A. Definisi
Ansietas adalah perasaan yang difius, yang sangat tidak menyenangkan, agak
tidak menentu dan kabur tentang sesuatu yang akan terjadi. Perasaan ini disertai dengan
suatu atau beberapa reaksi badaniah yang khas dan yang akan datang berulang bagi
seseorang tertentu. Perasaan ini dapat berupa rasa kosong di perut, dada sesak, jantung
berdebar, keringat berlebihan, sakit kepala atau rasa mau kencing atau buang air besar.
Perasaan ini disertai dengan rasa ingin bergerak dan gelisah. (Harold I. LIEF) “Anenvous
Ansietas adalah perasaan tidak senang yang khas yang disebabkan oleh dugaan
akan bahaya atau frustrasi yang mengancam yang akan membahayakan rasa aman,
GROEN)
1. Gejala psikologik
Ketegangan, kekuatiran, panik, perasaan tak nyata, takut mati, takut ”gila”, takut
2. Gejala fisik:
Gemetar, berkeringat, jantung berdebar, kepala terasa ringan, pusing, ketegangan otot,
mual, sulit bernafas, baal, diare, gelisah, rasa gatal, gangguan di lambung dan lain-
lain. Keluhan yang dikemukakan pasien dengan ansietas kronik seperti: rasa sesak
nafas; rasa sakit dada; kadang-kadang merasa harus menarik nafas dalam; ada sesuatu
yang menekan dada; jantung berdebar; mual; vertigo; tremor; kaki dan tangan merasa
kesemutan; kaki dan tangan tidak dapat diam ada perasaan harus bergerak terus
menerus; kaki merasa lemah, sehingga berjalan dirasakan beret; kadang- kadang ada
gagap dan banyak lagi keluhan yang tidak spesifik untuk penyakit tertentu. Keluhan
yang dikemukakan disini tidak semua terdapat pada pasien dengan gangguan ansietas
kronik, melainkan seseorang dapat saja mengalami hanya beberapa gejala 1 keluhan
saja. Tetapi pengalaman penderitaan dan gejala ini oleh pasien yang bersangkutan
C. Faktor Predisposisi
1. Teori Psikoanalitik
Menurut freud,struktur kepribadian terdiri dari 3 elemen yaitu “ID, EGO Dan
SUPER EGO”. Ego melambangkan dorongaqn insting dan impuls primitif. Super ego
seseorang, sedangkan Ego digambarkan sebagai mediator antara tuntutan dari ID dan
Super Ego.
2. Teori Interpersonal
Ansietas terjadi dari ketakutan akan penolakan interpersonal. Hal ini juga
individu yang mempunyai harga diri rendah biasanya sangat mudah mengalami
3. Teori Perilaku
bahwa manusia yang pada awal kehidupannya dihadapkan pada rasa takut yang
berlebihan akan menunjukkan kemungkinan ansietas yang berat pada kehidupan masa
dewasanya.
D. Penggolongan Ansietas
1. Ansietas ringan
Ansietas ringan adalah perasaan bahwa ada sesuatu yang berbeda dan
dan melindungi dirinya sendiri. Ansietas ringan berhubungan dengan ketegangan akan
peristiwa kehidupan sehari-hari. Pada tingkat ini lahan persepsi melebar dan individu
a. Respon Fisiologis
b. Respon Kognitif
5) Aktivitas menyendiri
2. Ansietas Sedang
yang benar-benar berbeda, individu menjadi gugup atau agitasi. Misalnya, seorang
wanita mengunjungi ibunya untuk pertama kali dalam beberapa bulan dan merasa
bahwa ada sesuatu yang sangat berbeda. Ibunya mengatakan bahwa berat badannya
turun banyak tanpa ia berupaya menurunkannya. Pada tingkat ini lahan persepsi
terhadap lingkungan menurun, individu lebih memfokuskan pada hal yang penting
a. Respon fisiologis
b. Respon kognitif
1) Tidak nyaman
2) Mudah tersinggung
4) Tidak sadar
5) Gembira
3. Ansietas berat
Ansietas berat dialami ketika individu yakin bahwa ada sesuatu yang berbeda
dan ada ancaman; ia memperlihatkan respon takut dan distres. Ketika individu
mencapai tingkat tertinggi ansietas, panik berat, semua pemikiran rasional berhenti
dan individu tersebut mengalami respon fight, flight atau freeze-yakni, kebutuhan
untuk pergi secepatnya, tetap ditempat dan berjuang, atau menjadi beku atau tidak
a. Respon fisiologis
2) Hiperventilasi
9) Mondar-mandir, berteriak
b. Respon kognitif
3) Sulit berfikir
8) Egosentris
1) Sangat cemas
2) Agitasi
3) Takut
4) Bingung
6) Menarik diri
7) Penyangkalan
8) Ingin bebas
1. Gangguan Panik
Serangan panik adalah suatu episode ansietas yang cepat, intens, dan
ketika individu mengalami serangan panik berulang dan tidak diharapkan yang diikuti
oleh rasa khawatir yang menetap sekurang-kurangnya satu bulan bahwa ia akan
mengalami serangan panik berikutnya atau khawatir tentang makna serangan panik,
atau perubahab prilaku yang signifikan terkait dengan serangan panik, saat gejala-
gejala tersebut bukan akibat penyalahgunaan zat atau gangguan jiwa lain. Sedikitnya
lebih dari 75% individu dengangangguan panik mengalami serangan awal spontan
tanpa ada pemicu dari lingkungan. Sisanya mengalami serangan panik yang
distimulasi oleh stimulus fobia atau karena berada di bawah pengaruh zat yang
mengubah sistem saraf pusat dan menstimulasi respon hormonal, organ, tanda vital
yang sama, yamg terjadi pada serangan panik. Setengah dari individu yang
Ada dua kriteria Gangguan panik: gangguan panik tanpa agorafobia dan
gangguan panik dengan agorofobia kedua gangguan panik ini harus ada serangan
panic
F. Gambaran Klinis
Serangan panik pertama seringkali spontan, tanpa tanda mau serangan panik,
fisik, aktivitas seksual atau trauma emosional. Klinisi harus berusaha untuk mengetahui
tiap kebiasaan atau situasi yang sering mendahului serangan panik. Serangan sering
dimulai dengan periode gejala yang meningkat dengan cepat selama 10 menit. Gejala
mental utama adalah ketakutan yang kuat, suatu perasaan ancaman kematian dan kiamat.
Pasien biasanya tidak mampu menyebutkan sumber ketakutannya. Pasien mungkin
merasa kebingungan dan mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian. Tanda fisik
adalah takikardia, palpitasi, sesak nafas dan berkeringat. Pasien seringkali mencoba untuk
sulit mendapatkan bantuan. Pasien mungkin memaksa bahwa mereka harus ditemani
G. Gejala Penyerta
Gejala depresi seringkali ditemukan pada serangan panik dan agorafobia, pada
panik. Penelitian telah menemukan bahwa resiko bunuh diri selama hidup pada orang
dengan gangguan panik adalah lebih tinggi dibandingkan pada orang tanpa gangguan
mental.
H. Diagnosa Banding
5. Kondisi lain: anafilaksis, gangguan elektrolit, keracunan logam berat, uremia dsb
1. Kecemasan berada di dalam suatu tempat atau situasi dimana kemungkinan sulit
meloloskan diri
2. Situasi dihindari, misal jarang bepergian
3. Kecemasan atau penghindaran fobik bukan karena gangguan mental lain, misal fobia
sosial
2. Sekurangnya satu serangan, diikuti satu atau lebih : kekawatiran menetap akan
3. Serangan panik bukan karena efek fisiologis langsung atau suatu kondisi medis umum
4. Serangan panik tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain. misal
Terapi
Konseling: ajari pasien untuk diam di tempat sampai serangan panik berlalu,
konsentrasikan diri untuk mengatasi ansietas bukan pada gejala fisik, rileks, latihan
rasa takut saya tidak mengalami serangan jantung, hanya panik, akan berlalu.
medikasi. Bila serangan sering dan berat, atau secara bermakna dalam keadaan
depresi beri antidepresan (imipramin 25 mg malam hari, dosis bisa sampai 100 150
mg malam selama 2 minggu). Bila serangan jarang dan terbatas beri anti ansietas,
menderita gangguan ini. FOBIA adalah suatu ketakutan yang tidak rasional yang
menyebabkan penghindaran yang disadari terhadap obyek, aktivitas, atau situasi yang
ditakuti.
