Anda di halaman 1dari 93

KEAMANAN, TOKSISITAS DAN

EFEKTIFITAS OBAT TRADISIONAL

BY MAINAL FURQAN
FAKTOR PENDUKUNG

Indonesia sebagai
Mega Center
keragaman hayati

Aneka ragam
budaya dan OT Area yang luas
etnis

Industri Farmasi
Penelitian
/ OT
PELUANG

Ekspor

Budaya Trend
Penggunaan
Jamu OT Penggunaan
Herbal

Penerimaan
profesi
kedokteran
terhadap
Jamu/OT
PELUANG DAN TANTANGAN (1)

PELUANG :
• Sistem Kesehatan Nasional (SKN) mendukung pengembangan
& pemanfaatan obat tradisional yang bermutu aman, berkhasiat
teruji secara ilmiah  untuk pengobatan sendiri dan dalam
yankes formal
• Tersedia hasil penelitian ilmiah  bahwa sediaan obat herbal
terbukti memiliki efek terapi yang efektif
• Penerimaan kalangan profesi dokter dan penggunaan obat
herbal meningkat
• Rekomendasi WHO  penggunaan pengobatan tradisional,
termasuk obat herbal, dalam pemeliharaan kesehatan
• Telah tersedia Farmakope Indonesia edisi Herbal sebagai
standar mutu
TANTANGAN

Masuknya
Jamu / OT
import
Sulit menjamin
Sumber daya
keamanan,
alam dibawa
mutu dan
ke luar negeri
manfaat

OT
PELUANG DAN TANTANGAN (2)

TANTANGAN :
• Sumber daya alam tumbuhan obat belum dikelola secara
optimal & kegiatan budidaya belum diselenggarakan
secara profesional
• Mutu herbal belum konsisten
• Suplai dan permintaan berbasis bukti ilmiah tidak
seimbang
• Pembiayaan pengembangan obat tradisional terutama
penelitian masih sangat terbatas
• Upaya pengembangan obat tradisional kurang
terkoordinasi dengan baik dan belum sinergis
FAKTOR PENGHAMBAT

Net
Working

Iptek SDM

OT

Regulasi Standar
Pengembangan R&D
obat.ppt
Pencarian senyawa obat baru

Sintesis Isolasi Fermentasi


Interface
Research
Substans
drug Riset:
• Farmakologi
• Klinik Phases Dev.ppt
Riset Teknologi
farmaseutik

Disain yg tepat Formulasi • Toksikologi

Sesuai dengan Manufaktur


dosageform
Dosageform Marketing

• Bau
• Rasa Akseptabilitas Efektivitas Safety
• Penampilan

KUALITAS MEDIKAMENT
Potensi
Pengembangan Obat Tradisional (1)

 ± 40.000 spesies tanaman hayati dunia


 30.000 di Indonesia
 Data penelitian: 87% pengguna obat herbal mengakui
bahwa jenis obat tersebut berkhasiat
 Hasil riset FMIPA UI dari Koran Seputar Indonesia tgl 6
Mei 2011 membuktikan 54% masyarakat Indonesia
menggunakan jamu, dari pengguna jamu itu, 95%
mengakui ada manfaatnya
 Transaksi perdagangan OT >>>
 Beberapa unggulan yang khas Indonesia (temulawak,
dll) dan telah diminati
Pengembangan OT / Obat Herbal di
Indonesia

Lokal Jamu
No. TR.... IOT = 80
IKOT = 1284

OHT Fitofarma
ka
No. TR.... No. FF....

* 33 PRODUK 6 PRODUK
Pengembangan Obat Tradisional (1)

• Perspektif bisnis: berorientasi pada kebutuhan pasar, dan


diarahkan pada pola pengembangan produk obat modern.
• Perspektif Farmasi: berdasarkan pada kaidah keilmuan
dan teknologi farmasi agar produk yang dihasilkan
memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
• Perspektif Kedokteran:Mengacu persyaratan medik (uji
pre-klinik, uji klinik)
Pengembangan Obat Tradisional (2)

 Teknologi Produksi : Tumbuhnya industri dengan


produksi cara modern

 Penggunaan : Dari swa pengobatan oleh


masyarakat ke konsep yang dapat disejajarkan
dengan obat modern dalam pelayanan kesehatan

 Perubahan konsep : Pembuktian keamanan dan


khasiat secara empirik bertahap berkembang
menjadi pembuktian secara ilmiah.
Perbedaan Obat Tradisional/obat Herbal dengan Obat
Moderen
Obat moderen
Kandungan senyawa zat kimia Satu atau beberapa Campuran
banyak
–kimia dimurnikan/sintetik senyawa alami
Zat aktif Jelas Sering tidak diketahui/
atautidak pasti
Kendali mutu Relatif mudah Sangat sulit
Efektivitas dan Ada bukti ilmiah, Umumnya belum ada
keamanan uji klinik bukti ilmiah/uji klinik
Plus Minus OT
(++++++)
 efek samping OT relatif kecil bila
digunakan secara benar dan tepat
 adanya efek komplementer/ sinergisme
dalam ramuan OT
 lebih dari satu efek farmakologi
 OT lebih sesuai untuk penyakit
metabolik dan degeneratif
Plus Minus OT
__ __ __ __ __
 efek farmakologisnya lemah
 bahan baku belum terstandar
 banyak belum dilakukan uji klinik
 mudah tercemar mikro organisme
Kaidah penggunaan OT

 tepat takaran
 tepat waktu penggunaan
 tepat cara penggunaan
 tepat pemilihan bahan secara benar
 tepat indikasi
lanjut
• 5. Handeuleum • 10. Kumis kucing
Daftar • BAGIAN INDIKASI
POTENSI


(Graptophyllum
pictum Griff.)


(Orthosiphon
stamineus Linn)
Tanaman •

1. Temu lawak
(Curcuma


Daun Haemorrhoid
6. Tempuyung


Daun Diuretika
11. Sledri (Apium

Obat yang •
xantorrhiza, Roxb)
Rimpang Hepatitis, •
• (Sonchus arvensis
Linn)


graviolens Linn)
Daun Anti hipertensi
artitis • •
Prospektif •

2. Kunyit (Curcuma •
domestica Val.)
Daun Nefrolitiasis,
diuretika •
12. Pare (Momordica
charantia Linn)
• 7. Kejibeling • Buah/biji Diabetes
untuk Fito • Rimpang Hepatitis, •
artitis,
(Strobilanthus

malitus
13. Jambu biji/klutuk
• crispus Bl.)

farmaka •
antiseptik
3. Bawang putih


Daun Nefrolitiasis,
diuretika


(Psidium guajava
Linn)
• (Alium sativum • Daun Anti diare
• 8. Labu merah
• Linn) • 14. Ceguk/wudani
• (Curcubita moschata
• Umbi lps Kandidiasis, • (Quisqualis indica
• Duch)
• hiperlipidemia • Linn)
• Biji Taenisiasis
• 4. Jati Belanda • Biji Askariasis,
• 9. Katuk (Sauropus
• (Guazuma ulmifolia oksiuriasis
• androgynus Merr.)
• Lamk.) • 15. Jambu mede
• Daun Meningkatkan
• Daun Anti • (Anacardium
hiperlipidemia • produksi ASI
• ocidentale)
• Daun Analgesik
lanjutan
16. Sirih (Piper betle * Biji 24. Inggu (Ruta antiinflamasi
Linn) Sumber papain graveolens Linn.) 29. Delima putih
Daun Antiseptik Anti malaria Daun Analgesik, antipiretik (Punica granatum
17. Saga telik (Abrus Kontrasepsi pria 25. Sidowayah Linn.)
precatorius Linn) 21. Brotowali (Woodfordia Kulit buah Antiseptik,
Daun Stomatitis aftosa (Tinospora rumphii floribunda Salibs.) antidiare
18. Sembung (Blumea Boerf) Bunga Antiseptik, diuretika 30. Dringo (Acorus
balsamifera D.C) Batang Anti malaria, 26. Pala (Myristica calamus Linn.)
Daun Analgesik, antipiretik diabetes fragans Houtt.) Rimpang Sedatif
19. Benalu the 22. Pegangan/kaki kuda Buah Sedatif 31. Jeruk nipis (Citrus
(Loranthus spec. (Centela asiatica 27. Sambilata aurantifolia Swiqk)
Div.) Urban) (Andrographis Buah Anti tusif
Batang (mengarah) anti Daun Diuretika, paniculata Nees.)
kangker antiseptika, Daun Antiseptik, diabetes
20. Pepaya (Carica antikeloid, hipertensi 28. Jahe (Zingibers
papaya Linn) 23. Legundi (Vitex officinale Rosc.)
* Getah trifolia Linn.) Rimpang Analgesik,
* Daun Daun Antiseptika antipiretik,
Pengembangan Menjadi
Fitofarmaka
Tahapan pengembangan obat tradisional menjadi
fitofarmaka adalah sebagai berikut.
1. Seleksi
2. Uji preklinik, terdiri atas uji toksisitas dan uji farma-
kodinamik
3. Standarisasi sederhana, penentuan identitas dan
pembuatan sediaan terstandar
4. Uji klinik
Tahap seleksi
1. Diharapkan berkhasiat untuk penyakit yang
menduduki urutan atas dalam angka kejadiannya
(berdasarkan pola penyakit)
2. Berdasarkan pengalaman berkhasiat untuk penyakit
tertentu
3. Merupakan alternatif untuk penyakit tertentu,
seperti AIDS dan kanker
Tahap uji pre klinik
Uji preklinik dilakukan secara in vitro dan in
vivo pada hewan coba untuk melihat toksisitas dan
efek Farmakodinamiknya

