Anda di halaman 1dari 22

Referat

Tonsilitis Akut

Oleh :
Risna Hayati
110611004

Preseptor :
Dr.dr.Indra Zachreini, Sp.THT-KL (K)
Definisi
 Tonsilitis merupakan inflamasi atau pembengkakan akut pada
tonsil atau amandel.
 Tonsilitis akut  radang akut yang disebabkan oleh kuman
streptococcus beta hemolyticus, streptococcus viridans dan
streptococcus pyogenes, dapat juga disebabkan oleh virus.
Pembagian tonsilitis
1. Tonsilitis Akut
1. Tonsilis viral gejalanya nyeri tenggorok, penyebab paling
sering virus Epstein Barr.
2. Tonsilitis bakterialdisebabkan kuman grup A
Streptokokus, β hemolitikus
2. Tonsilitis Membranosa
1. Tonsilitis difterikuman Coryne bacterium
diphteriae anak <10 tahun, tertinggi pada 2-5 tahun
2. Tonsilitis septikStreptokokus hemolitikus yang
terdapat dalam susu sapi
3. Angina Plaut Vincent ( stomatitis ulsero membranosa
)bakteri spirochaeta atau triponemapenderita dengan
higiene mulut yang kurang dan defisiensi vitamin
C.
4. Penyakit kelainan darahepistaksis, perdarahan di
mukosa mulut, gusi dan di bawah kulit sehingga kulit
tampak bercak kebiruan
3. Tonsilitis kronik
Perbedaan Tonsilitis Akut dan Tonsilitis Kronik

Tonsilitis Akut Tonsilitis Kronik


Onset cepat, terjadi dalam beberapa hari, Onset lama, beberapa bulan hingga beberapa tahun
hingga beberapa minggu (menahun)

Penyebab kuman streptokokus beta Penyebab tonsillitis kronik sama halnya dengan
hemolitikus grup A, pneumokokus, tonsillitis akut, namun kadang-kadang bakteri
streptokokus viridian, dan streptokokus berubah menjadi bakteri golongan gram negatif
piogenes.

Tonsil hiperemis & edema Tonsil membesar / mengecil tidak edema


Kripte tidak melebar Kripte melebar
Detritus + / - Detritus +
Epidemiologi

 Tonsilitis akut dapat terjadi pada semua usia paling sering


pada anak usia di bawah 9 tahun.
 Pada bayi <3 tahun dengan tonsilitis akut, 15% dari kasus
yang ditemukan oleh bakteri streptokokus, sisanya dapat
disebabkan oleh virus.
 Pada anak-anak yang lebih tua, 50% dari kasusstreptococus
pyogenes.
 Tonsilitis akut juga dapat terjadi pada laki-laki dan perempuan
dengan jumlah insiden yang sama rata.
Bakteri atau virus tubuh melalui hidung atau mulut. Amandel atau tonsil berperan sebagai
filter, menyelimuti organisme yang berbahaya tersebut  akan memicu tubuh untuk
membentuk antibody terhadap infeksi yang akan datang kelelahan terhadap infeksi
inflamasi--> tonsilitis
Etiologi
 1. Pneumococcus
 2. Staphilococcus
 3. Streptokokus beta hemolitikus grup A
 4. Hemofilus Influenza
 5. Virus Epstein Barr
Faktor predisposisi dari tonsilitis akut, antara lain :
1. Postnasal discharge karena sinusitis.
2. Residual jaringan tonsil karena tonsilektomi.
3. Mengkonsumsi minuman dingin atau makanan dingin
dapat secara langsung menyebabkan infeksi atau menurunkan
daya tahan dengan vasokonstriksi.
4. Adanya benda asing yang bisa menyebabkan
mudahnya terjadi infeksi.
Manifestasi klinis

Gejala dan tanda tonsilitis akut adalah :


1. Sakit tenggorokan dan disfagia.
2. Demam kejang demam pada bayi.
3. Malaise, nyeri sendi, dan tanda-tanda
dehidrasi.
4. Tonsil membesar dan hiperemis serta dapat
menunjukkan pus dari kriptus di tonsilitis folikularis
(detritus).
5. Durasi perlangsungan tonsilitis akut
biasanya 4 sampai 6 hari.
Gambar tonsilitis akut pada tonsila palatina
Gambar tonsilitis akut yang bisa menyebabkan distress
pernapasan.
VI. Pemeriksaan Fisik Tonsil
 Teknik pemeriksaanpasien diminta untuk membuka
mulutnya, kemudian pemeriksa menggunakan spatel
menekan lidah ke bawah dan kemudian daerah faring dan
tonsil dapat dievaluasi.
Interpretasi pembesaran tonsil :

(0) Amandel sepenuhnya dalam fossa tonsil, atau tonsil tidak ada

(post-tonsilektomi.

(1 +) Amandel menempati kurang dari 25 persen, dari dimensi lateral

orofaring yang diukur antara pilar-pilar anterior tonsil.

(2 +) Amandel menempati kurang dari 50 persen dari dimensi lateral

orofaring.

(3 +) Amandel menempati kurang dari 75 persen dari dimensi lateral

orofaring.

(4 +) Amandel menempati 75 persen atau lebih dari dimensi lateral orofaring


Pemeriksaan Penunjang
 a. Inflammatory parameter pemeriksaan darah
menunjukkan leukositosis, dan erhytrocyte sedimentation rate
(ESR) dan C-reactive protein (CRP) meningkat.
 b. Pemeriksaan bakteri :
 kultur bakteri jarang diambil dari apus tenggorok karena biasanya
membutuhkan 2-3 hari untuk mendapatkan hasil yang definitif
 rapid immunoassay, yang dapat mengidentifikasi organisme
penyebab seperti Streptococcus grup A hanya dalam waktu 10
menit.
Diagnosis banding
1. Difteri
Tonsilitis Akut Difteri

(Ulseratif)

Riwayat Tonsilitis berulang Telah terpapar difter

Temperatur Tinggi Rendah atau normal

Takikardi Sebanding dengan Tidak sebanding

demam dengan demam, nadi

lemah

Toxaemia Tidak ada Bisa ada

Nyeri / sakit Berat Sedang atau tidak ada.

Albuminuria Tidak ada Selalu ada

Tabel perbandingan antara difteri dan tonsilitis akut.4


 2. Scarlett fevermenyerupai tonsilitis akut. Scarlett
feverinfeksi streptococcus dan menyebabkan ruam eritematosa
berwarna abu-abu. Pasien didaptkan tanda berupa strawberry
tongue
3. Abses peritonsilsulit menelan, mengeluarkan air liur,
trismus, dan demam
komplikasi
 Abses peritonsilitis
 Otitis media akut
 hipertrofi tonsil pasien bernapas melalui mulut, tidur
mendengkur, gangguan tidur karena terjadinya sleep
apneaObstructive Sleep Apnea Syndrome (OSAS)
Penatalaksanaan
1. Pasien diharuskan untuk tirah baring.
2. Aspirin atau parasetamol diberikan untuk
menghilangkan rasa tidak nyamantidak dianjurkan
untuk anak-anak umur dibawah 12 tahun sindrom
Reye.
3. Mengedukasi pasien untuk selalu minum air (-
)dehidrasi.
4. Antibiotik golongan penicilin atau sulfanamid selama 5
hari dan obat kumur atau obat isap dengan desinfektan,
bila alergi dengan diberikan eritromisin atau klindomisin.
5. Pengangkatan tonsil (tonsilektomi).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai