Anda di halaman 1dari 14

IBADAH DALAM ISLAM

Kelompok 1
Nur Anisa Tanjung (1904015017)

Nur Jihan Khairunnisa (1904015002)

Putri Alviona (1904015049)

Silvira Rivania (1904015113)

Susilawati Umacina (1904015050)


Materi

01 Pengertian Ibadah 03 Prinsip-Prinsip Ibadah

02 Tujuan Ibadah 04 Pembagiannya


Pengertian Ibadah

َ ِ secara etimologi berasal dari kata ‘abd yang artinya abadi, hamba,
Ibadah ‫ع َبداةـ‬
budak, atau pelayan. Jadi Ibadah berarti, pengabdiaan, penghambaan,
pembudakan, ketaatan, atau merendahkan diri. Sedangkan secara terminologis,
Hasbi Ash-Shidieqy mengutip beberapa pendapat antara lain: mengesakan allah,
menta’zimkan-nya dengan sepenuh-penunya ta’zim serta menghinakan diri kita
dan menundukan jiwa kepadanya. Ulama akhlak mengartikan Ibadah dengan
mengerjakan segala taat badaniyah dan menyelenggarakan segala syariat (hukum).
Ulama fiqih mengartikan Ibadah dengan segala taat yang dikerjakan untuk
mencapai keridhaan allah dan mengharapkan pahala-nya di akhirat.
Lanjutan
Ibadah adalah perbuatan manusia yang menunjukan ketaatan kepada aturan atau perintah dan pengakuan kerendahan
dirinya di hadapan yang memberi perintah. Adapun yang memberi perintah untuk beribadah adalah tiada lain, kecuali
allah sendir, sebagaimana dijelaskan dalam Q.S Al-Baqarah (2): 21

ۙ ‫َاسعۡبُ ُدوۡا َربَّك ُُم ال َّ ِذىۡ َخل َ َقك ُ ۡم َوال َّ ِذي َۡن ِمنۡ َقبۡلِك ُ ۡم ل ََعلَّك ُ ۡم َتتّ َ ُقو َۡن‬
‫يٰۤاَي ُّ َها الن ّ ُ ا‬
Artinya : “Hei manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu agar mereka
bertaqwa.”

Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa sasaran Ibadah hanya kepada allah Swt. Dengan kata lain, bahwa manusia
beribadah adalah untuk mengabdikan dirinya kepada allah sebagai Tuhan yang telah menciptakan mereka. 
Materi

Pengertian Ibadah 01 03 Prinsip-Prinsip Ibadah

Tujuan Ibadah 02 04 Pembagiannya


Tujuan Ibadah
Sebagai tanda Mendekatkan diri kepada Allah SWT. Seperti yang kita ketahui bahwa sholat sebagai ibadah ritual
umat Islam, merupakan sarana kita mendekatkan diri kepada Allah. Karena dengan sholat, kita ingat akan
dekatnya Allah kepada kita, sehingga membuat umat muslim semakin mendekatkan diri kepada Allah.
Menumbuhkan rasa disiplin diri terhadap waktu. Sebagaimana kita tahu bahwa Allah memerintahkan sholat yang
telah ditetapkan pada waktu tertentu sehingga akan membuat umat muslim terlatih akan disiplin waktu dalam
menjalankan perintah, sehingga mereka terbiasa disiplin dalam kehidupan.  
Sebagai Tanda cinta manusia kepada Sang Pencipta sebagaimana kita tahu bahwa rasa cinta itu adalah anugerah
dari Sang Khalik. Cinta yang harus diusahakan (mahabbah muktasabah), yaitu kecintaan kita sebagai manusia
kepada Allah SWT dan Rasul-Nya dan kecintaan seperti ini adalah kecintaan yang paling tinggi derajatnya atau
yang paling hakiki. Alasannya karena kecintaan yang seperti ini membutuhkan upaya atau suatu perjuangan dan
pengorbanan, bahkan kecintaan yang sifatnya fitrah, walaupun secara syari’at tidak dilarang, akan tetapi tidak
boleh menghalangi kecintaan seorang hamba kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
Tujuan Ibadah
Lanjutan
Menunjukkan rasa terhina di hadapan Allah SWT, sehingga menimbulkan prinsip, bahwa Allah adalah Yang Maha Mulia,
sehingga kita tidak dapat untuk bersikap sombong; karena pada dasarnya, tidak ada seorang hamba manapun di dunia yang
paling mulia dihadapan Sang Pencipta tanpa melihat strata sosialnya dalam kehidupan bermasyarakat, karena semua hal tersebut
tidak akan menjadikannya makhluk yang mulia di hadapan Allah SWT, kecuali diikuti dengan ketakwaan yang sesungguhnya
yaitu dengan cara melakukan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya).