Uji farmakodinamik pada hewan coba digunakan untuk


memprediksi efek pada manusia, sedangkan uji
toksisitas dimaksudkan untuk melihat keamanannya
• Tujuan Uji Toksisitas dan Farmakologi
adalah :
• * Menilai keamanan obat, obat
tradisional bahan kimia sebagai
makanan atau suplemen
• * Menilai potensi suatu obat, obat
tradisional untuk efektifitas farmakologi
tertentu.
Lanjutan
• Uji kemanjuran (efficacy) dilakukan untuk
mendapatkan data kemanjuran dan kisaran
dosis efektif tengah (ED50) suatu sediaan
obat, senyawa kimia maupun obat tradisional.
Sedangkan untuk menilai keamanannya
dilakukan dengan mengevaluasi data
ketoksikan akut (LD50) subkronik, dan
keteratogenikan suatu obat atau obat
tradisional dan untuk mendapatkan data
prakiraan batas aman (LD50/ED50).
Uji Toksisitas
Uji toksisitas dibagi menjadi uji toksisitas akut, sub-
kronik, kronik, dan uji toksisitas khusus yang meliputi uji
teratogenisitas, mutagenisitas, dan karsinogenisitas. Uji
toksisitas akut dimaksudkan untuk menentukan LD50
(lethal dose50) yaitu dosis yang mematikan 50%
hewan coba, menilai berbagai gejala toksik, spektrum
efek toksik pada organ, dan cara kematian
Untuk pemberian dosis tunggal cukup dilakukan uji
toksisitas akut.

Pada uji toksisitas subkronik obat diberikan selama satu


atau tiga bulan

sedangkan pada uji toksisitas kronik obat diberikan


selama enam bulan atau lebih.

Uji toksisitas subkronik dan kronik bertujuan untuk


mengetahui efek toksik obat tradisional pada pemberian
jangka lama
lanjutan

Lama pemberian pada manusia Lama pemberian obat


pada
hewan coba
Dosis tunggal atau <1 minggu 2 minggu – 1 bulan
Dosis berulang + 1-4 minggu 4 minggu – 3 bulan
Dosis berulang + 1-6 bulan 3-9 bulan
Dosis berulang >6 bulan 9-12 bulan
PHASES OF CLINICAL DRUG DEVELOPMENT
I IIa IIb III FDA IV
Subjects Healty First time in Patiens Patiens Patients
Normals patiens
Number 20-100 25-75 50-200 >300 >1000

Measures Dosage Dose Efficasye Efficasye Efficasye,

Kinetics range Safety Safety Safety

Safety Kinetics, New uses


Equivalence MOA

Safety

Value Kinetics Proof of Confirm Confirm Review Surveillance

Dynamics concept MOA usefulness approve or Ext.patent


disapprove Exp market

Cost $8 $12 $7 $43 ? Varies with the


(Millions) drug and its use

Time 1 – 1,5 1 1 – 1,5 3-6 2-3 1-2


(Years)
Kurangnya uji klinik thd OT
karena :
1. Besarnya biaya yang dibutuhkan untuk melakukan uji
klinik
2. Uji klinik hanya dapat dilakukan bila obat tradisional telah
terbukti berkhasiat dan aman pada uji preklinik
3. Perlunya standardisasi bahan yang diuji
4. Sulitnya menentukan dosis yang tepat karena penentuan
dosis berdasarkan dosis empiris, selain itu kandungan
kimia tanaman tergantung pada banyak faktor.
5. Kekuatiran produsen akan hasil yang negatif terutama
bagi produk yang telah laku di pasaran
No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat

Mengobati muntah darah dan


1. Daun dewa (Gynura Segetum)
payudara bengkak

2. Seledri Mengobati tekanan darah tinggi


3. Belimbing Mengobati tekanan darah tinggi
4. Kelor Mengobati panas dalam dan demam
5. Daun bayam duri Mengobati kurang darah
6. Kangkung Mengobati insomnia
7. Saga (Abrus precatorius) Mengobati batuk dan sariawan

Mengobati penyakit gonorrhoe


8. Pacar cina (Aglaiae ordorota Lour)
(penyakit kelamin)

9. Landep (Barleriae prionitis L.) Mengobati rematik

Miana (Coleus atropurpureus


10. Mengobati wasir
Bentham)

11. Pepaya (Carica papaya L.) Mengobati demam dan disentri

Mengobati batuk, mules, dan


12. Jintan (Coleus amboinicus)
sariawan

Mengobati sariawan dan bersifat


13. Pegagan (Cantella asiatica Urban) astringensia (mampu membasmi
bakteri)

14. Blustru (Luffa cylindrice Roem) Bersifat diuretik (peluruh air seni)

Kemuning (Murrayae paniculata


15. Mengobati penyakit gonorrhoe
Jack)

16. Murbei (Morus indica Rumph) Bersifat diuretik

Kumis kucing (Orthosiphon


17. Bersifat diuretik
stamineus Benth)

Mengobati batuk, antiseptika


18. Sirih (Chavica betle L.) (membunuh mikroorganisme
berbahaya), dan obat kumur

19. Randu (Ceiba pentandra Gaerth) Sebagai obat mencret dan kumur
20. Salam (Eugenia polyantha Wight) Bersifat astringensia
21. Jambu biji (Psidium guajava L.) Mengobati mencret
No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat
Mengobati penyakit demam, batuk
kronis, kurang darah, menghentikan
1. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) kebiasaan merokok, menghilangkan
bau badan, menyegarkan tubuh, dan
memperlancar buang air kecil
Obat gosok untuk penyakit rematik
2. Cabai merah (Capsicum annuum L.)
dan masuk angin
Mengobati penyakit batuk, melegakan
3. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi)
napas, dan mencairkan dahak
Mengobati penyakit radang usus,
susah buang air kecil, batuk,
4. Mengkudu (Morinda citrifolia)
amandel, difetri, lever, sariawan,
tekanan darah tinggi, dan sembelit
No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat
Mengobati penyakit asma, bisul, dan
1. Kecubung (Datura metel)
anus turun
Kapur barus (Dryobalanops aromatica
2. Mengobati gangguan pencernaan
Gaertn.)
Tepung biji pinang berkhasiat sebagai
3. Pinang (Areca catecha L.) obat antelmentika, terutama terhadap
cacing pita
Kedawung (Parkia biglobosa Sebagai bahan obat sakit perut,
4.
Bentham) mulas, diare, dan bersifat astringensia
Mengatasi perut kembung, sebagai
stimulansia setempat terhadap
5. Pala (Myristica) saluran pencernaan, bahan obat
pembius, menyebabkan rasa kantuk,
dan memperlambat pernapasan
Sebagai bahan obat untuk
6. Jamblang (Eugenia cumini Merr) menyembuhkan penyakit kencing
manis (diabetes)
No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat
1. Pepaya (Carica papaya L.) Obat cacing
2. Aren (Arenga pinnata Merril) Obat diuretik
Obat antihipertensiva dan gangguan
Pule pandak (Rauwolfia serpentina
3. neuropsikhlatrik, seperti tekanan
Benth)
darah tinggi
No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat
[sunting] Batang
Mengobati penyakit batuk dan sesak
napas, nyeri lambung, perut
1. Kayu manis (Cinnamomum burmanii)
kembung, diare, rematik, dan
menghangatkan lambung
Dadap ayam (Erythrina varigata
2. Mengobati asma
Linn.Var.orientalis)
3. Pulasari (Alyxia stellata Roem) Obat perut kembung
Mengobati demam, sakit kuning, obat
4. Brotawali (Tonospora rumphii Boerl)
cacingan, kudis, dan diabetes
Obat radang selaput lendir saluran
5. Kemukus (Piper cubeba L.)
kemih
Sebagai antiseptik, sehingga dapat
6. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)
dipakai sebagai obat kumur
Sebagai anti cacing pita (obat
7. Delima (Punice granatum L.)
antelmentika)
No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat
Mengobati sakit kepala, susah buang
air besar, nyeri pada perut, sakit
1. Bangle (Zingiber purpureum Roxb.)
kuning, perut kembung, dan
melangsingkan tubuh
Menghangatkan badan, mengobati
2. Jahe (Zingiber officinale Rosc.) sakit pinggang, asma, muntah, dan
nyeri otot
Mengobati sakit kepala, obat batuk,
3. Kencur (Kaempferia galanga L.) melancarkan keringat, dan
mengeluarkan dahak
EXAMPLES
• omega-3 oils content can help to reduce
systolic and diastolic blood pressure by up to 9
points(mmHg).
• CoQ10- 30 mg herbs and fruits contain
proanthocyanadins that have antioxidant
properties and reduce inflammation in the
arteries and veins and help to strengthen them.
• Catechu, contain catechin, protoantocyanidhin
 as anti oxidant, anti hypertension,
antidyslipidemia etc
Beberapa Anti hipertensi herbal

AKAR MAMBU (Connarus grandis L)


DAUN ALPUKAT (Percea americana)
SELEDRI (Apium graveolens L)
KEMUNING (Murraya paniculata (L)
TALI PUTR1 (Cassyha fyliformis L)
MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa )
BAWANG PUTIH (Alium sativum)
ROSELLA (Hibiscus Sabdariffa L. )
TOMAT (Lycopersicon esculentum)
GAMBIR (Uncaria gambier)
Connarus grandis
ALPUKAT
TALI PUTRI UNTUK
ATEROSKLEROSIS
MAHKOTA DEWA
KEMUNING
Garlic Actions

• Garlic clearly has antithrombotic


properties.
• Ajoene (an allicin metabolite) and methyl
allyl trisulfide inhibit platelet aggregation.
• Garlic may promote vasodilation by
relaxing smooth muscle, and it may reduce
lowdensity lipoprotein (LDL) oxidation.
Garlic (Cont.)
• Fresh garlic may have some
cardiovascular benefits, but it is unclear
whether it lowers blood lipids or blood
pressure as much as originally thought.
• Aged preparations and cooked garlic are
likely to be less effective despite being
better tolerated.
Kegunaan (Sambungan)

• Untuk hipertensi dan


hiperkolesterolemia.
• Dijual sebagai kapsul berisi minyak,
bubuk bawang putih yang dikapsulasi,
dan tablet dan kapsul salut enterik; dia
juga awet dalam larutan alkohol berair.
• Mengganggu sintesia tromboxan
• Gunakan 4g bawang putih segar sehari
Rosella

Hibiscus Sabdariffa L. Tea


• Hibiscus Sabdariffa L. Tea (Tisane)
Lowers Blood Pressure in
Prehypertensive and Mildly
Hypertensive Adults
• Content: anthocyanins and polyphenols
(protocatechuic acid and quercetin
• Journal of Experimental Pharmacology
• The Journal of Nutrition - Nutrition and
Disease
• Konsumsi teh rosella setiap hari dapat
menurunkan tekanan darah pada
prehipertensi dan hipertensi ringan
pada manusia dewasa
• Teh rosella dapat direkomendasikan
sebagai pola diet bagi pasien hipertensi
tersebut
Tomat

Solanum lycopersicum
Kegunaan

• The effect of natural antioxidant from


tomato extract in treated but uncontrolled
hypertensive patient

Paran et al., Cardiovasc Drugs Ther ,


Springer Science, 2008
TEA

• CONTAINS
• POLYPHENOL
• COFFEINE
• THEAFLAVIN
• THEARUBIGINS
• ETC
ACTIONS

• ↓ INCIDENCE HEART DISEASE


(ANTIOXIDANTS ACTIVITY)
• PREVENT CANCER ( POLYPHENOLS
↓ MUTAGENICITY OF CARCINOGENS)
• INDUCES DETOXIFICATION
ENZYMES
• ↓ GROWTH OF TUMOR CELLS AND ↑
IT’S APOPTOSIS
• ↓ AGING PROCESS (↓ ROS)
KESIMPULAN
• Herba punya potensi besar sebagai obat Hasil
• Penelitian sudah banyak, namun memerlukan
kerjasama dokter untuk dapat
memanfaatkannya sebagai alternatif obat untuk
mengatasi penyakit
• Masih diperlukan penelitian lanjutan bagi
herba2 tertentu agar dapat digunakan sebagai
obat terstandar
• Obat herba bekerja melalui mekanisme
tertentu, tergantung kandungan kimianya
• Tidak selamanya obat herba aman
• Membuat korelasi antara aktivitas
farmakologi dengan komponen kimia
obat herbal dapat membantu
membandingkan khasiat bahan
ADVERSE EFFECTS & EFFICACY
OF OTI/TM

• Adverse effects : rarely, but be careful


• SEES (Side effects Eliminating
Substances)
• Secondary Efficacy Enhancing Substances
HERBAL MEDICINE BE
ORTHODOX MEDICINE/MODERN
DRUG

ALKALOIDS of Plants

The name of the plant Active substance


----------------------------------------------------
• Rauwolfia serpentina  Reserpine (HBP)
• Ephedra sp  Ephedrine (Asthma)
• Atropa belladonna  Atropine, scopolamine
• Pilocarpus jaborandi  Pilocarpine
• Vinca rosea  Vincristine, vinblastine
(sitotoksik drugs)
ADVERSE EFFECTS OF HERBAL DRUGS

Liver cell necrosis has been reported


caused by herbal tea from comfrey leaves
(Symphytum officinale)

• General rule of simplisia


tested for microbiological quality and for
residues of pesticides and fumigation
agents, toxic metals, likely contaminant and
adulterants, etc
INTERACTIONS BETWEEN HERBAL MEDICINES AND
DRUGS USED IN ORTHODOX MEDICINE

Herbal preparation Orthodox medicine Interaction


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
• Sedatives :
• Sedative prep. Alcohol/antihistamines,hypnotics Potentiation
Tropane alkaloids Alcohol/antihistamines,hypnotics Potentiation
• Endocrine :
• Antidiabetic prep. Antidiabetic agents, insulin Loss of diabetic
contr.
• Guar gum Penicillin Reduced bioav.of ab
Rauwolfia, ginseng Drugs causing gynaecomastia, Potentiation of
gynae.
phenothiazine comastia,
galactorrhea
• Antidepressant :
• Ginseng Phenelzine Headaches,
insomnia,
visual hallucinations
Interaksi Herbal Medicine dengan Obat modern

• Herbal Medicine atau Obat Herbal adalah obat alami


yang umumnya berasal dari tanaman, mengandung
lebih dari satu komponen aktif. Jadi pemanfaatan obat
herbal bersama dengan obat modern (drugs) harus
hati-hati karena dapat terjadi interaksi diantara
keduanya (herbal-drug) yang lebih rumit dibandingkan
interaksi yang terjadi antara sesama obat modern (
drug-drug) karena hanya mengandung senyawa
tunggal. Oleh karena itu pada penggunaan klinis, pada
beberapa kasus disarankan agar pada saat
mengkonsumsi obat herbal dilarang untuk
mengkonsumsi obat modern secara bersamaan.
Interaksi Herbal Medicine dengan Obat modern

• Obat herbal dan obat modern dapat berinteraksi baik


secara farmakokinetik atau farmakodinamik. Obat
herbal mengikuti prinsip-prinsip farmakologi modern,
jadi terjadinya interaksi antara herbal-drug
berdasarkan tata cara pada interaksi drug-drug baik
dari aspek farmakokinetik maupun farmakodinamik.
Interaksi Herbal Medicine dengan Obat modern

• Beberapa kasus interaksi herbal-drug seperti contoh


berikut:
• Terjadinya pendarahan pada pemberian warfarin bersama-
sama dengan obat herbal Ginkgo biloba, bawang putih (
Allium sativum).
• Penurunan bioavaibilitas dari obat digoxin, theophylin,
siklosporin, bila obat-obat ini dikombinasikan dengan obat
Herbal dari Hypericum perforatum.
• Peningkatan resiko hipertensi pada penggunaan secara
bersama obat antidepresan trisiklis dengan obat herbal
Yohimbin ( Pausinystalia yohimbe )
• Terjadinya potensiasi baik pada penggunaan oral atau
topikal dari obat predinisolon yang digunakan bersama
dengan radix Liquiritae ( Glycyrrhiza glabra)
Interaksi Herbal Medicine dengan Obat modern

• Lebih lanjut, tumbuhan yang mengandung senyawa


glikosida anthraquinon, termasuk daun Senna (
Cassia senna) dan Cascara (Rhamnus purshiana ),
juga tumbuhan yang mengandung serat terlarut (
soluble fiber) seperti gum dapat menurunkan tingkat
absorbsi dari obat modern (drug) di saluran
pencernaan.
Interaksi Herbal Medicine dengan Obat modern

• Fakta-fakta :
• 1. Sedikitnya informasi tentang efek obat herbal pada janin,
oleh karena itu penggunaan obat herbal pada janin harus
dihindari (kontra indikasi).
• 2. Sedikitnya informasi tentang transfer komponen aktif
dari obat herbal ke bayi melalui susu Ibu ,oleh karena itu
obat-obat herbal tidak dibenarkan diberikan pada wanita
yang lagi menyusui.
• 3. Tidak adanya pengetahuan yang khusus tentang
interaksi obat herbal dengan obat - obat modern yang ditulis
pada resep dokter.
• 4. Sedikitnya informasi tentang efek obat herbal terhadap
fertilitas, yang berkaitan dengan sifat-sifat estrogenik dan
androgenik.
Interaksi Herbal Medicine dengan Obat modern
• 5. Oral Anticoagulant Theraphy (OACT) selalu menimbulkan
interaksi Hasil penelitian menunjukkan ada lebih 30 tanaman
Herbal berinteraksi dengan warfarin, baik melalui uji laboratorium
maupun melalui study kasus.
Interaksi Herbal Medicine dengan Obat modern
• Beberapa contoh interaksi obat Herbal – Drug
• 1. Biji Pinang
Adalah biji dari buah Pinang ( Areca catechu ) suku Palmae,
mengandung senyawa alkaloid arecoline bersifat kolinergik. Biji pinang
biasanya dikunyah bersama dengan daun sirih (Piper betle) dan
ditambah kapur. Arecolin mempunyai aktivitas terhadap jaringan lunak,
sistem kardiovaskuler, saluran pencernaan dan adanya efek terhadap
susunan saraf pusat. Sensasi yang ditimbulkan pada saat mengunyah
sirih dengan biji pinang adalah euphoria, salivasi, perasaan panas
pada tubuh dan meningkatnya kapasitas dan semangat untuk bekerja.
Namun memberikan efek negatif berupa: kebiasaan (habituasi),
ketagihan (adiksi) dan withdrawal symptoms. Efek serius yang tidak
diinginkan adalah karsinogenesis, yang menyebabkan kanker mulut.
Dengan penambahan tembakau maka efek ini akan meningkat.
Interaksi terjadi dengan obat Fluphenazin akan menimbulkan gejala
tremor, dengan Flupenthixol menimbulkan bradykinesia dan jaw
tremor. Efek extrapyramidal ini akan hilang setelah pemberhentian
makan sirih bersama dengan obat-obat tersebut.
Interaksi Herbal Medicine dengan Obat modern

• 2. Buah Cabai
Adalah buah dari tanaman Cabai (Capsicum annuum
) suku Solanaceae dan jenis cabai lainnya,
mengandung capsaicin yang memberikan rasa pedas
dan panas. Secara tradisional digunakan per oral
sebagai karminatifum dan sebagai rubifacient pada
pemberian topikal. Efek farmakologi timbul karena
capsaicin melepaskan P-faktor dari neuron, sehingga
dapat menghilangkan rasa sakit. Bagi pasien dengan
gangguan lambung (ulser), pemberian capsaicin
harus dihindari. Penggunaan bersama dengan obat-
obat ACE inhibitor akan terjadi interaksi obat yang
menimbulkan batuk, sedang pemberian bersama
dengan obat Teophylin akan meningkatkan absorbsi
dan bioavaibilitas dari obat ini.
Interaksi Herbal Medicine dengan Obat modern

• 3. Daun Ginkgo
Adalah daun dari tanaman Ginkgo ( Ginkgo biloba
) suku Ginkoaceae. Digunakan sejak lama untuk
mengatasi gangguan pernafasan. Saat ini diklaim
dapat memperbaiki aliran darah serebral dan
darah perifer serta untuk melawan geriatri
depressi. Mengandung senyawa flavonoid
Querstein, Kaempherol, Isorhamnetin. Mempunyai
sifat antioksidan dan sifat menginhibisi agregasi
platelet. Hasil penelitian pada kasus penyakit
Alzheimer, terjadi perubahan yang signifikan pada
fungsi kognitif, memori dan fungsi sosial
dibandingkan dengan plasebo.
Interaksi Herbal Medicine dengan Obat modern

• 4. Akar manis
Digunakan sebagai ekspektoransia dan untuk melegakan
tenggorokan, juga pada peptik ulser. Mengandung senyawa
asam glycyrrhetinat yang tergolong senyawa triterpenoid
dalam bentuk glikosida, yang dapat menginhibisi sekresi
cairan lambung. Bersama dengan Obat Karboxolon sodium
suksinat digunakan secara luas untuk pengobatan peptik
ulcer. Pemberian bersama dengan obat Predisolon akan
meningkatkan konsentrasi plasma dari prednisolon. Dengan
hidrokortison akan menimbulkan respon vasokontriksi pada
permukaan kulit. Dengan obat Oral kontraseptik akan terjadi
hipertensi, edema dan hipokalemia. Memberikan efek
potensiasi pada pemberian bersama adrenokortikotropik
hormon pada kasus rheumatoid arthritis.
Interaksi Herbal Medicine dengan Obat modern

• 5. Buah Asam Jawa


Adalah daging buah yang telah dikeringkan dengan
sinar matahari dari tanaman Tamarindus indica suku
Leguminosae. Bersifat laksan lemah, dan bersifat
antiseptik. Mengandung asam tartrat, gula, pektin,
pyrazine, dan thiazole. Interaksi herbal-drug terjadi
bila diberikan bersama dengan aspirin akan
meningkatkan bioavaibilitas dari obat ini, yang pada
akhirnya menyebabkan pendarahan. Buah asam
jawa juga banyak digunakan sebagai bahan
makanan.
Interaksi Herbal Medicine dengan Obat modern

• 6. Akar Valerian
Adalah akar yang telah dikeringkan dari tanaman
Valeriana officinalis, telah digunakan sejak lama
sebagai sedatif-hypnotik.pada keadaan insomnia atau
pada kasus susah tidur. Mengandung senyawa aktif
valepotriat dan seskuiterpene. Keduanya mempunyai
sifat sedativum, valepotriat bersifat cytotoksis, sedang
senyawa seskuiterpene tidak. Ekstrak air dari akarnya
mengandung senyawa GABA yang dapat menginduksi
sedasi. Ada satu kasus withdrawal symptoms pada
penghentian penggunaan herbal ini. Interaksi Herbal-
drug dapat terjadi pada pemberian senyawa valepotriat
dengan alkohol , valepotriat akan mereduksi efek yang
tidak diinginkan dari alkohol.
Interaksi Herbal Medicine dengan Obat modern

• 7. Kulit batangYohimbin
Adalah kulit batang yang telah dikeringkan dari tanaman
Pausinystalia yohimbi, mengandung sejumlah alkaloid salah
satunya yohimbin yang juga ditemukan pada akar dari
Rauwolfia serpentina, strukturnya mirip dengan reserpin.
Digunakan selama bertahun-tahun untuk pengobatan
disfungsi ereksi pada pria, meningkatkan libido terutama pada
laki-laki usia lanjut. Yohimbin secara farmakologik adalah
suatu presynap alpa adrenergik blocking agent dan suatu
serotonin antagonis. Interaksi terjadi bila diberikan bersama
dengan sediaan obat dari senyawa trisiklik antidepresant.
yang akan menimbulkan hipertensi . Yohimbin sendiri akan
menimbulkan efek hipertensi pada dosis terafi, namun
dengan penggunaan secara bersamaan,maka yohimbin
pada dosis rendah telah menimbulkan efek hipertensi yang
kuat.
Interaksi Herbal Medicine dengan Obat modern
• Herbal yang mengandung senyawa bersifat
antikoagulan.
Beberapa natural produk mengandung komponen
aktif bersifat antikoagulan seperti kumarin, salisilat
atau senyawa yang bersifat anti platelet. Jadi produk
alami harus hati-hati pada pemberian bersama
dengan warfarin, karena akan menimbulkan interaksi
berupa potensiasi Beberapa tanaman yang
mengandung kumarin (coumarine) atau derivatnya
adalah :
• Bawang putih (Allium sativum) : bekerja dengan
efek terhadap cardiovaskuler seperti menurunkan
tekanan darah dan lemak darah serta mempunyai
aktivitas antithrombotik. Bawang putih
diinformasikan dapat menghambat sintesis
thromboksan , sehingga menginhibisi fungsi
platelet.
Interaksi Herbal Medicine dengan Obat modern

• Jahe ( Zingiber officinale) : digunakan untuk


mabuk perjalanan, mual dan arthritis (radang
sendi).Dilaporkan dapat mengurangi aggregasi
dari platelet melalui inhibisis kerja enzim
thromboksan syntetase. Jahe akan meningkatkan
resiko pendarahan bila diberikan bersama dengan
warfarin.
• Ginkgo ( Ginkgo biloba) : produk herbal ini
dipromosikan sebagai obat untuk meningkatkan
daya ingat ( fungsi kognitif). Salah satu
komponennya Ginkgolide B dapat menginhibisi
platelet-activating faktor melalui persaingan pada
penempatan reseptor, sehingga menurunkan
aggregasi pletelet, akibatnya terjadi pendarahan.
Interaksi Herbal Medicine dengan Obat modern

• Teh hijau (Green Tea): diperoleh dari tanaman


teh ( Camellia sinensis), atau disebut juga teh
Cina. Berbeda dengan teh hitam (black tea), teh
hijau tidak mengalami fermentasi pada proses
pembuatannya. Enzim yang terdapat pada daun
teh segar, di nonaktifkan dengan perendaman air
panas atau dengan pemberian uap air selama
beberapa menit. Dilaporkan bahwa pemberian
green tea sangat berpotensi antagonis dengan
pemberian warfarin.
Metabolit Sekunder

• Alkaloid
• Flavonoid
• Saponin
• Tanin
• Glikosida
• Antrakuinon
• Steroid/triterpenoid
FLAVONOID
• Flavonoid melakukan aktivitas antioksidan dengan cara menekann
pembentukan spesies oksigen reaktif, baik dengan cara menghambat kerja
enzim maupun dengan mengikat logam yang terlibat dalam produksi radikal
bebas.

Mekanisme kerja flavonoid sebagai antioksidan sebagai berikut:
1).Flavonoid menghambat kerja enzim yang terlibat dalam reaksi produksi anion
superoksida, misalnya xanthin oksidase dan protein kinase. Flavonoid juga
menghambat kerja siklooksigenase,lipooksigenase,mikrosomal
monooksigenase, glutation-S-transferase, mitokondrial suksinoksidase, dan
NADH oksidase.

2). Sejumlah senyawa flavonoid efisien dalam mengikat logam, diantaranya


logam besi bebas dan tembaga bebas yang dapat meningkatkan pembentukan
spesies oksigen reaktif.

3). Flavonoid mempunyai nilai potensial reduksi yang rendah, sehingga mudah
mereduksi radikal superoksida, peroksil, alkoksil, dan hidroksil.
MEKANISME KERJA
FLAVONOID SEBAGAI ANTI
INFLAMASI
Mekanisme flavonoid dalam
menghambat proses terjadinya
inflamasi melalui dua cara, yaitu
dengan menghambat permeabilitas
kapiler dan menghambat
metabolisme asam arakidonat dan
sekresi enzim lisosom dari sel
neutrofil dan sel endothelial
Triterpenoid
Tanin
Alkaloid
Mekanisme kerja alkaloid sebagai antibakteri diprediksi melalui
penghambatan sintesis dinding sel yang akan menyebabkan
lisis pada sel sehingga sel akan mati (Lamotheet al. 2009).
Variasi kerentanan organisme uji dapat diakibatkan oleh faktor
intrinsik yang berkaitan dengan permeabilitas permukaan sel
terhadap ekstrak (Suffredini et al. 2004).

Steroid dapat berinteraksi dengan membran fosfolipid sel yang


bersifat impermeabel terhadap senyawa-senyawa lipofilik
sehingga menyebabkan integritas membran menurun, morfologi
membran sel berubah, dan akhirnya dapat menyebabkan
membran sel rapuh dan lisis
Rimpang Jahe

Daun Mint

Anise

Buah jeruk nipis

Herba timi

Biji pala

Akar manis

Kapulaga

Daun sage
Tumbuhan berkhasiat sebagai
antikanker
• Sirsak (Annona muricata)
• Brokoli (Brassica oleracea)
• Sarang semut (Myrmecodia tubrose)
• Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme)
• Tapak dara (Catharantus roseus)
• Temu Putih (Curcuma zedoaria)
• Teh Hijau (Camellia sinensis)
• Delima (Punica granatum)
• Mimba (Azadirachta indica)
• Sirih Merah (Piper crocatum)
• thanks

Anda mungkin juga menyukai