Anda di halaman 1dari 20

REFARAT

KETUBAN PECAH DINI

Yuni Andikasari Bintang 130611031

Preseptor: dr. Hj. Cut Elvina Zuhra, Sp.OG(K)


BAB 1
PENDAHULUAN 2

Ketuban pecah dini (KPD) atau Premature


Rupture of Membrane (PROM) merupakan
keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum
persalinan. Namun, apabila ketuban pecah dini
sebelum usia kehamilan 37 minggu maka
disebut sebagai ketuban pecah dini pada
kehamilan prematur atau Preterm
Premature Rupture of Membrane (PPROM).
3

. Menurut hasil Survey Demografi Kesehatan


Indonesia (SDKI) tahun 2002-2003, angka
kematian ibu di Indonesia sebesar 307 per
1000 kelahiran hidup atau setiap jam terdapat
2 orang ibu bersalin meninggal karena
berbagai sebab. Salah satu penyebab langsung
kematian ibu adalah karena infeksi sebesar 20-
25% dalam 100.000 kelahiran hidup dan KPD
merupakan penyebab paling sering
menimbulkan infeksi pada saat mendekati
persalinan.
4

• Prevalensi KPD berkisar antara 3-18 % dari seluruh


kehamilan. Saat kehamilan aterm, 8-10% wanita
mengalami KPD dan 30-40 % dari kasus KPD merupakan
kehamilan preterm atau sekitar 1,7% dari seluruh
kehamilan. KPD diduga dapat berulang pada kehamilan
berikutnya. Hal ini juga berkaitan dengan meningkatnya
risiko morbiditas pada ibu maupun janin.
BAB 2
5
TINJAUAN PUSTAKA
DEFENISI
6

Ketuban pecah dini atau spontaneus/early/premature rupture of membrans (PROM)


merupakan pecahnya selaput ketuban secara spontan pada saat belum menunjukkan
tanda-tanda persalinan/inpartu (keadaan inpartu didefinisikan sebagai kontraksi
uterus teratur dan menimbulkan nyeri yang menyebabkan terjadinya efficement atau
dilatasi serviks) atau bila satu jam kemudian tidak timbul tanda-tanda awal persalinan
atau secara klinis bila ditemukan pembukaan kurang dari 3 cm pada primigravida dan
kurang dari 5 cm pada multigravida.
EFIDEMIOLOGI 7

Prevalensi KPD berkisar antara 3-18% dari seluruh kehamilan. Saat

aterm, 8-10 % wanita hamil datang dengan KPD dan 30-40% dari

kasus KPD merupakan kehamilan preterm atau sekitar 1,7% dari

seluruh kehamilan. KPD diduga dapat berulang pada kehamilan

berikutnya sampai 32%.


ETIOLOGI 8

1.Serviks inkopeten menyebabkan dinding


ketuban yang paling bawah mendapatkan
tekanan yang semakin tinggi.
2.Faktor keturunan (ion Cu serum rendah,
vitamin C rendah, dan kelainan genetik).
3.Pengaruh dari luar yang melemahkan ketuban
seperti infeksi genitalia dan meningkatnya
enzim proteolitik.
9

4.Multipara, grandemultipara, pada kehamilan


yang terlalu sering akan mempengaruhi proses
embriogenesis sehingga selaput ketuban yang
terbentuk akan lebih tipis dan yang akan
menyebabkan selaput ketuban pecah sebelum
tanda – tanda inpartu.
5.Overdistensi uterus pada hidramnion,
kehamilan ganda, dan sevalopelvik disproporsi.
Hidramnion atau sering disebut polihidramnion
adalah banyaknya air ketuban melebihi 2000
cc.
10

6.Kelainan letak yaitu letak lintang.


7.Penduluran abdomen (perut gantung)
8.Usia ibu yang lebih tua
9.Riwayat KPD sebelumnya
10.Merokok selama kehamilan
PENYEBAB LAINNYA 11

1. Inkompetensia serviks
2. Peninggian tekanan inta uterin
3. Makrosomia
4. Hidramnion
5. Kelainan letak
6. Penyakit infeksi
PATOFISIOLOGI 12

• Ketuban pecah dalam persalinan secara umum


disebabkan oleh kontraksi uterus dan peregangan
berulang. Selaput ketuban pecah karena pada
daerah tertentu terjadi perubahan biokimia yang
menyebabkan selaput ketuban inferior rapuh,
bukan karena seluruh selaput ketuban rapuh.
Terdapat keseimbangan antara sintesis dan
degenerasi ekstraseluelr matriks. Perubahan
struktur, jumlah sel, dan katabolisme kolagen
menyebabkan aktivasi kolagen berubah dan
menyebabkan selaput ketuban pecah.
DIAGNOSIS 13

Menegakkan diagnosis KPD secara tepat sangat penting, karena diagnosis yang
positif palsu berarti melakukan intervensi seperti melahirkan bayi terlalu awal atau
melakukan seksio yang sebetulnya tidak ada indikasinya. Sebaliknya diagnosis yang
negatif palsu berarti akan membiarkan ibu dan janin mempunyai resiko infeksi yang
akan mengancam kehidupan janin, ibu atau keduanya. Oleh karena itu, diperlukan
diagnosis yang cepat dan tepat. Diagnosis KPD ditegakkan dengan cara :
14

1. Anamnesis dan pemeriksaan fisik


2. Pemeriksaan dengan spekulum
3. Pemeriksaan dalam
4. Pemeriksaan penunjang
1. TATALAKSANA 15

1.Konserfatif
2.Aktif
KOMPLIKASI 16

Setelah ketuban pecah biasanya segera disusul oleh persalinan. Periode


laten tergantung umur kehamilan. Pada kehamilan aterm 90% terjadi di
dalam 24 jam setelah ketuban pecah. Pada kehamilan aterm 90%
terjadi dalam 24 jam setelah ketuban pecah. Pada kehamilan antara
28-34 minggu 50% persalinan dalam 24 jam. Pada kehamilan kurang
dari 26 minggu persalinan terjadi dalam 1 minggu.
17

1. Infeksi
2. Hipoksia dan Asfiksia
3. Sindroma deformitas janin
PROGNOSIS 18

Prognosis pada ketuban pecah dini sangat bervariatif


tergantung pada :
● Usia kehamilan
● Adanya infeksi / sepsis
● Factor resiko / penyebab
● Ketepatan Diagnosis awal dan penatalaksanaan prognosis
dari KPD tergantung pada waktu terjadinya, lebih cepat
kehamilan, lebih sedikit bayi yang dapat bertahan.
Bagaimanapun, umumnya bayi yang lahir antara 34 dan 37
minggu mempunyai komplikasi yang tidak serius dari
kelahiran premature
BAB 3
KESIMPULAN 19

• Ketuban pecah dini (KPD) atau Premature Rupture of Membrane (PROM) merupakan
keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan. Namun, apabila ketuban
pecah dini sebelum usia kehamilan 37 minggu maka disebut sebagai ketuban pecah
dini pada kehamilan prematur atau Preterm Premature Rupture of Membrane
(PPROM).
• Etiologi pada sebagian besar kasus dari KPD hingga saat ini masih belum diketahui.
KPD pada kehamilan aterm merupakan variasi fisiologis, namun pada kehamilan
preterm, melemahnya membran merupakan proses yang patologis.
• Ada dua komplikasi yang sering terjadi pada KPD, yaitu : pertama, infeksi, karena
ketuban yang utuh merupakan barier atau penghalang terhadap masuknya penyebab
infeksi. Kedua, adalah kurang bulan atau prematuritas, karena KPD sering terjadi pada
kehamilan kurang bulan. Masalah yang sering timbul pada bayi yang kurang bulan
adalah gejala sesak nafas atau respiratory Distress Syndrom (RDS) yang disebabkan
karena belum masaknya paru.
20

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai