KELOMPOK : 4
AGIH ZILULLAH ROBBY (190401218)
HANA ALIFITRIANISSA (1904015142)
IRA RACHMAWATI (1904015200)
WIDA SARJIAH (1904015257)
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat yang
disebut medium. Dengan adanya medium pertumbuhan, aktivitas mikrobia dapat dipelajari
dan dengan medium tumbuh dapat dilakukan isolasi mikrobia dengan kultur murni,
perbanyakan, pengujian sifat fisiologis, dan perhitungan jumlah mikroba. Keragaman yang
luas dalam tipe nutrisi untuk mikrobia yaitu diimbangi dengan oleh tersedianya berbagai
media yang banyak macamnya untuk kultivasinya. Media-media yang digunakan seperti
pepton, ekstrak daging, ekstrak khamir, dan agar. Bahan yang paling umum digunakan
untuk membuat medium menjadi padat dapat dipakai agar (Sutedjo, 1991).
Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi atau zat zat hara
(nutrien) yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme di atas atau di dalamnya.
Selain itu, medium juga dipergunakan untuk isolasi, perbanyakan, pengujian sifat-sifat
fisiologis, dan perhitungan jumlah mikroorganisme. Untuk menetapkan suatu jenis mikroba
sebagai penyebab penyakit harus terlebih dahulu mendapatkan mikroba dalam keadaan
murni untuk diselidiki sifat-sifatnya. Untuk tujuan tersebut sangat diperlukan suatu medium
sebagai tempat tumbuh dan isolasi mikroorganisme. Pembiakan mikroba dalam
laboratorium memerlukan medium yang berisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang
sesuai dengan mikroorganisme (Waluyo, 2008).
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran
zat-zat makanan atau nutrisi yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhannya.
Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi di dalam media berupa molekul-molekul kecil yang
dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media, pertumbuhan dapat dilakukan
dengan isolasi mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi
media pertumbuhannya. Bahan dasar adalah air (H2O) sebagai pelarut dari agar-agar
(rumput laut) dimana gar-agar tersebut berfungsi sebagai pemadat media (Suhardi, 2013).
MACAM-MACAM MEDIA
Media untuk kultur bakteri dalam mikrobiologi ada banyak jenisnya dan dapat menjadi tiga
kelompok besar berdasarkan bentuk, komposisi/susunannya.
Berdasarkan bentuknya
1. Media padat
2. Media semi padat
3. Media cair
Berdasarkan Komposisi/Susunannya
1. Media alami/non sintetis
2. Media semi sintesis
3. Media sintesis
BAB 3
METODOLOGI PRAKTIKUM
C. PROSEDUR
Media alami
1. Potato dextrose agar (PDA)
Timbang 100 g kentang, sukrosa /dekstrose 10 g, agar 2% dari volume
medium yang akan dibuat, aquadest 1000ml, bersihkan kentang dengan air
mengalir lalu kupas setelah itu bersihkan kembali, kentang dipotong
dengan ukuran dadu lalu masukan ke dalam Erlenmeyer Bersama dengan
aquadest 1000ml, rebus selama 2-3jam, saring dengan menggunakan kain
kasa, ekstrak kentang didihkan kembali Bersama dengan agar dan sukrosa (
tambahkan aquadest sampai volume 100ml) aduk hingga larut dan
mendidih, medium yang telah dibuat disaring kembali dengan kasa.
Sterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121℃ selama 15- 20 menit.
2. Touge extraxt agar (TEA)
Timbang 100 g tauge, sukrosa/dextrose 10 g, agar 2% dari volume medium
akan dibuat, aquadest 1000ml. tauge dicuci lalu di tiriskan. Ambil bagian
tengah tauge Masukan kedalam labu Erlenmeyer didihkan dengan
aquadest selama 2-3jam, saring dengan kasa. Ekstrak didihkan kembali
dengan agar dan sukrosa dengan menambahkan volume air hingga 1000ml,
tunggu hingga bahan larut, kemudian saring kembali. Sterilisasi dengan
autoklaf suhu 121℃ selama 15-20 menit.
Medium sintesis
a. Timbang bshan sesuai dengan takaran yang terdapat pada kemasan.
b. Larutkan kedalam aquadest sesuai dengan volume yang telah ditetapkan,
dalam erlenmyer.
c. Panaskan di atas pemanas (hot plate) yang dilengkapi dengan pengaduk
(magnetic stirrer) sampai larut dengan baik.
d. Sterilkan dengan autoklaf dengan suhu 121℃ selama 15-20 menit.
e. Untuk membuat agar miring, letakan tabung reaksi pada posisi kemiringan
yang diinginkan dan biarkan sampai membeku (jangan sampai mediumnya
terkena penutup tabung reaksi)
f. Untuk membuat medium agar di cawan petri, medium dalam erlenmeyer
yang telah disterilkan didinginkan hingga suhu 43-50℃ kemudian segera
dituang kedalam cawan masing – masing sebanyak 10-15 medium.
g. Medium yang telah padat dan siap tanam namun tidak akan dipergunakan
segera sebaiknya disimpan dilemari pendingin.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Percobaan
S = Slant/miring
T = Tegak
B. Pembahasan
Pada percobaan pembuatan media dasar untuk perkembangbiakan bakteri dan jamur
digunakan beberapa media perkembangbiakan, yakni Potato dextrose agar (PDA), Touge
Extraxt agar (TEA) dan Nutrient agar (NA). Potato dextrose agar adalah suatu medium yang
berfungsi dalam pertumbuhan jamur dan potato dextrose agar merupakan sumber karbohidrat
dextrose gugusan gula baik itu monosakarida atau polisakarida. Sebagai tambahan nutrisi
sedangkan agar merupakan bahan media atau tempat tumbuh bagi biakan yang baik karena
cukup air. Nutrient agar adalah medium yang digunakan sebagai pertumbuhan bakteri misalkan
pada daging dan mempunyai masa inkubasi selama 24 jam pembuatan medium nutrient agar
menggunakan bahan utama beef ekstrak nutrient agar termasuk medium senialamiah karena
tersusun atas bahan alami atau daging. Dan bahan sintetik (pepton dan agar), nutrient agar
digunakan untuk menumbuhkan semua mikroba.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media pertumbuhan mikroorganisme merupakan suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat
makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Dari pernyataan ini
juga dapat disimpulkan kalau mikroorganisme dapat dikembangkan oleh manusia diantaranya
melalui substrat yang disebut medium. Pada percobaan pembuatan media dasar untuk
perkembangbiakan bakteri dan jamur digunakan beberapa media perkembangbiakan, yakni
Potato dextrose agar (PDA), Touge Extraxt agar (TEA) dan Nutrient agar (NA).
Potato dextrose agar (PDA) adalah medium yang mengandung sumber karbohidrat dalam
jumlah yang cukup yaitu terdiri dari ekstrak kentang dan glukosa sehingga baik untuk
pertumbuhan kapang dan khamir, tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri. Touge Extraxt
agar (TEA) merupakan medium yang tersusun dari bahan-bahan organik dan susunan kimianya
tidak dapat ditentukan secara pasti. TEA dapat dibuat dari bahan tauge, sukrosa, dan agar.
Nutrient agar (NA) merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar.
B. Saran