Kriteria
Jamu Jenis klaim penggunaan harus diawali dengan kata – kata :
Berkhasiat “Secara tradisional digunakan untuk …”, atau sesuai
(empiris) Aman dengan yang disetujui pada pendaftaran. *
* (KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : HK.00.05.4.2411
Tentang KETENTUAN POKOK PENGELOMPOKAN DAN PENANDAAN OBAT BAHAN ALAM INDONESIA )
LOGO JAMU
Logo berupa “RANTING DAUN TERLETAK DALAM
LINGKARAN” dicetak dengan warna hijau di atas
dasar warna putih atau warna lain yang menyolok kontras
dengan warna logo
Tulisan “JAMU” harus jelas dan mudah dibaca, dicetak
dengan warna hitam di atas dasar warna putih atau warna
lain yang menyolok kontras dengan tulisan “JAMU”
PENANDAAN
Adalah tulisan atau gambar yang
dicantumkan pada pembungkus, - harus memenuhi ketentuan peraturan
wadah atau etiket dan brosur yang perundang-undangan,
disertakan pada obat tradisional, - harus mencantumkan informasi asal
yang memberikan informasi tentang bahan tertentu, kandungan alkohol, dan
obat tradisional tersebut. batas kedaluwarsa sebagaimana diatur
dalam Peraturan.
Komposisi
Nama bahan dalam komposisi dimaksud harus ditulis dengan tata nama
Latin menurut Farmakope Indonesia, Ekstra Farmakope Indonesia atau
buku lain yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI.
BAGAIMANA PENDAPAT ANDA
TENTANG IKLAN BERIKUT ????
CONTOH PENANDAAN
PENANDAAN OBAT TRADISIONAL
UNTUK KENCING MANIS
Pada Label/ penandaan Obat Tradisional harus mencakup informasi sebagai berikut :
Obat diare sebagaimana yang dimaksud hanya terbatas pada obat diare
yang diserahkan tanpa resep dokter, termasuk obat tradisional dan tidak
termasuk oralit.
(KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: HK.00.05.4.0155 TENTANG
PENANDAAN KHUSUS DAN PERIKLANAN OBAT DIARE 14 januari 2003
Pada Label/penandaan obat diare mencakup informasi
sebagai berikut :
(a). Klaim penggunaan hanya untuk mengurangi frekuensi
buang air besar, memadatkan tinja dan menyerap racun pada
penderita diare serta bukan sebagai pengganti oralit.
(b). Peringatan khusus: tidak boleh diberikan pada anak di
bawah 5 tahun dan penderita harus minum oralit.
tidak boleh
Dilarang menyatakan
menggunakan kata-
OT berkhasiat untuk
kata: super ultra tidak boleh memuat
mengobati atau
istimewa, top, tokcer, pernyataan
mencegah penyakit tidak boleh tidak boleh tidak boleh
cespleng, manjur dan kesembuhan dari
kanker, tuberkolosis, menawarkan hadiah menampilkan adegan, mencantumkan
kata-kata lain yang seseorang, anjuran
poliomelitis, penyakit atau memberikan gambar, tanda, gambar simplisia
semakna yang atau rekomendasi
kelamin, impotensi, pernyataan garansi tulisan dan atau yang tidak terdapat
menyatakan khasiat dari profesi
tiphus, kolera, tekanan tentang khasiat dan suara dan lainnya dalam komposisi
dan kegunaan kesehatan, peneliti,
darah tinggi, diabetes, kegunaan obat yang dianggap obat tradisional yang
berlebihan atau sesepuh, pakar,
lever, dan penyakit tradisional. kurang sopan. disetujui.
memberi janji bahwa panutan dan lain
lain yang ditetapkan
obat tradisional sebagainya.
oleh Menteri
tersebut pasti
Kesehatan.
menyembuhkan.
KHUSUS
GOLONGAN SEHAT PRIA
GOLONGAN SEHAT WANITA
GOLONGAN GALIAN SINGSET
GOLONGAN JAMU KEPUTIHAN
GOLONGAN HAID TERATUR
GOLONGAN HABIS BERSALIN
GOLONGAN PELANCAR ASI
GOLONGAN JERAWAT
GOLONGAN PEGEL LINU
GOLONGAN PAREM
GOLONGAN DEMAM
GOLONGAN PENCAHAR
GOLONGAN SARIAWAN, SAKIT TENGGOROKAN ATAU OBAT KUMUR
GOLONGAN SAKIT KULIT, LUKA DAN GATAL
GOLONGAN WASIR
JAMU ULU HATI
Terima Kasih
OBAT TRADISIONAL DAN
FITOFARMAKA
Materi 3
Serbuk
•Berupa butiran homogen dengan derajat halus yang sesuai.
•Bahan baku: simplisia, ekstrak, atau campurannya.
•Cara Penggunaan: diseduh dengan air panas
•Serbuk obat luar: untuk obat luar kecuali luka terbuka; penggunaan: mencampurkan dengan bahan cair (minyak/air) yang sesuai
Pilis
•Bentuk padat
•Bahan baku: serbuk simplisia dan/atau ekstrak
•Cara penggunaan: mencoletkan pada dahi dan di pelipis
Parem
•Sediaan padat atau cair
•Bahan baku: serbuk simplisia dan/atau ekstrak
•yang digunakan dengan cara melumurkan pada kaki dan tangan atau pada bagian tubuh lain.
Losio
•Sediaan cairan mengandung serbuk simplisia, eksudat, ekstrak, dan/atau minyak yang terlarut atau terdispersi berupa suspensi atau emulsi dalam bahan dasar losio
•Ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit
LANJUTAN …
Tapel
• padat
• Bahan baku: serbuk simplisia dan/atau ekstrak
• digunakan dengan cara melumurkan pada seluruh permukaan perut.
Pil
• Berupa massa bulat
• Bahan baku: serbuk simplisia dan/atau ekstrak
Pastiles
• Berupa lempengan pipih, umumnya bentuk segi empat
• Bahan baku: serbuk simplisia dan/atau ekstrak
Dodol/Jenang
• Padat; bahan bakunya berupa serbuk simplisia, sediaan galenik atau campurannya
Kapsul
• terbungkus cangkang keras
• Kapsul lunak: terbungkus cangkang lunak;
• bahan baku: ekstrak kering, bahan cair, campuran ekstrak kental dengan/atau tanpa bahan tambahan dan/atau serbuk simplisia
LANJUTAN …
Tablet/Kaplet
• padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih, silindris, atau bentuk lain, kedua permukaannya rata atau cembung;
• Bahan baku: ekstrak kering, campuran ekstrak kental dengan bahan pengering dan atau serbuk simplisia .
Granul
• Berupa butiran terbuat dari ekstrak yang telah melalui proses granulasi
• Cara penggunaan: diseduh air panas atau dilarukan dalam air dingin
Efervesen
• Terbuat dari ekstrak dan atau simplisia tertentu
• Kandungan: natrium karbonat dan asam organik yang menghasilkan gelembung gas (CO2) saat dimasukan ke salam air
Sari jamu
• cairan obat dalam dengan tujuan tertentu diperbolehkan mengandung etanol.
LANJUTAN …
Plester
• Terbuat dari bahan yg dapat melekat pada kulit dan tahan air
• Bahan baku: serbuk simplisia dan/atau ekstrak
• Digunakan sebagai obat luar ditempelkan pada kulit
Film Strip
• Sediaan padat
• Berbentuk lembaran tipis yang digunakan secara oral
Salep/Krim/Gel
• sediaan setengah padat yang mudah dioleskan.
