Disusun Oleh:
Kelompok 6
FAKULTAS KESEHATAN
2021
I. LATAR BELAKANG
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. As No RM :
Umur : 60 tahun Ruang :
Sex : laki-laki Tgl Masuk :
Pekerjaan : Tgl Kasus :
Pendidikan : Alamat :
Agama : Diagnosis medis : Obs. Joundice
Cholengita dan Koleliatiasis
B. Gambaran Kasus
Seorang pasien benama Tn. As, berumur 60 tahun tidak bekerja lulusan SLTA
masuk rumah sakit pada tanggal 30 Agustus 2019 dengan keluhan lemas, pusing
selama 3 hari, mual dan muntah. Pasien mempunyai riwayat penyakit hepatitis
dan kolelitiasis. Hasil diagnosa menunjukkan pasien terkena Obs. Joundice
Cholengita + Koleliatiasis. Kesadaran pasien adalah composmetis dan nafsu
makan berkurang sejak SMRS. Data antropometri pasien antara lain TL 47 cm
dan LILA 28 cm.
II. SKRINING
A. Pemilihan Metode Skrining
Sebelum dilakukan pengkajian gizi lebih lanjut, dilakukan skrining gizi pada Tn.
As dengan menggunakan “Malnutrition universal screening tool (MUST).
Malnutrition universal screening tool (MUST) adalah alat skrining lima langkah
untuk mengidentifikasi pasien yang malnutrisi baik beresiko kekurangan gizi
(kurang gizi), atau obesitas. MUST juga mencakup pedoman manajemen yang
dapat digunakan untuk mengembangkan rencana perawatan Hasil skrinning
dengan metode MUST adalah sebagai berikut:
No Kriteria Skor
1 Skor IMT
IMT >20 0 0
(Obesitas>30)
IMT 18,5-20 1
IMT < 18,5 2
2 Skor Kehilangan BB BB hilang <5% 0 0
yang tidak direncanakan BB hilang 5-10% 1
3-6 bulan terakhir. BB hilang > 10% 2 2
3 Skor efek penyakit akut Ada asupan nutrisi >5 0 0
hari
Tidak ada asupan nutrisi 2
> 5 hari
Skor total 2
Kesimpulan Beresiko rendah
Resiko menengah
Beresiko tinggi V
Hasil:
Skor 0: beresiko rendah, ulangi skrining setiap 7 hari
Skor 1: resiko menengah; monitoring asupan selama 3 hari. Jika tidak ada
peningkatan, lanjutkan pengkajian dan ulangi skrining setiap 7 hati
Skor >2: beresiko tinggi, bekerjasama dengan tim Asuhan Gizi. Upayakan
peningkatan asupan gizi dan memberikan makanan sesuai dengan daya terima.
Monitoring Asupan Makan setiap hari. Ulangi skrining setiap 7 hari.
C. Kesimpulan Kuestioner
Berdasarkan hasil skrining menggunakan formulir MUST mendapatkan skor 2
sehingga dapat digolongkan dalam beresiko tinggi dalam mengalami malnutrisi.
III. ASESMENT (PENGKAJIAN) GIZI
A. Pengkajian Antropometri (AD)
Tabel 2. Asessment Data Antropometri Ny. R
1 PD 1.1.1 Mengalami
Penampilan gangguan menelan
Keseluruhan makanan
Kesimpulan
F. Komperatif Standar
Data klinis pasien antara lain Tekanan darah 107/65 mmHg, Respirasi 20x/menit,
Suhu 360C nadi 113x/menit. Pola makan pasien kurang teratur 3x sehari. Pasien
suka makan biskuit/kue,roti 1-2x sehari. Pasien suka juga makan ikan segar
seperti ikan laut 1-2 x seminggu. Pasien juga suka menkonsumsi buah dan
sayuran. Pasien suka minum the setelah makan. Dari hasil wawancara dengan
metode Food Frequency Queioner (FFQ), didapat rincian kebiasaan makan pasien
dalam 1 bulan terakhir, yaitu:
Makanan Pokok : Nasi @150 gram, 3x sehari, dan Biskuit/roti @50 gram,
1-2x seminggu
Lauk Nabati : Tempe @50 gram, 1x seminggu, Tahu @ 60 gram, 1-2x
seminggu
Lauk Hewani : Telur ayam @55 gram, 1-2x seminggu, Ikan segar @60
gram, 1-2x seminggu dan Daging sapi @ 40 gram, 1-2x seminggu
Sayur : Bayam @50 gram, 1-2x seminggu, Wortel @50 gram, 1-2x
seminggu, Kangkung @50 gram, 1-2x seminggu, Sawi @50 gram, 1-2x
seminggu
Buah : Pepaya @100 gram, 1x sehari, Apel @100gram, 1-2x seminggu,
Anggur @100gram, 1-2x seminggu dan Pisang @100gram, 1-2x
seminggu
Asupan makan pasien Setelah recall didapatkan hasil sebagai berikut E: 1518,47
kkal. P: 60,58 g, L: 42 g, KH 229,8 g. Riwayat obat-obatan yang diberikan kepada
pasien antara lain Omeprazole, Ondansetron, Urdafalk, Sucralfat dan Curcuma.
Pasien. Pasien sudah pernah mendapatkan edukasi mengenai diet kolelitiasis dan
hepatitis. Buatlah tahapan asuhan gizi pada pasien tersebut!