TRADISIONAL
Berbagai istilah terkait dengan penggunaan tanaman sebagai obat,
pencegahan penyakit, dan pemeliharaan kesehatan :
Obat Bahan Alam (natural product medicines)
Fitomedisin (Phytomedicines)
Fitoterapi (Phytotherapy)
Etnofarmakologi (Ethnopharmacology)
Obat tradisional (Traditional medicines)
Jamu
SEJARAH OBAT TRADISIONAL (HERBAL) DI INDONESIA
800-900 M, ditemukan bukti relief batu-batuan pada candi Borobudur, tentang siklus hidup
manusia dan penggunaan tumbuhan obat
Kalpataru dan lain-lain untuk membuat campuran bagi kesehatan wanita dan kecantikan
Dimulai di Solo dan Yogyakarta
Daerah-daerah lain di luar Jawa juga telah menggunakan tumbuhan untuk obat: dukun, tabib
Kerajaan Majapahit
Acaraki : tukang meracik jamu
Telah ada buku-buku tentang jamu
Usada (buku pengobatan)
Serat Kwruh bab Jampi-jampi
Serat Centini (1742)
Abad pertama Masehi, Jamu berkembang dari Jawa-Bali
KONDISI INDONESIA (DIRJEN BINFAR DAN ALKES, 2014)
Indonesia sebagai mega-center keragaman hayati dunia, menduduki urutan terkaya kedua di
dunia.
Bila biota laut ikut diperhitungkan, maka Indonesia menduduki urutan terkaya pertama di
dunia.
Dari 30.000 spesies yang sudah teridentifikasi tersebut, diketahui sekurang-kurangnya 9.600
spesies tumbuhan berkhasiat sebagai obat dan kurang lebih 300 spesies telah digunakan
sebagai bahan obat tradisional oleh industri obat tradisional.
Klaim kasiat secara Klaim kasiat ilmiah (pre Klaim kasiat secara
empiris klinis) ilmiah (uji klinis)
ORAL TOPIKAL
Enzim dalam tanaman memerlukan air untuk bekerja sehingga melalui proses pengeringan enzim
menjadi statis sehingga menjamin stabilitas simplisia
CARA PEMBUATAN SIMPLISIA
• Pengeringan
• Fermentasi
• Proses pembuatan yang memerlukan air
• Simplisia yang dibuat dengan proses khusus
CARA PEMBUATAN SIMPLISIA SECARA KHUSUS
• Akar
• Dicuci bersih, diiris tipis atau pendek kemudian dijemur atau dioven
CARA PEMBUATAN SIMPLISIA SECARA KHUSUS
• Buah
• Buah yang kecil langsung dikeringkan, buah yang agak besar dipotong-
potong dulu baru dikeringkan
CARA PEMBUATAN SIMPLISIA SECARA KHUSUS
• Biji
• Simplisia dijemur di bawah sinar matahari sampai kering (bila perlu dalam
penyimpanan diberi bahan pengering)
• Apabila ada yang pecah langsung dibuang untuk mencegah kapang
(penghasil aflatoksin)
CARA PEMBUATAN SIMPLISIA SECARA KHUSUS
• Rimpang
• Rimpang dicuci bersih, apabila ukuran terlalu besar sebaiknya dipotong-
potong atau diiris tipis memanjang/melintang dijemur di bawah sinar
matahari atau dioven sampai kering (bila perlu dalam penyimpanan diberi
bahan pengering)
CARA PEMBUATAN SIMPLISIA SECARA KHUSUS
• Umbi
• Umbi dicuci bersih, diiris tipis dan dioven sampai kering (bila perlu dalam
penyimpanan diberi bahan pengering)
• Umbi lapis
• Umbi lapis sebaiknya langsung dijemur setelah dicuci
CARA PEMBUATAN SIMPLISIA SECARA KHUSUS
• Kadar abu ≤ 8%
• Kadar abu larut air ≤ 1%
• Kadar abu tidak larut asam ≥ 1%
• Kadar sari larut air ≥ 6%
• Kadar sari larut etanol ≥ 24%
MONOGRAFI WHO
• Ekstrak air
• Dekoktum
• Infusum
• Coque
• Seduhan
• Maserasi
• Perkolasi
• Hasil ekstrak keringnya mudah larut di dalam air sehingga cocok digunakan pada
sediaan cair bersifat higroskopis
• Tinctura
• Sediaan ekstrak yang dibuat dengan maserasi atau perkolasi menggunakan
pelarut etanol
• Penyarian menggunakan perbandingan 1:2-10