• bahan baku: ekstrak yang larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep/krim/gel yang cocok dan
• Digunakan secara topikal pada kulit
Supositoria
• Sediaan padat umumnya melelh, melunak dan melarut pada suhu tubuh
• Bahan baku: ekstrak yang larut atau terdispersi homogen dalam dasar supositoria yang sesuai
• Penggunaan: untuk wasir melalui rektal
Bahan Awal semua bahan baku baik yang berkhasiat
maupun tidak berkhasiat, yang berubah maupun tidak
berubah, yang digunakan dalam pengolahan OT
Produk Jadi produk yang telah melalui seluruh tahap PERLU DITENTUKAN
proses pembuatan. (termasuk OHT dan Fitofarmaka) PERSYARATAN
MUTUNYA
Bahan Tambahan bahan yang ditambahkan ke dalam OT
untuk mempengaruhi sifat atau bentuk OT yang terbukti
aman dan tidak memberikan efek farmakologis
SIMPLISIA Acuan Persyaratan
kemanan dan mutu:
FHI atau MMI yang
diterbitkan oleh Menteri
Kesehatan RI
Bahan Atau
ALAMI Antioksidan: alfa-tokoferol; asam askorbat, BHA, BHT, TBHQ, propil galat,
dsb
WADAH Penyimpanan
Acuan:
PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 32 TAHUN 2019
TENTANG PERSYARATAN KEAMANAN DAN MUTU OBAT TRADISIONAL
RAJANGAN
PIL
KAPSUL SARI JAMU
SERBUK
DODOL/JENANG
TABLET/KAPLET
PASTILES OBAT CAIR DALAM
TAPEL PILIS PAREM CAIR PLESTER/KOYO
ORGANOLEPTIK
Persyaratan
KADAR AIR
Keamanan
dan Mutu
• Rajangan, Serbuk, Serbuk Instan, Granul,
serbuk Efervesen, Pil, Kapsul, Kapsul
Lunak, Tablet/kaplet, Tablet hisap, SEDIAAN OBAT
Pastiles, Dodol/Jenang: ≤ 10% DALAM
• Tablet Efervesen: ≤ 5%
• Film Strip: ≤ 15%.
CEMARAN MIKROBA
OBAT DALAM
SEDIAAN OBAT
3. Rajangan yang direbus sebelum digunakan
*( sama seperti di atas kecuali persyaratan di bawah
DALAM
ini:
OBAT DALAM
AFLATOKSIN TOTAL
(aflatoksin B1, B2, G1 dan G2) PRODUK
JADI OT
Obat dalam (Serbuk, Rajangan, Serbuk Instan, Persyaratan
Granul, serbuk Efervesen, Pil, Kapsul, Kapsul Keamanan
Lunak, Tablet/kaplet, Tablet Efervesen, Tablet
hisap, Pastiles, Dodol/Jenang, Film Strip dan
dan Mutu
Cairan Obat Dalam)
Kadar aflatoksin total (aflatoksin B1, B2, G1 dan G2) SEDIAAN OBAT
≤ 20 µg/kg dengan syarat aflatoksin B1 ≤ 5 µg/kg.
DALAM
OBAT DALAM
CEMARAN LOGAM BERAT
SEDIAAN OBAT
DALAM
KESERAGAMAN BOBOT
OBAT DALAM
SEDIAAN OBAT
DALAM
KESERAGAMAN BOBOT (lanjutan)
OBAT DALAM
PRODUK
3. Serbuk Instan, serbuk Efervesen dan Granul JADI OT
Dari 20 kemasan primer tidak lebih dari 2 kemasan yang masing-
masing bobot isinya menyimpang dari bobot isi rata-rata yang
dinyatakan pada penandaan lebih besar dari harga yang Persyaratan
ditetapkan dalam kolom A dan tidak satu kemasanpun yang bobot Keamanan
isinya menyimpang dari bobot isi rata-rata lebih besar dari harga
yang ditetapkan dalam kolom B, yang tertera pada daftar berikut: dan Mutu
SEDIAAN OBAT
DALAM
KESERAGAMAN BOBOT (lanjutan)
OBAT DALAM
4. Pil PRODUK
◦ Dari 10 Pil, tidak lebih 2 Pil yang menyimpang dari tabel, dan tidak JADI OT
satupun yang menyimpang dua kali lipat dari tabel berikut.
Persyaratan
Keamanan
dan Mutu
SEDIAAN OBAT
DALAM
OBAT DALAM
SEDIAAN OBAT
DALAM
OBAT DALAM
KESERAGAMAN BOBOT (lanjutan)
PRODUK
JADI OT
Persyaratan
Keamanan
dan Mutu
SEDIAAN OBAT
DALAM
OBAT DALAM
BATAS RESIDU PELARUT
PRODUK
Sediaan: Serbuk Instan, Granul, serbuk Efervesen, Pil, Kapsul, JADI OT
Kapsul Lunak, Tablet/kaplet, Tablet Efervesen, Tablet hisap,
Pastiles, Dodol/Jenang, Film Strip dan Cairan Obat Dalam.
Persyaratan
Keamanan
dan Mutu
Batas residu pelarut ekstraksi yang ditentukan
adalah selain etanol dan/atau air
SEDIAAN OBAT
DALAM
OBAT DALAM
BAHAN TAMBAHAN
PRODUK
◦ Pemanis : Rajangan, Serbuk, Serbuk Instan, Granul, serbuk
JADI OT
Efervesen, Pil, Kapsul, Kapsul Lunak, Tablet/kaplet, Tablet
Efervesen, Tablet hisap, Pastiles, Dodol/Jenang, Film Strip dan Persyaratan
Cairan Obat Dalam.
Keamanan
◦ Pengawet, Pewarna, Antioksidan, dan bahan lain yang diizinkan
(antikempal, pengemulsi, pelapis, penstabil, pelarut, pengisi, dsb): dan Mutu
Serbuk Instan, Granul, serbuk Efervesen, Pil, Kapsul, Kapsul
Lunak, Tablet/kaplet, Tablet Efervesen, Tablet hisap, Pastiles,
Dodol/Jenang, Film Strip dan Cairan Obat Dalam.
SEDIAAN OBAT
◦ Pengawet tidak boleh untuk sediaan OT dgn bahan baku serbuk
simplisia
DALAM
OBAT LUAR
ORGANOLEPTIK
SEDIAAN OBAT
Sediaan padat: Parem, Serbuk Obat Luar, Pilis,
Tapel, Plester, Supositoria untuk wasir, Rajangan
LUAR
Obat Luar dan bentuk lain yang sesuai.
≤ 10%
CEMARAN MIKROBA
OBAT LUAR PRODUK
1.Cairan Obat Luar, Losio, Parem Cair JADI OT
Persyaratan
Keamanan
3. Parem, Serbuk Obat Luar, Pilis, dan Mutu
Tapel, Plester, Supositoria untuk
wasir, Rajangan Obat Luar dan
bentuk lain yang sesuai.
SEDIAAN OBAT
2. Salep, Krim, Gel LUAR
OBAT LUAR
KESERAGAMAN BOBOT
Persyaratan
Keamanan
dan Mutu
SEDIAAN OBAT
LUAR
OBAT LUAR
KESERAGAMAN BOBOT (lanjutan)
SEDIAAN OBAT
LUAR
OBAT LUAR
KESERAGAMAN BOBOT (lanjutan)
PRODUK
Sediaan: Cairan Obat Luar, Losio, Parem Cai, Cairan Obat Luar, JADI OT
Losio, Parem Cair, Parem, Serbuk Obat Luar, Pilis, Tapel, Plester,
Supositoria untuk wasir, Rajangan Obat Luar dan bentuk lain
yang sesuai. Persyaratan
Keamanan
dan Mutu
PRODUK
JADI OT
Supositoria untuk wasir
◦ 30 menit untuk Supositoria dengan dasar lemak,
Persyaratan
◦ 60 menit untuk Supositoria dengan dasar larut dalam air.
Keamanan
dan Mutu
SEDIAAN OBAT
LUAR
OBAT LUAR
BAHAN TAMBAHAN
PRODUK
◦ Pewarna: Cairan Obat Luar, Losio, Parem JADI OT
Cair, Salep, Krim, Gel
◦ Pengawet: Param, Pilis, Tapel (tidak boleh Persyaratan
Keamanan
untuk sediaan OT dgn bahan baku serbuk
dan Mutu
simplisia)
◦ Bahan tambahan lain yang diperlukan
SEDIAAN OBAT
sesuai persyaratan
LUAR
Terima Kasih
SIMPLISIA SEBAGAI
BAHAN BAKU OBAT
TRADISIONAL
Materi 5
TIM DOSEN FFS UHAMKA- 2020
Simplisia
2. Simplisia
sebagai bahan dan
produk siap pakai
harus memenuhi
trilogy: Quality-
Safety-Efficacy
Simplisia Simplisia nabati
Kualitas
bahan baku
simplisia Sumber: tumbuhan liar atau
merupakan tanaman yang dibudidaya
faktor yang
penting.