1. Fobia spesifik: takut terhadap binatang, badai, ketinggian, penyakit, cedera, dsb.
2. Fobia sosial: takut terhadap rasa memalukan di dalam berbagai lingkungan sosial
Pedoman Diagnostik
1. Rasa takut yang jelas, menetap dan berlebihan atau tidak beralasan (obyek/ situasi)
Terapi
Konseling dan medikasi: dorong pasien untuk dapat mengatur pernafasan, membuat
daftar situasi yang ditakuti atau dihindari, diskusikan cara-cara menghadapi rasa takut
tersebut. Dengan konseling banyak pasien tidak membutuhkan medikasi. Bila ada depresi
bisa diberi antidepresan lmipramin 50 150 mg/ hari. Bila ada ansietas beri antiansietas
tidak dikehendaki.
2. KOMPULSIF adalah tingkah-laku yang berulang, tidak bisa dihilangkan dan tidak
dikehendaki.
Pedoman Diagnosis
Terapi
dapat mengurangi gejala obsesd, yang pada akhirnya mengurangi perilaku kompulsif.
Latihan pernafasan. Bicarakan apa yang akan dilakukan pasien untuk mengatasi situasi,
kenali dari perkuat hal yang berhasil mengatasi situasi. Bila diperlukan bisa diberi
Klomipramin 100 - 150 mg, atau golongan Selected Serotonin Reuptake Inhibitors.
mengalami suatu stres yang akan bersifat traumatik bagi hampir semua orang. Trauma
mimpi dan pikiran, penghindaran yang persisten oleh penderita terhadap trauma dan
Gejala penyerta yang sering dan gangguan stres pasca-trauma adalah depresi, kecemasan
persen populasi umum, 5 sampai 15 persen mengalami bentuk gangguan yang subklinis.
Walaupun gangguan stres pasca-trauma dapat terjadi pada setiap usia, namun gangguan
Pedoman Diagnostik
kematian, atau kematian yang sesungguhanya atau cedera yang serius, atau ancaman
4. Keadaan traumatik secara menetap dialami kembali dalam satu atau lebih cara
berikut:
8. Penderitaan psikologis yang kuat saat terpapar dengan tanda internal atau eksternal
9. Reaktivitas psikologis saat terpapar dengan tanda internal atau eksternal yang
11. Gejala menetap, adanya peningkatan kesadaran, seperti dua atau lebih berikut:
yang berlebihan.
12. Lama gangguan gejala B,C,D adalah lebih dari satu bulan.
13. Gangguan menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan
Suatu gangguan sementara yang cukup parah yang terjadi pada seseorang tanpa
adanya gangguan jiwa lain yang nyata, sebagai respons terhadap stres fisik maupun
mental yang luar biasa dan biasanya menghilang dalam beberapa jam atau hari.
Stresornya dapat berupa pengalaman traumatik yang luar biasa . Kerentanan individu dan
Pedoman Diagnostik
Harus ada kaitan waktu yang langsung dan jelas antara terjadinya pengalaman
stresor luar biasa dengan onset dan gejala. Onset biasanya setelah beberapa menit atau
bahkan segera setelah kejadian. Selain itu ditemukan (a) terdapat gambaran gejala
kekecewaan, overaktif dan penarikan diri, akan tetapi tidak satupun dan jenis gejala
tersebut yang mendominasi gambaran klinisnya untuk waktu lama. (b) pada kasus-kasus
yang dapat dialihkan dan stresomya, gejala-gejalanya dapat menghilang dengan cepat
(dalam beberapa jam); dalam hal dimana stres tidak dapat dialihkan, gejala-gejala
biasanya baru mulai mereda setelah 24 - 48 jam dan biasanya menghilang setelah 3 hari.