• Ekstrak cair
• Menurut FI III hasil akhir ekstrak cair dengan penyari etanol didiamkan
selama 1 bulan untuk mengendapkan partikel yang tidak larut
• Ekstrak encer
• Pembuatan sama dengan ekstrak cair hanya saja menggunakan simplisia
dengan konsentrasi rendah
• Ekstrak kental
• Dibuat dengan menguapkan larutan penyarinya dengan hati-hati
• Mudah ditumbuhi mikroorganisme dan stabilitasnya rendah
• Ekstrak kering
• Dibuat dengan memekatkan ekstrak cair, bila perlu ditambah bahan inert
• Untuk ekstrak yang rusak oleh pemanasan dapat menggunakan metode
freeze drying
• Ekstrak minyak
• Dibuat dengan pelarut minyak
• Oleoresin
• Dibuat dengan cara ekstraksi bahan oleoresin dengan pelarut yang sama,
seperti etanol-etil asetat
CARA-CARA EKSTRAKSI TANAMAN OBAT
Maserasi Soxhletasi
Jika kedua lapisan adalah cairan yang tidak
Ekstraksi saling bercampur, metode ini dikenal sebagai
Cair-cair ekstraksi cair-cair. Dalam ekstraksi cair-cair,
suatu senyawa terpartisi di antara dua pelarut.
E
PELARUT
K
S
T
R
A
K
• Dalam ekstraksi air dengan senyawa organik, lapisan air S
dinyatakan sebagai lapisan berair dan pelarut organik disebut I
lapisan organik.
C
A
I
• Pelarut organik yang umum dipilih adalah mempunyai titik R
didih yang jauh lebih rendah daripada titik didih senyawa
yang diekstraksi, biasanya dipilih pelarut yang harganya C
A
murah dan senyawa yang tidak beracun dan titik didihnya I
lebih rendah dari 100oC. R
E
K
S
T
R
A
K
S
I
C
A
I
R
C
A
I
R
E
K
S
T
R
A
K • Ekstraksi yang dilakukan berulang kali
S
I dengan volume pelarut organik yang kecil
jauh lebih efisien daripada bila dilakukan
C
A satu kali saja dengan volume pelarut
I
organik yang besar.
R
C
A
I
R
PENGGUNAAN CORONG PISAH
10/13/2019
E
K
MASALAH DALAM PEMISAHAN S
T
R
A
• Campuran sedemikian gelap sehingga batas lapisan tidak K
S
tampak, I
• Campuran jelas tetapi batas antara muka tidak tampak C
• Hanya lapisan tunggal yang tampak A
I
• Zat tak-larut tampak pada antarmuka R
• Emulsi C
A
• Tidak ada produk isolat setelah evaporasi lapisan organik, I
R
Ekstraksi padat-cair
Proses ekstraksi
padat – cair
10/13/2019
KEUNTUNGAN
KERUGIAN
Tidak dapat menggunakan bahan yang
mempunyai tekstur yang keras.
KERUGIAN
Stabilisasi
ekstrak
STANDARISASI EKSTRAK BAHAN ALAM
Faktor yang paling penting dalam pengeringan larutan organik adalah pemilihan agent
pengering.
• padatan agent pengering seharusnya tidak larut sama sekali dalam pelarut organik
• inert terhadap senyawa-senyawa organik (termasuk pelarut)
• mampu mengikat air dengan cepat
• efisien membentuk hidrat sehingga memudahkan penyaringan.
CONTOH AGEN PENGERING
FORMULASI SEDIAAN BAHAN TRADISIONAL
● change in color/appearance;
● loss in mechanical properties (e.g., tablet hardness)
● changes to dissolution performance;
● physical form conversion;
● loss through sublimation;
● a decrease in potency; and
● increase in degradation products.
UJI PRODUK BAHAN TRADISIONAL (STABILITAS
SEDIAAN)
• Menurut ASEAN Guidelines on Stability Study and Shelf Life of Traditional
Medicines and Health Suplements stabilitas merupakan factor esensial
kualitas sediaan tradisional.
• Uji stabilitas ini bertujuan untuk menjaga produk jadi dari kerusakan saat
disimpan dan diedarkan
DESAIN UJI
• Selection of batches
• Testing parameters
• Testing frequency
• Storage condition
• Container closure system