Tanaman
Budidaya Keunggulan:
1.Simplisia berkualitas
2.Sama rata atau homogen,
sehingga dari waktu ke waktu akan
Misalnya: rimpang temulawak dihasilkan simplisia yang bermutu
(Curcuma xanthorrhiza Rhizoma) mendekati ajeg atau konsisten.
dipilih yang rimpangnya besar-besar 3.akan dihasilkan produk obat
dan kandungan kurkuminoid serta tradisional yang “reproducible”
minyak atsirinya tinggi. atau ajeg khasiatnya
10
• Tanaman budidaya dapat bervariasi kualitasnya bila ditanam secara
monokultur (tanaman tunggal) dibanding dengan tanaman
tumpangsari (ada 2 atau lebih jenis tanaman dalam satu area lahan
tanam).
Panax
Korea Selatan
ginseng
kental
Ekstrak • Bentuk kering setelah melalui proses penguapan pelarutnya
• memungkinkan lgsg diserbuk dan mudah diperhitungkan kadar
kering
serta dilakukan formulasi
• kadar air <5%
Ekstrak tumbuhan obat yang dibuat dari simplisia nabati, dapat dipandang sebagai :
1. Bahan awal : bahan baku obat yang dengan teknologi fitofarmasi diproses menjadi
produk jadi
2. Bahan antara : bahan yang dapat diproses lagi menjadi fraksi-fraksi, isolat senyawa
tunggal ataupun sebagai campuran dengan ekstrak lain
3. Bahan produk jadi : ekstrak yang berada dalam sediaan obat jadi siap digunakan
untuk dikonsumsi
1) Identitas jenis (spesies). jenis tumbuhan dari sudut
keragaman hayati dapat dikonfirmasikan sampai informasi
genetika sebagai faktor internal untuk validasi jenis.
2) Lokasi tumbuhan asal. Lokasi merupakan faktor eksternal,
Faktor biologi yaitu lingkungan dimana tumbuhan bereaksi bisa berupa
energi (cuaca, temperatur, cahaya) dan materi (air, senyawa
yang organik dan anorganik)
3) Periode pemanenan hasil tumbuhan. Pemanenan yang
mempengaruhi dilakukan tidak pada waktunya bisa mempengaruhi
kandungan senyawa dan diperhatikan pula saat panen dalam
mutu ekstrak 4)
sehari misal pagi, siang atau sore.
Penyimpanan bahan tumbuhan. Ruang atau wadah yang
digunakan untuk menyimpan bisa mempengaruhi mutu
senyawa tanaman.
5) Umur tanaman dan bagian yang digunakan. Hal ini sangat
menentukan keberadaan senyawa kimia seperti klorofil yang
terdapat di daun.
6
• Faktor internal:
Faktor kimia yang 1. Jenis
2. Komposisi
mempengaruhi 3. Kualitatif dan kuantitatif
• Faktor eksternal:
7
1. Metode ekstraksi
2. Perbandingan ukuran alat
ekstraksi,
3. kekerasan dan kekeringan bahan,
4. pelarut yang digunakan dalam
ekstraksi,
5. kandungan logam berat
6. kandungan pestisida.
Senyawa kimia dalam ekstrak ditinjau dari
asalnya dibagi jadi 4, yaitu:
Senyawa kandungan asli dari tumbuhan asal
• Memang sudah ada sejak masa tumbuhan tersebut hidup. Terlihat jika dianalisis sebelum dan Terkait
setelah proses preparasi simplisia dan ekstraksi tidak ada perubahan kimia maka hasil analisis parameter
kimia terhadap ekstrak mencerminkan komposisi kandungan asli. standar umum
bersifat spesifik
Senyawa hasil perubahan dari senyawa asli
• Senyawa ini sudah diprediksi terjadi perubahan sejak riset memang sifat fisiko-kimia senyawa
aslinya/proses penstabilan yang sulit
PRA-FORMULASI
• kekentalan,
1. Kajian sifat kimia zat aktif
• kelarutan, maupun zat lain yang terkandung
dalam ekstrak dan berpengaruh
• higroskopisitas, pada perlakuan formulasi serta
• stabilitas (suhu, cahaya, keamanannya. FORMULASI
kelembaban, pH, 2. Kajian sifat fisika ekstrak yang
oksidasi) berpengaruh pada perlakuan
formulasinya.
• dll
TERIMAKASIH