Mirawati S
KROMATOGRAFI
Berupa gas
Fase Disebut:
Gerak • Gas pembawa
• Carrier gas
KG
Fase Berupa Cairan
Diam • Gas Liquid
Chromatography GLC)
• Padatan
Pemisahan komponen sampel • (Gas Solid
ditentukan oleh distribusi
(partisi) analit pada fase Chromatography= GSC)
diam dan fase gerak
Dasar Pemisahan
Interaksi
Teknik kromatografi yang sesuai untuk
dipoldipol analisis senyawa mudah menguap (volatile)
Ikatan Pemisahan pada GC dipengaruhi:
Hidrogen/Ionik • Volatilitas dan polaritas senyawa analit
• Senyawa titik didih < 350 oC umumnya masih dapat
Titik didih
semakin tinggi dianalisis dengan GC
Kromatografi Gas
• Untuk analit berupa senyawa yang tidak mudah menguap perlu diderivatisasi lebih dahulu
• Tujuan derivatisasi:
• Meningkatkan volatilitas dan mengurangi polaritas senyawa
• Mengurangi degradasi termal dari sampel
• Meningkatkan respon detektor
• Memperbaiki pemisahan dan menghindari puncak yang berekor
• Pereaksi Derivatisasi umumnya dapat digolongkan menjadi:
• Sililasi; Asilasi; Alkilasi; Esterifikasi
DERIVATISASI
1. Proses Alkilasi
• Kebanyakan digunakan untuk langkah awal pada derivatisasi atau cara
melindungi hidrogen aktif yang ada pada molekul.
• Terjadi penggantian hidrogen aktif dengan gugus alifatik atau alifatik
organik grup (mis benzyl) yang dikenal sebagai esterifikasi.
• Kepolaran senyawa yang terbentuk akan berkurang dari senyawa awal
karena pergantian H menjadi gugus alkil grup
• Persamaan:
• RCOOH + PhCH2X →RCOOCH2Ph + HX
• X = halogen or alkyl group R,
• H = another alkyl group R.
• 3 Acylation
• Dilakukan dengan memasukkan asil grup kedalam senyawa organik. Jika asam
karboksilat , reaksi akan melibatkan gugus asil dan menghilangkan gugus hidroksil .
• Senyawa yang mengandung hidrogen aktif seperti (e.g., -OH, -SH and -NH) dapat diubah
menjadi bentuk ester , tioester dan amida secara berurutan melalui asilasi (Zenkevich,
2009). Proses asilasi juga digunakan untuk membuat derivatisasi senyawa yang mudah
menguap pada senyawa organik (Zaikin and Halket, 2003).
• Reagen yang banyak dipakai: Fluoracylimidazoles, Fluorinated
– Anhydrides, N-Methyl-bis(trifluoroacetamide)(MBTFA),
– Pentafluorobenzoyl Chloride (PFBCI)
– Pentafluoropropanol (PFPOH)
• Contoh : reaksi asetat anhidrat dan alkohol
agian Dasar Kromatografi Gas
sama
Ciri Fase Diam
1. Suhu injektor
- cukup panas me↑ suhu cuplikan
- cukup rendah mencegah penguraian
2. Suhu kolom
- cukup tinggi → analisis tercapai
- cukup rendah → Rs
3. Suhu detektor
- tergantung jenis detektornya
DETEKTOR
• Mendeteksi komponen
• Kepekaan ↑
• Tingkat fluktuasi rendah
• Respons linieritas lebar
• Respons untuk semua jenis senyawa baik
• Kuat
• Tidak peka terhadap perubahan aliran
dan suhu
Parameter Kinerja Detektor
dimana :
S= sensitivitas
K= konstanta cell bergantung pada geometri
I= arus filaemen
R= resistan filamen
λc= konduktivitas termal gas pembawa
λs= konduktivitas termal gas sampel
Tf = temperatur filamen
Tb = temperatur blok detektor
Thermionic Spesific Detector (T.S.D)
untuk N dan P
H 2O
Penyalut : damar
M. atsiri
Makanan
Sisa pestisida
Minyak bumi
Kromatografi Gas pada
Spektrometer Massa (GC-MS)
f1 f2 f4
f3
This is a remarkably reproducible process. M will
fragment in the same pattern every time using a 70
eV electron beam
Ion Chromatogram of Safflower Oil
RT: 14.48 - 24.30
RT: 20.82 NL: 9.69E5
AA: 3547389 TIC F: {0,0} + c EI
BP: 67 det=350.00 Full
100
ms [
95 25.00-510.00]
MS ICIS evanssaf
90
85
80
75
70
65
R e lative Abu nd ance
60
55
50
45
40
35
30 RT: 21.04
AA: 665791
25
BP: 55
RT: 16.04
20 AA: 304398 RT: 21.90
BP: 74 AA: 291543
15
RT: 16.84 BP: 28
10 AA: 78898
BP: 28
5
0
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Time (min)
CI/ ion-molecule reaction
• 2CH4 + e- CH5+ and C2H5+