Malnutrition universal screening tool (MUST) adalah alat skrining lima langkah
untuk mengidentifikasi pasien yang malnutrisi baik beresiko kekurangan gizi
(kurang gizi), atau obesitas. MUST juga mencakup pedoman manajemen yang
dapat digunakan untuk mengembangkan rencana perawatan Hasil skrinning
dengan metode MUST adalah sebagai berikut:

B. Pengisian Formulir Skrining


Tabel 1. Formulir Malnutrition Universal Screening Tools (MUST)

No Kriteria Skor
1 Skor IMT
 IMT >20 0 0
(Obesitas>30)
 IMT 18,5-20 1
 IMT < 18,5 2
2 Skor Kehilangan BB BB hilang <5% 0 0
yang tidak direncanakan BB hilang 5-10% 1
3-6 bulan terakhir. BB hilang > 10% 2 2
3 Skor efek penyakit akut Ada asupan nutrisi >5 0 0
hari
Tidak ada asupan nutrisi 2
> 5 hari
Skor total 2
Kesimpulan Beresiko rendah
Resiko menengah
Beresiko tinggi V
Hasil:
Skor 0: beresiko rendah, ulangi skrining setiap 7 hari
Skor 1: resiko menengah; monitoring asupan selama 3 hari. Jika tidak ada
peningkatan, lanjutkan pengkajian dan ulangi skrining setiap 7 hati
Skor >2: beresiko tinggi, bekerjasama dengan tim Asuhan Gizi. Upayakan
peningkatan asupan gizi dan memberikan makanan sesuai dengan daya terima.
Monitoring Asupan Makan setiap hari. Ulangi skrining setiap 7 hari.
C. Kesimpulan Kuestioner
Berdasarkan hasil skrining menggunakan formulir MUST mendapatkan skor 2
sehingga dapat digolongkan dalam beresiko tinggi dalam mengalami malnutrisi.
III. ASESMENT (PENGKAJIAN) GIZI
A. Pengkajian Antropometri (AD)
Tabel 2. Asessment Data Antropometri Ny. R

Domain Data Hasil


AD 1.1.1 Tinggi Lutut 47 cm
AD 1.1.5 IMT 19, 1
LILA 28 cm
Kesimpulan: berdasarkan perhitungan IMT dapat disimpulkan bahwa Tn.
Tergolong …..berdasarkan WHO
B. Pengkajian Data Biokimia (BD)
Tabel 4. Asessment Data Biokimia Ny. R

Pemeriksaan Hasil Laboratorium Hasil Rujukan


(14-08-2019)
Haemoglobin 10,1 g/dL 13,0-18,0 g/dL
SGOT 34 < 30 U/L
SGPT 16 < 40 U/L
Bilirubin 5,07 0 – 1,1 mg/dL
Albumin 3,1 3,8 – 5,1 g/dL
Kesimpulan: dapat disimpulkan bahwa hemoglobin dan hematokrit Ny. R
tergolong rendah, sedangkan GDS dan kalium tergolong tinggi
C. Pengkajian Data Klinis/Fisik (PD)
Tabel 5. Asessment Data Fisik/Klinis Ny. R

No Domain Data Normal Interpretasi

1 PD 1.1.1 Mengalami
Penampilan gangguan menelan
Keseluruhan makanan

Merasa mual dan


mentah setelah
kemoterapi

Kesimpulan

D. Pengkajian Riwayat Terkait Gizi/Makanan (FH)


1. Asupan makan dan pola makan pada pasien
Pola makan pasien dalam sehari yaitu 3x makan dengan
mengkonsumsi
a. Pola makan sebelum masuk rumah sakit (SMRS)
Pola makan pasien dalam sehari yaitu 3x makan dengan
mengkonsumsi lauk hewani 1x per minggu telur dadar dan ikan lele,
mengkonsumsi lauk nabati 3x perhari seperti tahu dan tempe 1
potong dengan cara pengolahannya di goreng, dan sayuran yang
sering di konsumsi oleh pasien adalah sayur bayam, kangkung dan
daun kelor 3x perhari yang dimasak secara bergilir. Kebiasaan
minum pasien yakni 6-7 gelas perhari.
2. Pengetahuan terkait gizi
Pasien telah melakukan kemoterapi selama 2 bulan.
3. Kemampuan menerima makanan
Pola makan pasien dalam sehari yaitu 3x makan dengan
mengkonsumsi lauk hewani 1x per minggu telur dadar dan ikan lele,
mengkonsumsi lauk nabati 3x perhari seperti tahu dan tempe 1
potong dengan cara pengolahannya di goreng, dan sayuran yang
sering di konsumsi oleh pasien adalah sayur bayam, kangkung dan
daun kelor 3x perhari yang dimasak secara bergilir. Kebiasaan
minum pasien yakni 6-7 gelas perhari.
E. Pengkajian Data Riwayat Pasien (CH)
Tabel 8. Asessment Data Riwayat Pasien

No Domain Data Interpretasi


1 CH.1.1.1 Usia 48 tahun
2 CH 1.1.2 jenis Perempuan
kelamin
3 CH.1.1.7 Peran dalam Ibu
keluarga
4 CH 1.1.6 Edukasi Ny. R telah
melakukan
kemoterapi
selama 2 bulan
5 CH 2.2.1 perawatan kemoterapi
/terapi medis
6 CH-3.1.6 Pekerjaan Ibu Rumah
Tangga
7 CH-3.1.7 Agama Islam
Kesimpulan : Ny. R telah diberikan tindakan medis terhadap
penyakit yang dideritanya

F. Komperatif Standar
Data klinis pasien antara lain Tekanan darah 107/65 mmHg, Respirasi 20x/menit,
Suhu 360C nadi 113x/menit. Pola makan pasien kurang teratur 3x sehari. Pasien
suka makan biskuit/kue,roti 1-2x sehari. Pasien suka juga makan ikan segar
seperti ikan laut 1-2 x seminggu. Pasien juga suka menkonsumsi buah dan
sayuran. Pasien suka minum the setelah makan. Dari hasil wawancara dengan
metode Food Frequency Queioner (FFQ), didapat rincian kebiasaan makan pasien
dalam 1 bulan terakhir, yaitu:
 Makanan Pokok : Nasi @150 gram, 3x sehari, dan Biskuit/roti @50 gram,
1-2x seminggu
 Lauk Nabati : Tempe @50 gram, 1x seminggu, Tahu @ 60 gram, 1-2x
seminggu
 Lauk Hewani : Telur ayam @55 gram, 1-2x seminggu, Ikan segar @60
gram, 1-2x seminggu dan Daging sapi @ 40 gram, 1-2x seminggu
 Sayur : Bayam @50 gram, 1-2x seminggu, Wortel @50 gram, 1-2x
seminggu, Kangkung @50 gram, 1-2x seminggu, Sawi @50 gram, 1-2x
seminggu
 Buah : Pepaya @100 gram, 1x sehari, Apel @100gram, 1-2x seminggu,
Anggur @100gram, 1-2x seminggu dan Pisang @100gram, 1-2x
seminggu
Asupan makan pasien Setelah recall didapatkan hasil sebagai berikut E: 1518,47
kkal. P: 60,58 g, L: 42 g, KH 229,8 g. Riwayat obat-obatan yang diberikan kepada
pasien antara lain Omeprazole, Ondansetron, Urdafalk, Sucralfat dan Curcuma.
Pasien. Pasien sudah pernah mendapatkan edukasi mengenai diet kolelitiasis dan
hepatitis. Buatlah tahapan asuhan gizi pada pasien tersebut!

Anda mungkin juga menyukai