Sebagai tanda takut dan tunduk kepada Allah SWT. Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya selalu ada perasaan ketakutan
terhadap sesuatu. Akan tetapi jika kita selalu istiqamah dalam melakukan ibadah kepada Allah SWT, tentunya rasa takut tersebut
akan dapat dihindarkan karena kita akan selalu memiliki keyakinan bahwa tidak ada yang perlu ditakuti dalam hidup ini selama
kita adalah benar, terkecuali jika kita jatuh ke dalam dosa, karena ketika itu terjadi, berarti adzab Allah lah yang akan menimpa
dirinya.

‫ت هَّللا ِ ۚ َوهَّللا ُ َغفُو ٌر َرحِي ٌم‬


َ ‫ُون َرحْ َم‬ َ ‫يل هَّللا ِ أُو ٰ َلئ‬
َ ‫ِك َيرْ ج‬ ِ ‫اجرُوا َو َجا َه ُدوا فِي َس ِب‬ َ ‫ِين آ َم ُنوا َوالَّذ‬
َ ‫ِين َه‬ َ ‫إِنَّ الَّذ‬
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu
mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Baqarah (2) : 218)
Materi

01 Pengertian Ibadah 03 Prinsip-Prinsip Ibadah

02 Tujuan Ibadah 04 Pembagiannya


Prinsip – Prinsip Ibadah

Meniadakan Kesukaran dan Yang Berhak Disembah


Ada Perintah dan Ketentuan
Tidak Banyak Beban Hanyalah Allah
Islam tidak memberikan otoritas kepada Keseluruhan ibadah dalam syari’at Islam tidak Ajaran Islam yang disampaikan oleh Nabi
manusia untuk turut menentukan ibadah, ada yang menyukarkan dan memberatkan Muhammad SAW, sebagai nabi terakhir
kecuali Nabi utusan Nya. Dalam melakukan mukallaf (orang yang terkena beban kewajiban yang memperoleh wahyu terakhir pula,
ibadah kepada Allah manusia tidak beribadah). Perintah ibadah itu tidak banyak menegaskan bahwa satu hal yang mutlak
mempunyai kekuasaan menentukannya, hanya beberapa saja. Semua ibadah itu dalam dalam hidup beragama,dan memberi
bahkan sebaliknya manusia terikat pada batas kewajiban dan berjalan dengan kadar pernyataan bahwa hanya Allah saja
ketentuan- ketentuan yang diberikan Allah kesanggupan manusia.
yang berhak disembah.
dan Rasul-Nya. Berbeda halnya dengan
mu’amalah (masalah keduniaan), terdapat
kelonggaran yang demikian luas bagi
manusia untuk menentukannya.
Prinsip – Prinsip Ibadah
Lanjutan
Ibadah Itu Tanpa Perantara Ikhlas Dalam Beribadah
Praktek beribadah sebagian umat manusia telah Dalam beribadah harus didasari dengan niat
banyak mengalami kekeliruan. Kekeliruan itu yang tulus, semata-mata hanya mengharapkan ridha
sebenarnya atas inisiatif dan konsepsi dari para
Allah. Niat adalah sikap jiwa, dan merupakan
tokoh agamanya sendiri, di mana mereka
membuat jarak antara manusia dengan motivator dalam mewujudkan suatu perbuatan.
Tuhannya. Dalam hadis Nabi dinyatakan bahwa segala sesuatu
  itu tergantung niatnya (innama al-a amal bi al-niat).
Islam sebagai agama lebih mempertegas bahwa Dalam al-Quran dinyatakan bahwa orang-orang
hubungan manusia dengan Tuhan (melalui ahli kitab hanya diperintah untuk beribadah kepada
ibadah) tidak perlu dengan perantara apa- Allah dengan niat yang tulus dan murni, taat kepada
apa, dan melalui siapa pun. Manusia
Allah dan menjauhi kemusyrikan serta mendirikan
harus melakukan langsung dengan Allah SWT.
shalat dan menunaikan zakat.
Materi

Pengertian Ibadah 01 03 Prinsip-Prinsip Ibadah

Tujuan Ibadah 02 04 Pembagiannya


Pembagiannya
Ibadah dibagi menjadi dua, yaitu ibadah mahdhoh dan ibadah ammah

1. Ibadah mahdhah (murni), adalah suatu rangkaian aktivitas ibadah yang ditetapkan Allah Swt. Dan bentuk
aktivitas tersebut telah dicontohkan oleh Rasul-Nya, serta terlaksana atau tidaknya sangat ditentukan oleh
tingkat kesadaran teologis dari masing-masing individu. Yang termasuk Ibadah mahdhoh misalnya: Shalat,
puasa, Zakat, dan haji

2. Ibadah Ghair al-Mahdhah atau ibadah ammah, yakni sikap gerak-gerik, tingkah laku dan perbuatan yang
mempunyai tiga tanda yaitu:  pertama, niat yang ikhas sebagai titik tolak, kedua keridhoan Allah sebagai titik
tujuan, dan ketiga, amal shaleh sebagai garis amal. Ada pula yang memberikan definisi ibadah ammah dengan
semua perbuatan yang mendatangkan kebaikan dan dilaksanakan dengan niat yang ikhlas karena Allah SWT,
seperti minum, makan, dan bekerja mencari nafkah.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai