Anda di halaman 1dari 20

MANAJEMEN

OBAT DAN
OBAT
TRADISIONAL

Jessica Novia
UNDANG-UNDANG KESEHATAN No. 36 TAHUN 2009

OBAT
Bahan atau paduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau
menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan
diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan
kontrasepsi

OBAT TRADISIONAL
Bahan atau ramuan bahan yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral, atau sari
(ekstrak) dari bahan tersebut yang secara turun-temurun telah digunakan untuk
pengobatan berdasarkan pengalaman

MANAJEMEN OBAT
Mencakup perencanaan, pengadaan/produksi, distribusi, penyimpanan, pelayanan
dan pencatatan/pelaporan, dengan tujuan untuk efektivitas dan efisiensi
ISTILAH

• Obat jadi à obat yang siap digunakan oleh manusia dalam bentuk tablet,
kapsul, kaplet, sirup, dan sebagainya
• Obat generik à obat jadi terdaftar yang menggunakan nama generik, yaitu
nama obat tunggal, nama kombinasi dari obat esensial, atau nama lazim
dari International Nonproprietari Names (INN) yang dipakai secara
internasional
• Obat esensial à obat jadi yang paling banyak dibutuhkan untuk pelayanan
kesehatan bagi masyarakat terbanyak, mencakup upaya diagnosis,
propilaksis, terapi dan rehabilitasi, yang harus diupayakan tersedia di unit
pelayanan kesehatan. Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN).
• Obat nama dagang à obat jadi dengan nama dagang terdaftar atas nama
industri farmasi atau yang dikuasakannya dan dijual dalam bungkus asli
produsennya
ISTILAH

• Obat baru à obat jadi yang terdiri atas zat berkhasiat maupun tidak
berkhasiat yang belum dikenal, sehingga tidak diketahui khasiat dan
keamanannya.
• Obat palsu à obat jadi yang diproduksi oleh industri farmasi yang tidak
terdaftar, obat jadi yang tidak/belum terdaftar, dan atau obat jadi yang
kadarnya menyimpang lebih 20% dari persyaratan/standar.
• Obat paten à obat jadi yang didaftarkan untuk mendapat hak paten (di
Indonesia berlaku selama 20 tahun)
• Bentuk sediaan obat à meliputi bentuk sediaan padat (tablet, tablet
kunyah, tablet hisap, kapsul, kaplet), setengah padat (jelly, salep), cair
(emulsi, obat tetes, obat minum), dan khusus (injeksi, ovula, supositoria,
inhalasi/spray)
• Kekuatan obat à jumlah kandungan obat yang berkhasiat.
Misalnya Ampisilin 250 mg dan Ampisilin 500 mg; Codein 10 mg dan Codein
20mg.
ISTILAH

• Dosis obat à jumlah dan frekuensi obat yang harus diminum atau digunakan
dalam jangka waktu tertentu yang diberikan kepada pasien dalam satuan
berat, volume atau unit. Dosis atau takaran obat mencakup dosis sekali
pakai, dosis sehari, dosis maksimal (batas dosis yang tidak menyebabkan
keracunan atau kematian pasien), dan dosis lethalis (dosis yang mematikan
50% binatang percobaan)
• Efek samping obat à gejala yang tidak dikehendaki yang timbul akibat
penggunaan obat
• Kemasan obat à wadah yang tidak berhubungan langsung dengan obat,
misalnya karton pembungkus obat
• Wadah obat à kemasan terkecil yang berhubungan langsung dengan obat
jadi, misalnya blister, kapsul, botol, botol tetes, tube, ampul, dan vial
• Tanggal kedaluwarsa à batasan waktu setelah tanggal tersebut mutu suatu
produk tidak dijamin lagi oleh produsennya
PENGGOLONGAN - PENANDAAN

• Disebut juga OTC (Over The Counter)


Obat • Obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa resep
Bebas dokter

• Daftar W à Waarschuwing (Bahasa Belanda) à peringatan


Obat • Termasuk ibat keras tetapi masih dapat diperjualbelikan tanpa
Bebas resep dokter
Terbatas • Disertai dengan tanda peringatan

Obat • Daftar G à Gevarlijk (Bahasa Belanda) à berbahaya


Keras • Obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan resep dokter
PENGGOLONGAN - PENANDAAN

• Obat atau zat yang berasal dari tanaman atau bukan,


baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat
Obat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
Narkotika hilangnya rasa, dan dapat menimbulkan
ketergantungan.

• Merupakan kelompok obat keras


Obat • Obat yang bekerja mempengaruhi fungsi sistem saraf
Psikotropika • Rawan untuk disalahgunakan

• OWA à kelompok obat keras


Obat Wajib
• Merupakan obat keras yang dapat diserahkan oleh
Apotek apoteker kepada apsien tanpa resep dokter
PENGGUNAAN OBAT

TOPIKAL PARENTERAL REKTAL

SUBLINGUAL INHALASI LAIN-LAIN


CARA PENYIMPANAN

• Jauhkan dari jangkauan anak-anak

• Simpan obat dalam kemasan aslinya dan dalam wadah yang tertutup rapat
• Jangan menyimpan tablet atau kapsul di tempat yang terkena panas, sinar
matahari langsung atau lembab karena menyebabkan obat jadi cepat rusak

• Obat dalam bentuk cairan jangan disimpan di dalam lemari pendingin,


kecuali disebutkan pada etiket atau kemasan obatnya
• Jangan menyimpan obat yang telah rusak atau kedaluwarsa
MANAJEMEN OBAT

TENAGA KEFARMASIAN

Tenaga yang melakukan pekerjaan kefarmasian

Tenaga
Apoteker
Kefarmasian

SARANA KEFARMASIAN

Pedagang Besar Fasilitas Pelayanan


Industri Farmasi
Farmasi Kefarmasian
SISTEM DISTRIBUSI OBAT DI INDONESIA
MANAJEMEN OBAT

Pencatatan
Perencanaan Permintaan Penerimaan Penyimpanan Pelayanan dan
Pelaporan
MANAJEMEN OBAT
• Perencanaan kebutuhan obat bulanan atau tahunan dilaksanakan oleh pengelola
obat berdasarkan data mutasi obat, di puskesmas dikenal dengan nama lembar
permintaan-lembar penggunaan obat (LP-LPO).
• Permintaan obat kepada PBF adalah upaya memenuhi kebutuhan obat pada
masing-masing fasilitas pelayanan kefarmasian.
• Penerimaan obat adalah suatu kegiatan penerimaan obat dari PBF untuk
disesuaikan dengan permintaan yang dilakukan.
• Penyimpanan obat adalah suatu kegiatan pengamanan terhadap obat yang
diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik dan kimia serta
mutunya tetap terjamin, biasanya menggunakan sistem komputer atau kartu
stok.
• Pelayanan obat adalah suatu kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non teknis
yang harus dikerjakan oleh tenaga kefarmasian di fasilitas pelayanan
kefarmasian, termasuk penerimaan resep dokter sampai penyerahan obat kepada
pasien.
• Pencatatan dan pelaporan data obat adalah suatu rangkaian kegiatan penata
laksanaan obat secara tertib terhadap obat yang diterima, disimpan,
didistribusikan dan digunakan yang dilakukan secara periodik, misalnya setiap
bulan.
SISTEM PENGAWASAN OBAT DAN OT

BPOM
Pengawas obat, obat tradisional, kosmetik, alat kesehatan, bahan
berbahaya, dan produk makanan

Sistem Pengawasan Obat dan


Makanan (Sis-POM)

Sub-Sistem Sub-Sistem
Sub-Sistem
Pengawasan Pengawasan
Pengawasan Produsen
Konsumen Pemerintah/BPOM
PENGGOLONGAN – PENANDAAN OBAT TRADISIONAL

• Diolah secara tradisional, baik dalam bentuk serbuk, seduhan, pil


maupun cairan
JAMU • Klaim khasiat berdasarkan data empiris
• Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku

• Dibuat dari ekstrak atau penyarian bahan alami yang dapat


Obat berupa tanaman obat, binatang maupun mineral
Herbal • Telah ditunjang dengan pembuktian ilmiah berupa penelitian
Terstandar praklinis
• Telah dilakukan standardisasi bahan baku yang digunakan

• Dibuat dari bahan alami yang dapat disejajarkan dengan obat


Fito- • Klaim khasiat berdasarkan uji praklinik dan klinik
farmaka • Telah dilakukan standardisasi bahan baku yang digunakan
HUBUNGAN ANTARA BAHAN BAKU DAN
PENGGOLONGAN OBAT TRADISIONAL
TANAMAN OBAT KELUARGA

Sebidang tanah baik di halaman rumah, kebun, ataupun ladang yang


digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat obat
dalam upaya memenuhi keperluan keluarga akan obat
PEMANFAATAN TOGA

Kumis kucing Seledri Lidah Buaya Brotawali


(Orthosiphon (Aloe Vera) (Tonospora rumphii
stamineus) Boerl)
FUNGSI TOGA

Sarana untuk mendekatkan tanaman obat pada upaya


kesehatan masyarakat

Promotif
Preventif Kuratif (Penyembuhan
(Meningkatkan
(Pencegahan) Penyakit)
Derajat Kesehatan)
PETUNJUK PENGGUNAAN TOGA

Pencucian dan
Waktu Pengumpulan
Pengeringan

Cara Merebus Ramuan


Waktu Minum Obat
Obat

Cara Minum Obat Lama Pengobatan

Anda mungkin juga menyukai